Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 101007 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agni Bayuaji
"
ABSTRAK
Pada skripsi ini akan dibahas mengenai karakteristik redaman difraksi gelombang elektromagnetik dengan metoda UTD (Uniform Theory of Diffraction) wedge ganda dimana karakteristik redaman dimana karakteristik redaman dianabsa berdasar bentuk gedung (kemiringan dinding gedung).
Perhitungan untuk mendapatkan karakteristik tersebut menggunakan suatu model komputasi komputer dengan menganalisa karakteristik redaman difraksi berdasarkan parameter pertambahan ketinggian pemancar, sudut keluaran sinar ke penerima, dan tinggi penerima.
Metoda yang digunakan yaitu Uniform Theory of Diffraction karena metoda tersebut merupakan metoda yang menghasilkan suatu nilai redaman difraksi dengan menggunakan pendekatan secara geometri dari bentuk-bentuk penghalang.
Dari perhitungan dan analisa yang dibahas pada makalah ini didapat bahwa karakteristik redaman difraksi dipengarubi oleh bentuk-bentuk dan ukuran penghalang antara lain ketinggian penghalang, tinggi pemancar, dan penerima.
"
1997
S39430
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutomo Yunianto
"Pada skripsi ini akan dibahas tentang analisis hasil komputasi redaman difraksi pada suatu penghalang segi empat (misal : gedung) dengan menggunakan alat bantu suatu perangkat lunak. Metoda perhitungan dilakukan dengan menerapkan metoda UTD modifikasi wedge tunggal untuk penghalang segi empat. Hal ini dilakukan untuk menyederhanakan proses komputasi yang dilakukan bila dibandingkan dengan menggunakan metoda UTD wedge ganda yang umum digunakan untuk penghalang segi empat. Perhitungan dilakukan untuk berbagai ukuran gedung antara lain lebar gedung, sudut datang dan sudut keluar dengan menggunakan frekuensi sebesar 900 MHz. Masing-easing penghalang mempunyai jarak yang sama terhadap sumber dan penerima. Dari sumber ke penghalang dibuat suatu masukan berdasar dari sudut datangnya gelombang, begitu juga dari penghalang ke penerima. Sebagai pembanding maka dilakukan beberapa perhitungan dengan menggunakan frekuensi 1800 MHz. Dari analisa dan kesimpulan dapat dilihat bahwa untuk sudut datang yang semakin besar, maka redaman difraksi yang terjadi semakin kecil. Sudut datang yang semakin besar ini menunjukkan semakin tinggi antena dari sumber. Sedangkan hasil perhitungan dengan menggunakan frekuensi 1800 MHz mempunyai nilai yang sebanding dengan menggunakan frekuensi 900 MHz untuk sudut-sudut datang tertentu."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38802
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"In this experiment X-ray diffraction was used to measure the diffraction spaces of some crystal units, namely MgO, LiF and NaF. Monochromatics X-rays with 0.154 nm wavelength scattered by those crystals according the Bragg's law. Using tel -X-Ometer (Tel 580) it was found that the diffraction space of MgO is 0.456 nm, LiF is 0.415 nm and of NaF is o.458 nm. These results differ from the numbers reported in the Handbook lattice spacing about 8,3 % fo MgO; 2,98% for LiF; and 0,87% for NaF"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Yuniar
"Dalam penelitian ini, telah dibuat sebuah alat ukur yang dapat mengukur pola distribusi intensitas cahaya. Dengan memanfaatkan fenomena sifat cahaya, penulis ingin mengetahui besar nilai pola distribusi intensitas difraksi pada cahaya laser yag melewati kisi difraksi. Melalui sensor OPT101 akan terukur sinyal listrik yang nantinya akan dihubungkan dengan komputer menggunakan standar komunikasi serial. Mikrokontroler diprogram menggunakan piranti lunak Bascom AVR, sedangkan komputer digunakan untuk menampilkan hasil pengukuran diprogram dengan menggunakan LabView National-Instrument.

In this experiment, has created a measuring instrument which can measure light intersity distribution pattern. By exploiting the phenomenon of the nature of light, the author would like to know the value of the intensity distribution of the diffraction pattern on laser light that passes through a diffraction grating. Through sensors will OPT101 measurable electrical signal which will be connected to the microcontroller. Then the device will be connected to the computer using a standard serial communication. Microcontroller is programmed using software Bascom Avr, while the computer is used to display the measurement result programmed usig LabVIEW National-Instrument."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S46400
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafi Ramadhana
"

Penggunaan internet terus meningkat untuk setiap tahunnya. Peningkatan itu dapat berupa meningkatnya data of usage per pengguna, ataupun bertambahnya jumlah perangkat yang terhubung ke dalam jaringan. Oleh karena itu, diperlukan kapasitas kanal yang cukup untuk menghadapi perkembangan tersebut. Salah satu karakteristik dari sebuah kanal yang berhubungan dengan kapasitas adalah koefisien kanal. Dengan hubungan tersebut, kita dapat memperbesar nilai kapasitas kanal dengan melakukan peningkatan terhadap nilai koefisien kanalnya. Pada penelitian ini akan dilakukan analisis terhadap nilai maksimum dan minimum dari koefisien kanal yang didefinisikan, secara berturut-turut, sebagai nilai batas atas dan batas bawah. Perhitungan dan simulasi pada penelitian ini akan menggunakan pemodelan superposisi gelombang datar sebagai model dasarnya. Sebelumnya pemodelan ini telah digunakan pada pCell, sebuah teknologi nirkabel yang mampu mendapatkan efisiensi spektrum dengan lebih baik pada perangkat 4G LTE, untuk memperoleh nilai gain jalur jamak yang besar. Pada penelitian ini penulis melakukan pendekatan yang berbeda, penulis menggunakan pemodelan ini untuk menetukan nilai maksimum dan minimum dari nilai koefisien kanal. Pada akhir penelitian didapatkan hubungan antara perhitungan batas atas dan batas bawah terhadap simulasi nilai koefisien kanal pada beberapa jumlah jalur pancaran sinyal, serta sudut pancaran sinyal yang divariasikan dengan distribusi seragam.

 


Users data of usage and the number of devices connected to the network are increasing from years to years, simply, the internet usage is growing. Due to this phenomenon, we need a decent channel capacity to keep up with it. One of the channel characteristics that interfer with capacity is channel coefficient. By this relation, we could enlarge the channel capacity by improving its channel coefficient. On this research, we did an analysis towards the maximum and minimum values of a channel coefficient, simultaneously defined by upper and lower treshold. The simulation on this research is using Superposition of Plane Wave as the basic model. Previously, this model had been used on pCell technology to enlarge the multiplexing gain. However, on this research, we did a different approach by using the model to achieve the maximum and minimum value of a channel coefficient. At the end, we found a relation between the upper and lower treshold formulation and the channel coefficient simulation on some signal paths, with their direction randomized by uniform distribution.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Irfan Falahuddin
"Dalam Tugas Akhir ini dibuat analisis koefisien difraksi untuk beberapa bentuk halangan dengan teori UTD. Koefisien difraksi menurut teori UTD tergantung dari bentuk geometri penghalang yang dilalui oleh suatu gelombang. Ada bermacam-macam bentuk penghalang, dalam Tugas Akhir ini dibahas bentuk-bentuk tepi runcing bersisi lurus, tepi runcing bersisi kurva dan bentuk dengan permukaan konveks halus. Koefisien difraksi untuk tepi runcing bersisi kurva dan bentuk dengan permukaan konveks halus mempuayai perhibmgan koefiisien difraksi yang lebih remit, oleh karena itu dicoba didekad dengan bentuk penghalang tepi runcing bersisi lurus yang lebih mudah perhitungannya. Hasil perhitungan koefisien difraksi halangan tepi runcing bersisi kurva mempunyai nilai yang tidak jauh dari hasil perhitungan koefisien difraksi pada penghalang tepi runcing bersisi lurus. Sedangkan untuk bentuk dengan permukaan konveks halus tidak dapat didekati dengan bentuk penghalang tepi runcing bersisi lurus."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S38978
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henry Saptono
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
S28489
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Simon
"Pada penelitian ini, mullite yang disintesis dari aluminum nitrat hidrat [(Al(NO3)3.9H2O] dan sol silika sekam padi dikenakan pada perlakuan sintering dengan suhu 900, 1000, 1100, 1200, dan 1300°C, kemudian dikarakterisasi dengan difraksi sinar-x (XRD) dilanjutkan dengan penghalusan menggunakan metode Rietveld, dan analisis termal diferensial (DTA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam sampel yang disintering pada suhu 900°C, tidak ditemukan fasa mullite, tetapi fasa kristobalit dan alumina terdeteksi dengan jelas. Pembentukan mullite baru terjadi pada suhu 1000°C dan bertumbuh dengan peningkatan suhu ditandai dengan kenaikan persen berat (wt%) dari 62,62 menjadi 92,29%, disertai penurunan persen berat kristobalit dari 22,42 menjadi 1,25% dan penurunan persen berat alumina dari 77,58 menjadi 6,46%. Hasil penghalusan menunjukkan korelasi yang baik antara unit sel hasil perhitungan dan hasil pengamatan, dengan dimensi unit sel adalah a = 7,545 nm, b = 7,689 nm dan c = 2,884 nm untuk mullite, a = b = 0,5531 nm, dan c = 0,6923 nm untuk kristobalit, dan a = b = 0,5026 nm, dan c = 1,2808 nm untuk alumina. Hasil analisis dengan DTA menunjukkan bahwa dalam sampel yang tidak disintering, hanya terdapat alumina dan silika, sementara dalam sampel yang disintering terdapat mullite, alumina, dan kristobalit.

In this study, mullite synthesized from aluminum nitrate hydrate [(Al(NO3)3.9H2O] and silica sol from rice husk was subjected to sintering treatment at temperatures of 900, 1000, 1100, 1200, and 1300°C, and characterized using x-ray diffraction (XRD), followed by Rietveld refinement, and differential thermal analysis (DTA). The results indicated that in the sample sintered at 900°C, no mullite phase was identified, but crystoballite and alumina were well detected. The formation of mullite started at temperature of 1000°C and continued to grow at higher temperatures, resulted in increased weight percentage (wt%) from 62.62 to 92.29%, while crystoballite and alumina decreased from 22.42 to 1.25% and from 77.58 to 6.46 % respectively. A good correlation was found between the calculated and observed unit cells. For mullite phase, the unit cell dimensions are a = 7.545 nm, b =.689 nm and c = 2.884 nm, for crystoballite a =b = 0.5531 nm and c = 0.6923 nm, and for alumina a = b = 0.5026 nm, and c = 1.2808 nm. The DTA analyses revealed that in the untreated sample, only alumina and silica were detected, while in the sintered samples we found the existence of mullite, alumina, and crystoballite."
Depok: Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat UI;Universitas Lampung. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 2012
J-pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Virdhian
"ABSTRAK
Austempered Ductile Iron (ADI) adalah besi tuang nodular yang mengalami proses austemper yang memiliki kombinasi sifat ketangguhan, keausan dan keuletan yang baik. ADI memiliki struklur accicular ferit dalam matriks austenit. Kandungan austenit sisa sangat menentukan sifat mekanis ADI. Austenit sisa yang terdapat pada ADI tidak stabil dan dapat bertransformasi menjadi mariensit bila mengalami deformasi. Fraksi volume dan distribusi austenit sisa sangat tergantung pada perlakuan panas dan unsur paduannya. Penelitian ini bertujuan unluk mengetahui pengaruh waktu tahan austemper terhadap karakreristik pembentukan austenit sisa pada ADI, kestabilan austenit sisa akibat proses deformasi plastis dan membandingkan perhifungan fraksi volume austenit sisa dengan metode Difraksi Sinar-X dan Point Counting.
Bahan penelitian ini adalah BTN FCD -15 dengan unsur paduan 0.27% Mo, 0.23% Mn dan 2.95% Ni. Proses austenisasi dilakukan pada temperazur 900°C dengan waktu tahan 90 menit, lalu proses austemper pada remperarur 400°C dengan waktu tahan 60,120,180 menit. Setelah itu dilakukan proses canai dingin dengan variasi reduksi 5,10, 15 % . Pengujian yang dilakukan adalah kekerasan, pengujiam heat tinting dan pengamatan strukrur mikro serta pengujian Difraksi Sinar-X.
Dari penelitian diperoleh bahwa faksi volume austenit sisa berkurang dari 29.25% ke 17.2% dengan meningkatnya waktu tahan austemper dari 60 hingga 180 menit, dengan metode Point Counting. Fraksi volume austenit sisa menurun dari 14.1% menjadi 9.95% (60 menit, 10.95% menjadi 7.25% ( 120 menit, 11.65% menjadi 11.1 % (180 menit dengan meningkatnya reduksi dari 5 hingga 15% dengan metode Point Counting. Kekerasan Bahan ADI meningkat dari 242.25 BHN menjadi 247.15 BHN dengan meningkatnya waktu tahan austemper dari 60 hingga 180 menit. Kekerasam Bahan ADI meningkat dari 256.33 BHN menjadi 307.41 BHN (60 mni, 270.64 BHN menjadi 308.7 BHN (120 mni), 272. 9BHN menjadi 313. 8.5 (180 mni dengan meningkatnya % reduksi dari 5 hingga 15%. Penghitungan fraksi volume austenit sisa dengan metode Difaksi Sinar-X dan merode Point Counting mengalami perbedaan sehingga dinerlukam penelitiam lebih lanjut untuk mencari hubungan antara keduanya."
2000
S41599
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>