Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9095 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fani Baskoro
"Trafo merupakan komponen yang berperan sangat penting dalam sistem tenaga listrik. Karena peran penting trafo tersebut, diperlukan penanganan khusus dalam pengoprasiannya. Selama ini kita sering mengabaikan pengoperasian trafo dengan membebani trafo tersebut tanpa melihat karakteristik dari trafo tersebut. Pengoperasian trafo berkaitan dengan pembebanan yang dilakukan terhadap trafo tersebut. Dalam pembebanan, trafo akan menimbulkan rugi-rugi yang akan mempengaruhi besarnya efisiensi yang didapatkan. Rugi-rugi ini terdiri dari rugi tembaga dan rugi inti.
Dalam skripsi ini, penulis berusaha untuk memecahkan studi kasus dimana terdapat suatu daerah yang membutuhkan pembebanan sekitar 1000 kVA sehingga diperlukan trafo dalam menyuplai daya tersebut. Pemasangan trafo dilakukan dengan mengkonfigurasikan trafo-trafo yang ada sehingga mencapai beban sebesar 1000 kVA. Setelah itu didapatkan konfigurasi-konfigurasi yang nantinya akan dibebani. Dari konfigurasi tersebut juga akan dilihat optimalisasi dalam melakukan pembebanan dengan menentukan urutan trafo dalam melakukan pembebanan.
Oleh karena itu, dalam menginstal suatu trafo pada daerah tersebut diperlukan pertimbangan-pertimbangan yaitu kapasitas trafo, banyaknya trafo yang akan digunakan dan optimalisasi pembebanan. Hal ini penting karena akan mempengaruhi efisiensi yang didapatkan. Pertimbangan itu didapatkan dengan menganalisis rugi-rugi yang ada dan menghitungnya sehingga diperoleh nilai efisiensi yang peling besar. Berdasarkan efisiensi terbesar ini, kapasitas trafo dan banyaknya trafo yang digunakan akan ditentukan.

Transformer is a significant component in the electrical power system. Because of that, needs a special handling to operate it. Usually, we didn?t care transformer operating without seeing the characteristic of the transformer. The operating transformer related to transformer loading. In loading, transformer make losses which will influance magnitude of transformer efficiency. The losses derives to be a copper losses and core losses.
In this thesis, the author attempt to solve case study which in the certain location needs electrical power about 1000 kVA. Therfor required transformator to supply it. The transformator instaled with transformer configured for requirement of 1000 kVA. After that, we get configurations for loading. From that configuration also seen the optimalitation for loading transformer. The loading work with determined the sequence on loading transformer.
Therefor, needing foundations for installing transformer. The foundations are capacity of transformer and amount of transformer. This foundations is important because will influences transformer efficiency. The foundations maked with analized losses and to calculate it therefor we get the highest magnitude of efficiency. Base on that, the capacity and amount of transformer will be determined.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40745
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Isolasi berperan penting untuk memisahkan bagian bagian yang mempunyai beda tegangan agar tidak terjadi lompatan listrik. Minyak trafo yang digunakan pada transformator merupakan salah satu jenis isolasi cair. Agar suatu jenis minyak dapat digunakan sebagai isolasi cair pada transformator harus memenuhi beberapa kriteria yang berhubungan dengan ketahanan dielektrik dari minyak tersebut. Ketahanan dielektrik dari minyak trafo berhubungan dengan tegangan tembus minyak trafo. Air dan temperatur merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tegangan tembus minyak trafo. Semakin besar kadar air belum tentu menurunkan tegangan tembus minyak trafo dikarenakan sifat air yang sebenarnya merupakan isolator serta posisi air yang tidak selalu berada di antara elektroda. Sedangkan jika temperatur dinaikkan sampai derajat tertentu tegangan tembus akan semakin meningkat. Pengujian dilakukan dengan mengamati dan menganalisis bentuk gelombang tegangan yang terlihat pada osiloskop dengan memvariasikan kadar air dan temperatur. Bentuk gelombang tersebut dipengaruhi oleh harmonik yang menyebabkan gelombang tegangan tidak sinusoidal murni melainkan terdapat kerutan pada gelombang. Nilai Total Harmonic Distortion (THD) menyatakan seberapa besar pengaruh harmonik pada gelombang tegangan, yang pada pengujian berkisar 80% -90%."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40674
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Ajiputra
"CALM buoy adalah salah satu bangunan lepas pantai dengan tipe sistem penambatan kapal yang dikenal dengan SPM. CALM buoy menggunakan pola penambatan menyebar dengan beberapa titik jangkar yang berguna yang fungsinya tidak hanya menjaganya tetap bertahan di posisi awalnya namun juga memberikan fleksibilitas kepada sistem ketika mengalami beban yang besar yang disebabkan oleh kapal yang tambat dan juga beban-beban lingkungan. Pada umumnya CALM buoy memiliki 4 hingga 16 rantai tambat, namun regulasi terbaru dari OCIMF mengharuskan penggunaan minimum 6 rantai tambat berlaku untuk bangunan buoy yang terbaru. Sementara CALM buoy 35000 DWT milik PT PERTAMINA UP VI dengan 4 rantai tambat direncanakan untuk dipindahkan keperairan yang lebih dalam dari 14 m ke 22 m. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kapabilitas buoy dalam mendukung tanker ketika proses bongkar muat, khususnya pada saat kondisi laut dengan surut yang terendah yang menyebabkan pengurangan jarak aman lunas kapal ke dasar laut. Pemindahan buoy ke laut yang lebih dalam telah diprediksi akan memberikan beban yang lebih besar bagi buoy sehingga dipertimbangkan untuk dilakukan modifikasi pada konfigurasi rantai. Sehingga modifikasi yang dilakukan tidak hanya menggunakan 4 titik jangkar, namun juga dipersiapkan untuk 6 dan 8 titik jangkar sekaligus berkaitan dengan adanya rencana pembelian buoy yang baru dalam jangka watu yang belum ditentukan. Sehingga titik jangkar yang sudah ada dapat dipergunakan lagi ketika bouy yang baru datang. Untuk memilih konfigurasi yang sesuai maka harus dihitung besarnya tegangan rantai dan respon gaya pengembali dari setiap konfigurasi, dilakukan secara iteratif menggunakan persamaan catenary dengan pendekatan kuasi statik dengan arah beban horizontal dan vertikal. Hasil akhir yang diharapkan adalah menemukan konfigurasi baru yang sesuai, posisi titik jangkar, tipe jangkar yang dipilih dan arrangement dari rangkaian.

CALM buoy is a kind of offshore structures which use mooring systems called SPM. CALM buoy has spreading mooring pattern with several anchor points, its function is not only to hold its position but also to gives flexibilty to the system when suffer a huge loads caused by a moored tanker and environmental loads. Regularly CALM buoy has 4 to 16 mooring line, but the newest OCIMF regulation require the use of minimum 6 mooring lines for a brand new building. Mean while PT PERTAMINA's CALM buoy 35000 DWT which use 4 mooring lines was been planned to be relocated to a deeper sea from 14 m to 22 m water depth. Its main pupose was to increase the capability of buoy to support the tanker when running a loading or an unloading operation, especially when the sea condition is in its lowest tides that cause reduction in save clearence distance from ships keel to sea bed. It was been predicted before that the buoy's relocation process to the deeper sea will cause bigger loads to the buoy, so that it was considered to modify its mooring lines configuration. Thus, modification will be prepared not only with 4 anchor points but also 6 and 8 points, also related to the purchasing of the new building in the future at unknown time, so that the anchor points can be re use when the new one comes. To choose an appropriate configuration we must know the tension dan the respons of restoring force from the system in each configuration. The calculation will be done iteratively using catenary equations with quasi-static approach using vertikal loads and horizontal loads as its variable. The expected result is to find an approriate new configuration, anhor points, the anchors type, and the arrangements of the mooring lines."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S38065
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"CALM Buoy is one of the offshore structure which is used for loading/unloading liquid cargo to/from
oil tanker from/to onshore facilities. This paper will analyze the relocation process of 35,000 DWT front
14 m depth to 22 m depth. The relocation of CALM Bouy needs some configuration changes in its
mooring system due to changes of environtmental factors and future requirements for minimum 6 legs
mooring. So that its anchors and other configuration can be reused For this purpose three preliminary
modifications are proposed i.e. 4-4, 6-4, and 8-4, each of the configuration is then calculated for their
chain tension and restoring forces. iterative calculation is carried out using catenary equation with quasi
static approach on horizontal and vertical load directions. The objective of this analysis is to obtain a
new suitable configuration, anchor position and anchor type for the mooring leg arrangement.
"
Jurnal Teknologi, 21 (4) Desember 2007 : 256-264, 2007
JUTE-21-4-Des2007-256
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Pattinasarany, M. Sally H.L.
"Latar Belakang
Bahasa dapat dibedakan atas berbagai laras. Salah satu di antaranya adalah laras iklan. Laras iklan berbeda dari jenis laras yang lain. Hal ini disebabkan oleh tujuan pengiklananan suatu produk, yaitu menarik minat orang untuk membeli produk yang diiklankan. Oleh karena itu, bahasa yang digunakan dalam suatu iklan harus dapat rnembangkitkan minat orang untuk memperhatikan iklan tersebut dan pada akhirnya membeli produk yang ditawarkan.
Menurut O'Neill (1980:283), bahasa iklan mempunyai suatu tujuan tertentu. Oleh karenanya, bahasa iklan umumnya merupakan bahasa yang kaya akan kata-kata maupun ungkapan-ungkapan menawan yang dimaksudkan untuk menarik perhatian seseorang. Selain itu, bahasa iklan berusaha untuk melibatkan emosi seorang pembeli dan mempengaruhinya untuk membeli produk yang ditawarkan iklan tersebut. Melihat jenis kelamin khalayak sasarannya, iklan dapat dibedakan atas tiga kelompok, yaitu iklan yang ditujukan kepada kaum wanita, pria, dan iklan yang ditujukan baik kepada wanita maupun pria.
Pesan sebuah iklan ditampilkan melalui kata-kata dan gambar. Hanya dengan melihat gambar sebuah iklan, dengan mudah seorang pembaca dapat mengetahui iklan tersebut ditujukan kepada siapa: kepada seorang wanita, pria, atau kepada keduanya. Akan tetapi, apakah dengan membaca kata-kata dan ungkapan-ungkapan yang digunakan dalam sebuah iklan, kita dapat mengetahui iklan tersebut ditujukan kepada siapa? Jika kita melihat iklan komputer, misalnya, yang hanya bergambarkan sebuah komputer atau iklan sebuah lemari pendingin, apakah kita akan segera mengetahui, iklan itu ditujukan kepada wanita atau pria? Jadi, dalam hal ini pemilihan kata tetap memegang peranan penting untuk menentukan sebuah iklan ditujukan kepada siapa."
Depok: Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2000
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Fadhil Nugraha
"Pembangkit A adalah sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Uap yang berlokasi di Pulau Jawa. Pembangkit ini setiap tahun membangkitkan energi listrik rata-rata 7.900 GWh yang disalurkan dengan Saluran Udara Tegangan Tinggi 150 kV ke sistem interkoneksi Jawa melalui transformator utama (Generator Transformer) dengan menaikkan tegangan 17,5 kV menjadi tegangan 150. Sedangkan untuk sistem pemakaian sendiri, digunakan Main Auxiliary Transformer (MAT) dan Reserve Auxiliary Transformer (RAT). Rel pemakaian sendiri digunakan untuk memasok peralatan listrik di dalam pembangkit itu sendiri, antara lain instalasi penerangan, penyejuk udara, alat-alat, dan lain-lain. Namun, RAT mendapat pasokan daya dari rel jaringan pusat listrik kemudian memasok daya ke rel pemakaian sendiri, bukan dari generator. Dengan begitu, diajukan rangkaian alternatif dengan menambahkan dua circuit breaker 4.16 kV. Dari hasil simulasi aliran daya menunjukan persentase penggunaan tegangan tertinggi sebesar 99.3% serta terendah sebesar 97.4%. Untuk persentase loading transformator pada kondisi BFP Inactive (RSH) tidak mengalami overload. Dari hasil simulasi hubung singkat, breaking capacity dari circuit breaker pada setiap switchgear masih dapat menangani arus hubung singkat pada rangkaian terbaru dimana arus hubung singkat terbesar sebesar 61 kA dan terkecil sebesar 46.2 kA. Dari hasil perhitungan arus kas, didapatkan NPV bernilai Rp173.136.476,51, IRR bernilai 10,40% dengan payback period sekitar 18,48 tahun. Sehingga dari analisis tersebut, rangkaian alternatif layak untuk diaplikasikan pada Pembangkit A.

Power Plant A is an electric steam power plant that located at Java Island. Power Plant A annually generates an average of 7.900 GWh which is channeled by 150 kV high voltage air line to the Java and Bali Interconnection system through the main transformer (Generator Transformer) by increasing the voltage of 17.5 kV to a voltage of 150 kV. As for the usage system itself, the Main Auxiliary Transformer (MAT) and Reserve Auxiliary Transformer (RAT) are used. TheĀ  rail itself is used to supply electrical equipment inside the plant itself, including lighting installations, air conditioning, tools, and others. However, the Reserve Auxiliary Transformer (RAT) get power from the central electric network rails and then supply power to the usage rails itselves, not from generators. Therefore, alternative 6 is proposed by adding two 4.16 kV circuit breakers. From the results of the simulation of the power flow shows highest percentage of voltage usageĀ  by 99.3% and the lowest by 97.4%. For the percentage of transformer loading in BFP Inactive (RSH) conditions, the system dont overload. From the results of a short circuit simulation, the breaking capacity of the circuit breaker at each switchgear can still handle the short circuit current in the new alternative circuit where the largest sort circuit current is 61 kA and the smallest is 46.2 kA. From the results of the calculation of cash flows, the NPV is valued at Rp173,136,476.51, the IRR is 10.40% with a payback period of around 18.48 years. So from this analysis, alternative 6 is feasible to be applied in Power Plant A.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arudea Mahartianto
"Scrabble adalah permainan papan yang sangat terkenal di dunia. Akan tetapi tidak ada konfigurasi untuk bahasa Indonesia. Hal ini mendorong penulis untuk merancang suatu konfigurasi Scrabble bahasa Indonesia. Rancangan konfigurasi ini didasarkan pada distribusi huruf kata-kata yang diekstrak dari Kamus Besar Bahasa Indonesia versi Elekronik. Rancangan-rancangan yang dihasilkan kemudian dinilai kinerja gameplaynya secara empiris dan kualitatif melalui eksperimen simulasi dan survey. Setelah penilaian ini, ditentukan konfigurasi yang merupakan kombinasi dari distribusi huruf dan skema penilaian yang didasarkan pada distribusi huruf bahasa Indonesia, yaitu indosublemma3, merupakan yang paling cocok untuk digunakan dalam permainan Scrabble bahasa Indonesia.

Scrabble is a worldwide known board game, yet there is no Indonesian version of this game. This encourage the writer to design an Indonesian language Scrabble game configuration. The designs are based on letter distribution of words extracted from Kamus Besar Bahasa Indonesia electronic version. The designs made then undergo gameplay performance evaluation by empirical dan qualitative means through simulation experiment and survey. The configuration fully based on Indonesian language letter distribution which was named indosublemma3 was evaluated as the most compatible with Indonesian language Scrabble game."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Valentina Purnama Dewi
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T39967
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanur Akhmadi
"Biaya merupakan batasan utama dalam proyek pembangunan gedung bertingkat. Salah satu faktor penting yang mempengaruhi adalah metode konstruksi pekerjaan pelat lantai, karena merupakan pekerjaan yang berulang dan membutuhkan biaya yang besar. Penggunaan metode konstruksi pelat yang tidak tepat akan menyebabkan penyimpangan biaya yang cukup besar. Untuk menguranginya maka perlu dilakukan optimasi secara tepat terhadap metode konstruksi yang ada. Pada penelitian ini dibandingkan antara biaya penggunaan metode konstruksi pelat konvensional dan pelat precast hollow core slab (HCS). Hasil analisis menunjukkan bahwa optimasi yang dilakukan dengan menggunakan metode konstruksi pelat hollow core slab dan metode pelat konvensional didapatkan tingkat efisiensi sebesar 37%.

Cost is a basic constraint in a high rise building development project. One of important factor influencing in each project is what construction method of work slab used because it is a repeatedly work and need a high cost. Using an incorrect slab construction method will cause a high cost missing. In order to reduce it, we need to specify and optimize the method of work slab. This research is compare cost of conventional and hollow core slab method. According to calculation analysis result by means of construction method of hollow core slab (HCS) and conventional work slab obtained 37% grade of efficiency."
2009
S50503
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Satria Yudha Pratama
"Pemilihan semblance secara otomatis merupakan metode analisa kecepatan yang dikembangkan untuk mencapai hasil yang maksimal. Hasil ini tentunya berkorelasi dengan koreksi NMO dan kualitas penampang seismik yang terbentuk. Semblance merupakan salah satu atribut koherensi pembentuk spektrum kecepatan yang mewakili hubungan satu nilai kecepatan dengan hasil koreksi NMO-nya. Sedangkan nilai semblance itu sendiri adalah rasio energi keluaran terhadap energi masukan sinyal seismik yang telah dikoreksi NMO. Hal ini berarti, nilai semblance maksimum mewakili hasil koreksi NMO yang paling tepat (datar). Dalam metode ini dilakukan pemilihan nilai-nilai semblance maksimum secara otomatis pada setiap interval waktu tertentu. Dengan begitu, didapat nilai kecepatan NMO dan kecepatan stacking yang paling tepat, serta kualitas penampang seismik yang baik. Selain itu, dari metode ini juga didapat penampang model kecepatan yang serupa dengan kondisi perlapisan bawah permukaan, termasuk kisaran nilai kecepatan rms dan intrerval di masing-masing lapisan.

Semblance automatic picking is velocity analysis method which is developed to achieve maximum result. This result definitely correlate with NMO correction and seismic section performance. Semblance is one of the coherency atribut forming velocity spectrum that represent the correlation between velocity value and its NMO correction result. While the semblance value itself is output to input energy ratio of seismic signals that have been NMO corrected. This mean, the maximum semblance value represent the best NMO correction result. In this method, the maximum semblance is picked automaticly at certain time interval. Doing that way will give the most precise NMO and stacking velocity value, and also produce a good quality seismic section. In addition, this method also produce velocity model sections that fit with subsurface layering condition, including the range of rms and interval velocity value at every layer."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S28971
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>