Ditemukan 83473 dokumen yang sesuai dengan query
Sinambela, Horas
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S38355
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
"Seiring dengan pesatnva pertumbuhan perekonomian di perkotaan, maka kebuthan akan fasilitas pelayanan telekomunikasi yang andal sangat dibutuhkan untuk kelancaran bisnis. Untuk menjawab semua tantangan itu, maka lahirlah teknologi telekomunikasi selular GSM yang sudah dirancang sebelumnya untuk mampu melaksanakan proses roaming, baik itu roaming nasional maupun internasional, sehingga daerah liputannya semakin luas dengan mobilitas yang sangat tinggi. Dewasa ini pelayanaan telekomunikasi selular GSM di Indonesia yang selama ini dilayani oleh 2 operator nasional yaitu PT. Telkomsel dan PT. Satelindo telah semakin bertambah ramai dengan masuknya satu operator baru, yaitu PT. Excelkomindo. Dengan kondisi seperti ini kemungkinan besar akan terjadi daerah yang salinb meliput (overlap) antar ke 3 operator. Kondisi ini memungkinkan untuk dilakukannya satu kerjasama antar operator (roaming), di mana apabila di suatu wilayah layanan pelanggan salah satu operator tidak mendapatkan akses pada jarinban layanan induknya (HPLMN) dapat menggunakan jaringan operator lainnya. Kejadian ini dimungkinkan terjadi pada daerah layanan set yang kelebihan beban (trafik overload) atau rusak pada salah satu bagian peralatan infrastrukturnya, maka dimungkinkan untuk dapat meminjam ke operator lainnya yang mungkin saja masih hanvak kanal pada saal itu. Untuk itu diperlukan pengkajian yang lebih mendalam lagi, kemungkinan proses roaming dapat terlaksana sebelum berlanjut ke MUU."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38558
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S38466
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Abda Sakira Chusna
"Vehicle Routing Problem with Roaming Delivery Locations (VRPRDL) merupakan permasalahan pencarian rute dengan setiap pelanggannya memiliki lebih dari satu pilihan lokasi pengiriman. Dalam penelitian ini, pengiriman bisa dilakukan ke rumah pelanggan (home delivery) atau ke lokasi cadangan milik pelanggan (roaming delivery). Digunakan metode Algoritma Memetika untuk menyelesaikan VRPRDL pada penelitian ini. Algoritma Memetika bekerja dengan cara melakukan operasi genetika pada sepasang solusi dari sebuah populasi (kumpulan solusi feasible), kemudian mengolah solusi yang dihasilkan dari operasi genetika ke dalam proses local search. Data yang digunakan berupa 30 pelanggan dengan masing-masing pelanggan memiliki 2 lokasi. Dengan ukuran populasi (popsize) sebesar 10 individu, jumlah generasi sebesar 50 generasi, crossover rate (Cr) sebesar 0.3 , dan mutation rate (Mr) sebesar 0.3 pengiriman menggunakan sistem roaming delivery mampu menghemat biaya sebesar 17.45% jika dibandingkan dengan pengiriman tradisional home delivery. Selain itu, pengiriman menggunakan sistem roaming delivery hanya memerlukan 4 kendaraan pengiriman, lebih sedikit dibandingkan home delivery yang memerlukan 5 kendaraan.
Vehicle Routing Problem with Roaming Delivery Locations (VRPRDL) is a routing problem where each customer has more than one choice of delivery locations. Hence, it is necessary to determine the right location for delivery. In this study, delivery can be made to the customer's home (home delivery) or the customer's backup location (roaming delivery). The Memetics Algorithm method will be used to solve VRPRDL in this study. The Memetics Algorithm works by performing genetic operations on a pair of solutions from a population (a set of feasible solutions), then processing the solutions generated from genetic operations into a local search process. The data we used are 30 customers with each customer having 2 locations. By using population size of 10 individuals, the number of generations of 50 generations, a crossover rate (Cr) of 0.3, and a mutation rate (Mr) of 0.3, shipments using a roaming delivery system can save costs by 17.45% when compared to traditional home delivery. In addition, delivery using a roaming delivery system only requires 4 delivery vehicles, less than home delivery which requires 5 vehicles."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S38745
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Wisnhu Ajie Febrianto
"Implementasi Mobile Wimax IEEE sebagai teknologi wireless broadband pertama dari WiMAX menjadi sangat menarik. Khususnya di daerah DKI Jakarta dengan luas wilayah 649.71 km2 dan jumlah penduduk sekitar 10 juta jiwa. Pendekatan dilakukan dengan perhitungan cakupan, kapasitas dan analisa kelayakan penyelenggaraan bisnis. Perhitungan cakupan dan kapasitas menunjukkan bahwa modulation yang digunakan adalah 64 QAM ¾ dengan bandwidth 10 MHz. Dari kesimpulan didapatkan dalam tiga simulasi kondisi pasar pesimis, moderate dan optimis. Analisa NPV hanya kondisi pesimis yang tidak layak yaitu menunjukkan angka negatif. Untuk analisa IRR didapat angka bervariasi mulai dari 29% untuk kondisi pesimis hingga 98% untuk kondisi optimis. Analisa payback period menunjukkan lama waktu kembalinya modal pada kondisi pesimis 6 tahun dan 9 bulan dan waktu tercepat pada kondisi optimis dengan waktu 3 tahun dan 4 bulan. Analisa terakhir yaitu benefit to cost ratio menunjukkan bahwa semua kondisi layak untuk diimplementasikan dengan angka BCR berkisar dari 1,13 hingga 1,72.
Implementation of Mobile Wimax technology as the first wireless broadband technology from WiMAX Group with mobility support would become very interesting. Furthermore it have design in urban metropolitan Jakarta with overall area width 649.71 km2 and number of population approximate 10 million people in the year 2010. A lot of approximation to design this network have been use like coverage planning, capacity planning and finansial analysis to observe how profitable this technology is. Coverage and capacity planning shows that the most appropriate modulation and bandwidth to use is 64 QAM ¾ with 10 MHz of Bandwidth. From the summary chapter we can see this implementation of technology in three different condititions; optimis, moderate and pesimis. NPV analysis shows that pesimis conditition is not recommended cause it shows negative indication. From IRR analysis we get variation from 29% of pesimis condition until 98% for optimis conditition. Payback periode analysis shows that pesimis condition will return capital in 6 years and 9 months and the fastest time from optimis condition in 3 years and 4 month. Last analysis would be BCR analysis shows that all scenarios are suitable for implementation with range of BCR from 1,13 until 1,72."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T26248
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Wisnhu Ajie Febrianto
"Implementasi Mobile Wimax IEEE sebagai teknologi wireless broadband pertama dari WiMAX menjadi sangat menarik. Khususnya di daerah DKI Jakarta dengan luas wilayah 649.71 km2 dan jumlah penduduk sekitar 10 juta jiwa. Pendekatan dilakukan dengan perhitungan cakupan, kapasitas dan analisa kelayakan penyelenggaraan bisnis. Perhitungan cakupan dan kapasitas menunjukkan bahwa modulation yang digunakan adalah 64 QAM _ dengan bandwidth 10 MHz. Dari kesimpulan didapatkan dalam tiga simulasi kondisi pasar pesimis, moderate dan optimis. Analisa NPV hanya kondisi pesimis yang tidak layak yaitu menunjukkan angka negatif. Untuk analisa IRR didapat angka bervariasi mulai dari 29% untuk kondisi pesimis hingga 98% untuk kondisi optimis. Analisa payback period menunjukkan lama waktu kembalinya modal pada kondisi pesimis 6 tahun dan 9 bulan dan waktu tercepat pada kondisi optimis dengan waktu 3 tahun dan 4 bulan. Analisa terakhir yaitu benefit to cost ratio menunjukkan bahwa semua kondisi layak untuk diimplementasikan dengan angka BCR berkisar dari 1,13 hingga 1,72.
Implementation of Mobile Wimax technology as the first wireless broadband technology from WiMAX Group with mobility support would become very interesting. Furthermore it have design in urban metropolitan Jakarta with overall area width 649.71 km2 and number of population approximate 10 million people in the year 2010. A lot of approximation to design this network have been use like coverage planning, capacity planning and finansial analysis to observe how profitable this technology is. Coverage and capacity planning shows that the most appropriate modulation and bandwidth to use is 64 QAM _ with 10 MHz of Bandwidth. From the summary chapter we can see this implementation of technology in three different condititions; optimis, moderate and pesimis. NPV analysis shows that pesimis conditition is not recommended cause it shows negative indication. From IRR analysis we get variation from 29% of pesimis condition until 98% for optimis conditition. Payback periode analysis shows that pesimis condition will return capital in 6 years and 9 months and the fastest time from optimis condition in 3 years and 4 month. Last analysis would be BCR analysis shows that all scenarios are suitable for implementation with range of BCR from 1,13 until 1,72."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T40869
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S38434
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ariadi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S38499
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Gilang Ardianshah
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T40884
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library