Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 51196 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S38431
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siburian, Sebastian
"ABSTRAK
Dalam penelitian ini dirancang sebuah sistem multi-frequency microwave tomography berbasis PocketVNA  dan sistem mekanik stepper motor dan Arduino board yang digunakan untuk menggeser posisi sudut sepasang Vivaldi antenna dalam proses scanning pengukuran koefisien refleksi (S11), magnitude dan fase dari gelombang mikro setelah berinteraksi dengan objek yang diamati dalam eksperimen.  Antenna Vivaldi yang digunakan dapat bekerja pada range frekuensi 1.5 GHz sampai 9 GHz, PocketVNA beroperasi pada range frekuensi 500 kHz-4 GHz. Eksperimen untuk menguji unjuk kerjanya dengan berbagai jenis material yang berbeda bentuk dan ukuran. Data koefisien refleksi (S11) yang telah diperoleh di resolved dan direkonstruksi menjadi sebuah citra melalui MATLAB berbasis pendekatan Born. Rekonstruksi citra per single frequency dilakukan satu per satu secara berurutan dari frekuensi rendah-tinggi, dengan total 6 nilai frekuensi berbeda. Setelah itu dilakukan pendekatan multi frekuensi mengkombinasikan unsur stabilitas dari efek penggunaan frekuensi rendah dan unsur resolusi tinggi dari efek penggunaan frekuensi yang lebih tinggi. Penggunaan multi-frekuensi mereduksi masalah nonlinearitas dan menaikkan stabilitas sistem untuk hasil rekonstruksi citra yang lebih optimal menggunakan algoritma image fusion berbasis wavelet. Citra hasil proses algoritma image fusion cukup signifikan menaikkan kualitas image dibandingkan dengan individual image yang diperoleh dari hasil rekonstruksi pada penggunaan frekuensi tunggal tanpa proses image fusion.

ABSTRACT
A PocketVNA-based multi-frequency microwave tomography system and stepper motor and Arduino board-based mechanical system were used to shift the position of Vivaldi antenna pair angle in the scanning process of reflection coefficient (S11), magnitude and phase measurements of the microwaves interacted with observed objects. Vivaldi antenna works in the range of 1.5 GHz-9 GHz, while the PocketVNA operates in range of 500 kHz-4 GHz. Experiments were done to test the performance of the system with types of materials of different shapes and sizes. The reflection coefficient data (S11) resolved and reconstructed into an image via MATLAB based on Born approximation reconstruction algorithm. Image reconstruction per single frequency is done sequentially from low frequency-high frequency, with a total of 6 different frequency values. A multi-frequency approach will be done by combining the element of stability from the effect of using low frequencies and high-resolution element from the effect of relatively higher frequency usage. The use of multi-frequency reduces nonlinearity problem and increases the stability to get an optimal image reconstruction,. The image results from the image fusion algorithm process increase image quality compared to the individual images from the reconstruction results on single frequency usage without the image fusion process."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desfi Nur Fikri
"ABSTRACT
Dalam penelitian ini telah dibuat sebuah sistem Tomografi berbasis gelombang mikro yang bersifat portable dengan biaya yang relatif rendah. Sistem ini terdiri dari sebuah modul akuisisi data berbasis mikrokomputer yang mendapatkan data dari PocketVNA dan sebuah sistem mekanis berbasis motor stepper yang digunakan sebagai pengendali posisi angular antena Vivaldi di sepanjang lintasan yang bergerak melingkar mengelilingi obyek uji yang diamati. Motor stepper digerakkan melalui sebuah motor driver dan sebuah Arduino board. DeepAces Vivaldi antena dapat digunakan sebagai transceiver gelombang mikro dari frekuensi 1.5 GHz sampai 9 GHz, sedangkan PocketVNA yang digunakan untuk melakukan perhitungan koefisien transmisi dan koefisien refleksi (S11 dan S12), magnitude dan fase gelombang mikro mempunyai jangkauan frekuensi 500 kHz sampai dengan 4 GHz. Pengukuran dalam penelitian ini dilakukan dalam rentang frekuensi 3-3.78 GHz dengan kenaikan frekuensi setiap 0.5 GHz, dan pengukuran dilakukan 5 kali di setiap posisi sudut, sedangkan posisi antenna digeser dengan kenaikan 5°. Obyek uji yang digunakan berupa logam besi berbentuk segi 8 dan logam besi berbentuk silinder setra nilon atau Polyehhylene. Citra hasil proses rekonstruksi berbasis algoritma simultaneous iterative reconstruction cukup secara signifikan menggambarkan bentuk dan penampang benda uji.

ABSTRACT
In this research study a Microwave-based Tomography (MWT) system that is portable with a relatively low cost has been developed. This system consists of a microcomputer-based data acquisition module that obtains data from a PocketVNA and a mechanical system based on stepper motors which are used to control the angular positions of the Vivaldi antennas along a circular path around the observed object. The stepper motors are driven through motor drivers and an Arduino board. The used Vivaldi antennas can be operated as microwave transceivers from frequency of 1.5 GHz to 9 GHz, while the PocketVNA is used to measure the transmission and reflection coefficients (S11 and S12), magnitude and phase of the microwave that have a frequency range of 500 kHz to 4 GHz. Measurements in this study were carried out in the frequency range 3-3.78 GHz with an increase in frequency of every 0.5 GHz, and measurements were executed 5 times at each angle position, while the antenna position was shifted every a 5°. The test object used was in the form of an octagonal iron metal and cylindrical metal also nylon or Polyethylene. The images of the reconstruction process based on simultaneous iterative reconstruction algorithms significantly illustrates the shape and cross section of the test object."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Wijaya
"EIT (Electrical Impedance Tomography) adalah satu diantara beberapa metode tomografi untuk memperkirakan distribusi impedansi dalam suatu domain berdasarkan pengukuran daerah batas di sekelilingnya. Metode ini banyak digunakan untuk mengamati keberadaan dan pertumbuhan benda asing di daerah yang diamati, seperti kanker pada payudara. Instrumen EIT dalam penelitian ini dirancang untuk memiliki kemampuan mengidentifikasi keberadaan dan bentuk geometri benda asing, yang diletakkan pada daerah pengukuran tomografi (phantom) dalam bentuk gambar tiga dimensi (3D), dengan akuisisi data menggunakan NI USB 6351 dan LabVIEW (hard & software). Hasil pengujian dan analisis rekonstruksi gambar 3D menggunakan program EIDORS dengan pemodelan algoritma “n3r2”, dapat disimpulkan bahwa model instrumen EIT hasil penelitian sudah dapat mendeteksi keberadaan dan lokasi sampel uji yang diletakkan`di dalam area pengukuran tomografi (phantom), tetapi gambar 3D yang dihasilkan belum representatif menggambarkan bentuk geometri dari sampel uji. Hal ini kemungkinan besar disebabkan adanya kesalahan data yang dihasilkan oleh elektroda S0-S1, S1-S2, dan S31-S0, yaitu inkonsisten jika dibandingkan dengan data yang dihasilkan elektroda lainnya.

EIT (Electrical Impedance Tomography) is one of several tomographic methods for estimating impedance distribution in a domain based on measuring the boundary area around it. This method is widely used to observe the presence and growth of foreign objects in the area observed, such as cancer in the breast. EIT instruments in this study are designed to have the ability to identify the presence and geometry of foreign objects, which are placed in the area of tomography measurement (phantom) in the form of three-dimensional (3D) images, with data acquisition using NI USB 6351 and LabVIEW (hard & software). The results of testing and analysis of 3D image reconstruction using the EIDORS program with the "n3r2" algorithm modeling, it can be concluded that the EIT instrument model results have been able to detect the presence and location of test samples placed in the tomography measurement area, but the resulting 3D images not representative describes the geometry of the test sample. This is most likely due to an error in the data generated by electrodes S-S1, S1-S2, and S31-S0, which is inconsistent when compared with the data produced by other electrodes."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alhidayati Asymal
"Latar Belakang: Temporomandibular Joint (TMJ) merupakan sendi kompleks dari tubuh manusia yang memiliki peranan penting dalam proses pengunyahan, penelanan dan pengucapan. Salah satu pemeriksaan radiografik yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kondisi TMJ adalah Cone Beam Computed Tomography (CBCT) karena pencitraan ini dapat menampilkan gambaran rekonstruksi tiga dimensi yang lebih reliabel dan akurat dengan waktu pemindaian akuisisi lebih singkat, sehingga dosis radiasi pada pasien lebih rendah dan biaya pemeriksaan yang lebih rendah. Kemampuan software CBCT memegang peranan penting dalam menganalisa sebuah gambaran CBCT. Ada beberapa macam software yang tersedia yaitu open-source software dan commercial software. Beberapa penelitian tentang kemampuan open-source software untuk kasus TMJ telah dilakukan namun jumlahnya masih sangat terbatas, namun belum ada penelitian yang membandingkan performa open-source software terhadap commercial software dalam melakukan pengukuran ruang sendi TMJ.
Tujuan: Menganalisis hasil pengukuran open-source software dengan commercial software dalam mengevaluasi TMJ pada gambaran CBCT. Metode: Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa 5 data set file DICOM CBCT dari pasien yang datang ke Klinik Radiologi Kedokteran Gigi RSKGM FKG UI. Pengukuran ruang sendi TMJ menggunakan software yang berbeda dilakukan menggunakan titik referensi yang telah ditentukan sesuai definisi operasional. Software yang digunakan pada penelitian ini yaitu Horos, IITK-Snap dan CS 3D dental imaging software. Hasil: Uji reabililitas yang digunakan adalah Technical Error of Measurement (TEM) oleh Dahlberg dengan hasil pengukuran oleh intra- dan interobserver < 1 mm, yang menunjukkan bahwa terdapat kesesuaian antar observer dan menunjukkan reabilitas penggunaan Horos, ITK-Snap, dan CS 3D Dental Imaging software dalam mengukur ruang sendi TMJ. Hasil uji statistik perbandingan hasil pengukuran Horos, ITK-Snap dengan CS 3D imaging menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan (p > 0.05), dengan nilai Mean of Error pada pengukuran dengan menggunakan Horos dibandingkan CS 3D yaitu 5.57 % - 25.7%, dan nilai Mean of error pada pengukuran dengan menggunakan ITK-Snap dibandingkan CS 3D yaitu 2.76%-24.53%. Nilai CoV pada pengukuran menggunakan Horos dibandingkan CS 3D yaitu minimal 2% - 24.5%. Nilai CoV pada pengukuran menggunakan ITK-Snap dibandingkan CS 3D sebesar 2% - 34.5%. Kesimpulan: Penelitian ini dapat memberikan informasi awal tentang reabilitas dan akurasi antara Open-source software Horos dan ITK-Snap dibandingkan dengan Commercial software CS 3D Dental Imaging software dalam melakukan pengukuran ruang sendi TMJ. Meskipun tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada pengukuran yang menggunakan Horos, ITK-Snap dibandingkan dengan CS 3D Dental Imaging software. Penelitian ini menunjukkan bahwa akurasi pengukuran menggunakan ITK-Snap lebih tinggi daripada Horos, walaupun nilai keandalan ITK-Snap masih lebih rendah dibandingkan dengan Horos.

Background: Temporomandibular Joint (TMJ) is a complex joint of the human body which has an important role in the processes of mastication, swallowing and pronunciation. One of the radiographic examinations that can be used to evaluate TMJ conditions is Cone Beam Computed Tomography (CBCT) because this imaging can display a more reliable and accurate three-dimensional reconstruction image with shorter scan acquisition time, resulting in lower radiation dose to patients and examination costs. lower. The capabilities of the CBCT software play an important role in analyzing a CBCT image. There are several kinds of software are available for CBCT such as open-source and commercial software. Several studies on the ability of open-source software for TMJ cases have been carried out but the number is still very limited, but there has been no research comparing the performance of open-source software to commercial software in measuring the TMJ joint space. Objective: To analyze the measurement of open-source software with commercial software to evaluate the TMJ on CBCT images. Methods: This study used 5 DICOM CBCT file data sets from patients who came to the Dentomaxillofacial Radiology Clinic RSKGM FKG UI. TMJ joint space measurements using different software are carried out using predetermined reference points according to operational definitions. The software used in this study are Horos, IITK-Snap and CS 3D dental imaging software. Results: The reliability test used was Dahlberg's Technical Error of Measurement (TEM) with intra- and interobserver measurement results of <1 mm, which indicated that there was compatibility between observers and demonstrated the reliability of using Horos, ITK-Snap, and CS 3D Dental Imaging software in measuring the TMJ joint space. Statistical test results for comparison of Horos, ITK-Snap and CS 3D imaging measurements showed no significant difference (p > 0.05), the Mean of Error in measurements using Horos compared to CS 3D was 5.57% - 25.7%, and the Mean of error in measurements using ITK-Snap compared to CS 3D was 2.76% -24.53%. The CoV value in measurements using Horos compared to CS 3D is at least 2% - 24.5%. The CoV value in measurements using ITK-Snap compared to CS 3D is 2% - 34.5%. Conclusion: This study shows initial information about the reliability and accuracy between Open-source software Horos and ITK-Snap compared to Commercial software CS 3D Dental Imaging software in measuring the TMJ joint space. Although there was no significant difference in measurements using Horos, ITK-Snap was compared with CS 3D Dental Imaging software. This study shows that the measurement accuracy using ITK-Snap is higher than Horos, although the reliability value of ITK-Snap is still lower than that of Horos."
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrari Grahitandaru
"A two dimensional layer or cross section of a three dimensional object can be reconstructed by means of a large number of one dimensional projections through this layer. Reconstruction a two dimensional phantom from its one-dimensional projection has been accomplished in this thesis using the technique where the input projection data of CT X-Ray is simulated. The qualities of reconstructed phantom from the projections have shown a good result compared to the original image. This reconstruction technique has been implemented on PC and the reconstructed image is displayed using VGA monitor."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifqi Ramadhan
"ABSTRACT
Korban kanker dan tumor akut semakin bertambah tiap tahunnya dan menjadi salah satu penyebab kematian manusia terbanyak di dunia. Kanker dan tumor merupakan sel jaringan tubuh yang tumbuh secara abnormal dan merusak jaringan disekitarnya. Pada awalnya kanker dan tumor tidak memiliki gejala yang pasti pada stadium awal, dan bahkan dapat menyerang jaringan tubuh bagian dalam yang menyebabkan tidak bisa dilihat dengan mata manusia. Penyebab umum dari penderita kanker dan tumor akut adalah telatnya pendeteksian dini. Pendeteksian dini yang murah, proses yang cepat, sistem yang sederhana, dan alat yang portable menjadi salah satu solusi yang tepat untuk mengantisipasi perkembangan kanker ataupun tumor yang lebih jauh. Dari semua metode yang memiliki sistem perangkat keras yang murah, sederhana, dan portable yaitu metode microwave imaging. Algoritma yang paling sederhana dalam microwave imaging adalah Filtered Back Projection (FBP) dan Algebraic Reconstruction Technique (ART). Kedua metode tersebut akan dibandingkan dengan cara merekonstruksi citra phantom fisik buatan yang memiliki dua karakteristik dielektrik yang berbeda. Metode perbandingan kinerja yang dipakai terbagi menjadi dua, yaitu analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis perbandingan secara kualitatif meliputi kasar atau halusnya citra dan keberhasilan membedakan dielektrik secara kasat mata. Sedangkan metode kuantitatif meliputi metode Histogram, Structural Similarity, Mean Squared Error, dan Peak Signal-to-Noise Ratio. Setelah dibandingkan keduanya berhasil membedakan kedua dielektrik tetapi FBP memiliki nilai parameter analisis kuantitatif yang lebih baik dibandingkan ART. Di sisi lain ART menghasilkan citra yang lebih kontras dengan persebaran grayscale level yang lebih lebar dibandingkan FBP dan memperjelas citra yang dihasilkan.

ABSTRACT
Victims of acute cancer and tumor are growing each year and just become one of the causes of human deaths in the world. Cancer and the tumor tissue cells are actually normal cells that grew abnormally and turn to take over and damage the surrounding tissue. At the beginning, cancer and tumors do not have definite symptoms in its early stages, and can even attack the tissues inside of the body that can not be seen with the human eye. Early detection system which is cheap, quick, simple, and portable is appropriate to anticipate the further development of cancer or tumor. Among all the methods that have a cheap, simple, and portable hardware system is microwave imaging methods. The two simplest algorithm in the microwave imaging are Filtered Back Projection (FBP) and Algebraic Reconstruction Technique (ART). Both of these methods will be compared by reconstructing the image of an artificial physical phantom that has two different dielectric value. Performance comparison method that has been used is divided into two method, namely qualitative and quantitative method. Qualitative comparative analysis covers the smoothness of an image and also the success in distinguishing dielectric value differences by looking the image with normal human eye. While quantitative method includes Histogram, Structural Similarity Index (SSIM), Mean Squared Error (MSE), and Peak Signal-to-Noise Ratio (PSNR). Having compared, their image results managed to distinguish the two dielectric, but in quantitative method FBP results are better than ART. On the qualitative method, ART produces more contrast image with wider distribution grayscale level than FBP, which is make the ART result image more distinguishable for each dielectric value."
2016
S63227
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henry Suhendro
"Penerapan sistem informasi manajemen pemeliharaan dan pemantauan kondisi mesin sangat diperlukan bagi industri yang sudah berkembang level struktur organisasi dalam aktivitasnya di perusahaan. Salah satu sistem yang mampu menangani aktivitas tersebut adalah CMMS (Computerized Maintenance Management System) yang meliputi diantaranya yaitu pemeliharaan pencegahan, manajemen peralatan, perencanaan dan penjadwalan pemeliharaan. Bagi industri yang baru memulai penerapan CMMS, dokumentasi standar mengenai rancangan proses bisnis sangat penting dibuat oleh pihak perusahaan, agar mendapatkan gambaran aktivitas yang mudah dipahami secara jelas dan ringkas. Hal ini tentu saja berpengaruh pada komunikasi dan koordinasi kerja yang efektif dan efisien bagi pembuatan dan penerapan suatu software, sehingga dapat tercapai sesuai kebutuhan yang diinginkan perusahaan. UML (Unified Modeling Language) adalah suatu bahasa pemodelan dalam bentuk visual gambar dan diagram, yang memiliki notasi-notasi berupa simbol disertai teks yang ringkas, sehingga dapat dimengerti oleh berbagai pihak secara umum, serta mampu melakukan dalam menggambarkan suatu proses bisnis. Olehkarena itu, sering digunakan sebagai alat kerja yang efektif dan efisien, serta dokumentasi bagi rancangan software, yang mudah dipahami secara jelas dan ringkas. Skripsi ini membahas bagaimana merancang suatu proses bisnis menggunakan diagram-diagram UML, lalu ditampilkan melalui GUI untuk menghasilkan suatu format laporan data, sehingga berhasil memberikan gambaran dan dokumentasi yang standar merancang CMMS, serta mengetahui dan memahami proses bisnis CMMS secara jelas dan ringkas untuk menghasilkan model berupa gambar diagram pada proses CMMS.

Implementation for information system of management maintenace and monitoring condition machine has high necessary for industry development as level structure their activity organization. One of the system have ability to handle its activity is CMMS (Computerized Maintenance Management System) which consists of preventive maintenance, data equipment management, planning and schedule maintenance. The industry which still begin implement CMMS, documentation for standard around design business process has made high necessary by company, in order to get illustration activity easy to understand with clearly and simple. Therefore, it has effect for communication and coordination work effective and efficient to made implement software, so it will get requirement by company. UML (Unified Modeling Language) is modeling language visual design and diagram, which has many notation symbol and texts clearly and simple, whether easy understand by general personal, and able to do and illustration business process. Therefore, it always usually for the way of methode work effective and efficience, also documentation for design software to make easy understand and with clearly and simple. Some of discussion in this studies has method ways to design business process which use UML diagrams, so it will shows in GUI form to get the result format report, also it would get illustration and standard documentation to design CMMS, and then to get more knowledge and understand about business process CMMS with simple and clearly in order to get modeling diagrams CMMS process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50877
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Aria Shufyananda
"Saat ini, komputasi tomografi (computed tomography/CT) sinar-X sudah banyak diterapkan di industri manufaktur untuk menguji atau memeriksa struktur internal suatu sampel. Metode Filtered Back Projecrtion (FBP) merupakan metode rekonstruksi citra CT yang popular digunakan untuk menghasilkan citra yang mempunyai noise lebih sedikit, kontras yang tajam dan mampu membedakan densitas antara latar belakang dan objek. Pemindaian citra digunakan mode geometri cone beam dengan rentang sudut 360° dan inkremen sudut 1°. Proses dimulai dari denoising, normalisasi, sintesis sinogram, dan rekonstruksi citra menggunakan FBP. Hasil dari penelitian ini adalah citra 2 dimensi hasil dari pemindaian citra geometri cone beam, sinogram dan hasil rekonstruksi citra irisan dengan parameter evaluasi yaitu Signal to Noise Ratio (SNR), Contrast to Noise Ratio (CNR), dan kontras relatif. Untuk mencari parameter evaluasi tersebut digunakan input koordinat Region of Interest (RoI). Diperoleh filter Cosine paling baik dalam memberikan nilai SNR, CNR dan kontras relatif paling tinggi. Dalam post processing akan digunakan variasi filter low pass (Ideal, Butterworth dan Gaussian). Input citra hasil rekonstruksi FBP menggunakan filter Cosine. Terdapat parameter evaluasi tambahan yaitu SSIM (Structural Similarity Index Measure). Beberapa parameter input seperti frekuensi cut-off, dan orde akan mempengaruhi frekuensi spasial. Frekuensi ini mengacu pada seberapa sering suatu gray value muncul atau berulang dalam citra.

Currently, X-ray computational tomography (CT) has been widely applied in the manufacturing industry to test or examine the internal structure of a sample. The Filtered Back Projection (FBP) method is a popular CT image reconstruction method used to produce images that have less noise, sharp contrast and are able to distinguish densities between the background and the object. Image scanning uses the cone beam geometry mode with an angle range of 360° and an angle increment of 1°. The process starts from denoising, normalizing, sinogram synthesis, and image reconstruction using FBP. The results of this study are 2-dimensional images resulting from scanning geometric cone beam images, sinograms and reconstructed sliced images with evaluation parameters namely Signal to Noise Ratio (SNR), Contrast to Noise Ratio (CNR), and relative contrast. To find the evaluation parameters, the Region of Interest (RoI) coordinate input is used. The Cosine filter is the best in providing the highest SNR, CNR and relative contrvalues. In post processing, variations of low pass filters (Ideal, Butterworth and Gaussian) will be used. Input the FBP reconstruction image using the Cosine filter. There is an additional evaluation parameter, namely SSIM (Structural Similarity Index Measure). Several input parameters such as cut-off frequency, and order will affect the spatial frequency. This frequency refers to how often a gray value appears or repeats in the image."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, J.S. Darman Tuah
"Backup sistem memegang peranan yang sangat penting dalam pertumbuhan bisnis sebuah perusahaan. Hal ini disebabkan oleh perkembangan dibidang teknologi informasi yang mengakibatkan tingkat pertumbuhan data yang harus diproses dan disimpan meningkat secara drastis disamping menjamin operasional IT dapat tetap berjalan apabila terjadi suatu bencana. Penambahan media storage (disk) untuk menampung dan menjaga data ini adalah hal yang kurang efisien karena disamping harganya sangat mahal, tidak semua data dibutuhkan untuk kegiatan operasional. Oleh karena itu, dibutuhkan untuk membackupnya ke media yang lebih murah yaitu tape atau cartridge dengan harapan keamanan dan keutuhan data tersebut dapat dijaga serta waktu untuk melakukan proses backup tersebut tidak menggangu kegiatan operasional perusahaan. Pada tugas akhir ini akan dianalisa suatu metode sentralisasi backup yang sudah diimplementasikan yaitu Veritas Netbackup berbasis system operas! unix serta kelebihan metode ini dibandingkan dengan metode backup konvensional. Diharapkan dapat membantu sistem administrator backup untuk dapat menjaga tingkat keamanan datanya apabila dibutuhkan ataupun disaat terjadi bencana serta menjaga pertumbuhan data agar tetap dapat dikendalikan. Dari ujicoba backup yang dilakukan, waktu yang dibutuhkan untuk melakukan backup secara konvensional rata-rata 2 (dua) kali lebih cepat dibandingkan menggunakan software Veritas Netbackup, namun backup secara konvensional masih membutuhkan interfensi pengguna. Akibatnya, dari segi keamanan dan keutuhan data, backup secara konvensional kurang baik karena mempunyai efek kesalahan manusia (humcm error) yang tinggi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40211
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>