Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24976 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S38683
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purnama Adinugroho
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai suatu metoda baru dalam pengendalian inverter satu phasa. Inverter sate phasa ini menggunakan modulasi lebar pulsa untuk membentuk gelombang sinusoidal. Sistem kendali yang akan digunakan merupakan gabungan dari sistem kendali deadbeat dan sistem kendali logika fuzzy sebagai kompensatornya. Dengan menggunakan variabel keadaan yang diukur tiap waktu sampling, pengendali akan menentukan besarnya lebar pulsa untuk perioda sampling berikutnya. Fungsi dari pengendali fuzzy pada sistem kendali inveter ini adalah untuk mengkompensasi adanya perubahan tegangan yang tiba-tiba pada keluaran inveter yang diakibatkan oleh adanya beban yang non linier.
Sistem kendali deadbeat dan kompensator fuzzy ini akan diteliti kinerjanya berdasarkan simulasi yang dilakukan dengan menggunakan fasilitas Simulink pada program Matlab. Simulasi dilakukan dengan memasang beban linier serta non tinier path model inverter, balk yang tidak menggunakan kendali umpan balik, dengan pengendali deadbeat, dan dengan pengendali deadbeat ditambah dengan kompensator fuzzy. Parameter yang akan digunakan untuk menentukan kinerja dari inverter ini adalah distorsi harmonik total atau TIID, yang merupakan suatu ukuran yang menyatakan tingkat distorsi yang terjadi pada suatu gelombang sinusoidal.

"
2000
S39815
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mirzan Ghulami
"ABSTRAK
Telah dibuat SRC 3 fase dengan penyearah voltage doubler. SRC tersebut memiliki spesifikasi tegangan masukan 520VDC, tegangan keluaran 600VDC dan daya maksimum 2kW. SRC tersebut dikendalikan dengan algoritma kontrol soft start dan kontrol PI menggunakan mikrokontroler TMS320F28027. Pada pengujian secara open loop memiliki rentang error sebesar 2 hingga 2.2 . Pada pengujian secara close loop memiliki rentang error sebesar 7 hingga 9 .

ABSTRACT
Three phase series resonant converter with voltage doublers rectifier had been made. It had the spesification such as 520VDC input voltage, 600VDC output voltage and 2kW maximum power. The SRC controlled by microcontroller TMS320F28027 with soft start algorithm and PI controller. In opened loop testing, it has 2 until 2.2 of error. In the other hand, it has 7 until 9 of error when it tested in closed loop condition."
2016
T47174
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Two things that become world concern are energy crisis and environmental problem, Refrigerator is
one of the causes of the problems either direct or indirect. Refrigerator uses electricity source that comes
front fossil fuel as indirect cause of energy crisis and environmental' problem which contributes to ozone
depletion and global warming by using the refrigerant. Therefore we need a solution that can answer
the problems. The solution is photovoltaic refrigerator .system with hydrocarbon refrigerant. This system
uses photovoltaic module connected to the inverter. The function of inverter is to convert i2 Volt DC
electric voltage from photovoltaic module into 220 Volt A C electric voltage, The refrigerant are
hydrocarbon R-600a and HC-134 which charged at 20 bar pressure. The experiment shows that the
inverter which suitable for refrigerator is pure sine wave inverter type and the alternative refrigerant is
R-600a. Refrigerator with photovoltaic module can be used until 21.5 hours without charging.
"
Jurnal Teknologi, 21 (4) Desember 2007 : 265-273, 2007
JUTE-21-4-Des2007-265
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Situmorang, Leonardo
"Sumber-sumber energi terbarukan yang menghasilkan energi listrik disatukan dalam sistem DC Mikrogrid. Sebenarnya energi listrik yang dihasilkan masih bersifat fluktuatif sehingga belum sepenuhnya bisa diandalkan agar sistem DC Mikrogrid dapat berjalan secara kontinu. Untuk menjamin kehandalannya, maka DC Mikrogrid akan dihubungkan ke jaringan utilitas (PLN) sehingga ketika DC Mikrogrid kekurangan daya listrik dapat menerima dari PLN sebaliknya jika DC Mikrogrid memiliki daya listrik yang lebih, DC Mikrogrid dapat mensuplai ke PLN, dengan demikian dapat terjadi transfer daya listrik antara kedua sistem tersebut. Untuk itu diperlukan alat yang dapat menghubungkan kedua sistem tersebut yaitu bi-directional inverter.
Bi-directional inverter adalah konverter yang dapat mengubah tegangan DC menjadi tegangan AC ataupun sebaliknya.Dalam skripsi ini akan dibuat konfigurasi yang terdiri dari alat-alat rectifier, boost konverter, buck konverter dan grid tie inverter menjadi sebuah bi-directional inverter. Untuk pengujian kapasitas dan efisiensi alat ini, digunakan beban lampu dengan daya masing masing sekitar 7W. Pengukuran daya diambil pada keluaran dari boost konverter dan grid tie inverter.

Renewable energy sources that generate electricity are incorporated in the DC system Microgrid. Actual electrical energy generated is still fluctuating so that is not fully reliable for the system DC Microgrid can run continuously. To ensure reliability, the DC Microgrid will be connected to a network utility (PLN) so that when the DC power shortage Microgrid can receive from PLN vice versa if the DC Microgrid have more power, DC Microgrid can supply to PLN, thus the power transfer can occur between the two systems. It required a tool that can connect the two systems is bi-directional inverter.
Bi-directional inverter is a converter that can convert DC voltage into AC voltage or otherwise. In this thesis will be the configuration consisting of tools rectifier, boost converter, buck converter and grid tie inverter into a bi-directional inverter. To test the capacity and efficiency of this tool, used to power the lamp load each about 7W. Power measurement is taken at the output of the boost converter and grid tie inverter.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42137
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S38510
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1991
TA46
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S38371
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Kontrol daya sistem tenaga listrik dilaksanakan dengan memepertahankan frekuensi. Bila frekuensi berubah karena kondisi yang tidak seimbang, sistem kontrol akan menyesuaikan daya nyata yang disuplai penggerak mula yang dalam sistem. Bila sebuah sistem tenaga listrik dalam kondisi stabil pada frekuensi normal, jumlah daya masuk dari pembangkit nilainya sama dengan beban yang tersambung plus rugi-rugi yang terjadi dalam sistem. Bila terjadi ketidakseimbangan tenaga dalam sistem tersebut akan menyebabkan perubahan frekuensi. Setiap terjadi perubahan beban akan mengakibatkan perubahan pula pada frekuensi. Guvernor unit-unit pembangkit merasanakan perubahan kecepatan dan akan menyesuaikan input mekanikal. Bila putaran naik, governor akan mengurangi daya masuk mekanikal (bahan bakar pada pembangkit ternal atau air pada PLTA). demikian pula sebaliknya. Kenaikan beban mengakibatkan turunnya putaran, turunnya putara dirasakan oleh governor dan akibatnya governor akan menambah bahan bakar sehingga putaran kembali normal lagi. Bila suhu dan tekanan boiler PLTU masih rendah maka pembangkit ternal terssebut tidak mampu segera menaikkan putaran sehingga terjadi rendahnya putaran (frekuensi) secara berkepanjangan katakanlah 97,5% frekuensi normal. Kondisi ini dapat merusak sudu-sudu turbin sisi turbin tekanan rendah (Blackburn hal 21-4). Operasi pada frekuensi yang sedikit lebih rendah akan bisa menyebabkan resional pada poros turbin. Operasi pada frekuensi sedikit lebih rendah dari frekuensi nominal dan muntuk menghindari kepayahan (fatigue) logam maka operasi pada kondisi ini hanya boleh beberapa menit selama seluruh masa operasi pembangkit tersebut. Kehilangan pembangkit secara mendadak disebabkan karena terlepasnya unit pembangkit atau karena lepasnya transmisi suplai listrik akan bisa menyebabkan ketidakseimbangan sistem dengan akibat turunnya frekuensi secara mendadak. Dalam keadaan ini governor akan menambah bahan bakar untuk menaikkan beban, keadaan ini dapat sampai di atas beban maksimum pembangkit tersebut, sehingga pembangkit akan lepas dari jaringan karena beropeasinya relai beban lebih dan trip satu persatu sehingg sistem padam total. Untuk menghindari padam total dan kerusakan pada pembangkit perlu ada pelepasan beban. Setelah pelepasan beban, restorasi harus dilaksanakan. Bila dalam sistem pembangkit PLTU dominan dan padam untuk restorasi menjadi pelik. Juga bila transmisi tegangan tinggi (SUTET) kehilangan tegangan, akibat efek eranti dan adanya tegangan urutan negatip waktu beban ringan restorasi menjadi lebih pelik lagi. Unit pembangkit yang dibahas dalam tulisan ini adalah PLTU (kecuali secara explisit ditegaskan lain, karena PLTU menimbulkan masalah antara lain pada beban ringan dan frekuensi yang tidak stabil). Tulisan ini akan menjelaskan peningkatan keandalan bila ada pelepasan beban. Menyiapkan cara pelepasa beban, gambaran maalah restorasi dan pengaruh pada tarif listrik."
537 JIEK 1:1 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Sugandi
"DC-DC Switch Mode Power Supply SMPS merupakan rangkaian elektronika yang dapat mengubah suatu level tegangan listrik tertentu menjadi level tegangan listrik lainnya. Perubahan level tegangan memanfaatkan prinsip induksi elektromagnet, yaitu melalui kopel magnetik dari transformator frekuensi tinggi berinti ferit. Frekuensi tinggi di bangkitkan menggunakan mikrokontroler ATmega 328 berbasis Arduino. Frekuensi tinggi yang dihasilkan adalah sekitar 20kHz. Kelebihan SMPS dalam konversi tegangan dibandingkan konverter lainnya adalah SMPS dapat mengkonversi dengan efisiensi yang cukup tinggi, karena rasio tegangan dipertahankan oleh rasio lilitan. Selain itu SMPS juga dapat memisahkan rangkaian secara elektrik. Sehingga jika ada gangguan di sisi primer, sisi sekunder tidak merasakan gangguan secara langsung, begitu pula sebaliknya. Terdapat filter LC dua tahap untuk menghaluskan gelombang keluaran. Terdapat pula pengendali PID untuk mempertahankan tegangan keluaran sesuai dengan referensi. Terdapat pula rangkaian snubber untuk melindungi divais elektronik dari interaksi induktansi leakage transformator dengan kapasitansi Miller divais elektronik tersebut. Nilai ripple factor gelombang keluaran sebelum difilter adalah 1.11, setelah difilter satu tahap adalah 0.556, dan difilter dua tahap 0.222. Pada beberapa pengujian respon transien, didapatlah waktu tunak rata-rata sebesar 1.79 detik. Undershoot dan Overshoot tegangan keluaran terbesar yang terjadi saat pengujian adalah pada nilai tegangan 163.86V dan 268.93V dari set point 220V. Terjadi penurunan suhu MOSFET rata-rata sebesar 7.36oC ketika rangkaian snubber dipasang. Pada pengujian efisiensi, didapat efisiensi tertinggi sebesar 91.7 pada beban 700W.

DC DC Switch Mode Power Supply SMPS is an electronics circuit that used to change DC voltage level from one level to another level. This circuit use electromagnetic induction, which is via magnetic couple of high frequency ferrite transformer to change voltage level. High frequency is produced by ATmega 328 microcontroller with Arduino platform. Frequency that used in this circuit is about 20 kHz. SMPS advantages compare to another voltage converter are high efficiency conversion and it can electrically isolate primary and secondary. So, if there is a fault at primary side, then secondary side is not sense the fault directly, and vice versa. There is a two stage LC filter to make output wave smoother. There is a PID controller to maintain output voltage at its reference. There is a snubber circuit to protect electronic device from interaction between transformer leakage inductance and its Miller capacitance. Output waveform ripple factor before being filtered is 1.111, after being filtered by 1 stage LC filter is 0.556, and after being filtered by 2 stage LC filter is 0.222. From some transient test, average system rsquo s settling time is 1.79 second. Output voltage undershoot and overshoot are respectively 163.86V and 268.93V at 220V set point voltage. MOSFETs temperature has decreased after snubber circuit is placed. From efficiency test, highest systems efficiency is 91.7 at 700 watt load."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>