Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 114170 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Welldy
"Distribusi daya listrik ke konsumen yang tidak seimbang dan beban non linier dapat menghasilkan arus netral pada transformator. Beban menjadi non linier karena adanya komponen arus harmonik urutan nol yang cukup besar pada beban. Bila arus netral sangat besar kabel netral pada transformator akan mengalami panas yang berlebih, yang dapat merusak isolasi kabel netral tersebut. Kinerja transformator zig-zag akan dipelajari saat tegangan catu seimbang maupun tidak seimbang dengan beban non linier yang seimbang maupun tidak seimbang pada masing-masing fasanya. Dari studi literatur dan hasil pengukuran pada rangkaian simulasi transformator distribusi didapatkan nilai harmonik arus kabel netral. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa pemakaian transformator zig-zag dapat mengurangi arus netral pada sisi catu dan juga arus harmonik urutan nol pada tegangan catu yang seimbang, namun pada tegangan catu yang tidak seimbang arus netral di sisi catu semakin meningkat. Untuk mengatasinya perlu ditambahkan suatu induktor pada kabel netral di sisi catu."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40739
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Welldy
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
TA2649
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhan Rizqy Averous
"Beban yang tidak seimbang dan beban non linier dapat menyebabkan timbulnya arus harmonik dan arus netral pada sisi catu sistem distribusi. Arus tersebut dapat menurunkan efisiensi trafo distribusi dan menyebabkan kerusakan pada isolasi kabel netral. Aliran daya reaktif ke beban, akibat penggunaan beban induktif, dapat menyebabkan turunnya tegangan catu. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan filter aktif shunt. Prinsip dasarnya adalah dengan menyuntikkan arus harmonik dan komponen imajiner fundamental arus beban ke sistem distribusi menggunakan PWM VSI sehingga di sisi catu akan tersisa komponen riil fundamental dari arus bebannya. Dari studi literatur, filter aktif shunt untuk sistem distribusi 3 fasa 4 kawat dengan suatu spesifikasi beban tertentu dapat ditentukan. Sistem tersebut kemudian diimplementasikan ke dalam model simulasi menggunakan perangkat lunak MATLAB 7.3.0 dan SIMULINK 6.5. Sistem distribusi disimulasikan dengan 3 kondisi: kondisi ideal, beban tidak seimbang, dan kondisi impedansi seri catu. Hasil simulasi menunjukkan bahwa sistem filter aktif shunt stabil dan filter aktif shunt dapat mereduksi THD arus fasa, arus netral, dan daya reaktif sisi catu pada ketiga kondisi sistem distribusi tersebut. Pada kondisi beban tidak seimbang, THD arus fasa, arus netral, dan daya reaktif di sisi catu menjadi lebih besar. Untuk mengatasinya, kapasitansi kapasitor inverter perlu ditingkatkan. Impedansi seri pada sisi catu menyebabkan distorsi harmonik pada gelombang tegangan catu, tetapi kondisi tersebut tidak mempengaruhi unjuk kerja filter aktif shunt.

Unbalanced loads and non linear loads can cause the presence of harmonic currents and neutral currents at the distribution system?s source side. These currents can reduce distribution transformer?s efficiency and cause damage to neutral wiring isolation. Reactive power flow to the load, caused by the use of inductive loads, can also cause the reduced source voltage. One way to solve the problems is to use a shunt active filter. The basic principle is that by injecting harmonic currents and the imaginary fundamental component of the load currents using PWM VSI so at the source side will remain the real fundamental component of the load currents. From the literature study, the shunt active filter for three phase four wire distribution system with certain load specification can be determined. The system is then implemented into a simulation model using MATLAB 7.3.0 and SIMULINK 6.5 software. The distribution system is simulated by three conditions: ideal condition, unbalanced load condition, and source series impedances condition. Simulation results show that the system is stable and the shunt active filter can reduce phase current?s THD, neutral currents, and reactive power at the source side under the three conditions. Under unbalanced load condition, phase current?s THD, neutral currents, and reactive power at source side becomes larger. To solve this problem, inverter?s capacitor capacitance needs to be increased. The series impedance at the source side can cause harmonics distortion at the source voltage waveform, but this condition doesn?t affect the shunt active filter?s performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S40344
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghusaebi
"Skripsi ini membahas tentang upaya mengurangi harmonik pada sistem distribusi tiga fasa empat kawat dengan menggunakan transformator zigzag. Selain dapat mengurangi harmonik, transformator zigzag juga dapat mengurangi arus netral dan menaikkan faktor daya sistem distribusi. Percobaan dilakukan dengan menggunakan beban non linier dalam keadaan seimbang dan tidak seimbang.
Dari hasil percobaan yang dilakukan, penggunaan transformator zigzag pada sistem distribusi tiga fasa empat kawat dalam percobaan ini dapat mengurangi THD-i dengan persentase penurunan rata-rata sebesar 19.77%. Penggunaan transformator zigzag dalam percobaan ini dapat mengurangi arus kawat netral dengan persentase penurunan rata-rata sebesar 24.36%. Penggunaan transformator zigzag dalam percobaan ini juga dapat dapat menaikkan faktor daya sistem distribusi dengan kenaikan rata-rata sebesar 0.0466.

This focus of study is about the reduction of harmonics in the three-phase four-wire distribution power system using zigzag transformer. Not only can reduce harmonics, but also zigzag transformer can reduce neutral conductor current and distribution transformer loading percentage. This experiment use balanced and unbalanced non-linerar load.
The result of experimenent, zigzag transformer applying can reduce THD-i with the decrease percentage average is 19.77%. In this experiment, zigzag transformer applying can reduce neutral conductor current with the decrease percentage average is 24.36%. In this experiment, zigzag transformer applying can also increase power factor of the distribution system with the increase average is 0.0466.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59150
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bico Maxtrada
"Indonesia menggunakan sistem tenaga listrik tiga fasa secara keseluruhan yang disalurkan ke konsumen baik dengan 2 kawat maupun 3 kawat fasa dan 1 kawat netral. Dalam jual-beli listrik yang dilakukan, diperlukan alat ukur energi listrik yaitu kWh-meter yang tersedia untuk satu fasa maupun tiga fasa. Pada sistem arus tiga fasa, daya yang disalurkan sama dengan jumlah daya pada masing-masing fasanya, sehingga hasil pengukuran dengan menggunakan kWh-meter satu fasa dan kWh-meter tiga fasa seharusnya sama. Tetapi pada kenyataanya, hasil pengukuran yang didapat tidak selalu sama.
Dalam sistem tenaga listrik, kinerja pembangkit dan saluran transmisi tidak variatif atau keadaannya cenderung tetap dalam operasinya. Sedangkan komponen beban merupakan komponen yang paling bersifar variatif atau nilainya berubahubah (impedansi dan faktor daya-nya). Perubahan yang terjadi ini juga berbedabeda pada setiap fasanya, sehingga bukan hanya besar nilai beban yang berubah, tetapi juga menimbulkan ketidakseimbangan.
Dengan demikian, karena beban bersifat variatif, maka faktor beban (dalam hal ini ketidakseimbangan beban) menjadi faktor dominan yang mempengaruhi perbedaan hasil pengukuran dengan menggunakan kWh-meter satu fasa dan kWhmeter tiga fasa.

Nowadays,Indonesia is using three phase wire system to deliver electrical power to their consument. Supply of a electrical power by two wire or three phase wire and one neutral wire. In trading power electricity, we need device that can count how many supply of energy being transferred called kwhmeter. Kwhmeter divided into one phase kwhmeter and three phase kwhmeter. In three phase wire system, the number of electrical power being supplied is equal to the summary of electrical power each phase. So,measurement result by using one phase kwhmeter compare to three phase kwhmeter supposed to be the same. But,in real there's a different measurement result by using one phase compare to three phase kwhmeter.
In Electrical Power System, generator performance and transmission line are not so varied or their condition tend to stable on their operation. Whereas load component is the most varied on their value (impedance and their power factor). The fluctuation happened dissimilar on each phase. So that,not just the value of load impedance changing but it cause unbalanced load.
So that, caused by load are varied, then load factor (unbalanced load) is the dominant factor to influence the diferrence measurement result between one phase kwhmeter and three phase kwhmeter.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S51046
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bico Maxtrada
"Indonesia menggunakan sistem tenaga listrik tiga fasa secara keseluruhan yang disalurkan ke konsumen baik dengan 2 kawat maupun 3 kawat fasa dan 1 kawat netral. Dalam jual-beli listrik yang dilakukan, diperlukan alat ukur energi listrik yaitu kWh-meter yang tersedia untuk satu fasa maupun tiga fasa. Pada sistem arus tiga fasa, daya yang disalurkan sama dengan jumlah daya pada masing-masing fasanya, sehingga hasil pengukuran dengan menggunakan kWh-meter satu fasa dan kWh-meter tiga fasa seharusnya sama. Tetapi pada kenyataanya, hasil pengukuran yang didapat tidak selalu sama.
Dalam sistem tenaga listrik, kinerja pembangkit dan saluran transmisi tidak variatif atau keadaannya cenderung tetap dalam operasinya. Sedangkan komponen beban merupakan komponen yang paling bersifar variatif atau nilainya berubahubah (impedansi dan faktor daya-nya). Perubahan yang terjadi ini juga berbedabeda pada setiap fasanya, sehingga bukan hanya besar nilai beban yang berubah, tetapi juga menimbulkan ketidakseimbangan.
Dengan demikian, karena beban bersifat variatif, maka faktor beban (dalam hal ini ketidakseimbangan beban) menjadi faktor dominan yang mempengaruhi perbedaan hasil pengukuran dengan menggunakan kWh-meter satu fasa dan kWhmeter tiga fasa.

Nowadays,Indonesia is using three phase wire system to deliver electrical power to their consument.Supply of a electrical power by two wire or three phase wire and one neutral wire. In trading power electricity, we need device that can count how many supply of energy being transferred called kwhmeter.Kwhmeter divided into one phase kwhmeter and three phase kwhmeter. In three phase wire system, the number of electrical power being supplied is equal to the summary of electrical power each phase. So,measurement result by using one phase kwhmeter compare to three phase kwhmeter supposed to be the same.But,in real there's a different measurement result by using one phase compare to three phase kwhmeter.
In Electrical Power System, generator performance and transmission line are not so varied or their condition tend to stable on their operation. Whereas load component is the most varied on their value (impedance and their power factor). The fluctuation happened dissimilar on each phase.So that,not just the value of load impedance changing but it cause unbalanced load.
So that, caused by load are varied, then load factor (unbalanced load) is the dominant factor to influence the diferrence measurement result between one phase kwhmeter and three phase kwhmeter.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
R.03.08.160 Max p
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Wijaya, 1944-
Jakarta: Pustaka Firdaus, 2003
808.83 PUT z
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rinaldi
"ABSTRAK
Harmonik adalah gangguan yang terjadi pada sistem tenaga listrik berupa distorsi pada bentuk gelombang arus dan gelombang tegangan.. Bentuk gelombang yang diperoleh tidak sinusoidal murni dan gangguan bersifat kontinu selama sistem tenaga listrik dibebani dengan beban taklinier. Sehingga gejala harmonik merupakan suatu hal yang mendapat perhatian saat ini, karena menyebabkan penurunan kualitas dan kerusakan peralatan dan beban pada sistem tenaga listrik .
Bank kapasitor merupakan salah satu peralatan yang digunakan secara luas pada sistem tenaga listrik untuk memperbaiki faktor daya dan efisiensi dari sistem tersebut. Karakteristik utama dari kapasitor adalah nilai reaktansinya dipengaruhi oleh besar frekuensi dari tegangan yang mencatunya. Dengan adanya harmonik pada gelombang tegangan akan menimbulkan perubahan pada nilai reaktansi dari kapasitor tersebut.
Pada skripsi ini akan disimulasikan pengaruh pada arus dan tegangan serta indeks distorsi yang dihasilkan akibat penempatan bank kapasitor pada sistem tenaga listrik yang mengandung harmonik, dengan menggunakan program EDSA 2.9.

"
2001
S39610
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setiatmoko Adi Prakoso
"Terjadinya arus netral pada suatu tranformator disebabkan oleh dua hal, pertama oleh ketidakseimbangan beban, dan yang kedua disebabkan adanya Total Harmonics Distrortion (THD) Arus khususnya triplen harmonik. Pengambilan data primer harmonik dilakukan di PT. PLN Distribusi Jakarta dan Tangerang, dengan pengukuran langsung menggunakan Power Quality Meter DM-III Multitest-Control Amprobe Power Quality pada transformator distribusi beban industri, bisnis, dan rumah tangga. Berdasarkan pengukuran didapatkan hasil bahwa hubungan antara ketidakseimbangan beban terhadap arus netral pada beban industri, bisnis, dan rumah tangga berbanding lurus, hal ini sesuai dengan teori yang berlaku. Sedangkan hubungan antara THD Arus terhadap arus netral pada beban industri dan rumah tangga adalah berbanding terbalik, hal ini tidak sesuai dengan teori. Pada beban bisnis, hubungan antara THD Arus terhadap arus netral berbanding lurus. Selain itu dilakukan pembandingan harmonik di tiap gardu dengan standar internasional untuk harmonik IEEE Standard 519-1992.

Neutral current on the transformer is caused by two main reason, first is caused by unbalanced load, and second is caused by Total Harmonics Distortion (THD) current, especially triplen harmonics. The data is taken from primer data that measured on PT. PLN Distribusi Jakarta dan Tangerang using Power Quality Meter DM-III Multitest-Control Amprobe Power Quality from industrial, business, dan residential load distribution transformer. According measured data, the relationship between unbalanced load and neutral current from industrial, business, dan residential load is linear, this is suitable with the theorem. Whereas relationship between THD current and neutral current from industrial and residential load is opposite, this is unsuitable with theorem. In business load, relationship between industrial and residential load is linear. Beside that, harmonics data in each relay station will be compared with international standard for harmonics IEEE Standard 519-1992.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56633
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febi Hadi Permana
"Pada skripsi ini berisi tentang beberapa langkah percobaan yang dilakukan dalam melakukan proses investigasi terhadap transformator distribusi 3 fasa 630 kVA milik PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang. Berdasarkan hasil pemeriksaan secara visual terhadap objek, teridentifikasi bahwa kerusakan terjadi pada daerah tap changer. Percobaan yang dilakukan meliputi beberapa aspek yang diduga menjadi penyebab terjadinya kerusakan. Adapun percobaan/pengujian yang dilakukan meliputi: pengujian Dissolved Gas Analysis (DGA), pemeriksaan design trafo, pengujian tegangan terapan/applied voltage, pengukuran tahanan isolasi/megger, pemeriksaan korosi belerang, pengujian tegangan tembus/Break Down Voltage (BDV). Berdasarkan pengujian yang dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut: Hasil pengujian Dissolved Gas Analysis untuk trafo rusak berada pada kondisi 4; Hasil pemeriksaan design trafo diperoleh nilai tegangan terbesar antar pin tap changer 3,943 kV; Hasil pengujian tegangan terapan didapat nilai tegangan isolasi antar pin sebesar 12 kV dan tegangan isolasi antar fasa 37 kV, namun untuk kondisi isolasi yang tidak baik mengakibatkan retak pada kondisi tegangan 37 kV; Hasil pengukuran tahanan isolasi, apabila terjadi over heat pada trafo mengakibatkan nilai isolasi turun; Hasil pengujian korosi belerang, tidak ditemukan adanya korosi belerang pada minyak isolasi; Hasil pengujian tegangan tembus, minyak isolasi masih dalam kondisi cukup baik dengan nilai break down voltage diatas 40 kV. Berdasarkan pengujian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa penyebab terjadinya kerusakan ialah bahwa adanya over heat pada isolasi tap changer yang disebabkan kondisi isolasi tap changer yang tidak baik hingga akhirnya mengakibatkan tegangan busur/arching.

In this thesis describes an experiment conducted a few steps in the process of investigation of three-phase distribution transformers 630 kVA owned by PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang. Based on a visual inspection of the object, identified that the damage occurred in the tap changer. The experiment was conducted on the several aspects of the alleged cause of the damage. The experiments / tests performed include: Dissolved Gas Analysis, inspection of transformer design, applied voltage, the measurement of insulation resistance / megger, sulfur corrosion inspection, breakdown voltage. Based on testing performed, obtained the following results: Test results for Dissolved Gas Analysis damaged transformer in condition 4; examination results obtained by the voltage transformer design of the largest inter-pin tap changer 3,943 kV; Test results obtained values of applied voltage, voltage insulation between the pins at 12 kV and inter-phase voltage insulation 37 kV, but for the conditions of insulation is not good, insulation cracks on the condition of 37 kV voltage; insulation resistance measurement results, in case of over-heat in the transformer will made insulation values down; sulfur corrosion test results, no found presence of sulfur corrosion on oil insulation; test results breakdown voltage, oil insulation is still in good condition with a value break down voltage above 40 kV. Based on tests performed, we concluded that the cause of the damage is that the over-heat the tap changer insulation due to tap changer insulation condition is not good to finally lead to voltage arc / arching."
2011
S84
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>