Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 102274 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abdul Rachman Kadir
"GSM (Global System for Mobile Communication / Sistem global untuk komunikasi begerak) merupakan suatu sistem telepon bergerak digital selular yang memiliki berbagai Iayanan komunikasi serta fasilitas-fasllitas yang sangat mendukung bagi mobilitas pemakai.
Salah satu fasilitas yang terdapat pada sistem telepon bergerak selular GSM (CSTBS-GSM) adalah handover yang termasuk fasilitas pemeliharaan sambungan pembicaraan. Dengan fasilitas handover seorang pemakai GSM dapat tetap melakukan hubungan pembicaraan walaupun pada saat yang sama dia berpindah dari suatu sel ke sel Iainnya dalam jaringan STBS-GSM.
Pada suatu sel yang mengalami kelebihan beban pembicaraan (traffic over load/capacity problem), sangat sulit untuk membangun suatu hubungan pembicaraan maupun untuk melakukan suatu handcover. Oleh karena itu bila hal itu berlangsung dalam waktu lama, perlu dilakukan koreksi terhadap ukuran sel, namun untuk itu diperlukan biaya yang besar dan waktu yang lama dalam pembangunan stasiun dasar pancarima (BTS) serta sumber daya radionya. Karenanya perlu diterapkan suatu metode untuk mengatasi adanya kelebihan beban trafik ini, walaupun sebagai suatu usaha yang bersifat sementara, hingga pembangunan BTS tersebut selesai."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S38955
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryo Nuswardhono
"Kegagalan handover di area Jakarta sebagai studi kasus adalah sebesar 6 % s/d 9 %, Analisa kegagalan untuk menyelesaikan permasalahan dengan mengidentifikasi kemungkinan penyebab terjadinya kegagalan handover dan mencari solusinya.
Tesis ini membahas proses handover melalui kriteria handover, tingkatan prioritas, algoritma, hubungan antara level sinyal dengan daya terima dan daya pancar. Terdapat hubungan yang erat antara kegagalan handover dengan trafik, kapasitas radio dalam sel, interferensi. Interferensi merupakan kajian utama dalam tesis ini. Dengan mengambil solusi memperkecil daya pancar pada kanal yang menyebabkan interferensi.

Handover failure in Jakarta area is about 6 % to 9 %. Fault analysis for solved the problem by identification the most faulty. The first we briefly discuss handover process, the subject are handover criteria, priority level, algorithm., relationship between signal level & power level. They are closed relationship between the handover failure and traffic density, radio capacity in cell interference.
From analysis view, it can be said that decrease power transmit, is a solution for overcome Interference fluent.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sirait, Leonard T.
"Inteligent Underlay Overlay (IUO) adalah suatu teknik efisiensi penggunaan spektrum frekwensi dalam jaringan GSM yang mengimplementasikan struktur jaringan dua lapisan dengan mengijinkan penggunaan frekwensi reuse yang berbeda untuk setiap lapisan. Pada lapisan yang paling tinggi (overlay), frekwensi reuse yang digunakan adalah frekwensi reuse konvensioanal. Sedangkan pada lapisan paling rendah (underlay), frekwensi reuse yang digunakan adalah frekwensi yang dapat direuse labih agresif yang disebut dengan frekwensi super reuse. Konsep IUO adalah suatu software yang ada pada BSC. Dengan mengimplementasikan IUO maka kapasitas pelanggan yang dapat dilayani akan semakin bertambah tanpa penambahan sel baru. Sel baru tidak bertambah karena sel yang dipakai adalah sel yang telah ada dengan mengurangi cakupan sebagian frekwensi yang ada pada sel tersebut. Frekwensi yang mempunyai cakupan kecil tersebut akan dapat direuse lagi lebih agresif. Selain itu. dengan mengimplementasikan IUO pada jaringan maka drop call dan TCH dropped semakin menurun. Sehingga dengan mengimplementasikan I UO pada jaringan. maka kualitas jaringan akan semakin meningkat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S39869
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudy Fernandez
"Interkoneksi antara jaringan GSM Satelindo dengan jaringan PSTN Telkom meliputi aspek-aspek teknis dan non teknis. Untuk menjamin kuahtas teknis pelayanan antarpenyelenggara, masing-masing penyelenggara harus mengacu kepada Fundamental Technical Plan (FTP) yang telah disusun oleh pemerintah, dalam hat ini adalah Dir.Jen ParPosTel. Sedangkan aspek yang bersifat non teknis, yang menjadi pennasalahan cukup dominan dalam interkoneksi seperti tarif jasa telekomunikasi dan pembagian pendapatan interkoneksi diatur oleh pemerintah.
Pengaturan dari pemerintah diperlukan untuk menjembatani kesenjangan bargaining power antarpenyeienggara yang berinterkoneksi, dalam rangka mengembangkan kompetisi yang sehat secepat mungkin. Hingga saat ini proses interkoneksi di Indonesia telah berjalan baik. Namun beberapa aturan interkoneksi perlu ditinjau kembali , agar proses kompetisi dapat berlangsung secara sehat. Sehingga penyeleaggara jasa telekomunikasi di Indonesia menjadi lebih slap dalam menyambut pasar bebas yang akan datang."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38808
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadil
"Drop call pada kanal trafik menimbulkan kerugian karena terjadi pemutusan pendapatan operator seluler oleh sistem diluar kehendak pelanggan. Drop call dapat diatasi atau dikurangi dengan kegiatan pemeliharaan yang baik pada jaringan seluler.
Penelitian ini mengambil studi kasus pada jaringan GSM PT. XYZ area Bandung, yang pemeliharaannya saat ini dilakukan dengan metode korektif. Pada metode tersebut pemeliharaan dilakukan jika masalah drop call sudah terjadi, sehingga kerugian telah terjadi.
Penelitian ini mengukur risiko masalah drop call dengan metode value at risk menggunakan simulasi Monte Carlo. Hal ini dilakukan dengan mengolah data-data historis kinerja jaringan secara statistik, sehingga dapat memperkirakan munculnya masalah sebelum masalah tersebut benar-benar terjadi. Dengan ini operator dapat melakukan pemeliharaan prediktif sebagai metode tambahan untuk memperkuat metode pemeliharaan korektif.
Kesimpulan dari hasil pengujian backtesting membuktikan bahwa metode value at risk dapat digunakan untuk memprediksi drop call rate dengan tingkat kepercayaan 92%, dengan nilai kegagalan prediksi konvergen terhadap nilai kepercayaannya.

Drop call on the traffic channel raises revenue loss of mobile operators. Such condition caused by system disconnection outside the customer desires. Drop call can be overcome or reduced by good maintenance activities on the cellular network.
This research took a case study on the GSM network of PT. XYZ Bandung area, in which the maintenance is currently performed by a corrective method. Such method the maintenance is when a drop call problem has occurred, therefore loss has occurred.
This research measure the drop call risk by using the method of value at risk using Monte Carlo simulations. It is performed by processing historical data network performance statistics, to predict problems before occur. By using this method, operator can perform predictive maintenance as an additional method to strengthen the corrective maintenance methods.
The conclusion based on backtesting result prove that value at risk method with a confidence level 92% can be use to predict the drop call rate, with the proportion of failure will converges to the confidence level.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T38974
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ismu Santanu Sardam
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S39049
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
RD Apip Miptahudin
"Pesatnya perkembangan sistem komunikasi selular GSM, tidak terlepas dari berbagai permasalahan yang berhubungan dengan kinerja dari sistem tersebut. Permasalahan yang sering muncul adalah gagaI sambung atau gagal melakukan hubungan pembicaraan, hal ini disebabkan karena kualitas sinyal di area tersebut sangat jelek atau kanal pembicaraan yang tersedia sudah habis terpakai sehingga tidak mampu lagi untuk menampung panggilan.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menerapkan sistem picocell. Sistem picocell dapat mengurangi beban trafik yang terjadi pada sistem macrocell dan macrocell, karena picocell dapat menyediakan kapasitas trafik yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk mengurangi beban trafik pada BTS, kapasitas picocell dapat dihitung berdasarkan perbandingan kapasitas trafik yang tersedia dengan beban trafik yang terjadi.
Penempatan sistem picocell dapat disesuaikan dengan kebutuhan, dimana pada area tersebut benar-benar mempunyai kualitas sinyal yang jelek atau mempunyai beban trafik yang tinggi.
Penerapan sistem picocell di Plaza Indonesia mampu menangani kepadatan trafik yang sangat tinggi pada site Imam Bonjol. Nilai utilisasi site Imam Bonjol kembali menjadi normal dari 83,353 % sebelum ada picocell menjadi 58,4956 % setelah diterapkannya picocell. Kinerja dari picocell Plaza Indonesia sendiri cukup normal, dimana nilai utilisasinya sebesar 31,4 %.
Dalam tugas akhir ini akan menganalisa kinerja dari penerapan picocell di Plaza Indonesia dalam menekan nilai utilisasi macrocell pada site Imam Bonjol."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S39765
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Ibrahim
"Layanan pada komunikasi bergerak selular GSM berkembang dengan pesat, mulai dari layanan SMS, MMS sampai dengan layanan informasi berbasis penentuan lokasi yang disebut dengan Location Based Service (LBS), seiring dengan meningkatnya minat para pemakai layanan untuk mendapatkan informasi secara cepat dan aktual dimanapun mereka berada.
Aplikasi layanan LBS pada sistem komunikasi selular GSM dikembangkan berdasarkan lokasi geografis dari suatu Mobile Subscriber (MS) rerhadap area cakupan atau sel di dalam layanan GSM dimana suatu sub sistem Base Transceiver Station (BTS) melayani MS tersebut.
Analisa data dilakukan melalui proses penentuan posisi suatu MS di dalam jaringan komunikasi selular GSM yang melayaninya serta jarak relatif antara MS dan BTS dengan perangkat pengukuran portable."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S40014
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syaharuddin
"Jaringan selular GSM adalah salah satu jaringan telepon bergerak yang mengalami pertumbuhan yang sangat cepat, namun jaringan ini perkembangannya terbatas karena tidak dapat menjangkau daerah pinggiran yang luas seperti daerah suburban, pembangunan infiwtru tur GSM di wilayah ini sangat mahal. Dilain pihak sistem telepon satelit dapat menjangkau daerah yang sangat luas baik didarat, laut, dan udara tanpa banyak menambahkan infrastruktur di darat. Maka sistem terpadu kedua jaringan ini adalah solusi yang tepat untuk dapat memperoleh layanan komunikasi bergerak yang luas dan handal.
Dalam sistem terpadu ini, digunakan satelit orbit rendah Iridium (LEO Satellit) dan sebuah terminal gander (dual mode terminal ) yang dapat melakukan percakapan baik pada link frekuensi radio selular maupun link frekuensi satelit, clan jaringan iti di rancang untuk dapat mengambil keuntungan maksimun dari kedua sub-sistem, satelit dan sellular. Sistem terpadu ini menerapkan prosedur GSM, dimana jaringan satelit hanya dipakai apabila terminal pelanggan di luar jangkauan jaringan GSM, atau pada saat itu beban trafik pada jaringan GSM penuh (overload).
Dalam tugas skripsi ini akan dilakukan pembahasan terhadap sistem GSM, sistem satelit orbit rendah Iridium, dan analisis terhadap integrasi kedua jaringan ini, yang meliputi; arsitektur jaringan, lokalisasi pesawat pelanggan dan proses handover dalam sistem terpadu, serta pengolahan panggilan pada ruas satelit dalam sistem terpadu."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38821
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>