Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161501 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fernando Martin Suciadi
"Dewasa ini, motor induksi merupakan jenis motor yang paling sering digunakan karena berbagai keuntungan yang dimilikinya. Akan tetapi, penggunaan sensor kecepatan pada motor induksi seringkali kurang menguntungkan, karena selain membutuhkan biaya yang lebih besar, juga seringkali sensor yang digunakan terbatas kemampuannya. Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka penggunaan vektor kontrol menjadi amat menguntungkan untuk mengendalikan motor induksi. Dan untuk mereduksi sensor kecepatan, maka digunakan observer, untuk mengestimasi kecepatan dari motor. Observer yang digunakan biasanya berada pada sumbu alfa-beta, dan hal ini menimbulkan kesulitan ketika hendak dilakukan kompensasi atau perbaikan, karena bagian pengendali, dekopling dan fluks model berada dalam sumbu direct-quadrature (DQ). Oleh karena itu di dalam skripsi ini diajukan metode pengestimasian kecepatan motor induksi dengan menggeser observer ke sumbu dq.
Model motor yang digunakan berada dalam kerangka acuan stator dan rotor fluks oriented control. Model motor aktual yang digunakan tetap berada dalam sumbu alfa-beta, sedangkan observer menggunakan persamaan model motor dalam sumbu dq. Hal ini juga membuktikan bahwa penggunaan model motor yang berbeda antara aktual dan estimasi dapat dilakukan. Perancangan dan simulasi pada skripsi ini menggunakan program C-MEX S-function pada Matlab/Simulink versi 6.5. Dengan digesernya observer ke sumbu dq, maka kompensasi arus yang dilakukan menjadi lebih mudah. Observer yang digunakan berupa full order observer dan reduced order observer. Hasil dari simulasi menunjukkan bahwa penggunaan full order observer memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan reduced order observer."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40259
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridwan Gunawan
"Observer yang digunakan untuk estimasi kecepatan umumnya berada pada sumbu α-β, sehingga menyulitkan bila akan dilakukan kompensasi karena bagian pengendali, dekopling dan fluks model berada pada sumbu direct-quadrature dq. Setiap penggunaan transformasi memungkinkan timbulnya kesalahan. Oleh karena itu pada simulasi ini digunakan metoda estimasi kecepatan motor induksi dengan meletakkan observer pada sumbu dq. Model motor aktual yang digunakan tetap berada dalam sumbu alfa-beta, sedangkan observer menggunakan persamaan model motor dalam rotor fluks oriented control (RFOC) . Hal ini juga membuktikan bahwa penggunaan model motor yang berbeda antara aktual dan estimasi dapat dilakukan.Hasil simulasi dengan C-MEX S-function Matlab/Simulink 6.5 menunjukkan bahwa penggunaan full order observer pada sumbu dq memberikan hasil yang cukup baik.

Design of Induction Motor Drive Without Velocity Sensor Using Current Vector Controller with Full and Reduced Observer Moving to DQ Axis. The observer is used in estimation velocity sensor usually in α-β axis, therefore this situation will need an extra transformation when we want to add compensator because the flux model is in direct and quadrature-axis dq. Every used the transformation to make possible emerge an error. So in this simulation is used a method to estimate the velocity of induction motor drive with observer that is moved to dq-axis. The model of actual motor used is in alfa-beta axis, but the observer use the motor models in rotor flux oriented control (RFOC).This matter, also to prove that the different models of motor drives can be used between the actual and estimated one. The simulation results with C-MEX S-function Matlab/Simulink 6.5 to show that the full order observer in dq axis gives better performance than the reduced order observer."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2006
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fery
"Umumnya kecepatan dari motor diukur dengan menggnnakan sensor kecepatan sedangkan posisi rotor didapat dari integral kecepatan. Akan tetapi keterbatasan kemampuan perangkat keras dan besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk implementasi dan perawatan sensor yang dignnakan mendorong untuk dicarinya metode yang dapat mengeliminasi perangkat keras tersebut Pada skripsi ini dibahas tentang simulasi dan perancangan estimasi kecepatan pada motor induksi dengan menggunakan full order obsever. Model motor yang digunakan adalah model dalam kerangka acuan stator dengan pengendalian vektor arus motor induksi dalam kerangka acuan flnks rotor. Varlabel yang diestimasi oleh observer adalah arus stator dan fluks rotor sedangkan kecepatan rotor diestimasi berdasarkan teori Lyapunov. Perancangan dan simulasi estimasi kecepatan pada motor induksi tanpa sensor kecepatan dengan full order observer ini menggunakan program C-MEX Stunction pada Matlab/Simulink versi 6.5. Analisa dilakukan pada sistem yang menggunakan fluks model dengan sistem tanpa fluks model Hasil simulasi menunjukkan nilai variabel yang diestimasi telah sesuai dengan nilai aktualnya walaupun masih terdapat kesudahan karena itu diajukan dua usulan untuk meminimalkan kesalahan estimasi, yaitu perbaikan kesudahan estimasi dengan variasi konstanta k pada gain observer dan perbaikan kesudahan estimasi dengan kompensasi arus. Perbandingan analisa simulasi menunjukkan variasi konstanta k pada gain observer tidak memberikan perbaikan, hanya kompensasi arus dq pada reduced order observer memberikan perbaikan yang signifikan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S39965
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Attha Surya Dharma
"Penggunaan Motor Induksi di dalam perindustrian sangat banyak dibandingkan dengan motor lainnya, yang dikarenakan karena harga dan kemudahan operasinya. Banyaknya aplikasi yang menggunakan motor induksi menyebabkan cukup banyak research mengenai pengendalian motor induksi agar dapat berjalan lebih efektif, efisien, dan ekonomis. Salah satunya adalah dengan menggunakan pelemahan medan atau 'Field Weakening'. Dengan metode ini maka motor dapat beroperasi dalam kecepatan diatas kecepatan dasar motor. Pada perancangan sistem kendali 'Field Weakening' digunakan Observer untuk melakukan estimasi kecepatan motor induksi. Penggunaan observer ini diharapkan untuk mereduksi penggunaan sensor kecepatan, yang tentu saja dapat menekan biaya.
Pemodelan motor induksi tiga phasa dan Observer dilakukan dalam kerangka acuan direct-quadrature (DQ), ini ditujukan agar tidak diperlukan lagi melakukan banyak transformasi, karena bagian pengendali, fluks model, serta banyak besaran lainnya yang berada pada sumbu dq. Hasil simulasi dengan C-MEX S-function Matlab/Simulink 6.5 menunjukkan bahwa penggunaan observer memiliki unjuk kerja yang baik dalam sistem kendali 'Field Weakening'."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40261
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ivan Nyoman
"Dalam penggunaan motor induksi tiga phasa, informasi mengenai kecepatan motor sangat diperlukan untuk melakukan pengaturan kecepatan motor. Sensor kecepatan yang biasa digunakan mempunyai keterbatasan dalam hal resolusi dan biaya pembelian yang mahal. Oleh sebab itu diperlukan metode lain untuk menentukan kecepatan motor guna menggantikan penggunaan sensor kecepatan tersebut. Dalam skripsi ini dibahas mengenai perancangan dan simulasi estimasi kecepatan rotor pada motor induksi tiga phasa tanpa sensor kecepatan dengan menggunakan observer pada kerangka acuan rotor. Observer ini digunakan untuk mendapatkan estimasi arus stator dan fluks rotor yang kemudian akan digunakan untuk estimasi kecepatan rotor. Dengan metode ini diharapkan dapat menggantikan penggunaan sensor kecepatan tersebut.
Berdasarkan hasil simulasi yang dilakukan didapatkan bahwa observer pada kerangka acuan rotor ini dapat digunakan untuk mengestimasi kecepatan rotor pada motor induksi tiga phasa tanpa sensor kecepatan. Nilai konstanta gain observer yang memberikan hasil estimasi yang terbaik adalah k = 0,9. Nilai konstanta proporsional dan integrator pada persamaan estimasi kecepatan (speed estimator) yang terbaik berdasarkan hasil simulasi adalah kp = 1,3 dan ki = 20. Dalam skripsi ini juga dilakukan perbaikan kesalahan estimasi dengan menggunakan metode kompensasi arus stator sumbu d dan sumbu q. Berdasarkan hasil kompensasi didapatkan bahwa kompensasi dapat mengurangi kesalahan estimasi kecepatan rotor yang terjadi meskipun pengaruhnya sangat kecil dalam mengurangi kesalahan estimasi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40266
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Musafa
"Dalam tesis ini dikemukakan suatu metode baru dan sederhana untuk melakukan estimasi tahanan rotor pada pengendali vektor sebagai kompensasi atas kenaikan tahanan rotor motor induksi yang diakibatkan oleh meningkatnya temperatur setelah motor beroperasi pada pengendalian tanpa sensor kecepatan. Estimasi dilakukan dengan cara mengkompensasi sinyal kesalahan hasil perbandingan antara arus magnetisasi yang diperoleh dari fluks model dan arus magnetisasi yang diperoleh dari model observer dengan menggunakan konsep pengendali IP. Model motor induksi dibuat dalam kerangka acuan stator dengan parameter arus stator dan fluks rotor, pengendali yang digunakan adalah pengendali vektor arus, dan estimasi model motor induksi tanpa sensor kecepatan menggunakan metode Full Order Observer. Simulasi dilakukan untuk pengendalian motor tanpa sensor kecepatan dengan tahanan rotor tetap dan pengendalian motor dengan variasi kenaikan tahanan rotor 100%, 150% dan 200% dari nilai awal tahanan rotor menggunakan diagram blok Simulink Matlab 6.50 dan C-MEX S-Function. Dari hasil simulasi terlihat bahwa IP estimator dengan konstanta Kp sebesar 0.469 dan Ki sebesar 0.331 dapat bekerja dengan baik untuk mengkompensasi kenaikan tahanan rotor sampai 200%.

This thesis proposed a new simple method for estimation the rotor resistance at vector control as compensation for increasing of rotor resistance in sensorless induction motor control which resulted by increasing of temperature after motor operate. Estimate done by compensation of error signal between magnetization current obtained by the flux model and magnetization current obtained by observer model using concept of IP controller. Model motor made in stator reference frame with parameter stator current and rotor flux, controller is current vector control, and rotor speed estimation use full order observer. Simulation conducted for sensorless motor control with constant rotor resistance and sensorless motor control with increasing of rotor resistance for 100%, 150% and 200% variation use Simulink of Matlab 6.50 and C-MEX S-function. The simulation result, it can be seen that IP estimator by Kp 0.469 and Ki 0.331 can work better for compensation the rotor resistance increasing until 200%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T38914
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gian Wijoyo
"Dalam pengoperasiannya, motor induksi membutuhkan suatu metode pengendalian agar dapat bekerja dengan kinerja yang baik. Banyak metode pengendalian untuk motor induksi yang telah dikembangkan, yang paling umum digunakan adalah penggunaan pengendali PI, IP, dan decoupler. Namun perlu diperhatikan bahwa penggunaan pengendali konvensional tersebut masih memiliki performa pengendalian yang kurang baik Oleh karena itu pada skripsi ini, akan dilakukan aplikasi metode Simple Adaptive Control (SAC) dengan Artificial Neural Network (ANN) untuk pengendalian vektor arus dan pengendalian kecepatan rotor pada motor induksi. Model pengendali dinyatakan dalam kerangka acuan rotor (sumbu-dq), sedangkan model motor dinyatakan dalam kerangka acuan stator (sumbu-ab), dengan menggunakan state variable berupa arus stator dan fluks rotor.
Pada skripsi ini, akan dilakukan simulasi metode SAC dengan ANN untuk pengendalian vektor arus dan pengendalian kecepatan rotor pada motor induksi untuk menverifikasi performa pengendaliannya, yaitu kemampuan output dari plant untuk dapat mengikuti output dari model referensi. Dalam perancangan pengendali menggunakan metode SAC dengan ANN untuk motor induksi ini, tidak perlu dilakukan sintesa decoupler untuk tujuan mengeliminasi interaksi antar input. Terlebih lagi, juga akan dilakukan simulasi pengendalian dengan menggunakan metode konvensional, yaitu pengendali IP, PI, dan decoupler. Hal ini dilakukan untuk keperluan perbandingan. Setelah menguji dan menverifikasikan hasil dari simulasi, pengendali dengan menggunakan metode SAC dengan ANN memiliki performa pengendalian yang lebih baik dibandingkan dengan pengendali yang menggunakan metode konvensional."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40114
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurasih Asriningtyas
"DTC (Direct Torque Control) atau pengendalian torsi langsung merupakan teknik pengendalian torsi motor dengan respon yang cepat. Pada DTC, pengendalian torsi dan fluks dilakukan dengan menggunakan histeresis komparator yang membandingkan nilai estimasi dan acuan dari torsi elektromagnetik dan fluks stator. Nilai torsi dan fluks stator estimasi dihitung berdasarkan variabel model motor seperti arus stator dan tegangan stator. Keluaran dari komparator yaitu status kondisi torsi dan fluks stator, bersama posisi fluks stator digunakan untuk menentukan vektor tegangan switching untuk inverter sumber tegangan tiga fasa. Pada skripsi ini dibahas tentang simulasi dan perbandingan perancangan estimasi model tegangan yang hanya membutuhkan pendefinisian resistansi stator yang tepat dan estimasi model arus yang membutuhkan estimasi kecepatan motor yang tepat. Model motor yang digunakan untuk kedua estimasi adalah model dalam kerangka acuan stator. Estimasi model arus dilakukan dengan perancangan full order observer dan estimasi kecepatannya menggunakan teori Lyapunov. Analisa dilakukan dengan membandingkan hasil kedua model untuk pengendalian torsi dan fluks dengan implementasi pengendali kecepatan menggunakan atau tanpa menggunakan sensor kecepatan pada motor induksi tiga fasa. Untuk menjamin kestabilan dan operasi yang baik, periode waktu sampling yang dibutuhkan harus ditentukan sekecil mungkin, yang berarti menunjukkan perhitungan fluks stator dan torsi yang tepat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40225
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Martindar Jalu Respati
"Kendali torsi langsung yang merupakan perkembangan terbaru dari penggerak lisrrik arus bolak-balik menawarkan kemudahan dalam estimasi torsi dan fluks stator motor induksi tiga fasa karena yang dibutuhkan hanya parameter tahanan stator saja.
Skripsi ini membahas mengeuai kendali torsi langsung motor induksi tiga fasa dengan pengindera kecepatan dan pemodelanya menggunakan kerangka acu stasioner. Kinerja kendali torsi langsung disimulasikan dengan peranngkat lunak Matlab/Simulink 6. 1."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S39645
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Muhammad Luniara
"Pengendalian motor induksi tiga fasa dapat dilakukan dengan metode kendali skalar. Metode ini digunakan karena memiliki struktur kendali yang sederhana, cepat dan mudah di program serta dapat dioperasikan dengan loop terbuka tanpa pengendali kecepatan sehingga secara ekonomis Iebih murah. Frekuensi rendah yang diberikan oleh sumber menyebabkan terjadinya drop tegangan pada rangkaian rotor dan slip yang semakin besar. Drop tegangan akan mengurangi fluks yang akan menginduksikan rotor, sehingga torsi elektromagnetik yang dihasilkan berkurang dan bila besarnya kurang dari rorsi yang dibutuhkan untuk memutar rangkaian rarer, maka rotor tidak drupal berputar. Untuk memperbaiki masalah ini diperlukan kompensasi untuk drop tegangan dan frekuensi slip.
Skripsi ini akan membahas pengaruh penambahan kompensator pada metode kendali loop terbuka dan metode dengan pengendali Pl, dengan melihat parameter tanggapan waktu sistem pada frekuensi rendah. Pengujian dilakukan tanpa beban dan dengan variasf beban dengan program MATLAB SIMULINK C MEX S-Function."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S40064
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>