Ditemukan 190947 dokumen yang sesuai dengan query
"Lepas denyar (flashover) merupakan suatu peristiwa kegagalan listrik pada sebuah isolasi udara. Lepas denyar sangat tidak diharapkan terjadi pada peralatan tenaga listrik karena selain merusak isolasi peralatan tersebut peristiwa lepas denyar juga dapat mengganggu sistem tenaga listrik. Sebelum terjadinya lepas denyar biasanya diawali dengan fenomena korona dan peluahan sebagian (partial discharge). Bentuk gelombang suatu peristiwa korona, peluahan dan lepas denyar dapat dianalisa dari bentuk gelombang. Pada pengujian yang dilakukan, bentuk tegangan dicapture dengan menggunakan osiloskop dan dianalisa dengan menggunakan perangkat lunak MATLAB. Dari hasil pengujian diperoleh bahwa gelombang tegangan pada peristiwa korona terdiri dari komponen-komponen harmonik. Peluahan sebagian memiliki bentuk gelombang yang tidak mulus (voltage ripple) dan pada kondisi tertentu terdapat pulsa-pulsa gelombang. Sedangkan pada peristiwa lepas denyar pada gelombang tegangan terdapat pulsa-pulsa tegangan (spike). Terdapatnya isolasi pada kubikel model tidak mempengaruhi bentuk gelombang yang dihasilkan dari fenomena korona, peluahan sebagian, dan lepas denyar. Namun pengaruh pada besar tegangan untuk terjadinya korona dan lepas denyar."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40282
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Achmad Kurnadi Budiman
"Fenomena korona dapat terjadi pada medan listrik yang cukup besar sehingga dibutuhkan tegangan yang cukup tinggi. Fenomena korona merupakan salah satu persoalan pada tegangan tinggi yang semakin menonjol. Korona timbul akibat tegangan tinggi yang diterapkan pada penghantar dimana akan menimbulkan medan listrik di sekeliling penghantar Fenomena korona hingga lepas denyar mengalami empat tahapan yaitu munculnya cahaya pada konduktor tersebut yang memiliki wama violet. Kemudian tahap kedua adalah munculnya gangguan bising atau audible noise disepanjang kawat penghantar yang mengganggu, tahap ketiga terjadinya peluahan sebagian dan yang terakhir terjadinya lepas denyar yang dapat mengakibatkan terganggunya sistem tenaga listrik Pengujian akan dilakukan dengan membangkitkan tegangan tinggi AC yang kemudian akan dialirkan menuju ke penghantar. Pada pengujian yang dilakukan, bentuk tegangan ditangkap dengan menggunakan osiloskop dan dianalisis dengan menggunakan bantuan perangkat kaiak MATLAB dan Adobe Audition 1.5. Korona yang dibangkitkan akan ditangkap menggunakan mikrofon dan akan diproses dengan Adobe Audition 1.5 sehingga besar dB dan spektrum gelombang dapat diketahui. Dari pengujian diketahui bahwa pengaruh kenaikkan tegangan pada penghantar adalah kenaikkan besar dB yang akan dipancarkan oleh penghantar. Selain itu kenaikkan tegangan juga akan mempengaruhi penguatan dan pelemahan pada spektrum frekuensi yang di bangkitkan dan noise pada gelombang suara."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T17015
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Dian Puspitasari
"Bila sebuah isolasi diberikan tegangan yang mencapai ketinggian tertentu (tegangan di atas rating), maka bahan isolasi tersebut akan mengalami pelepasan atau kegagalan listrik. Sebelum terjadinya proses kegagalan pada sebuah isolasi, biasanya terdapat indikasi adanya korona. Korona hanya menimbulkan cahaya berwarna ungu dan bunyi bising pada peralatan atau batang penghantar tetapi tidak menghasilkan percikan listrik ataupun lompatan listrik. Korona menimbulkan beberapa efek, antara lain gangguan bising yang berasal dari bunyi yang ditimbulkan oleh korona, interferensi radio dan televisi, dan adanya rugi daya dari proses korona. Korona dapat dideteksi berdasarkan besarnya gangguan bising dan sampul cahaya yang dihasilkan. Semakin kecil jarak kawat penghantar penghantar ke pentanahan, gangguan bising yang dihasilkan semakin besar dan ini mengindikasikan semakin besar korona yang terjadi. Korona yang terjadi terus-menerus akan menyebabkan kerusakan pada peralatan secara tidak langsung. Semakin besar korona yang terjadi, akan mempercepat lompatan listrik, sehingga akan merusakkan peralatan. Oleh karena itu, korona perlu dieliminasi dengan meningkatkan kemampuan dielektrik dari isolasi yang digunakan. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengeliminasi gejala korona yang terjadi adalah dengan meningkatkan kemampuan isolasi dari peralatan, sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya kegagalan isolasi. Resin dan pernis merupakan bahan yang dapat dimanfaatkan di antara berbagai bahan isolasi untuk mengeliminasi korona. Resin dan pernis memiliki kemampuan bahan yang hampir sama dengan kaca dan plastik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40729
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Hanif Thalib
"Peralatan yang menggunakan tegangan tinggi berpotensi untuk menimbulkan fenomena korona. Aktivitas korona pada kubikel tegangan tinggi merupakan sumber utama terjadinya degradasi dan kegagalan pada isolasi. Kegagalan isolasi peralatan pada kubikel merupakan permasalahan yang dihadapi oleh banyak pihak. Statistik menunjukkan bahwa penunman kualitas isolasi menyebabkan sampai 90% kegagalan listrik pada peralatan tegangan tinggi. Untuk menghindari terjadinya kegagalan listrik pada kubikel tegangan tinggi, diperlukan pemeriksaan korona secara rutin. Salah satu metode sederhana untuk mendeteksi aktivitas korona adalah dengan cara mendengar suaranya. Suara bising korona dapat digambarkan sebagai desis. Biasanya kubikel tegangan tinggi dalam keadaan tertutup secara keseluruhan, sehingga dibutuhkan peralatan spesial untuk melakukan inspeksi korona. Stetoskop yang ditempelkan pada bodi kubikel dapat digunakan untuk membantu mendeteksi suara korona pada kubikel yang tertutup. Dalam skripsi ini akan ditunjukkan frekuensi korona dan analisis spektrum dari suara yang ditimbulkan di dalam model kubikel beserta metode sederhana untuk mendeteksi korona di dalam kubikel yang tertutup."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40265
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Faiz Husnayain
"Penerapan tegangan tinggi AC pada sistem tenaga listrik menimbulkan beberapa gejala, salah satunya korona. Salah satu dampak yang ditimbulkan korona pada sistem tenaga listrik adalah kenaikan nilai distorsi harmonik dari gelombang sumber. Korona dapat ditemukan pada saluran transmisi, gardu induk dan gardu distribusi. Pengujian untuk mendeteksi korona pada kubikel model dengan melihat perubahan nilai total distorsi harmonik (THD) dilakukan untuk mengurangi dampak negatif yang ditimbulkannya. Hasil pengujian menyatakan bahwa nilai THD semakin meningkat saat terjadinya korona. Perubahan jarak penghantar dengan kubikel dan besar diameter kawat penghantar juga mempengaruhi besar perubahan THD.
Application of AC high voltage in power system cause several effect, such as corona. One of impact caused by corona in power system is increasing the value of harmonic distortion of power source. Corona mostly developed in transmission lines, substations and distribution substation. Experiment to detect corona in cubicle model by observing the gradient of total harmonic distortion (THD) is conducted to reduce the negative impact caused by them. Results show that THD's value increasing during corona phenomenon. Changes in distance between electrode and cubicle as well as diameter of electrode influence the THD's values."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51234
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Don Bosco
"Korona adalah suatu peristiwa kegagalan listrik yang merupakan gejala awal terjadinya peristiwa
flashover (lepas denyar). Aktivitas korona pada kubikel tegangan tinggi merupakan sumber utama terjadinya degradasi dan kegagalan pada isolasi. Peristiwa korona ini ditandai dengan adanya bunyi dengung, bau ozon, dan kilatan cahaya seragam pada permukaan elektroda. Pendeteksian terhadap korona pada kubikel dapat dilakukan dengan menganalisa bunyi dengung yang dihasilkan. Korona pada kubikel disebabkan karena adanya ketidakidealan pada celah udara yang memisahkan dua elektroda. Tegangan kritis awal terjadinya korona pada model kubikel dipengaruhi oleh beberapa hal seperti gradient tegangan, bentuk elektroda pada kubikel, jarak elektroda dengan badan kubikel, kelembaban udara, tekanan udara, dan kondisi suhu udara. Hal-hal tersebut menyebabkan ketidakseragaman medan pada elektroda sehingga dapat mempercepat terjadinya proses korona.
Dalam skripsi ini akan ditunjukkan simulasi dengan menggunakan MATLAB untuk menghitung tegangan kritis awal munculnya korona pada model kubikel. Hasil simulasi dibandingkan dengan hasil pengujian langsung di laboratorium. Dari hasil perbandingan diketahui bahwa simulasi sudah mewakili kondisi sebenarnya. Dengan menggunakan simulasi akan dibuktikan bahwa factor bentuk elektroda sangat mempengaruhi besarnya tegangan kritis.
Corona is electrical breakdown that constitute the beginning of flashover. The corona activity at high voltage cubicle is the main cause of degradation and isolation failure. Corona was showed by buzzing sound, ozone scent, and uniform purplish light at the electrode surfaces. Corona detection at cubicle can be done by analyze the buzzing sound. The corona at cubicle can be caused by non-ideal air gap that separate two electrodes. Critical voltage of corona at cubicle model was influenced by many things, such as voltage gradient, electrode form, gap between electrode and cubicle body, humidity, air pressure, and temperature. All of that matter can cause non-uniform electric field which can quicken corona phenomena.This minithesis will showed how to approximate critical voltage of corona at cubicle model using simulation in MATLAB. The simulation result will be compared by the result of direct experiment at laboratory. The comparison result shows that the results in simulation represent the actual condition. Using the simulation will be proved that electrode shape influence the critical voltage of corona."
2008
S40504
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Winda Lestari
"Gejala degradasi dalam isolasi peralatan listrik salah satunya ditandai dengan timbulnya fenomena peluahan sebagian. Peluahan sebagian adalah pelepasan listrik lokal yang sebagian menjembatani isolasi antar konduktor. Pendeteksian peluahan sebagian pada kubikel 20 kV diperlukan karena merupakan suatu tindakan preventif terhadap kemungkinan terjadinya suatu kegagalan pada peralatan listrik. Pendeteksian dilakukan menggunakan alat “UltraTEV Plus2 Partial Discharge Detector”. Ketika fenomena peluahan sebagian terjadi di kubikel 20 kV, gelombang elektromagnetik yang dihasilkan akan merambat keluar dari bagian dalam kubikel melalui lubang di selubung kompartemen logam kubikel. Hal tersebut akan menghasilkan Transient Earth Voltage (TEV) pada selubung logam kubikel. TEV dapat dideteksi secara non-intrusif dengan menempatkan probe TEV di bagian luar kubikel yang dibumikan saat kubikel sedang beroperasi. Sehingga, tingkat dan pengaruh dari faktor persentase pembebanan, kelembaban serta umur pemakaian terhadap terjadinya peluahan sebagian pada kubikel 20 kV dapat diketahui. Hasil pengujian menunjukkan terdapat hubungan antara kelembaban dengan terjadinya peluahan sebagian. Pada saat pembebanan tinggi, suhu lingkungan disekitar kubikel akan mengalami kenaikan. Hal ini dapat menyebabkan adanya perbedaan suhu antara di dalam kubikel dengan suhu sekitar kubikel atau dikenal dengan proses kondensasi. Kondensasi tersebut dapat membuat kubikel 20 kV menjadi lembab yang selanjutnya akan diakhiri dengan terjadinya fenomena peluahan sebagian.
The phenomenon of degradation in electrical equipment is one of them characterized by the emergence of partial discharge phenomena. Partial discharge is the release of local electricity which partly bridges the isolation between conductors. Partial detection of discharge in 20 kV cubicles is needed because it is a preventive measure against the possibility of a failure of electrical equipment. Detection is carried out using the "UltraTEV Plus2 Partial Discharge Detector" tool. When the phenomenon of partial discharge occurs in cubicles of 20 kV, the electromagnetic wave produced will propagate out from the inside of the cubicle through a hole in the casing of the cubicle metal compartment. This will produce Transient Earth Voltage (TEV) on the cubicle metal sheath. TEV can be detected non-intrusively by placing a TEV probe on the outside of the earthed cubicle when the cubicle is operating. Thus, the level and influence of the percentage factor of loading, humidity and service life on the occurrence of partial discharge in the 20 kV cubicle can be known. The test results show there is a relationship between humidity and the occurrence of partial discharge. At the time of loading the peak, the ambient temperature around the cubicle will increase. This can cause a difference in temperature between the cubicles and the temperature around the cubicle, also known as the condensation process. The condensation can make the 20 kV cubicle become moist, which in turn will end with the occurrence of a partial discharge phenomenon."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nadir M. Aljaidi
"Korona merupakan salah satu fenomena yang diakibatkan oleh penerapan tegangan tinggi arus bolak-balik pada sistem tenaga listrik. Fenomena korona biasanya terjadi pada saluran transmisi, gardu induk, dan gardu distribusi. Fenomena korona menimbulkan beberapa masalah pada sistem tenaga listrik, salah satunya yaitu menyebabkan kenaikan distorsi harmonik dari gelombang tegangan. Untuk itu dilakukan pengujian pada kubikel dengan melihat perubahan nilai dari distorsi harmonik total (THD) gelombang tegangan. Dari pengujian tersebut didapatkan bahwa nilai dari THD semakin meningkat saat terjadi korona. Peningkatan nilai THD ini disebabkan oleh peningkatan distorsi harmonik orde 9. Nilai THD ini juga dipengaruhi oleh diameter kawat penghantar serta jarak antar kawat penghantar dengan kubikel.
Corona is phenomenon which caused by AC High voltage applications on electric power system. Corona phenomenon mostly developed in transmission lines, substations, and distribution substation. Corona phenomenon presence many problems on electric power system, one of the effect is increase harmonic distortion of voltage wave. For it was examined by observing changes in the value of total harmonic distortion of the voltage wave. From these tests, it was found that the value of THD increases during corona. The increasing value of THD is caused by an increase in 9th order harmonic distortion. The THD is also influenced by diameter of the wire and distance between the wire and cubicles."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51223
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Ampuh Rakan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
TA3388
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library