Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 70679 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rudy Fernandez
"Interkoneksi antara jaringan GSM Satelindo dengan jaringan PSTN Telkom meliputi aspek-aspek teknis dan non teknis. Untuk menjamin kuahtas teknis pelayanan antarpenyelenggara, masing-masing penyelenggara harus mengacu kepada Fundamental Technical Plan (FTP) yang telah disusun oleh pemerintah, dalam hat ini adalah Dir.Jen ParPosTel. Sedangkan aspek yang bersifat non teknis, yang menjadi pennasalahan cukup dominan dalam interkoneksi seperti tarif jasa telekomunikasi dan pembagian pendapatan interkoneksi diatur oleh pemerintah.
Pengaturan dari pemerintah diperlukan untuk menjembatani kesenjangan bargaining power antarpenyeienggara yang berinterkoneksi, dalam rangka mengembangkan kompetisi yang sehat secepat mungkin. Hingga saat ini proses interkoneksi di Indonesia telah berjalan baik. Namun beberapa aturan interkoneksi perlu ditinjau kembali , agar proses kompetisi dapat berlangsung secara sehat. Sehingga penyeleaggara jasa telekomunikasi di Indonesia menjadi lebih slap dalam menyambut pasar bebas yang akan datang."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38808
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syaharuddin
"Jaringan selular GSM adalah salah satu jaringan telepon bergerak yang mengalami pertumbuhan yang sangat cepat, namun jaringan ini perkembangannya terbatas karena tidak dapat menjangkau daerah pinggiran yang luas seperti daerah suburban, pembangunan infiwtru tur GSM di wilayah ini sangat mahal. Dilain pihak sistem telepon satelit dapat menjangkau daerah yang sangat luas baik didarat, laut, dan udara tanpa banyak menambahkan infrastruktur di darat. Maka sistem terpadu kedua jaringan ini adalah solusi yang tepat untuk dapat memperoleh layanan komunikasi bergerak yang luas dan handal.
Dalam sistem terpadu ini, digunakan satelit orbit rendah Iridium (LEO Satellit) dan sebuah terminal gander (dual mode terminal ) yang dapat melakukan percakapan baik pada link frekuensi radio selular maupun link frekuensi satelit, clan jaringan iti di rancang untuk dapat mengambil keuntungan maksimun dari kedua sub-sistem, satelit dan sellular. Sistem terpadu ini menerapkan prosedur GSM, dimana jaringan satelit hanya dipakai apabila terminal pelanggan di luar jangkauan jaringan GSM, atau pada saat itu beban trafik pada jaringan GSM penuh (overload).
Dalam tugas skripsi ini akan dilakukan pembahasan terhadap sistem GSM, sistem satelit orbit rendah Iridium, dan analisis terhadap integrasi kedua jaringan ini, yang meliputi; arsitektur jaringan, lokalisasi pesawat pelanggan dan proses handover dalam sistem terpadu, serta pengolahan panggilan pada ruas satelit dalam sistem terpadu."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38821
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Suryo Nuswardhono
"Kegagalan handover di area Jakarta sebagai studi kasus adalah sebesar 6 % s/d 9 %, Analisa kegagalan untuk menyelesaikan permasalahan dengan mengidentifikasi kemungkinan penyebab terjadinya kegagalan handover dan mencari solusinya.
Tesis ini membahas proses handover melalui kriteria handover, tingkatan prioritas, algoritma, hubungan antara level sinyal dengan daya terima dan daya pancar. Terdapat hubungan yang erat antara kegagalan handover dengan trafik, kapasitas radio dalam sel, interferensi. Interferensi merupakan kajian utama dalam tesis ini. Dengan mengambil solusi memperkecil daya pancar pada kanal yang menyebabkan interferensi.

Handover failure in Jakarta area is about 6 % to 9 %. Fault analysis for solved the problem by identification the most faulty. The first we briefly discuss handover process, the subject are handover criteria, priority level, algorithm., relationship between signal level & power level. They are closed relationship between the handover failure and traffic density, radio capacity in cell interference.
From analysis view, it can be said that decrease power transmit, is a solution for overcome Interference fluent.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Fahrudin
"Sistem Global System for Mobile Communication (GSM) dalam teknologi komunikasi seluler terus berkembang dengan pesat dan disesuaikan dengan kebutuhan dari pengguna yang ada. Dalam perkembangannya sistem ini membutuhkan optimalisasi jaringan dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan terhadap para pengguna. Melakukan perubahan sudut kemiringan antena (tilting adjustment) merupakan salah satu metode yang digunakan dalam melakukan optimasi performansi sinyal GSM yang direpresentasikan dalam parameter kualitas sinyal serta kekuatan sinyal.
Dalam penelitian ini dilakukan kajian pengaruh dari perubahan sudut kemiringan antena terhadap performansi sinyal GSM dengan variasi sudut 0,24,6, dan 8 derajat. Performansi sinyal GSM yang baik bilamana parameter kualitas serta kekuatan sinyal yang diterima memenuhi standar kriteria yang ditentukan berdasarkan nilai parameter tersebut.
Dari hasil penelitian menunjukkan kondisi optimal layanan pada cell GSM900 dicapai pada sudut kemiringan antenna base station mencapai 2 derajat, sedangkan untuk cell DCS1800 kondisi optimal dicapai pada kondisi sudut mencapai 6 derajat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40009
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Rachman Kadir
"GSM (Global System for Mobile Communication / Sistem global untuk komunikasi begerak) merupakan suatu sistem telepon bergerak digital selular yang memiliki berbagai Iayanan komunikasi serta fasilitas-fasllitas yang sangat mendukung bagi mobilitas pemakai.
Salah satu fasilitas yang terdapat pada sistem telepon bergerak selular GSM (CSTBS-GSM) adalah handover yang termasuk fasilitas pemeliharaan sambungan pembicaraan. Dengan fasilitas handover seorang pemakai GSM dapat tetap melakukan hubungan pembicaraan walaupun pada saat yang sama dia berpindah dari suatu sel ke sel Iainnya dalam jaringan STBS-GSM.
Pada suatu sel yang mengalami kelebihan beban pembicaraan (traffic over load/capacity problem), sangat sulit untuk membangun suatu hubungan pembicaraan maupun untuk melakukan suatu handcover. Oleh karena itu bila hal itu berlangsung dalam waktu lama, perlu dilakukan koreksi terhadap ukuran sel, namun untuk itu diperlukan biaya yang besar dan waktu yang lama dalam pembangunan stasiun dasar pancarima (BTS) serta sumber daya radionya. Karenanya perlu diterapkan suatu metode untuk mengatasi adanya kelebihan beban trafik ini, walaupun sebagai suatu usaha yang bersifat sementara, hingga pembangunan BTS tersebut selesai."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S38955
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sirait, Leonard T.
"Inteligent Underlay Overlay (IUO) adalah suatu teknik efisiensi penggunaan spektrum frekwensi dalam jaringan GSM yang mengimplementasikan struktur jaringan dua lapisan dengan mengijinkan penggunaan frekwensi reuse yang berbeda untuk setiap lapisan. Pada lapisan yang paling tinggi (overlay), frekwensi reuse yang digunakan adalah frekwensi reuse konvensioanal. Sedangkan pada lapisan paling rendah (underlay), frekwensi reuse yang digunakan adalah frekwensi yang dapat direuse labih agresif yang disebut dengan frekwensi super reuse. Konsep IUO adalah suatu software yang ada pada BSC. Dengan mengimplementasikan IUO maka kapasitas pelanggan yang dapat dilayani akan semakin bertambah tanpa penambahan sel baru. Sel baru tidak bertambah karena sel yang dipakai adalah sel yang telah ada dengan mengurangi cakupan sebagian frekwensi yang ada pada sel tersebut. Frekwensi yang mempunyai cakupan kecil tersebut akan dapat direuse lagi lebih agresif. Selain itu. dengan mengimplementasikan IUO pada jaringan maka drop call dan TCH dropped semakin menurun. Sehingga dengan mengimplementasikan I UO pada jaringan. maka kualitas jaringan akan semakin meningkat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S39869
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ivan Garniwan
"Perangkat komunikasi selular dewasa ini berkembang sangat pesat. Hal ini terjadi karena berbagai fitur yang terdapat dalam perangkat komunikasi bergerak semakin lengkap dan kompleks. Diantaranya dengan ditambahkannya perangkat penentu lokasi atau iGlobal Positioning System (GPS)/i ke dalam perangkat komunikasi bergerak. Ditambahkannya perangkat GPS pada perangkat komunikasi bergerak membuat kebutuhan antenna yang kecil dan kompak serta mampu beroperasi pada frekuensi multiband semakin meningkat. Antena GPS yang ada pada umumnya merupakan antena perangkat luar/eksternal, atau menggunakan beberapa antena internal yang beroperasi pada band frekuensi yang berbeda-beda dimana konstruksi ini kurang sesuai karena membuat perangkat selular menjadi lebih besar.
Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dirancang sebuah antena yang kecil dan mampu beroperasi pada dua band frekuensi yang berbeda yaitu single band frekuensi cellular CDMA 826 MHz dan single band frekuensi civillian GPS L1. Antena yang dirancang berupa antena microstrip segiempat tiga susun dimana dua susunan yang pertama merupakan antena selular dengan patch yang dishort ke groundplane untuk mendapatkan ukuran yang kompak, dan susunan yang paling atas merupakan antena GPS single band.
Karena membutuhkan perhitungan yang rumit dan berulang-ulang maka rancang bangun antena ini menggunakan bantuan perangkat lunak Microwave office. Untuk antena selular didapat frekuensi band sebesar 92,4MHz (800,799-893,039) dengan gain yang diperoleh sebesar 5,64dB pada frekuensi tengah 826MHz. Sedangkan untuk antena GPS diperoleh frekuensi resonansi 1573,3MHz dengan Gain yang didapat sebesar 6.22dB. Perolehan ini cukup baik dan memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan untuk dapat digunakan pada kebutuhan antena selular dan GPS.

Recently, mobile communication device technology has been growing rapidly. It has very complete features with the size become smaller. GPS or global positioning system is one of popular feature that has been integrated to the mobile communication device recently. That mean the demand of small, compact antenna that capable to operate in multiband frequency are become highly increase. Convensional GPS antenna generally were an external antenna, or use couple internal antenna that operate in different frequency were the construction are less fit because made the device become bigger.
Therefore on this thesis, we develope a compact internal dual band microstrip antenna that capable to operate in dualband frequency, cellular CDMA band (824MHz-894MHz) and GPS L1 (1575.75 MHz). The antenna which has been design is a triple stacked patch where the first two stacked is a cellular antenna with groundplane shorted using multiple pins. This construction made the antenna smaller and suitable to use for mobile communication. The highest stack patch use for single band GPS antenna.
The design need very complex calculation and use a computer software microwave office to solve the problem. The result is good enough to fulfill the spesification to use in both cellular and GPS band, the frequency band of the cellular antenna is 92,4 MHz(800,799MHz - 893,039MHz) with gain achievement 5,64dB at center frequency 826MHz and for frequency of GPS antenna is 1573.3 MHz with gain achievement 6.22dB.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T40797
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sirait, Hamonangan
"Alat yang dibuat ini adalah untuk merealisasikan rancang bangun alat untuk memantau suhu minimum dan maksimum melalui jaringan GSM yang berbasis mikrokontroler. Rancang bangun alat pemantau suhu melalui jaringan GSM dengan menggunakan teks ini terbagi atas dua bagian utama yaitu rancang bangun hardware dan rancang bangun software. Hardware yang akan dirancang-bangun berupa blok pengendali atau mikrokontroler yang akan disambungkan ke sebuah Handphone sebagai peralatan yang mengirimkan informasi ke station tertentu dengan menggunakan teks. Software yang akan dirancang-bangun berupa program aplikasi untuk chip mikrokontroler AT89C51 dengan menggunakan bahasa assembler. Pemantauan suhu dilakukan dengan memasang 1C sensor suhu. Handphone akan mengenali setiap instruksi dari mikrokontroler yang telah diprogram sesuai dengan bahasa mesin dengan menggunakan AT command yang merupakan perintah standard modem atau GSM untuk berkomunikasi dengan alat lain, sehingga bisa melakukan pemantauan suhu sesuai dengan setingan suhu yang diberikan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40233
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
T. Maulana Habibi
"Perkembangan telepon selular setiap tahun semakin meningkat, baik dari segi kuantitas yaitu pertambahan jumlah pengguna maupun segi kualitas yaitu peningkatan fitur yang disediakan oleh operator. Di lain sisi berdasarkan hasil penelitian pada tahun 2003 menunjukkan 850 juta telepon selular mengalami penyadapan (eavesdrop) pada saat terjadi panggilan.
Untuk menjamin aspek keamanan, sistem jaringan GSM (Global System for Mobile) menawarkan tiga macam keamanan, salah satunya yaitu autentikasi. Kebutuhan autentikasi dilakukan dengan penggunaan smart card yang lebih dikenal dengan nama SIM card.
Autentikasi merupakan prosedur yang digunakan untuk memeriksa keabsahan identitas pelanggan GSM yang mengakses jaringan GSM dan akan menggunakan semua fasilitas layanan (features) yang ditawarkan oleh jaringan GSM.
Autentikasi GSM dilakukan menggunakan algoritma tertentu yaitu algoritma A3, Algoritma A3 adalah algoritma autentikasi dalam keamanan GSM yang berfungsi untuk membangkitkan response yang lebih dikenal dengan Sres sebagai jawaban dari random challenge yang dikenal dengan RAND.
Tugas Akhir ini berupa rancang bangun simulasi yang mensimulasikan proses autentikasi GSM khususnya pada sisi pelanggan dengan cara mensimulasikan triplettriplet autentikasi sehingga menghasilkan nilai Sres (Signal Response) sebesar 32 bit sesuai dengan spesifikasi ETSI (European Telecommunication Standarts Institute), dengan menggunakan alat bantu simulasi Mikrokontroller AT89S52.
Tugas Akhir ini berhasil mensimulasikan proses autentikasi GSM dengan algoritma A3 dengan memanfaatkan kemampuan mikrokontroller AT 89S52 sebagai komputasi data dari triplet-triplet autentikasi GSM, yang ditampilkan dalam penampil LCD (Liquid Crystal Display) dan Hyper terminal.

A Cellular communication technology has been improved recently, not only in quantity aspect where the amount of user growth increased rapidly, but also in quality aspect which indicated by the ability of operator /vendor providing many new features. In the other side, Security issues became more and more concerned. Based on a research held in 2003, more than 850 million cellular communication users had been tapped (eavesdrop) during their call session.
For security issues, the GSM network (Global System for Mobile) offered three kind of security system. One of its security systems is authentication system. This authentication system is implemented by the use of smart card which more popular known as SIM card system.
Authentication is a procedure which is used to check validity identity of GSM subscribers which access GSM network and use all of the facility offered by GSM networks.
GSM Authentication is done to use certain algorithm; The Algorithm A3 is authentication algorithm in security and safety of GSM functioning to generate response which is known well with Sres as answer from random challenge recognized as Rand.
This final project is to design and construct the simulation and process of GSM authentication appropriate with mobile station, the construct uses triplet?s authentication to generate Sres (Signal Response) using Microcontroller AT 89S52.
This final project successfully simulate, the process of GSM Authentication with Algorithm A3 using capability of microcontroller AT 89S52 as computation data processor, displayed by LCD (Liquid Crystal Display) and HyperTerminal.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52314
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>