Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 40240 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mukson Rosadi
"Kompresi suara atau yang biasa disebut dengan pengkodean suara (speech coding) merupakan metode untuk mengurangi jumlah informasi yang dibutuhkan untuk mewakilkan sinyal suara. Teknologi speech coding untuk kompresi sinyal speech dilakukan untuk memperbaiki (menghemat) kinerja bandwidth yang terbatas dan untuk mendukung privasi komunikasi (enkripsi data/pesan). Code Excited Linear Prediction (CELP) yang merupakan pengembangan dari Linear Predictive Coding (LPC) menggunakan metode linear prediction dalam pengkompresan sinyal speech.
Linear prediction adalah suatu metode yang memprediksi sampel ke-n dari suatu sinyal, s(n), dengan membentuk kombinasi linear dari p sampel s(n) sebelumnya. Kombinasi linier umumnya dioptimalkan dengan meminimalkan kuadrat dari prediction error (Mean Square Error, MSE). Suatu encoder CELP (Code Excited Linear Prediction) mempunyai model vocal tract yang sama dengan encoder LPC. Sebagai tambahannya, pada CELP menghitung error yang terjadi antara input data speech dengan model yang dibangkitkan dan mentransmisikan parameter-parameter dari model tersebut dan representasi error-nya.
Dari hasil simulasi yang dilakukan diperoleh bahwa model yang memiliki nilai MSE terkecil terhadap sinyal asli adalah yang memiliki jumlah koefisien linear prediction sebanyak 15 buah. Dengan demikian, model yang akan dikirimkan adalah yang memiliki koefisien linear prdiction sebanyak 15 buah."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40099
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wachid Nafian
"Pada Skripsi ini membahas tentang proses konversi ucapan menjadi tulisan, Speech-to-Text yang merupakan salah satu aplikasi dari speech recognition. Tujuan dari skripsi ini yaitu bagaimana sistem dapat mengenali sedikitnya 30 kata baik kata dasar walaupun kata jadi yang diucapkan oleh seseorang tertentu (speaker dependent) dan melihat performansi (unjuk kerja) dari sistem dengan parameter codebook dan jumlah framing yang berbeda-beda.
Simulasi dibuat dengan menggunakan program Matlab 6.5 dan metode yang digunakan yaitu Hidden Markov Model (HMM). Metode HMM ini telah banyak diapliksikan dalam teknologi speech recognition. Cara yang digunakan dalam simulasi ini yaitu mengenali kata melalui pengenalan terhadap unit katanya yaitu suku kata. Suku kata yang dijadikan sebagai sumber database sebanyak 25 buah, dan dengan menggunakan variabel ukuran codebook dan jumlah training yang berbeda-beda untuk dilihat performansi mana yang memberikan hasil pengenalan terbaik.
Dari hasil percobaan dengan simulai ternyata dengan ukuran codebook dan jumlah training yang lebih besar untuk jumlah label 25 memberikan performansi yang lebih baik dan dapat memberikan perbaikan dari kondisi sebelumnya, dalam hal ini memberikan perbaikan dari keberhasilan 8,36 % pada codebook 32 dan training 5 menjadi 81,09 % dengan menggunkan codebook 1024 dan jumlah training 40. Kata-kata yang berhasil dikenali dengan variasi dari 25 suku kata sedikitnya ada 50 kata."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S39311
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York: IEEE Press, c1979
621.381 9 AUT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lea, Wayne A.
:Englewood Cliffs, NJ : Prentice-Hall, 1980
621.380 412 LEA t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Saferman
"

Selama masa pandemi COVID-19, teknologi Automatic Speech Recognition (ASR) menjadi salah satu fitur yang sering digunakan pada komputer untuk mencatat di kelas online secara realtime. Teknologi ini akan bekerja dimana setiap suara yang muncul akan langsung dikenali dan dicatat pada halaman terminal. Dalam penelitian ini, model ASR Wav2Letter akan digunakan menggunakan CNN (Convolution Neural Network) dengan loss function CTC (Connectionist Temporal Classification) dan ASG (Auto Segmentation Criterion). Selama proses pembuatannya, berbagai hyperparameter acoustic model dan language model dari model ASR Wav2Letter terkait dengan implementasi batch normalization¸ learning-rate, window type, window size, n-gram language model, dan konten language model diuji pengaruh variasinya terhadap performa model Wav2Letter. Dari pengujian tersebut, ditemukan bahwa model ASR Wav2Letter menunjukkan performa paling baik ketika acoustic model menggunakan metode ASG dengan learning-rate 9 × 10−5 , window size 0.1, window type Blackman, serta 6-gram language model. Berdasarkan hasil akurasi WER CTC unggul 1,2% dengan 40,36% berbanding 42,11% dibandingkan ASG, namun jika dilihat lamanya epoch dan ukuran file model, loss function ASG memiliki keunggulan hampir dua kalinya CTC, dimana ASG hanya membutuhkan setengah dari jumlah epoch yang dibutuhkan oleh CTC yakni 24 epoch berbanding dengan 12 epoch dan ukuran file model ASG setengah lebih kecil dibandingkan CTC yakni 855,2 MB berbanding dengan 427,8 MB. Pada pengujian terakhir, model ASR Wav2Letter dengan loss function ASG mendapatkan hasil terbaik dengan nilai WER 29,30%. Berdasarkan hasil tersebut, model ASR Wav2Letter dengan loss function ASG menunjukkan perfoma yang lebih baik dibandingkan dengan CTC.


During the COVID-19 pandemic, Automatic Speech Recognition technology (ASR) became one of features that most widely used in computer to note down online class in real-time. This technology works by writing down every word in terminal from voice that is recognized by the system. ASR Wav2Letter model will use CNN (Convolutional Neural Network) with loss function CTC (Connectionist Temporal Classification) and ASG (Auto Segmentation Criterion). While developing Wav2Letter, various hyperparameter from acoustic model and language model is implemented such as batch normalization, learning rate, window type, window size, n-gram language model, and the content of language model are examined against the performance of Wav2Letter model. Based on those examination, Wav2Letter shows best performance when it uses ASG loss function learning rate 9 × 10−5 , window size 0.1, window type Blackman, and 6-gram language model. With that configuration, WER of CTC outplay ASG around 1.2% with 40.36% compare to 42,11%, but another parameter shows ASG are way more superior than CTC with less time epoch training which are 24 epoch for CTC against 12 epoch for ASG and the size of memory model shows CTC has bigger size than ASG with 855.2 MB against 427.8 MB. In the last test, ASR Wav2Letter model with ASG loss function get the best WER value around 29.3%. Based on those results, ASR Wav2Letter Model shows its best performance with ASG loss function than CTC.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wikky Fawwaz Al Maki
"Skripsi ini berisi tentang perbandingan dari 3 jenis algoritma VQ (Vector Quantization) yaitu Traditional K-Means Clustering, LBG (Linde, Buzo, and Gray), dan Sucessive Binary Split yang digunakan dalam proses pengenalan sinyal akustik (Suara) dari berbagai jenis ikan. Dalam proses pengenalan sinyal akustik ikan yang menggunakan HMM (Hidden Markov Model), sinyal akustik ikan yang akan dideteksi, terlebih dahulu dikuantisasi dengan menggunakan algoritma VQ.
Pada sistem pengenalan sinyal akustik ikan, sinyal akustik ikan diubah terlebih dahulu ke dalam bentuk diskrit dengan cara sampling. Sinyal diskrit ini diekstraksi agar diperoleh karakteristiknya dengan menggunakan MFCC (Mel Frequency Cepstrum Coefficient). Vektor data yang terbentuk kemudian dikuantisasi dengan menggunakan 3 jenis algoritma VQ. Pada tahap pengenalan sinyal akustik ikan (recognition) yang memanfaatkan model HMM, ketiga jenis algoritma VQ ini diteliti unjuk kerjanya berdasarkan tingkat akurasi yang diperoleh.
Berdasarkan hasil simulasi, algoritma Sucessive Binary Split merupakan algoritma paling optimum untuk sistem pengenalan sinyal akustik ikan karena memiliki tingkat akurasi tertinggi (pada ukuran codebook < 64) dengan kebutuhan kapasitas memori dan waktu komputasi (saat pembuatan codebook dan model HMM) paling kecil. Untuk memperoleh sistem pengenalan sinyal akuslik ikan dengan tingkat akurasi yang paling baik, algoritma LBG dapat digunakan dengan ukuran codebook > 128 tetapi kapasitas memori dan waktu komputasi yang dibutuhkan makin besar. Tingkat akurasi (recognition rate) pada sistem pengenalan sinyal akustik ikan yang menggunakan VQ dan HMM dapat ditingkatkan dengan memperbesar ukuran codebook, jumlah iterasi algoritma VQ, dan jumlah iterasi pada Baum Welch Algorithm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S40061
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Destry Arta Rini
"Sejak dari awal kehidupan, manusia telah mengguznakan suara yang mereka. Suara manusia adalah unik, karena tidak ada manusia di dunia ini yang memiliki suara yang sama. Hal inilah yang kemudian dijadikan bahan oleh para llmuwan untuk mengembangkan teknologi yang memanfaatkan suara manusia. Speaker recognition merupakan bentuk penerapan dari pemallfaatan suara manusia. Text-independent speaker recognition merupakan salah satu pengembangan aplikasi dari speaker recognition.
Telah banyak metode yang dikembangkan untuk peningkatan kinerja text-independent speaker recognition, salah satu diantaranya adalah dengan menggunakan metode kuantisasi vektor-algoritma LBG. Metode ini akan melalui dua fasa, yaitu training phase dan testing phase. Pada fasa pertama (training phase), akan direkarn suara speaker ke dalam database speaker. Pada fasa kedua (testing phase), akan dibandingkan suara speaker tes dengan database speaker, apakah sistem mampu untuk mengenali identitas speaker tes tersebut.
Hasil pengujian simulasi text-independent speaker recognition secara keseluruhan menunjukkan bahwa text-independent speaker recognition telah mampu mengenali identitas speaker dengan baik, mamma masih banyak terdapat kekurangan. Pengujian text-independent speaker recognition menggunakan 2 jenis database speaker. Database peliama adalah database yang berisi rekaman satu kata dan satu kalimat yang berbeda-beda untuk setiap speakemya. Database kedua berisi rekaman satu kata dan satu kalimat yang sama bagi semua speakernya. Dari kedua database ini kemudian akan dibandingkan kinerjanya terhadap simulasi. Hasil simulasi membuktikan bahwa text-independent speaker recognition terhadap database pertama mampu bekerja lebih baik dengan tingkat keakurasian sebesar 85 %, dibandingkan database kedua."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S40060
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kondo, Kazuhiro
"This practical hands-on book shows speech intelligibility measurement methods so that the readers can start measuring or estimating speech intelligibility of their own system. The book also introduces subjective and objective speech quality measures, and describes in detail speech intelligibility measurement methods. It introduces a diagnostic rhyme test which uses rhyming word-pairs, and includes : an investigation into the effect of word familiarity on speech intelligibility. Speech intelligibility measurement of localized speech in virtual 3-D acoustic space using the rhyme test. Estimation of speech intelligibility using objective measures, including the ITU standard PESQ measures, and automatic speech recognizers."
Berlin: [, Springer], 2012
e20398888
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Salman Alfarisi
"

Salah satu permasalahan yang terdapat pada sistem Automatic Speech Recognition (ASR) yang sudah ada adalah kurangnya transparansi dalam penanganan data suara, yang tentunya membuat adanya keraguan terhadap privasi data tersebut. Di sisi lainnya, untuk mengembangkan sebuah sistem ASR yang memiliki akurasi memadai dan dapat bekerja secara luring membutuhkan jumlah data yang banyak, khususnya data suara yang sudah diiringi dengan transkripnya. Hal ini menjadi salah satu hambatan utama pengembangan sistem pengenalan suara, terutama pada yang memiliki sumber daya minim seperti Bahasa Indonesia. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dilakukan perancangan sistem pengenalan suara otomatis berbasis model wav2vec 2.0, sebuah model kecerdasan buatan yang dapat mengenal sinyal suara dan mengubahnya menjadi teks dengan akurasi yang baik, meskipun hanya dilatih data dengan label yang berjumlah sedikit. Dari pengujian yang dilakukan dengan dataset Common Voice 8.0, model wav2vec 2.0 menghasilkan WER sebesar 25,96%, dua kali lebih baik dibandingkan dengan model Bidirectional LSTM biasa yang menghasilkan 50% namun membutuhkan jumlah data dengan label 5 kali lipat lebih banyak dalam proses pelatihan. Namun, model wav2vec membutuhkan sumber daya komputasi menggunakan 2 kali lebih banyak RAM dan 10 kali lebih banyak memori dibandingkan model LSTM


One of the main problems that have plagued ready-to-use Automatic Speech Recognition (ASR) Systems is that there is less transparency in handling the user’s voice data, that has raised concerns regarding the privacy of said data. On the other hand, developing an ASR system from scratch with good accuracy and can work offline requires a large amount of data, more specifically labeled voice data that has been transcribed. This becomes one of the main obstacles in speech recognition system development, especially in low-resourced languages where there is minimal data, such as Bahasa Indonesia. Based on that fact, this research conducts development of an automatic speech recognition system that is based on wav2vec 2.0, an Artificial Model that is known to recognize speech signals and convert it to text with great accuracy, even though it has only been trained with small amounts of labeled data. From the testing that was done using the Common Voice 8.0 dataset, the wav2vec 2.0 model produced a WER of 25,96%, which is twice as low as a traditional Bidirectional LSTM model that gave 50% WER, but required 5 times more labeled data in the training process. However, the wav2vec model requires more computational resource, which are 2 times more RAM and 10 times more storage than the LSTM model.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Irfan Fanani
"Penelitian ini membahas tentang pengembangan sistem pencarian kata pada terjemahan Al-Qur’an berbasis website dengan menggunakan Node.JS, Google Speech-to-Text API, dan alquran.cloud API sebagai komponen utamanya. Masukan sistem berupa suara yang pada proses selanjutnya diubah menjadi teks oleh Google Speech-to-Text API lalu teks digunakan sebagai kata kunci untuk mencari terjemahan menggunakan alquran.cloud API. Keluaran sistem berupa tampilan pada halaman website yang berisikan tabel daftar nama surat dan nomor ayat yang mengandung kata kunci. Pembuatan website menggunakan HTML, CSS, dan fungsi JavaScript untuk menyatukan web API dalam satu website. Fungsi JavaScript yang dibuat untuk melakukan fetch data dan menampilkan tabel keluaran dieksekusi di client, sedangkan fungsi untuk masukan sinyal suara dan transkripsi dieksekusi di server. Hasil percobaan menghasilkan akurasi sebesar 86% pada hasil transkripsi Google Speech-to-Text API yang digunakan pada sistem. Akurasi pada penguji perempuan lebih tinggi 14% dibanding penguji laki-laki dengan akurasi penguji perempuan sebesar 92%. Diamati juga waktu dalam kecepatan proses transkripsi, kecepatan fetch data dari alquran.cloud API, dan kecepatan sistem dalam menampilkan keluaran.

This study discusses the development of a word search system for website-based translation of the Qur'an using Node.JS, Google Speech-to-Text API, and alquran.cloud API as the main components. The system input is in the form of voice which in the next process is converted into text by the Google Speech-to-Text API and then the text is used as keywords to search for translations using the alquran.cloud API. The system output is in the form of a display on a website page that contains a table listing letter names and verse numbers containing keywords. Website are created using HTML, CSS, and JavaScript functions to unify the web API in one website. JavaScript functions that are created to fetch data and display an output table are executed on the client, while functions for voice signal input and transcription are executed on the server. The experimental results yield an accuracy of 86% on the transcription results of the Google Speech-to-Text API used in the system. The accuracy of the female examiners was 14% higher than the male examiners with the female examiners' accuracy of 92%. Also observed is the speed of the transcription process, the speed of fetching data from the alquran.cloud API, and the speed of the system in displaying the output."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>