Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 61283 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S38145
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Kusumadewi
"Salah satu pemanfaatan gas suar bakar adalah sebagai bahan bakar pembangkit. Pembangkit Listrik X adalah PLTGU existing yang menghasilkan daya listrik 410 MW dengan menggunakan bahan bakar gas alam sebanyak 87,74 MMSCFD. Pada penelitian ini gas suar bakar akan dijadikan bahan bakar pengganti gas alam untuk membangkitkan listrik 410 MW. Total maksimum laju alir gas suar bakar yang tersedia adalah 7,9 MMSCFD. Pemanfaatan gas suar bakar sebagai bahan bakar pembangkit listrik akan menurunkan biaya bahan bakar namun juga menambah biaya investasi berupa alat kompresor.
Dalam penelitian ini dilakukan dua skenario, yaitu skenario existing menggunakan bahan bakar gas alam dan skenario menggunakan variasi laju alir gas suar bakar terhadap laju alir gas alam sebagai bahan bakar Pembangkit Listrik X. Skenario yang paling memberikan keuntungan dari pada desain existing adalah saat menggunakan laju alir gas suar bakar sebesar 7,9 MMSCFD dengan laju alir gas alam sebesar 79,06 MMSCFD. NPV skenario desain tersebut 56.976.160,22 dengan pay back period 14,84 tahun.

Utilization of flare gas is as fuel for power plants. Power plant X is the existing gas and steam power plant that generates 410 MW of electrical power using natural gas fuel as much as 87.74 MMSCFD. In this study flare gas will be used as fuel instead of natural gas to generate 410 MW of electricity. The maximum total flare gas flow rate provided is 7.9 MMSCFD. Utilization of flare gas as power plant fuel will reduce fuel costs but also add to the cost of investment of compressor tool.
In this study two scenarios will be compared, the existing scenarios using natural gas fuel and scenarios using a variation of the flow rate of gas flaring on the flow rate of natural gas as fuel for power plants X. Scenario would benefit from the existing design are currently using flow rate gas flare 7,9 MMSCFD and natural gas with flow rate 79,06 MMSCFD. The design scenarios NPV is 56.976.160,22 with a payback period of the plant investation is 14,84 years.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T47340
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Nino Teguh Pamuji
"Salah satu struktur biaya dalam industri pembangkit tenaga listrik adalah bahan bakar. Harga bahan bakar minyak yang relatif tinggi telah menyebabkan biaya pembangkitan atau Cost of Electricity (COE) dari pembangkit yang menggunakan bahan bakar minyak seperti MFO menjadi tinggi, sehingga konsumsi bahan bakar MFO pada PLTU minyak diturunkan, hal tersebut mengakibatkan kapasitas listrik yang dibangkitkan oleh PLTU minyak cenderung turun setiap tahunnya. Alternatif bahan bakar yang lebih murah untuk PLTU minyak diperlukan, salah satu alternatif bahan bakar yang dapat digunakan adalah Coal Water Mixture (CWM), yaitu Coal Slurry berupa campuran antara batubara dan air serta zat aditif yang berbentuk suspensi kental yang dapat menggantikan minyak bakar berat MFO (Marine Fuel Oil) yang biasa digunakan di industriindustri yang menggunakan boiler sebagai penghasil uap untuk proses maupun untuk pembangkit listrik. Untuk dapat memanfaatkan CWM, modifikasi pada boiler pembangkit perlu dilakukan.
Penelitian ini bertujuan menganalisa kelayakan pemanfaatan CWM pada PLTU serta batasan setiap parameternya agar prinsip "to produce electricity at the lowest possible cost" tetap terpenuhi. Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah metode probabilistik dengan simulasi Monte Carlo. Penelitian ini berhasil membuktikan bahwa pemanfatan CWM pada PLTU layak dilakukan dan dapat menurunkan biaya pembangkitan listrik pada PLTU.

One of structure of cost on power generation industry is fuel. The price of oil fuel which relatively high has make the Cost of Electricity (COE) of the Power Generation that using MFO as the fuel has become higher too, therefore the consumption of MFO on the steam turbine power plant has been decreased every year, these situation has cause the electricity that being generate by Steam turbine power plants is getting lower every year. Fuel alternative which is more cheaper for steam turbine power plant is needed, one of the fuel alternative that can be used is Coal Water Mixture (CWM), a coal slurry that a mix of coal and water and additives in a form of suspension which can be used as a replacement of MFO (Marine Fuel Oil) in Indutries that have boiler to produce steam for process or for power generation. In order to utilize CWM, a modification on the boiler of the existing steam turbine power plant is required.
This study has purpose to analyze the feasibility of CWM utilization on steam turbine power plant and the boundary of each parameters so the principle "to produce electricity at the lowest possible cost" can be achieved. In order to analyze each parameters this reasearch is using probabilistic methode by monte carlo simulation. This reasearch has proving that the utilization of CWM on steam turbine power plant is feasible to apply and it can reduce the power generation cost on steam turbine power pkant."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T44441
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rinaldy Dalimi
"ABSTRAK
Saat ini kebutuhan akan tenc ga listrik terus meningkat, dimasa mendatang untuk I mengantisipasi kemungkinan kelangkaan akan energi membuat orang berpikir untuk mencari energi altemetif selain minyak bumi, gas alam, dan batubara yang pada suatu saat akan habis. Energi alternatif tersebut adalah energi yang dapat terbarukan (renewable energy). salah satunya adalah energi biomasa. Untuk pemanfaatan energi biomasa di Universitas Indonesia, kawasan hutan Kota Universitas Indonesia adalah tempcu yang diperkirakan cocok untuk didirikan suatu PLTU, karena mempunyai areal hutan yang cukup luas, tersedianya air dalam jumlah besar, dan lahan untuk pendirian PLTU. Untuk itu perlu dihitung berapa besar cadangan kayu yang ada saat ini, dan usaha apa yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkannya, setelah mendapatkan besarnya kayu yang dapat dimanfaatkan secara optimal, kemudian dipilih sistem konversi untuk mengubah kayu menjadi energi yaitu teknologi pembakaran langsung. Dimana kayu sebagai bahan bakar langsung diumpankan ketungku pembakaran (ketel uap) setelah sebelumnya mengalami tahapan-tahapan agar efisiensinya tinggi. Proses pembakaran yang berlangsung di ketel menghasilkan uap yang dapat memutar poros dari turbin, yang selanjutnya memutar generator untuk menghasilkan listrik. Listrik yang dihasilkan kemudian dihitung berapa besar biaya yang harus dibayarkan untuk mendapatkan energi listrik setiap jamnya "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Zulhambri
"Saat ini kebutuhan akan tenaga listrik terus meningkat, dimasa mendatang untuk mengantisipasi kemungkinan kelangkaan akan energi membuat orang berpikir untuk mencari energi alternatif, selain minyak bumi, gas alam, danbatubara yang pada suatu saat akan habis. Energi alternatif tersebut adalah enargi yang dapat terbarukan (renewable energy), salah satunya adalahenergl blomasa.
Tulisan ini akan menjelaskan pemanfaatan energl blomasa di kawasan hutan kota Universitas Indonesia, yang diperkirakan cocok untuk dibangun suatu PLTU, karena mempunyai areal hutan yang cukup Iuas untuk ditanami kayu, tersedia air dalam jumlah besar, dan lahan untuk pendirian PLTU. Untuk Ituakan dijelaskan barapa besar cadangan kayu yang ada saat ini, janis kayuyang dipilih, dan usaha apa yang dilakukan untuk mengoptimalkannya.
Peralatan yang diperlukan dalam proses parslapan bahan bakamya, teknologl dan peralatan pembakaran bahan bakar kayu, dimana terjadi proses-proses pembakaran sehingga dapat menghasilkan energi listrik. Berapa besar anergi Iistrik yang dibangldtkan dangan memanfaatkan lahan yang ada. Dan terakhir harga per kWh yang harus dibayarkan untuk membangkitkan energi listrik dari pemanfaatan kayu sebagal pembangkit listrik enargi uap di kawasan hutan kota Universitas Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S38785
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhanang Resnamurti
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
TA2582
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Bilqis Chairunnisa
"ABSTRAK
Saat ini, penelitian untuk menemukan sumber karbon aktif yang murah dan terbarukan sedang banyak dilakukan. Salah satunya ada karbon aktif yang berasal dari rumput. Alang-alang yang mengandung 43,7% karbon merupakan biomassa yang berpotensi untuk menjadi sumber karbon aktif yang murah, mudah didapatkan dan terbarukan di Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi aktivasi yang optimal untuk mendapatkan karbon aktif dari alang-alang agar memiliki karakteristik yang baik. Metode yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah pertama-tama menyiapkan alang-alang untuk proses karbonisasi dan aktivasi. Aktivasi fisika dilakukan pada suhu yang berbeda dengan waktu yang sama. Sementara aktivasi kimia dilakukan pada suhu yang berbeda namun untuk waktu yang sama. Kemudian karbon aktif akan dikarakterisasi dengan menggunakan uji SEM, BET, dan uji adsorpsi iodin. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai bilangan iod dan luas permukaan terbesar untuk metode aktivasi kimia dimiliki oleh sampel K2 (suhu 500oC), yaitu 598,05 mg/g dan 665,59m2/g. Sementara itu hasil pengujian nilai bilangan iod dan luas permukaan terbesar untuk metode aktivasi fisika dimiliki oleh sampel F1 (suhu 500oC), yaitu 573,72 mg/g dan 627,36 m2/g. Oleh karena itu, kondisi pembuatan karbon aktif dari daun alang-alang terbaik berdasarkan penelitian ini adalah dengan metode aktivasi kimia menggunakan H3PO4 pada suhu 500oC selama 2 jam dalam atmosfer nitrogen dengan laju alir 100mL/menit.

ABSTRACT
Nowadays, there are many researches to find a cheap and renewable activated carbon source. One of those is activated carbon from grass. Cogon grass (Imperata cylindrica) which has 43,7% carbon is a potential biomass to get the cheap, abundant, and renewable activated carbon source. This research has a purpose to know the optimum activation condition of activated carbon made from cogon grass leaf. First step is to prepare the cogon grass leaf for carbonization and activation process. Physical activation is done on different teperature with no variation on time. Chemical activation is done on different temperatures with no variation on impregnation ratio and time. Then the activated carbon produced from both methods is characterized by SEM, BET and iondine number test. The results show that biggest iodine number and surface area by chemical activation method is obtained from K2 sample (500oC), which are 598,05 mg/g dan 665,59 m2/g. Meanwhile, biggest iodine number and surface area for physical activation is obtained from sample F1 (500oC), which are 573,72 mg/g dan 627,36 m2/g. Therefore, optimum conditions to make activated carbon from cogon grass leaf based on this research are chemical activation with H3PO4 at 500oC for 2 hours in nitrogen gas atmosphere at flowrate 100mL/min."
2016
S64074
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S38763
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>