Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 144662 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abdul Muis
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S39399
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"LAPAN is currently developing LAPAN - 2 AND LAPAN-ORARI satellites which are planned to be launched in 2011. Both satellites will be placed in equatorial orbit at 650 km height above the earth surface with 8 degrees inclination. The analytical resutl by using the simulation model shows that by implementing 8 degree inclination, several LAPAN ground stations which are located in the equatorial line such as Bukittinggi and Biak ground station have longer duration to access the satellite compared with those which are located quite far from equator line such as Rumpin ground station. Besides, by placing both satellites in the 8 degree inclination, the LAPAN's ground station will be abble to access the satellites between 10 until 14 times per day. The height of the access ability from the ground station to the satellite will provide big advantages because the satellite can be used to monitor the earth surface more often. "
620 JURTEL 14:2 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Inggrid Audia
"Penggunaan pembangkit listrik energi terbarukan belum dapat diandalkan karena sumbernya tergantung pada kondisi lingkungan. Microgrid dapat menjadi solusi untuk masalah yang dimiliki oleh pembangkit listrik energi terbarukan karena mereka dapat mengintegrasikan beberapa sumber energi baik dari jaringan utama maupun dari pembangkit listrik energi terbarukan. Microgrid membutuhkan simulasi untuk menganalisis sistem sebelum diterapkan.
Penelitian ini memodelkan dan merancang simulasi Microgrid Berbasis Inverter menggunakan perangkat lunak MATLAB / Simulink. Setiap sub-modul dimodelkan dalam bentuk ruang-negara dan semua digabungkan pada frekuensi referensi umum. Dalam model ini tiga Generasi Terdistribusi (DG) digunakan dan setiap DG mensimulasikan sumber energi terbarukan. Dalam simulasi, tiga percobaan berbeda dilakukan, yaitu perubahan tegangan referensi, beban, dan konstanta pengontrol untuk melihat respons sistem terhadap berbagai perubahan.
Diperoleh bahwa sistem Microgrid mampu mengikuti perubahan pada kedua nilai beban pasir tegangan referensi. Model keseluruhan microgrid juga linierisasi dan matriks sistem digunakan untuk memperoleh nilai eigen. Nilai eigen menunjukkan bahwa konstanta pengontrol mempengaruhi stabilitas sistem. Nilai untuk setiap konstanta harus dipilih yang paling cocok dengan sistem, karena setiap konstanta pengontrol memiliki dampak yang berbeda pada respons transien sistem.

The use of renewable energy power plants cannot be relied upon because the source depends on environmental conditions. Microgrids can be a solution to problems that are owned by renewable energy power plants because they can integrate several energy sources both from the main grid and from renewable energy power plants. Microgrid requires a simulation to analyze the system before it is implemented.
This study models and designs an Inverter-based Microgrid simulation using MATLAB / Simulink software. Each sub-module is modeled in the form of space-state and all are combined at a common reference frequency. In this model three Distributed Generations (DG) are used and each DG simulates a renewable energy source. In simulations, three different experiments are carried out, namely changes in reference voltage, load, and controller constants to see the system's response to various changes.
It was found that the Microgrid system was able to keep up with changes in both the reference voltage sand load values. The overall microgrid model is also linearized and the system matrix is ​​used to obtain the eigenvalue. Eigenvalues ​​indicate that the controller constant affects the stability of the system. The value for each constant must be chosen that best matches the system, because each controller constant has a different impact on the transient response of the system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Raditya Krishnamurti
"Penjejakan (tracking) terhadap lintasan satelit dapat dilakukan dengan mengamati lintasan satelit tersebut yang diproyeksikan ke permukaan bumi. Untuk itu diperlukan 5 parameter, yaitu eksentrisitas, ketinggian satelit/apogee, inklinasi, letak ascending node dan argument of perigee. Masing - masing parameter akan menentukan bentuk proyeksi lintasan satelit dan area cakupan maksimumnya. Bentuk orbit yang akan diamati adalah semua bentuk elips dalam berbagai posisi, termasuk orbit lingkaran sebagai kasus khusus dari orbit elips dengan eksentrisitas 0. Ketinggian yang diamati mulai dari satelit LEO, GEO, sampai yang lebih tinggi dari GEO. Dengan mengetahui proyeksi lintasan satelit dan penjejakannya maka dapat diperkirakan posisi satelit setiap saat di sepanjang orbitnya dan dapat diperhitungkan keuntungan dan kerugian yang dimiliki satelit jikaberada pada ketinggian dan posisi tertentu."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38887
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Sandi
"Peningkatan penetrasi Energi Baru Terbarukan (EBT) seperti angin, PV, Energi hidro, dan Energi gelombang pasang surut dalam jaringan listrik, metode regulasi frekuensi yang hanya mengandalkan sisten konvensional akan dapat merusak kestabilan frekuensi jaringan listrik. Oleh karena itu, partisipasi energi terbarukan khususnya energi angin dalam regulasi frekuensi sistem menjadi tren yang tak terhindarkan dalam operasi sistem daya terhubung grid berskala besar. Pada umumnya pembangkit listrik konvensional biasanya menggunakan generator sinkron yang dapat beroperasi secara kontinu selama gangguan transien yang signifikan. Namun, pada saat energi terbarukan diintegrasikan, seperti pada pembangkit listrik tenaga angin (Wind Turbine) dan PV, kecepatan variabel turbin angin diputus dari jaringan selama gangguan untuk melindungi konverter. Gangguan pada sejumlah pembangkit listrik tenaga angin dapat berdampak negatif pada kontrol dan operasi sistem tenaga, termasuk masalah kontrol frekuensi. Selain itu, faktor lingkungan yang sifatnya intermiten, seperti fluktuasi angin dan cahaya matahari membuat karakteristik teknologi energi terbarukan menjadi tidak pasti. Penelitian menunjukkan bahwa dengan peningkatan pembangkit listrik tenaga angin berskala besar dan juga peningkatan PV, dapat timbul masalah regulasi frekuensi sistem tenaga listrik. Oleh karena itu, dengan melihat potensi integrasi energi terbarukan di masa depan, diperlukan sistem kontrol yang dapat mengelola operasi sistem tenaga listrik dalam berbagai situasi dan kondisi. Dalam penelitian ini, peneliti mengusulkan sistem kontrol yang paling tepat untuk mengatasi masalah kestabilan frekuensi, khususnya pada kondisi gangguan dalam sistem tenaga listrik. Validasi sistem kontrol dilakukan menggunakan perangkat lunak Simulink MATLAB untuk menunjukkan efektivitas metode yang diusulkan.

With the increasing penetration of renewable energy sources such as wind, PV, hydropower, and tidal wave energy into the power grid. Frequency control methods that rely solely on conventional systems may destabilize the grid frequency. Therefore, the participation of renewable energy, especially wind energy, in system frequency regulation is becoming an inevitable trend in the operation of large-scale grid-connected power systems. In general, conventional power plants usually use synchronous generators that can operate continuously during significant transient disturbances. However, when renewable energy sources such as wind and PV are integrated, the variable speed wind turbines are disconnected from the grid during disturbances to protect the converters. Disturbances at some wind farms can negatively impact power system control and operation, including frequency control issues. In addition, the intermittent nature of environmental factors such as wind and sunlight fluctuations make the characteristics of renewable energy technologies uncertain. Research shows that with the increase in large-scale wind power generation, as well as the increase in PV, frequency control issues may arise in the power system. Therefore, given the potential of renewable energy integration in the future, there is a need for a control system that can manage power system operation under various situations and conditions. In this study, researchers propose the most appropriate control system to address frequency stability issues, especially under fault conditions in the power system. Validation of the control system is performed using Simulink MATLAB software to demonstrate the effectiveness of the proposed method."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulana Eka Putra
"Citra satelit atau foto udara banyak dimanfaatkan untuk membuat peta, menganalisa sebaran penduduk, mencari sumber alam, dll. Dalam pemanfaatannya, citra tersebut harus melalui proses deteksi dan identifikasi objek. Sehingga setiap objek yang terekam dalam foto dapat dikenali dengan benan.
Morfologi, saiah satu metode pengolahan citra, dapat digunakan untuk mendeteksi objek dengan karakteristik tertentu. Dengan memanfaatkan bentuk dari objek-objek dalam sebuah citra, morfologi dapat menentukan rangka (skeleton) dari setiap objek, Rangka ini kemudian dijadikan tanda untuk proses rekonstruksi objek yang ingin dideteksi.
Hasil simulasi menunjukan bahwa tingkat keberhasilan pendeteksian objek dengan metode morfologi ditentukan oleh pemilihan elemen struktur dan besamya ihresholding pada setiap citra yang diproses."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S39061
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasanuddin Z. Abidin
Bandung : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 2000
526.6 HAS g (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Arman Djohan Diponegoro
"ABSTRAK
Sistim komunikasi Satelit VSAT scat ini masih digunakan untuk penyaluran data secara paket. Umumnya data yang dikirim berupa paket-paket dengan jumlah tidak tentu tergantung dari berita yang dikirim. Salah satu dari teknik pengaksesan yang ada, yaitu protokol reservation TDMA dimana stasiun-stasiun yang akan mengirim data, melakukan pemesanan tempat (reservasi) secara random yaitu dengan teknik S-ALOHA. Teknik pengaksesan tersebut saat ini dianggap mempunyai performance yang optimum untuk paket data yang jumlah paket per beritanya tidak sama untuk setiap stasiunnya. Disamping itu jumlah stasiun yang aktif jumlahnya tidak tentu [9]. Dalam paper ini penulis melakukan analisa untuk metode reservation yang dimodifikasi dari metode ROBERT dimana jawaban (response) dart stasiun induk dikirim setelah pengiriman paket reservation selesai untuk satu frame. Dengan menggunakan simulasi komputer diperoleh unjuk kerja dalam bentuk hubungan antara waktu tunda dengan throughput dan efisiensi kanal yang selanjutnya di.bandingkan dengan hasil analisa yang dilakukan. oleh Robert. Dari hasil yang diperoleh ternyata adanya perbaikan unjuk kerja. Dari hasil simulasi diperoleh bahwa dengan menggunakan metode baru unjuk kerjanya lebih baik karena slot yang digunakan pada saat reservation jumlahnya lebih banyak."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
I Dewa Made Widia
"Packet reservation multiple access (PRMA) merupakan metode akses yang mampu mengakomodasi lebih banyak user dibandingkan dengan kanal yang ada. Untuk integrasi transmisi suara dan data, frame dalam PRMA dibagi menjadi 3 wilayah yaitu wilayah voice reservation region, voice contention region dan data region. Ada dua metode yang digunakan dalam pengaturan wilayah tersebut yaitu fixed dan movable boundary. Pada metode fixed boundary, batas antara suara dan data diatur secara tetap. Paket data tidak dapat menggunakan slot pada wilayah suara, walaupun slot tersebut sedang tidak digunakan. Untuk mengatasi masalah tersebut maka diusulkan penggunaan metode movable boundary, dimana batas-batas tersebut dapat diatur secara dinamis dari frame ke frame. Paket data dapat menggunakan slot pada wilayah komunikasi suara yang sedang tidak digunakan.
Pada Tesis ini akan dianalisa unjuk kerja PRMA pada satelit LEO melalui simulasi komputer. Unjuk kerja yang dianalisa meliputi pengaruh permission probability (p) terhadap jumlah user aktif, efisiensi kanal pada integrasi komunikasi suara dan data, serta optimasi kanal dengan metode movable boundary. Parameter p suatu nilai yang dibangkitkan oleh user untuk penentuan waktu pengiriman paket yang mempunyai nilai antara O

Packet reservation multiple access (PRMA) is one of the access methods that will be used for the third generation mobile system. PRMA can allows integrated data and voice services in a frame, and accommodates more users f compared with TDMA or FDMA systems. In PRMA operation for the integrated voice and data, the boundary between voice and data communications can be either fixed or movable. In the fixed boundary method, voice or data remains confine to its allocation all the time, while in the movable method, the boundary can change dynamically in every frame. Data packets are allowed to utilize any idle slots of the voice contention region, which will improve the channel optimization.
The performance of PRMA in the LEO satellite system is analyzed by using computer simulation. The performances are effect of permission probability to the number of optimum user, channel efficiency in the integrated voice and data, and channel optimization by applying movable boundary method. Permission probability (p) is one of the system design parameter and is generated at each contending terminal by pseudo random generator with a fixed probability. The value of p is 0
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danny Kustono
"Untuk menentukan posisi satelit dibutuhkan elemen yang mampu mengidentifikasi posisi satelit terhadap pusat bumi, sementara data tracking dari perangkat yang ada di stasiun bumi hanya dapat mengidentifikasi satelit relatif terhadap stasiun bumi. Karena itu diperlukan suatu metode untuk mengestimasi elemen tersebut berdasarkan data tracking yang ada. Metode yang dapat digunakan untuk mengestimasi elemen orbit tersebut adalah metode Filter Kalman. Filter ini berguna untuk mengestimasi urutan keadaan dari sistem, berdasarkan urutan data yang memuat informasi tentang keadaan yang diinginkan. Sehubungan dengan hal di atas, makalah skripsi ini membahas estimasi elemen flight pada orbit satelit geostasioner menggunakan metode Filter Kalman. Simulasi komputer akan diperlihatkan sebagai alat Bantu perhitungan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S39464
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>