Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 62967 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S38637
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rivaldo Gere Gurky
"Bagian sayap depan mobil adalah salah satu elemen aerodinamis yang memberikan dampak
signifikan karena pengaruhnya terhadap aliran udara di seluruh bagian badan mobil karena
sayap depan mobil merupakan bagian pertama yang bersentuhan dengan udara. Sayap depan
mobil juga memengaruhi aliran udara pada saluran rem, radiator dan diffuser, dan main engine
intake. Lokasinya sebagai elemen aerodinamis yang terkena fluida terlebih dahulu menjadi
sangat penting karena produksi downforce oleh sayap depan juga akan memberikan dampakdampak
lain kepada komponen lain sampai di belakang. Dengan dasar ini, penulis ingin melihat
perkembangan aspek aerodinamis yang dipengaruhi oleh sayap depan pada tahun 2018 dan
2019. Penelitian ini dibantu oleh perangkat luna berupa auto desk inventor untuk mendesain
sayap depan dan CFD untuk menyimulasikan sisi aerodinamis pada sayap depan yang telah
didesain. Berdasarkan hasil analisis yang telah dibuat oleh penulis, dapat disimpulkan bahwa
desain sayap depan tahun 2019 berhasil memberikan down force yang lebih besar dibandingkan
dengan sayap depan tahun 2018 sebesar 35%, down coefficient sebesar 10%, penurunan drag
coefficient sebesar 4%, dengan adanya kenaikan pada nilai drag force sebesar 16% pada bagian
sayap depan. Hal ini dikarenakan bentuk sayap depan 2018 memiliki cascade yang
mengarahkan fluida untuk menjauh dari ban dengan tujuan mengurangi drag force.

The front wing of the car is the only aerodynamic element that has a significant impact because
of its effect on air flow throughout the body of the car and because the front wing of the car is
the first part that comes into contact with air. The front wing of the car also affects the air flow
in the brake lines, radiator and diffuser, and the main engine intake. Its location as an
aerodynamic element that is exposed to the fluid first becomes very important because the
production of downforce by the front wing will also have other impacts on other components
downstream. With this basis, the author wants to see the development of aerodynamic aspects
that are influenced by the front wing in 2018 and 2019. This research is assisted by a software
tool in the form of an auto desk inventor to design the front wing and CFD to simulate the
aerodynamic side of the designed front wing. Based on the results of the analysis made by the
author, it can be concluded that the front wing design in 2019 succeeded in providing a down
force greater than the 2018 front wing by 35%, down coefficient by 10%, decrease in drag
coefficient by 4%, with an increase at a drag force value of 16% on the front wing. This is
because the shape of the front wing 2018 has a cascade that directs the fluid to move away
from the tire in order to reduce drag force.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dafi Muhammad Izzani
"Formula 1 is one of the most prestigious motorsports in the world. Formula 1's brand has lately been revitalized, and the sport is expected to rise to the top of the world's sports rankings. As part of its deployment, Formula 1 partnered with Netflix to develop a documentary. The purpose of this study is to examine how the Formula 1 brand is being rejuvenated utilizing Brand Revitalization and Sports Communication theories. The literature review method was used, which entailed acquiring and reviewing material in the form of journal articles, books, and research reports on brand revival, Netflix Drive to Survive, and Formula One. Aside from that, the author acquired secondary data from news stories on the internet and Formula 1 media uploads. Formula 1's brand renewal through a documentary series, according to this study, has had a substantial impact on the amount of people who watch the sport. This research offers a unique perspective on how other athletic companies might learn from Formula 1's success in reinvigorating their businesses.

Formula 1 adalah salah satu olahraga motor paling bergengsi di dunia. Formula 1 akhir-akhir ini telah direvitalisasi, dan olahraga ini diharapkan untuk naik ke peringkat teratas olahraga dunia. Sebagai bagian dari penerapannya, Formula 1 bermitra dengan Netflix untuk mengembangkan film dokumenter. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji bagaimana merek Formula 1 diremajakan dengan memanfaatkan teori Brand Revitalisasi dan Komunikasi Olahraga. Metode yang digunakan adalah literature review yaitu memperoleh dan mereview materi berupa artikel jurnal, buku, dan laporan penelitian tentang brand revival, Netflix Drive to Survive, dan Formula One. Selain itu, penulis memperoleh data sekunder dari berita di internet dan unggahan media Formula 1. Pembaruan merek Formula 1 melalui serial dokumenter, menurut penelitian ini, telah berdampak besar pada jumlah orang yang menonton olahraga tersebut. Penelitian ini menawarkan perspektif unik tentang bagaimana perusahaan atletik lain dapat belajar dari kesuksesan Formula 1 dalam menghidupkan kembali bisnis mereka."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Suhartanto
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1985
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stephanie
"Asam dokosaheksaenoat (DHA) sangat penting bagi pertumbuhan sistem saraf dan penglihatan bayi karena merupakan asam lemak utama dalam fosfolipid otak dan retina. Namun, manfaat penambahan DHA dalam susu formula bayi masih kontroversial. Pemberian DHA yang berlebihan pada bayi perlu diwaspadai mengingat kemungkinan terjadinya efek samping yang ditimbulkannya. Penelitian ini bertujuan memperoleh metode analisis DHA secara kromatografi gas (KG) yang valid yang akan diterapkan untuk menetapkan kadar DHA dalam susu formula. Sebelum disuntikkan ke alat KG, lemak susu diekstraksi dengan kloroform-metanol (1:2) dan kemudian dimetilasi dalam metanol-toluen (4:1) dengan asetil klorida. Kondisi KG yang digunakan yaitu: suhu injektor 230ºC, suhu detektor 250ºC, suhu oven terprogram dengan suhu awal 130ºC dinaikkan 2ºC/menit sampai 230ºC kemudian suhu ditahan selama 20 menit, laju alir helium 2,00 ml/menit, split 1:3. Metode ini telah memenuhi syarat uji presisi dan uji perolehan kembali. Hasil penetapan kadar DHA dari 5 sampel susu formula bayi dan anak yaitu (27,49 ± 0,62) mg/100 g, (31,14 ± 0,43) mg/100 g, (11,83 ± 0,38) mg/100 g, (19,34 ± 0,58) mg/ 100 g, dan (45,87 ± 0,42) mg/100 g.

Docosahexaenoic acid (DHA) is important for development of infant's nervous and visual system because it is a major fatty acid in brain and retina phospholipids. However, the benefit of DHA addition in infant formula is still controversial. The over intake of DHA should be an awareness because of its side effect. The aim of this study was to get a valid analysis method of DHA using gas chromatography (GC) which will be used to determine the concentration of DHA in infant formula. Before being injected to GC, the milk fat was extracted with chloroform-methanol (1:2) and then methylated in methanol-toluene (4:1) with acetyl chloride. The GC conditions were: injector temperature was 230ºC, detector temperature was 250ºC, oven temperature was programmed to increase from 130ºC to 230ºC by 2ºC/minute and held for 20 minutes, helium flow rate was 2.00 ml/minute, and split ratio was 1:3. This method had passed the precision and recovery evaluation. The results of DHA determination in 5 infant formula samples were (27.49 ± 0.62) mg/100 g, (31.14 ± 0.43) mg/100 g, (11.83 ± 0.38) mg/100 g, (19.34 ± 0.58) mg/ 100 g, and (45.87 ± 0.42) mg/100 g."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S32475
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmah Kamilah
"Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan formula dan metode pembuatan bath bomb tanpa penambahan air dengan pewarna alami dari ekstrak kayu secang (Caesalpinia sappan L.). Kayu secang diekstraksi menggunakan metode maserasi dalam pelarut etanol 96%. Penelitian ini membuat 7 sampel bath bomb yaitu sampel A (pewarna buatan), sampel B (pewarna alami 3:100, tepung jagung 11,9%), sampel C (tepung jagung 7%), sampel D (pewarna alami, tepung jagung 17%), sampel E (pewarna alami 2:100, tepung jagung 11,9%) , sampel F (pewarna alami ekstrak 1:100, tepung jagung 11,9%), dan sampel G (penambahan isopropil alkohol 91%). Variasi konsentrasi ekstrak kayu secang berpengaruh terhadap intensitas warna ekstrak kayu secang yang dihasilkan. Variasi tepung jagung berpengaruh terhadap stabilitas bath bomb disuhu ruang serta stabilitas busa yang dihasilkan. Sampel C (tepung jagung 7%) memiliki kepadatan dan tekstur yang terbaik pada pengujian suhu ruang dengan total skor 75. Sampel D (tepung jagung 17%) memiliki volume busa tertinggi yaitu 230 mL serta waktu berbusa yang paling panjang yaitu 10 menit 47 detik. Sampel G yang merupakan variasi penggantian minyak zaitun dengan isopropil alkohol 91% mengalami penurunan berat paling banyak yaitu sebesar 11.2% dan juga memiliki volume busa paling rendah yaitu 70 mL.

This study evaluate the effect of corn flour in the formulation and the use of natural dye extracted from sappan wood (Caesalpinia sappan L.). In the bath bomb formulation, the addition of corn flour (7%, 11.9%, 17% w/w) affected the stability of the bath bomb in room temperature and foaming. This study made 7 bath bomb samples, which sample A (artificial coloring), sample B (3:100 natural dye, 11.9% corn starch), sample C (7% corn starch), sample D (natural dye, corn starch 17 %), sample E (natural dye 2:100, corn starch 11.9%) , sample F (natural dye extract 1:100, corn starch 11.9%), and sample G (addition of isopropyl alcohol 91%). Variations in the concentration of sappan wood extract affect the color intensity of the sappan wood extract produced. Variations in corn starch affect the stability of the bath bomb at room temperature and the stability of the resulting foam. Sample C (7% corn starch) has the best stability at room temperature testing with a total score of 75. Sample D (17% corn starch) has the highest foam volume of 230 mL and longest effervescent time for 10 minutes 47 s. Sample G (91% isopropyl alcohol) has the most weight loss of 11.2% and also had the lowest foam volume of 70 mL.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S38291
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christianus Gerry Wijaya
"Williams FW42 adalah mobil balap Formula Satu yang dirancang oleh Paddy Lowe untuk tim ROKiT Williams Racing, untuk bersaing di Kejuaraan Dunia Formula Satu FIA 2019. Mobil tersebut memulai debutnya di Grand Prix Australia 2019, dikemudikan oleh Juara Formula 2 FIA 2018 George Russell yang melakukan debutnya di Formula Satu; dan Robert Kubica, dengan desain mobil yang mengalami banyak kemunduran, studi sayap depan dan hubungannya dengan gaya traksi dapat dilihat dengan menerapkan dinamika fluida komputasi dan menggunakan beberapa rumus. Dengan CFD, pengujian dilakukan menggunakan model CAD skala penuh dari mobil yang dibuat di Solidwork, disambungkan ke 7 juta sel menggunakan STAR CCM. Sementara simulasinya sendiri menggunakan pemecah model turbulensi K-Ɛ untuk menemukan nilai lift dan drag. Performa mobil diperkirakan menggunakan rekaman video telemetri, dari mana rasio roda gigi dan torsi yang tersedia diperoleh. Mobil ini dimodelkan untuk berjalan di Autodromo Jose Carlos Pace. Sirkuit yang terletak di Brasil. Terakhir, dari studi tersebut, terlihat bahwa sayap depan memberikan kontribusi sebesar 19,5% dari total downforce yang dihasilkan, 20,7% peningkatan kecepatan sudut pembatas, dan 12% dari gaya drag. Semua ini menghasilkan waktu lap lebih cepat setidaknya 3,756 detik untuk mobil yang dilengkapi sayap depan.

The Williams FW42 is a Formula One racing car designed by Paddy Lowe for the ROKiT Williams Racing team, to compete in the 2019 FIA Formula One World Championship. The car made its debut at the 2019 Australian Grand Prix, driven by 2018 FIA Formula 2 Champion George Russell who made his Formula One début; and Robert Kubica, with the design of the car set to many setbacks, the study of Front wing and its relation to traction force can be seen by implementing computational fluid dynamics and using some formula. With CFD, testing was conducted using a full scale CAD model of the car created in Solidwork, meshed to 7 million cells using STAR CCM. While The simulation itself is using K-Ɛ turbulence model solver to find the lift and drag values. The car’s performance was approximated using telemetry video footage, from which gear ratios and available torque was derived. The car is modeled to run on the Autodromo Jose Carlos Pace. A circuit located in Brazil. Finally,from the study, it can be seen that the front wing contributes to 19.5% of the total downforce generated, 20.7% increase in limiting corner velocity, and 12% of the drag force. All of this results in at least 3.756 seconds faster lap times for the car equipped with the front wing.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adrian Ausri
"
Tulisan ini menjelaskan suatu teori yang memungkinkan kita untuk mendapatkan penyelesaian dari suatu variasi persoalan nilai batas, yang penyelesaiannya dinyatakan dalam integral tak wajar. Integral-integral tersebut akan dikenal dengan integral Poisson dan persoalan nilai batas yang dimaksud adalah berkenaan dengan persoalan Dirichlet dan Neumann."
1986
S-pdf (masih dalam digitalisasi)
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Sistem hibrid adalah sistem yang menggabungkan dinamika sistem yang kontinu dengan diskrit dalam satu kerangka
yang utuh. Dewasa ini, sistem hibrid hampir ditemukan dalam setiap aplikasi sistem kendali. Salah satu bentuk khas
sistem tersebut berupa subsistem kontinu yang terdiri dari aktuator, plant dan sensor dikendalikan oleh subsistem
pengendali digital misalnya mikrokontroler. Makalah ini menguraikan tentang desain pengendali dengan umpan balik
output untuk sistem hibrid yang dimodelkan dengan Markovian jump system (MJS). Dalam MJS, sistem terdiri dari
subsistem dengan karaketeristik tertentu yang masing-masing menyatakan kondisi sistem dengan kondisi operasi yang
berbeda-beda. Dinamika sistem keseluruhan ditunjukkan dengan adanya proses melompat (jump) dari satu subsistem ke
subsistem lain. Pemodelan dengan MJS mengakomodasi sifat stokastik dari perpindahan subsistem. Dengan demikian,
pengendali yang dirancang harus mampu menghasilkan tujuan pengendalian yang memenuhi untuk seluruh subsistem
yang ada dalam sistem tersebut. Hasil utama dalam makalah ini berupa formula pertidaksamaan matriks linier untuk
mencari pengendali yang memenuhi kestabilan sistem lingkar tertutupnya. Sebuah simulasi numerik diberikan untuk
memperlihatkan keefektifan dari formulasi yang diusulkan dalam makalah ini"
621 ELIT 2:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>