Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 140699 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S39501
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S39574
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S39497
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rambe, Ali Hanafiah
"Antena mikrostrip telah banyak digunakan pada berbagai aplikasi komunikasi radio, diantaranya adalah CPE pada sistem WiMAX. Aplikasi CPE pada sistem WiMAX membutuhkan perangkat yang kecil, ringan dan portable, sehingga dapat dirakit pada peralatan Mobile Subscriber (MS) dengan mudah tanpa harus memperbesar dimensi dan membebaninya. Oleh karena itu antena mikrostrip merupakan sebuah kandidat yang mampu memberikan kebutuhan tersebut. Pada tesis ini dirancang suatu antena mikrostrip patch segiempat planar array 4 elemen untuk aplikasi CPE WiMAX yang bekerja pada frekuensi 2,3 GHz (2,3-2,4 GHz). Antena mikrostrip yang dirancang menggunakan teknik pencatuan aperture coupled yang mampu memberikan bandwidth yang lebar. Dari hasil pengukuran, antena yang telah dirancang mampu bekerja pada rentang frekuensi 2,3-2,4 GHz. Nilai VSWR 1,36 dapat dicapai pada rentang 2,27 GHz ? 2,4 GHz (130 MHz) dan perolehan gain mencapai sekitar 10,637 dBi.

The microstrip antenna is used in many application of radio communication such as CPE WiMAX application. The CPE WiMAX applications require small equipment, light weight, and portable. It can be installed easily in mobile subscriber equipment simply without increasing the dimension of the equipment and extra loading. Therefore, the microstrip antenna is a good candidate for this application. This thesis, discuss of design of 4 element planar array rectangular patch microstrip antenna that can be used for CPE WiMAX application. The antenna works at frequency 2.3 GHz (2.3-2.4 GHz). The aperture-coupled feed technique is used to excite the elements. This technique can give wideband frequency. Measurement result shows the antenna works at frequency 2.3-2.4 GHz. The VSWR 􀂔 1.36 was obtained at 2.27 GHz ? 2.4 GHz (130 MHz) and gain is around 10.637 dBi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T40798
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Winarta
"Pengembangan suatu antena yang memiliki bentuk, ukuran yang kecil dan ringan serta memenuhi aspek estetika menjadi suatu keharusan dalam aplikasi komunikasi wireless yang berkembang pesat. Penggunaan antena mikrostrip susun (microstrip antenna array) adalah jawaban tepat untuk tuntutan ini.
Dalam tulisan ini disajikan suatu rancangan antena mikrostrip susunan planar dengan pencatuan pengkopelan secara proximity-elecktromagnetic oleh saluran Coplanar Waveguide (CPW). Penelitian ini juga mencoba menggali lebih jauh penggunaan saluran CPW sebagai sistem rangkaian pencatu karena penggunaan CPW dalam teknik pencatuan proximity coupling ini memungkinkan antena dicetak dalam media substrat PCB tunggal.
Karakteristik utama antena yang menjadi fokus disini adalah bagaimana mendapatkan pola radiasi optimum dengan side lobe level yang minimum. Untuk itu konsep-konsep pembagi daya sangat diperlukan untuk mengeksitasi setiap elemen radiator dalam amplitudo arus yang berbeda. Karakteristik lain seperti penguatan antena juga menjadi perhatian dalam proses ini.
Struktur Antena susunan yang direalisasikan adalah susunan planar 4x2 dengan geometri radiator bentuk cincin yang dirancang pads frekuensi C band 4 Ghz. Side lobe level yang dirancang adalah -20 dB. Antena ini dicetak pada media substrate tunggal RF35 Taconic ketebalan 1,52 mm dengan konstanta dielektrik 3,5.

The basic consideration of Antenna array design is more closely tied to particular application because arrays are used to obtain specific characteristics, such as gain, beam width, or beam shape. Recent development is driven by the need to get the antenna in smaller sizes, conformal geometry and meet with the esthetical aspect in installation.
The paper propose a design of microstrip patch antenna array using coplanar waveguide as feeding network. It is intended to explore coplanar waveguide as line transmission in order to get the conformal antenna in single printed circuit board. The use of Coplanar waveguide can leave out the problem of spurious radiation effect raised in 'traditional' monolithic feed design when use microstrip line. This can be done by using proximity electromagnetically-coupling as feeding technique.
The main antenna-characteristic focussed here how to get the optimum pattern radiation with side lobe level minimum or produces fix beam radiation pattern with desired side lobe level. Power divider realized using coplanar waveguide, will be applied to excite the radiator elements in different amplitude taper current. Increasing the gain antenna array refer to single element antenna will also be briefly reviewed.
Array Structure realized is planar 4x2 array with the ring-geometry patch element and designed at C-band frequency 4 Ghz. The side lobe level desired is 20 dB and designed using Dolph-Tchebyscheff' coefisien. Array antenna is fabricated on single substrate media RF35 from Taconic Inc."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T9939
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eufrasia Inti Alphatia Putri
"Penelitian ini membahas tentang antena aktif MIMO yang terintegrasi dengan penguat di bagian penerima atau Low Noise Amplifier. Penggunaan antena aktif terintegrasi dapat memenuhi kebutuhan transmisi jarak jauh dimana membutuhkan gain yang tinggi dalam pengiriman sinyal. Antena aktif dapat diintegrasikan dengan dua jenis amplifier yaitu jenis low noise amplifier dan jenis low noise amplifier. Perbedaan yang paling mendasar pada kedua jenis ini adalah power amplifier (PA) diletakkan pada sisi pengirim dan low noise amplifier (LNA) diletakkan pada sisi penerima. Pemasangan amplifier LNA dan PA ini dapat meningkatkan gain, bandwidth dan mengurangi loss yang terjadi pada saluran transmisi jika penguat tidak terintegrasi langsung dengan antena. Pada skripsi ini dilakukan perancangan antena penerima aktif mikrostrip MIMO 2x2 pada frekuensi 2,35 GHz dengan menggunakan amplifier LNA. Low noise amplifier diletakan pada port 2 dan port 4 yaitu pada sisi penerima. Hasil perancangan menghasilkan bandwidth sebesar 733 MHz pada port 2 dan 710 MHz pada port 4, pada port 2 bekerja pada frekuensi 2076-2809 MHz, dan pada port 4 bekerja pada frekuensi 2097-2807 MHz. Adapun gain yang dihasilkan adalah sama pada port 2 sebesar 23,88 dB dan port 4 sebesar 24,09 dB. Noise figure dari hasil perancangan menunjukkan hasil simulasi sebesar 0,561 dB dan faktor kestabilan LNA sebesar 1,195. Hasil pengukuran antena MIMO setelah di fabrikasi menunjukkan bandwidth pada antena 2 sebesar 422 MHz pada frekuensi 2330-2748 MHz, antena pada port 4 bekerja pada frekuensi 2339-2750 MHz dan bandwidth sebesar 413 MHz. Hasil pengukuran gain antena aktif pada port 2 pada frekuensi 2,35 GHz adalah 16,15 dB, dan antena aktif pada port 4 adalah 17,7 dB.
This research is about the design of active integrated antenna, which is amplified in the receiver by using Low Noise Amplifier. The use of active integrated antenna can meet the needs of long distance transmission which need the high gain in the transmission of signals. Active antenna can be integrated with two types of amplifiers, they are power amplifier and low noise amplifier. The most fundamental difference in these types is power amplifier (PA) is placed on the transmitter while the low noise amplifier (LNA) on the receiver. The use of LNA and PA can increase the gain, bandwidth and reduce the loss that occurs from the transmission line if the amplifier is not integrated directly to the antenna. This thesis is conducted to design of an active integrated microstrip antenna MIMO 2x2 receivers at frequency 2.35 GHz using LNA amplifiers. Low noise amplifiers are placed at port 2 and port 4. The simulated bandwidth result is 733 MHz on port 2 and 710 MHz on port 4, port 2 works at frequency 2076-2809 MHz, while port 4 MIMO antenna works at frequency 2097-2807 MHz. The resulting gain on port 2 is 23.88 dB, and 24.09 dB on port 4. Noise figure of the design show simulation results is 0.561 dB and the stability factor result is 1.195. The measurement results show that the bandwidth of the antenna on port 2 is 422 MHz at the frequency of 2330-2748 MHz, the antenna on port 4 show the bandwidth measurement is 413 MHz at the frequency 2339-2750 MHz. The gain measurement results show that the gain antenna on port 2 at the frequency of 2.35 GHz is 16,15 dB, and the active antenna on port 4 is 17,7 dB."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57487
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rakhmatyar Ridha
"Material substrat memegang peranan penting dalam desain antena, produksi dan penyelesaian dimana mempengaruhi performa dari suatu produk. Metode sederhana dapat dilakukan dengan cara mengganti performa dari suatu produk dimana biaya yang dikeluarkan dalam produksi antena sangat dipengaruhi oleh penggunaan substrat yang digunakan dalam desain. Dengan berkembangnya teknologi, maka kehadiran Flexible Substrat sangat berguna karena efisien, handal, ringan, bentuknya yang dapat dibengkokkan yang saat ini ditanam pada beberapa bahan lainnya seperti tekstil, stiker, bendable display.
Penelitian ini membahas desain fleksibel antena untuk aplikasi yang bekerja pada frekuensi 2,45 GHz dengan tebal 0,3 mm dengan dimensi 31,5 mm x 20 mm. Antena fleksibel ini menggunakan desain antena dipole lipat untuk ditempatkan pada tempat yang terbatas. Hasil pengukuran menunjukkan frekuensi kerja setelah dilakukan pada bahan FR-4 menunjukkan 2,46 GHz , return loss sebesar -24,10 dengan bandwidth 192 MHz untuk VSWR < 2 serta gain sebesar 1,52 dB.
Untuk pengujian fleksibilitas antena, maka antena dilakukan pengukuran dalam kondisi menempel pada permukaan rata dan melengkung sebesar 45 derajat pada material polycarbonate. Pengukuran pada permukaan rata menunjukkan frekuensi yang dihasilkan bergeser menjadi 2,32 GHz dengan return loss -18,88 dB serta ketika dilakukan pada permukaan melengkung didapatkan frekuensi sebesar 2,33 GHz dengan return loss -36,36 dB serta pengaruh material polycarbonate sangat mempengaruhi gain pada kondisi permukaan rata dan juga pada permukaan melengkung yang membuat gain semakin kecil.

Substrate material plays an important role in antenna design, which effect the performamce of each antenna. A simple method can be used to change the performance of the antenna and also the cost for antenna manufacture. The method is by using different substrate for antenna design. With the present of flexible substrate, this has many advantages such as efficient, reliable, light, shaped can be bent which in this era it can be placed in other materials such as textile, sticker, and bendable display.
This research describe the design of flexible antenna for application at resonant frequency 2.45 GHz with thickness 0.3 mm and dimension of the antenna 31.5 mm x 20 mm. Using the folded dipole antenna design to meet for integration in circuit which have limited space. The measurement result show the frequency center with FR-4 materials is 2.46 GHz, return loss -24.10 with bandwidth 192 MHz for VSWR < 2 and gain 1.52 dB.
To understand the flexibility of the antenna, therefore the measurement of the antenna is placed on top of polycarbonate material that from a planar and on the materials with a 45o curved plane. The results of planar measurement show that the frequency has shift to 2.32 GHz with return loss -18.88 dB and when the antenna has been placed on curved plane the frequency is 2.33 GHz with return loss -36.36 dB. Polycarbonate materials has reduce the gain on planar condition and also on the curved plane.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56227
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S38515
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S38621
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Karimah
"Pada jaringan seluler, diperkirakan lebih dari 50% layanan telepon dan lebih dari 70% layanan data berasal dari penggunaan di dalam ruangan. Femtocell, atau yang juga disebut home base station, merupakan access point pada jaringan seluler yang menghubungkan perangkat seluler standar dengan jaringan operator seluler menggunakan Digital Subscriber Line (DSL), koneksi kabel pita lebar fiber optik, maupun teknologi nirkabel. Antena untuk femtocell ini dirancang untuk bekerja pada frekuensi 2,3 GHz -2,4 GHz pada VSWR <2, memiliki impedance bandwidth sebesar 100 MHz, dan memiliki gain tinggi. Beberapa antena satu elemen yang sama disusun agar mendapatkan gain yang cukup tinggi. Hasil pengukuran parameter S11 antena satu elemen menunjukkan antena memiliki bandwidth sebesar 380 MHz pada rentang frekuensi 2,06-2,44 GHz. Hasil pengukuran antena susun memiliki bandwidth sebesar 380 MHz pada rentang frekuensi 2,08-2,46 GHz.

In cellular networks, it is estimated that more than 50% calls and over 70% of data services occur indoors. Femtocells, also known as home base station, are cellular network access points that connect standard mobile devices to a mobile operator’s network using residential Digital Subscriber Line (DSL), cable broadband connections, optical fibres or wireless last-mile technologies. This femtocell antenna is designed to work at frequency 2,3-2,5 GHz for VSWR <2, have 100 MHz Impedance bandwidth, high gain. Several identic single element antenna is arrayed to achieve high gain. From S11 parameter measurement single element has 320 MHZ bandwidth at frequency 2,12-2,47 GHz. From S11 parameter measurement array antenna has 380 MHz bandwidth at frequency 2,08-2,46 GHz."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55351
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>