Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 112863 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Leo Agung Djatmiko
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S38772
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Albert Harazaki Mendrofa
"Mobile manipulator merupakan sebuah sistem robot yang terdiri dari dua buah robot yaitu mobile robot dan serial manipulator. Dengan 6 derajat kebebasan, serial manipulator dalam sistem robot ini berfungsi untuk melakukan suatu manipulasi terhadap objek yang telah ditentukan. Pada end-effector dari serial manipulator, diletakkan kamera stereo yang berfungsi sebagai input visual dan persepsi jarak. Peletakkan kamera pada end-effector memungkinkan untuk menggerakan ruang pandang dari sistem. Mobile robot pada sistem ini dipergunakan sebagai base dari serial manipulator. Hal ini berdampak pada meningkatnya ruang kerja dari serial manipulator karena base yang dapat berpindah-pindah. Mobile robot ini mempergunakan roda mechanum, yang memungkinkan kendali holonomic pada mobile robot. Tesis ini membuat sistem kendali yang memungkinkan kerjasama antara setiap komponen dari mobile manipulator sehingga dapat melakukan deteksi objek, persepsi jarak, pendekatan terhadap objek dan manipulasi terhadap objek. Pemodelan matematis dan sistem kendali masing-masing komponen dijabarkan dalam tesis ini. Pengujian eksperimental dilakukan untuk mengevaluasi keandalan sistem kendali.

Mobile manipulator is a robotic system consist of two robots which is mobile robot and serial manipulator. With 6 degress of freedom, serial manipulator on this robotic system function to manipulate determined object. On the end-effector of serial manipulator, placed a stereo camera that used as visual input and depth perception. Placement of camera on the end-effector allow to move the point of view of the system. Mobile robot in this system act as base for serial manipulator. This configuration increase the workspace of serial manipulator because  the ability of mobile robot to move from one position to another. Mobile robot use mechanum wheel that possible to perform holonomic control. This thesis develop a control system that cooperate every component of mobile manipulator with the result that system able to detect object, perceive depth, approaching object and manipulation toward object. Mathematical model and control system of each component descibed on this paper. Experimental testing performed in order to test reliability of control system. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwiyani Rahmawati
"Penyakit kanker payudara merupakan salah satu penyakit mematikan bagi para wanita dewasa yang diakibatkan oleh tumor ganas. Untuk melakukan pendeteksian dini tumor pada daerah payudara, dilakukan kegiatan mamografi yang dapat mendeteksi benjolan pada payudara bahkan untuk ukuran yang kecil. Citra mamogram dari kegiatan mamografi tidak hanya menampilkan jaringan yang dicurigai sebagai kanker, tetapi menampilkan jaringan-jaringan lainnya yang terdapat pada organ payudara seperti jaringan pembuluh darah dan kelenjar air susu dengan bentuk curvilinear yang sulit dipisahkan dari wilayah sel kanker.
Pada Tugas Akhir ini dilakukan dua jenis modifikasi metode pengeliminasi struktur curvilinear dari citra yang diajukan oleh Sheshadri dan Kandaswamy. Metode pertama hasil modifikasi adalah pendeteksian dan penghilangan struktur curvilinear yang dilakukan sebelum segmentasi thresholding berlangsung, sedangkan metode kedua hasil modifikasi adalah metode segmentasi thresholding yang dilakukan sebelum pendeteksian dan penghilangan struktur curvilinear.
Dari kegiatan analisis hasil eksperimen yang dilakukan secara visual pada dua belas mamogram, diketahui bahwa suatu nilai thresholding tidak dapat digunakan secara masal untuk seluruh mamogram karena nilai yang dapat memberikan hasil yang baik pada suatu mamogram belum tentu dapat digunakan pada mamogram lainnya. Selain itu, kegagalan pendeteksian dapat terjadi apabila jaringan penghalang wilayah kanker tidak memiliki struktur curvilinear, tetapi merupakan suatu region.
Penerapan metode kedua, segmentasi thresholding yang dilakukan sebelum kegiatan pendeteksian dan penghilangan struktur curvilinear berlangsung, memiliki angka keberhasilan pendeteksian struktur yang dicurigai sebagai kanker yang lebih besar dibandingkan metode pertama karena proses thresholding dilakukan dengan melibatkan nilai gray level dari mamogram asal, bukan mamogram hasil pengolahan citra seperti pada metode pertama."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aniati Murni Arymurthy
Bandung: UI-Press, 2005
PGB 0374
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Wihartini
"Penelitian ini membahas studi tentang deteksi perubahan penutup lahan Kalimantan Tengah, menggunakan multi-temporal Synthetic Aperture Radar (SAR) JERS-i. Penggunaan citra SAR untuk observasi muka bumi dimana kondisi berawan dan kabut merupakan hambatan utamanya, mempunyai potensi yang sangat besar dalam memonitor perubahan area. Tetapi adanya proses koherensi data SAR membuat citra tersebut dengan mudah akan tercemar oleh bising speckle, yang merupakan.sinyal tak bebas dan berlaku sebagai bising multiplikatif.
Pokok bahasan dari penelitian ini yang pertama adalah meminimumkan bising (denoising) speckle dengan menggunakan algoritma a trous. Selanjutnya kesulitan penggunaan citra optis untuk identifikasi obyek pada daerah yang sering berawan dan hujan lebat akan digantikan dengan citra SAR dengan memanfaatkan sifat transfcrmasi dari algoritma wavelet a troust. Transformasi ini akan menghasilkan satu set citra detail dari skala yang berbeda, sehingga citra SAR yang merupakan single band akan mendapatkan tambahan band dari citra-citra detail tersebut. Dengan demikian pemrosesan citra SAR dapat dianalogikan sebagai pemrosesan multiband dari citra optis, sehingga dapat menggali lebih banyak informasi untuk identifikasi obyek. Tahap berikutnya dilakukan pengklasteran pada citra detail tersebut dengan teknik Pemetaan Swa-Atur (Self-Organizing Map (SOA4)") karena tidak tersedianya data groundtruth. Tahap lerakhir adalah deteksi perubahan area menggunakan teknik Pcrbedaan Citra ("Image Differenciing") dan Analisa Komponen Utama ("Principle Component Analysis (PCA)").
Proses denoising pada pra-pengolahan akan dilakukan dengan menggunakan pemodelan bising. Pada citra SAR karena bisingnya adalah speckle yang bersifat multiplikatif maka perlu dilakukan proses homomorphik, yaitu proses untuk memisahkan komponen deterministik (sinyal) dengan komponen statistik (bising) sehingga bising dapat dimodelkan dalam bentuk Gaussian. Untuk itu sebelum denoising citra akan di log-kan terlebih -dahulu sehingga terpisah antara kompcnen sinyal dan komponen bisingnya. Transformasi a trous adalah transformasi wavelet multiresolusi yang dilakukan skala (resolusi) per skala tanpa ada desimasi. Hasilnya adalah satu set citra detail wt (dimana i menyatakan tingkat skala, I 1,2.j ) dan satu citra approksimasi pada skala tertinggi c1, tanpa terjadi peruoahan ukuran citra pada setiap skala. Dalam transformasinya harga piksel ke-k ditentukan oleh c;+r(k) = ., h(n) c;(kl 2'n), dimana h adalah koefisien filter 133 spline dengan -2 n < +2 , menyebabkan harga pixel tersebut menjadi berkurang atau bertambah ditentukan oleh 5 harga pixel yang ke-(k+2'n). Secara analitis korelasi citra detail pada skala (i-1) dengan citra detail pada skala I dapat dibuktikan melalui w; = c(,.0 - c; dan secara eksperimen dapat dibuktikan melalui matriks korelasi dari PCA. Dengan adanya korelasi menyebabkan persoahan obyek dalam citra-citra detail dapat diamati. Citra detail dari transformasi a trous yang masih mengandung bising speckle akan di denois menggunakan teknik Multiresolution Support, yaitu teknik untuk uji signifikansi bising pada setiap pixel dari citra. Signifikansi bising didasarkan pada nilai standard deviasi 6; dari citra detail pada skala j dikalikan dengan konstanta K, yaitu K6.j. Hal inilah yang menyebabkan pemilihan harga K dipengaruhi oleh daerah observasi. Pada penelitian ini di lakukan percobaan dengan harga K = 2, 2.5, 3, 3.5 dan hasilnya yang terbaik adalah K = 3. Hasil rekonstruksi setelah uji signifikansi Multiresolulion Support adalah citra dengan residual artifact atau citra dengan struktur yang tidal: sebenarnya, oleh karena itu perlu dilakukan proses guna mengurangi efek residual artifact tersebut. Proses pengurangan residual artifact adalah suatu proses iterasi dimana akan dihitung citra residu, yaitu pengurangan citra asli dikurangi dengan citra dengan residual artifact. Pada setiap iterasi citra residu akan ditransformasi menggunakan a trous menjadi satu set citra detail residu dan citra appraksimasi residu. Selanjutnya ditentukan koefisien wavelet signifikan dan dilakukan rekonstruksi kembali. Bila residu masih dinyatakan signifikan maka citra residu akan ditambahkan ke citra residual artifact pada proses sebelumnya. Selanjutnya dilakukan proses iterasi kembali sampai harga residu sudah tidak signifikan lagi. Pada penelitian ini diambil toleransi error a 5 0.002 dan hasilnya adalah citra yang telah di denois atau citra denoising. Pada kelompok wavelet, hasil denoising menggunakan trous dapat menekan bising sampai 43% tanpa ada kerusakan struktur dan penurunan nilai rata-rata yang sangat rendah sampai 0.005%. Meskipun hasil denoising tidak sebaik Haar (50%) atau Daubechies (481') tapi trous mempunyai kekhususan dimana nilai variannya masih cukup tinggi, tidak mengalami pengerutan ukuran pada saat transformasi dan terdapat redundansi pada citra detaiinya sehingga tidak banyak kehilangan informasi. Hasil penelitian ini juga memperlihatkan bahwa transformasi a Emus mempunyai performansi yang cocok untuk aplikasi deteksi perubahan penutup laltan, karena obyek dalam citra, dapat diamati dalam skala yang berbeda. Makin tinggi tingkat resolusinya maka obyek dengan frekuensi rendah (misal sungai) akan makin jelas struktumya, sedang obyek dengan frekuensi tinggi (misal pohon-pohon yang bergerombol) akan nampak pada beberapa skala rendah dan selanjutnya akan menghilang. Hal ini terjadi karena dalam transfonnasinya harga pixel pada skala-(j+ I) ditentukan berdasarkan harga pixel ke-(k+2'n).
Selanjutnya untuk identifikasi obyek, citra denoising akan ditransforrnasi menggunakan wavelet a trous sampai skala 4, karena pada skala 5, terlihat pembesaran obyek sungai sudah tidak proporsional Iagi. Citra detail ini akan di analogikan sebagai band-band seperti pada teknik pemrosesan multiband dari citra optis. Selanjutnya dilakukan pengklasteran pada masing-masing citra detail menggunakan teknik Pentetaan Swa-Atur (SCM), Untuk melakukan deteksi perubahan penutup lahan, akan dilakukan dua cars pemrosesan yaitu pertama akan dilakukan proses Perbedaan Citra pada satu set citra detail yang sudah terklaster dan yang kedua menggunakan PCA, Pada proses PCA dilakukan penseleksian band berdasarkan harga eigenvalue kovariannya. Pertama dipilih band dengan eigcn value terbesar, selanjutnya dipilih band lain yang mempunyai harga eigenvalue kovarian ? 10% dari harga eigenvalue band terbesar. PCA terpilih akan diklasterkan dan dilakukan proses Perbedaan Citra. Hasilnya diperoleh bahwa ada kemiripan antara basil dari proses PCA dan yang langsung dari Perbedaan Citra. Hasil pengamatan memperlihatkan bahwa telah terjadi perubahan pada daerah rawa, scattered trees dan tropical grass, sedangkan untuk obyek sungai, baik yang dalam maupun yang dangkal, sedikit sekali perubahannya. Verifikasi obyek dilakukan menggunakan peta thematik dengan skala 1:250.000 dan citra Landsat TM Kalimantan tengah yang diambil pada Maret (97).

Wavelet A. Trolls Algorithm Aided Synthetic Aperture Radar Image Analyses Applied to Land Cover C1-Imange Detection in Central Kalimantan This research studied the land coverage change detection in Central Kalimantan using multi-temporal Synthetic Aperture Radar (SAR) MRS-I. The use of SA.R image for earth surface observation where haze and cloud coverage become a problem, has great potentiality in monitoring the area change. Due to coherence process of the SAR data, this makes the image easily contaminated by speckle noise, which is an independent signal and act as multiplicative noise.
The main topic of this research is to minimize the speckle noise (denoising) by using the trout algorithm. Subsequently, to identify objects, SAR image processing is analogue with multiband process of the optical image. Because SAR is single band, a trous wavelet transformation is used to obtain the additional band for a set of detail image. The next step is clustering on the detail image with Self-Organizing Map {SOM} technique due to the unavailability of ground truth. The final step is area change detection with Image Differencing and Principle Component Analysis (PGA) techniques.
The denoising in pre-process is performed with noise modeling. In SAR image, since the noise is speckle that is multiplicative in nature, homomorphism process or the process to separate deterministic (signal) and statistic (noise) components is performed so the noise can be modeled in Gaussian. Therefore, before denoising process, image has to take its logarithm first so the signal component is separated from the noise component. A trous transformation is a multiresolution wavelet transformation done in scale (resolution) by scale without decimation. The result is a set of detail image wt (where i represents scale level, r = 1,2.j ) and one approximation image in highest scale e without change in image size in all scales. This did not occur in known wavelet transforms, like Haar and Daubechies, where the transformation has one specific direction and suffering from the shrinking of the image size with the increase of the scale resolution. In the transformation, the value of the 11f' pixel determined by c;+r(k) = 2, h(n) c;(k+2'n), where h is the B3 spline filter coefficient with -2 5 n 5 +2, causing the value of the pixel to decrease or increase according to five (k+2'n) pixel values. The detail image on scale i is obtained from w, = c(1_J) - c,, so there are redundancy of the detail image scale (i-i) with the scale i. This causes the object changes in detail images to become observable. The detail image from a trous transformation that still contain speckle noise is denoised with Multiresolution Support technique, which is a technique for noise significancy testing on each image pixels. The noise significance is based on the standard deviation value of the detail image on the scale j (cr) multiplied with the constant K, that is K6;. This causes the choice of K value affected by the observation area. In this research, experiments are performed with the value of K = 2, 2.5, 3, 3.5 and, the best result is at the K value of 3. The reconstruction result after Multiresolution Support significance test is an image with residual artifact; therefore, it is needed to perform a process to reduce the effect of the residual artifact. The process to reduce the residual artifact is an iteration process where residual image is counted, which is original image reduction subtracted by image with residual artifact. During each iteration, residual image is transformed with a trous into a set of residual detail images and a residual approximation image. Subsequently, significant wavelet coefficient is determined, and the reconstruction is performed. If the residue still significant, then the residual image is added to the residual artifact image of the previous process, and the iteration is performed until the residual value is not significant. In this research, error tolerance is taken at e 5 0,002 and the result is a denoised image.
In a wavelet group, the denoising result with a trous can suppress the noise down to 43% without structural damage and very low average devaluation of 0.005%. Although the denoising result is not as good as Haar (50%) or Daubechies (48%), a trous have specification that the transformed image result did not suffer the shrinking in size and have redundancy on the detail image so it's not lose much information. While in wavelet transformation with Haar and Daubechies, the higher the scale will result in structural damage, where visually indicated by boxed shape in Haar, and spots in Daubechies. The result of this research also shown that 'a trous transformation have suitable performance for land coverage area change detection application, and since the objects are in images, it's observable in different scales. Low-frequency objects will become clearer when the resolution is higher, while higher-frequency objects visible in some lower scales and subsequently disappearing. This happens because in the transformation the pixel value in the scale -0+1) is determined by the value of the pixel -(k+ 2'n).
For the object identification, denoised image is transformed with a trous wavelet resulting in a set of detail images. Image transformation is done to 4U' scale, since in the 5u' scale, the object magnification is no longer proportional. This detail image is analog as bands like in multib and processing of optical image. Clustering is done on each detail images with. Self-Organizing Map technique. To detect the area coverage change, two processes are performed. First is direct Image Differencing process on a set of clustered detail images, second is with the PCA. In the PCA process, the first step is band selection based on the eigen value co-variant. The band with the biggest eigen value is chosen first, then pick another band with co-variant eigenvalue ? 10% of the biggest. eigen value band. The chosen PCA from March 97 and August 98 images are clustered and processed with image Differencing. So, to process the area change detection with SAR image could be done right away with a trolls wavelet transformation, and for the area detection is using Image Differencing. The result indicates that there are similarities between the result with PCA and without PCA. The observation result shown that there are changes on swamps, scattered trees, and tropical grass areas. While for rivers, either deep or shallow, there is very little change. Object verification is done with thematic map on 1:250000 scale and Landsat TM image taken on March 97."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
D430
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Mukhayaroh
"Dengan semakin lengkapnya fasilitas yang ada pada perangkat mobile, termasuk disediakannya kamera pada perangkat tersebut, salah satu yang dapat dimanfaatkan dari fasilitas ini adalah memotret obyek dan melakukan upload untuk keperluan mobile learning. Pada proses pemotretan, sangat dimungkinkan terjadi blur akibat pengguna kurang stabil dalam memegang perangkat mobile yang kurang stabil. Agar informasi yang terdapat pada gambar tetap dapat disampaikan dengan baik pada pengguna mobile learning lainnya, maka diperlukan proses image enhancement, salah satunya adalah deblurisasi. Selain deblurisasi, diperlukan juga antara lain proses resize gambar agar sesuai dengan ukuran layar pengguna. Namun proses tersebut harus tetap memperhatikan informasi yang berada pada gambar tersebut. Hal itu dimungkinkan dengan menerapkan algoritma seam carving pada saat adaptasi ukuran gambar. Dari hasil penerapan modul-modul deblurisasi dan seam carving pada mobile learning, didapatkan perbandingan kualitas antara gambar sebelum deblurisasi dan setelah deblurisasi. Waktu total yang diperlukan untuk me-load sebuah gambar dihitung, dan dibandingkan dengan nilai obyektif kualitas suatu gambar, yaitu Mean Square Error (MSE), Peak Signal to Noise Ratio (PSNR) dan Blurred Signal to Noise Ratio (BSNR)

Nowadays, a lot of mobile devices are equipped with more feature other than telephone and SMS, such as camera, enable users to do more with their devices. It includes uploading pictures taken by camera on their phone for mobile learning purpose. It is widely possible that blurs occur in the process of taking the picture. In order to enhance image information to users, one of common method to improve image quality is deblurring. Beside deblurring, adaptation is also needed to deliver image based on user?s phone screen size. It can be achieved by implementing seam carving algorithm when resizing the image. Objective image quality can be obtained by computing MSE and PSNR from original and deblurred images. Total response time to load an image is also identified and then being compare to objective image quality values."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T25253
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Architrandi
"ABSTRAK
Proses pendidihan yang terjadi pada pemanas dengan cairan yang berada disekelilingnya merupakan salah satu fenomena peristiwa perpindahan kalor.
Mulai terjadinya daerah nukleat pada proses pendidihan ditandai dengan timbulnya gelembung-gelembung uap yang memperlihatkan perubahan fase dari cair ke uap. Pada daerah nukleat, beda temperatur yang dihasilkan kecil walaupun Huks kalor yang diberikan ke pemanas cukup besar. Hal inilah yang menjadikan daerah nuklieat penting sekali dalam berbagai aplikasi didalam bidang perpindahan kalor. Penelitian yang dilakukan disini mencoba untuk menganalisa proses yang terjadi di sekitar daerah nukleat, terutama pertumbuhan dan karakter gelembung yang timbul, dengan menggunakan air sebagai fluida kerja dan tembaga sebagai elemen pemanasnya. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk memparkenaikan. Serta menjelaskan suatu sistem peralatan untuk menampilkan citra pertumbuhan gelembung pada proses didih kolam sehingga analisa proses pendidihan dapat dilakukan dengan bantuan komputer.
Analisa dari penelitian ini dilakukan dengan mengamari urutan kejadian yang tercatat atau terekam dalam bentuk citra gelembung. Pengambilan citra serta pengolahannya dilakukan dengan bantuan multimedia antara lain kamera video, video recorder; video digitizer dan komputer. Dari analisa yang dilakukan, maka akan didapat hasil kualitatif mengenai hubungan antara pertumbuhan serta karakter gelembung yang timbul dengan laju perpindahan kalor dari pemanas ke cairan.

"
1996
S36355
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hamida Yuan Malayin
"Teknologi pengolahan citra memiliki banyak penerapan dalam kehidupan dewasa ini. Salah satu nya adalah sebagai metode untuk pengukuran jarak. Keunggulan dari teknologi pengolahan citra adalah kecepatan proses, dan akurasi yang tinggi. Sayangnya, belum ada penelitian yang menguji penerapan metode pengukuran jarka dengan laser dan kamera untuk pengukuran jarak di atas 5m di luar ruangan. Pada penelitian ini dilakukan pengujian metode pengukuran jarak dengan teknologi pengolahan citra menggunakan triangulasi segitiga dengan bantuan laser di ruang terbuka. Dilakukan 4 jenis pengujian yaitu pengaruh jarak kamera dan laser, pengaruh penggunaan lensa tambahan, pengarus resolusi kamera, dan pengaruh cahaya matahari. Berdasarkan hasil pengujian, didapatkan rata-rata nilai bias pada sistem pengukuran sebesar 796,38mm.

Image processing technology has many applications in life. One of them is a method for distance measurement. The advantages of image processing technology are process speed, and high accuracy. Unfortunately, no studies have examined the application of accurate measurement methods with lasers and cameras for measuring distances above 5m on the outdoors. In this study, the method of distance measurement with image processing technology was tested using triangulation triangulation with the help of lasers in open space. There are 4 types of testing carried out, namely the effect of camera and laser distance, the effect of using additional lenses, camera resolution driver, and the effect of sunlight. Based on the results of the test, the average value of bias in the measurement system is 796.38mm"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alifah Pitriya
"ABSTRACT
Estimasi biomassa penting dalam memahami peran vegetasi di kawasan perkotaan. Sejak memisahkan diri dari administrasi Kabupaten Tangerang di tahun 2008, populasi penduduk di Kota Tangerang Selatan terus meningkat dengan laju pertumbuhan mencapai 3,64 . Urbanisasi yang begitu tinggi menyebabkan pengurangan jumlah tutupan lahan vegetasi yang penting dalam mengurangi emisi karbon. Penelitian ini menggabungkan metode pengukuran lapangan dengan pengolahan citra menggunakan indeks vegetasi, yaitu NDVI, SAVI dan ARVI. Analisis yang dilakukan meliputi sebaran spasial biomassa dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Tangerang Selatan. NDVI dinyatakan sebagai variabel prediktor terbaik 59,5 untuk mengestimasi biomassa di Kota Tangerang Selatan dengan jumlah total biomassa mencapai 243,85 juta kg. Biomassa yang lebih tinggi terlihat mendominasi bagian barat dan semakin berkurang ke bagian timur. Nilai ini juga menggambarkan sebaran karbondioksida yang memiliki nilai minimum sebesar 60,61 kg/grid dan maksimal sebesar 12.822 kg/grid.

ABSTRACT
Biomass estimation is important to understand the benefits of vegetation in urban area. Since administratively separated from Tangerang Regency in 2008, the population of South Tangerang City increased substantially for approximately 3.64 . The high urbanization rates led to reduction of vegetation cover which is important in reducing carbon emission. This study combined field sampling measurement data and image processing data from vegetation indices, such as, NDVI, SAVI and ARVI. In this study, spatial distribution of biomass with Regional Spatial Plan is being analyzed. NDVI is found to be the best predictor to estimate total biomass in South Tangerang City 59.5 with the total amount of biomass approximately 243.85 million kg. Higher biomass value located in western part and reduced steadily into eastern part of South Tangerang City. This also indicated the carbon dioxide stored in vegetation with minimum and maximum values are 60.61 kg grid and 12,822 kg grid, respectively."
2017
S67248
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firda Khoirunnisa
"ABSTRACT
Dalam era globalisasi informasi yang akurat mengenai jumlah panen sangat penting dalam mengantisipasi kebutuhan pangan yang meningkat yaitu dengan menggunakan teknologi penginderaan jauh. Penggunaan Citra Sentinel-2A yang memiliki resolusi spasial 10 meter dapat diterapkan untuk mengetahui umur padi dari awal tanam hingga akhir panen serta mengestimasi produktivitas padi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola sebaran varietas padi dan menganalisis perbandingan hasil estimasi produktivitas padi di Kecamatan Compreng Kabupaten Subang dan Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten Garut dengan Citra Sentinel-2A disertai metode algoritma NDVI. Berdasarkan hasil survei lapangan dan pengolahan data, diketahui pola sebaran varietas padi di Kecamatan Compreng adalah clustered dan di Kecamatan Tarogong Kaler adalah random. Kecamatan Compreng Kabupaten Subang memiliki produktivitas padi lebih kecil dibandingkan Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten Garut, baik dari hasil estimasi maupun hasil UPT kecamatan setempat. 

ABSTRACT
In the era of globalization, accurate information about the number of productivity is very important in anticipating increasing food needs, using remote sensing technology. The use of Sentinel-2A Imagery which has a spatial resolution of 10 meters can help  determine the lifespan of rice paddies starting from the beginning of planting to the end of the harvest and also help estimate the productivity of rice paddies. This study aims to analyze the distribution/spatial pattern of rice varieties and comparisons between estimated rice productivity in the Compreng Subdistrict, Subang Regency and Tarogong Kaler Subdistrict, Garut Regency using Sentinel-2A Imagery along with NDVI algorithms. Based on the results of field surveys and data processing, it is known that spatial patterns of rice varieties in Compreng Subdistrict are clustered and in Tarogong Kaler Subdistrict are random. Compreng Subdistrict, Subang Regency has smaller rice productivity than Tarogong Kaler Subdistrict, Garut Regency, both from the estimation results and the results of the UPT in subdistrict. "
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>