Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 61728 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Daniel Kahuripan
"Pada sistem komunikasi selular, teknik adaptive slotted ALOHA DS-CDMA adalah suatu teknik dengan melakukan penyelesaian tingkat kecepatan transmisi berdasarkan kondisi trafik yang ada, teknik ini digunakan untuk meningkatkan throughput teknik slotted ALOHA konvensional yang mengalami penurunan. Skripsi ini membahas mengenai adaptive slotted ALOHA DS-CDMA yang berbasis pada kode penyebaran. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan throughput dan mengurangi waktu tunda pengiriman pesan ketika kondisi trafik berada dalam keadaan saturasi. Untuk mencapai tujuan tersebut maka digunakanlah algoritma yang mengatur tentang perubahan tingkat kecepatan transmisi yang akan digunakan user berdasarkan keadaan trafik yang terjadi. Algoritma tersebut menyatakan bahwa throughput maksimum dapat dicapai dengan menggunakan distribusi Markov chain, hal ini karena distribusi Markov chain dapat meningkatkan throughput dan mengurangi waktu tunda pengiriman pesan secara maksimum. Karena di dalam kanal adaptive slotted ALOHA DS-DCMA, kecepatan transmisi yang digunakan oleh user ditentukan dengan spreading gain. Dengan meningkatnya probabilitas sukses paket yang dikirimkan karena semakin besarnya nilai spreading gain maka akan semakin besar pula throughput. Akan tetapi hal tersebut mengurangi banyaknya bit yang terdapat pada paket yang dikirimkan sehingga efektif throughput yang diperoleh pun akan menurun. Untuk mengatasi menurunnya efektif throughput karena menurunnya jumlah bit yang terdapat pada paket yang dikirimkan, maka capture effect dapat mengatasi masalah ini karena dalam teknik slotted ALOHA, penerima pada BS dapat mengcapture sebuah paket secara sukses ketika banyak paket dikirimkan secara bersama-sama dalam satu slot. Sehingga efektif throughput bergantung pada capture probability dan probabilitas paket sukses yang dikirimkan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S39975
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Novianto
"Kehadiran teknologi WCDMA yang mampu memenuhi permintaan akan layanan multimedia dengan kecepatan tinggi dan bandwidth yang besar, tidak akan menghapus teknologi GSM yang telah hadir lebih dahulu. Teknologi WCDMA dan GSM diharapkan dapat saling mendukung dan menunjang kekurangan yang ada pada kedua teknologi tersebut. Sampai pada akhimya kedua teknologi tersebut dapat menjadi kesatuan yang utuh dalam rangka memenuhi kebutuhan komunikasi penggunanya yang semakin meningkat. Oleh karena itu diperlukan suatu interoperability antara Jaringan WCDMA dengan GSM.
Pada skripsi ini telah dilakukan pengambilan data dengan simulasi menggunakan software TEMS Investigation WCDMA 3.0 untuk melihat karakteristik interoperability antara Jaringan WCDMA dengan GSM. Simulasi dilakukan dengan cara drivetest untuk mengukur performansi sinyal WCDMA dan GSM, kemudian hasil simulasi tersebut dianalisa untuk dilihat karakteristik interoperability yang terjadi ketika simulasi. Adapun paramater-parameter yang dijadikan acuan untuk menganalisa interoperability tersebut adalah kekuatan dan kualitas sinyal dari WCDMA dan GSM. Bentuk interoperability yang terjadi pada simulasi berupa cell reselection.
Hasil pengukuran menunjukkan bahwa sebelum terjadinya interoperability dari WCDMA ke GSM, kualitas sinyal WCDMA menjadi semakin lemah (Ec/No = -14 dB) sampai di bawah ambang batas minimum (-13 dB) dan kekuatan sinyal WCDMA (RSCP) = -103 dBm, sedangkan kekuatan sinyal GSM (RxLevel = -82 dBm) di atas ambang batas minimum (-104 dBm). Delay pada cell reselection dari WCDMA ke GSM (3,5 - 4,4 detik) lebih besar dibandingkan delay pada cell reselection dari GSM ke WCDMA (1,1-1,2 detik)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40118
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Zamri
"Sistem multi-code multicarrier CDMA (MC-MC-CDMA) merupakan sistem gabungan multi-code CDMA dan multicarrier CDMA. Sistem ini diharapkan mampu mengakomodasi multi-rate traffic dengan interferensi yang dihasilkan lebih kecil dibandingkan dengan sistem multi-code CDMA dan multicarrier CDMA. Pada skripsi ini dianalisa unjuk kerja BER sistem multi-code multicarrier CDMA dengan dual medium pada kanal AWGN. Sistem multi-code multicarrier CDMA diasumsikan memiliki dua medium yang memiliki profil trafik yang berbeda. Perhitungan BER ini dilakukan dengan memperhitungkan pengaruh interferensi dari code dan subcarrier dalam medium yang sama dan interferensi dari code dan subcarrier dalam medium yang berbeda. Pada sistem juga diasumsikan antar subcarrier dan code dari user yang sama bersifat ortogonal. User pertama dalam medium s yang difokuskan pada code ke-m dan subcarrier ke-l merupakan user referensi. Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa unjuk kerja BER sistem multi-code multicarrier CDMA akan semakin baik dengan bertambahnya jumlah code dari medium s (Ms), jumlah code dari medium i (M;) dan jumlah subcarrier (L) yang digunakan. Selain itu, unjuk kerja BER sistem MCMC-CDMA dengan single medium lebih baik dibandingkan dengan dual medium dan unjuk kerja BER sistem ini juga lebih baik dibandingkan dengan sistem multi-code CDMA dan multicarrier CDMA."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40117
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fikry
"Informasi mengenai posisi dari sebuah mobile terminal (MT) yang berada di suatu tempat adalah sangat penting sehingga diperlukan algoritma dan keakurasian penentuan posisi suatu MT. Dari berbagai macam teknik penentuan posisi, hal yang terpenting adalah seberapa efektif dan seberapa efisien sebuah teknik dapat diimplementasikan sehingga dapat dioperasikan pada sistem yang sudah ada tanpa perubahan yang mendasar baik pada MT maupun pada penyedia jasa layanan telekomunikasi seluler. Oleh karena itu, performansi sistem penentuan posisi perlu ditingkatkan. Salah satu caranya adalah dengan mengembangkan teknik Time Difference of Arrival (TDOA).
Dalam skripsi ini dilakukan simulasi penentuan posisi MT dengan Time Difference of Arrival menggunakan metode Chan pada sistem komunikasi CDMA. Model kanal yang digunakan adalah kanal AWGN dengan nilai Eb/No yang berbeda-beda. Simulasi dilakukan dengan menggunakan software MATLAB versi 6.1. Asumsi bahwa MT tidak bergerak dan level daya yang diterima setiap BTS adalah sama, kemudian ditentukan Time Difference of Arrival dan posisi MT. Akurasi dari penentuan posisi ini dipengaruhi oleh nilai parameter dari jumlah sampel/chip dan panjang snapshot.
Dari hasil simulasi yang dilakukan menunjukkan bahwa penentuan posisi dengan TDOA menggunakan metode Chan memberikan perforrnansi yang baik pada nilai Eb/No yang rendah dan memiliki RMS error rata-rata sebesar 88,58 m. Akurasi penentuan posisi meningkat dengan bertambahnya nilai parameter dari jumlah sampel/chip, dan tidak dipengaruhi oleh nilai parameter dari panjang snapshot. Waktu proses dari penentuan posisi meningkat dengan bertambahnya nilai parameter dari jumlah sampel/chip dan panjang snapshot."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40171
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, Hoga
"Ketidakseimbangan kapasitas antara kanal uplink dan kanal downlink pada pelapisan narrowband COMA dan wideband COMA dianalisa dengan menggunakan kontrol daya berbasis SIR. Kanal uplink dan kanal downlink tidak dioperasikan didalam suatu kondisi yang serupa maka kapasitas antara uplink dan downlink berbeda dan salah satu dari dua link menentukan keseluruhan kapasitas sistem. Link mana yang membatasi kapasitas sistem dan apa yang merupakan faktor pembatasan diselidiki. Uplink seringkali membatasi keseluruhan kapasitas jika kontrol daya downlink efektif. Aktifitas pengguna berperan paling utama didalam menentukan pembatasan link menyangkut kapasitas koneksi. Penggunaan bandwidth yang efisien akan membentuk layanan yang sedemikian rupa sehingga pertentangan keseluruhan aktifitas bisa dikurangi. Peningkatan kapasitas berhubungan erat dengan kontrol daya, bagaimanapun didalam sistem kontrol daya berb3sis SIR memelihara (Eb-Io) pada suatu level yang diinginkan. Kita menerapkan metoda kalkulasi yang berulang menyangkut mean dan variance dari interferensi yang dipertimbangkan untuk kontrol daya yang berbasis SIR. Kemudian hasil kapasitas transmisi dan kapasitas koneksi antara uplink dan downlink dengan penerapan kontrol daya SIR dibandingkan.

Capacity unbalance between uplink and downlink in spectrally overlaid narrow-band and wide-band COMA is analyzed by using SIR-based power control. Uplink and downlink channel are not operated in an identical condition, the capacity between uplink and downlink are unequal and either of links determines the whole system capacity. Which links limits the system capacity and what are the limiting factors. Uplink often limits the overall capacity if downlink power control is effective. The users activities plays the most important role in determining the limiting link of connection capacity. The efficiently utilize the bandwidth should devote their efforts to forming services so that the overall activity discrepancy could be mitigated. Increasing capacity has close relationship with power control, by the way in SIR-based power control keep (Eb-Io) in expected. We use calculation method the looping about mean and variance of interference that consider SIR-based power control. Than the result from transmission capacity and connection capacity between uplink and downlink by using power control SIR are compared.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T40706
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agastya Rangga Kurnia
"Komunikasi tanpa kabel di masa mendalang akan berusaha menyarukan beberapa jenis trafik dan kelas penggunaan yang berbeda seperti, suara, data, gambar, dan kompresi video. Untuk dapat mencapai tujuan ini telah dikaji penerapannya dalam bentuk DS-CDMA. Pada sistem ini parameter yang membatasi kapasitas transmisi antara lain interferensi dari sel tetangga, bandwidth, rate dari transmisi, dan pemilihan nilai processing gain.
Pada penelitian ini, perhitnngan dikembangkan menjadi multisel, dengan berbagai parameter dan asumsi yang dibuat. Pada skripsi ini juga dilihat pengaruh pengunaan multicode pada kapasitas sistem multisel bila dibandingkan dengan kapasitas sistem sel tunggal. Trafik yang akan dilihat disini adalah trafik kelas data dan suara, serta trafik dua kelas data.
Seperti yang telah kita diketahui bahwa sistem CDMA multisel memiliki kapasitas sistem yang lebih buruk daripada sel tunggal. Hal tersebut dikarenakan adanya tambahan interferensi dari sel tetangga. Hasil yang diperoleh pun menunjukan perihal yang sama, baik untuk user kelas suara dan data maupun untuk aser kelas dua data.
Hasil juga menunjukkan bahwa semakin besar nilai bandwidth maka kapasitas sistem dalam hal konektisitas juga akan meningkat. Sedangkan untuk penggunaan multicode dapat dilihat bahwa semakin besar jumlah kode yang digunakan dengan nilai processing gain yang sama, maka kelas tersebut akan semakin berkurang kapasitas koneksinya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S39075
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noor Suryaningsih
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T40796
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Paper ini membahas analisis throughput slotted ALOGHA DS-CDMA dengan dual model path gain kanal fadling nakagami dengan capture effect. pada peneltian ini BER yang digunakan pada S-ALOHA CDMA dengan dua model path gain yang berbeda pada kanal fadling nakagami/nakagami dengan capture effect."
384 JURTEL 11:2 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, Hoga
"Code division multiple access (CDMA) S-ALOHA adalah teknik akses yang menggabungkan CDMA dan S-ALOHA yang memiliki kinerja yang Iebih baik dari elemen pendukung CDMA ataupun S-ALOHA sendiri. Teknik akses CDMA S-ALOHA sangat mendukung integrasi suara, data dan video (multimedia) yang sangat diperlukan untuk komunikasi masa depan. Analisis kinerja bit error rate (BER) CDMA yang biasa dilakukan adalah dengan pendekatan Gaussian (Gaussian Approximation, GA) pada pendekatan ini pengaruh multiple acces interference (MAI) diasumsikan sebagai noise. Untuk meningkatkan keakuratan BER maka digunakan Improved GA (IGA). Kinerja CDMA S-ALOHA akan lurun dikarenakan adanya fading, interferensi dan peningkatan data rate pengguna.
Pada disertasi ini dianalisa kinerja throughput CDMA S-ALOHA pada kanal fading dengan capture eject menggunakan pendekatan IGA. Penggunaan capture effect diusulkan untuk meningkatkan kinerja Sistem pada kanal dengan adanya fading dan interferensi. Oleh karena itu perlu dievaluasi pengaruh capture effect dalam meningkatkan kinerja sistem. Dimana capture effect yang digunakan adalah delay capture effect.
Kinerja throughput CDMA S-ALOHA yang dianalisa dilakukan secara matematis. Kontribusi dari penelitian ini adalah penurunan persamaan matematis throughput CDMA S-ALOHA yang didapatkan dari sistem model CDMA S-ALOHA pada kanal fading dengan capture effect. Pada disertasi ini analisa kinerja CDMA S-ALOHA meliputi :
a. Throughput CDMA S-ALOHA pada kanal fading dengan capture effect. Pada Sistem ini kinerja CDMA S-ALOHA dievaluasi dengan pendekatan IGA untuk meningkatkan keakuratan sistem dibandingkan GA. Dari hasil terlihat bahwa sistem CDMA S-ALOHA dengan capture eject memiliki kinerja throughput yang tinggi.
b. Throughput CDMA S-ALOHA pada kanal fading Nakagami/Nakagami dengan capture effect. Pada sistem ini dua model fading digunakan untuk memodelkan fading pada sinyal utama dan sinyal interferensi yang diasumsikan memiliki kedalaman fading yang berbeda. Model fading adalah Nakagami/Nakagami yang masing-masing untuk memodelkan fading pada sinyal utama dan interferensi. Dari hasil yang diperoleh terlihat bahwa sistem dengan capture effect sempurna memiliki kinerja throughput yang paling baik. Makin besar nilai capture effect-nya makin rendah throughput yang dihasilkan.
c. Throughput sistem Adaptive CDMA S-ALOHA pada kanal fading dengan capture effect. Sistem Adaptive CDMA S-ALOHA digunakan untuk mengatasi penurunan throughput akibat peningkatan data rate dari pengguna, sedangkan capture effect digunakan untuk mengatasi fading yang terjadi pada kinerja sislem. Dari hasil diperoleh bahwa throughput Adaptive CDMA S-ALOHA lebih tinggi dari pada throughput CDMA S-ALOHA, sistem dengan capture effect sempurna memiliki hasil throughput yang paling baik.
Dari ketiga model yang dianalisa terlihat bahwa penggunaan capture effect telah dapat meningkatkan kinerja throughput CDMA S-ALOHA pada kanal fading.

ALOHA Code Division Multiple Access (CDMA) is a combined access technique between CDMA and S-ALOHA which has superior performance compare to its supporting elements and S-ALOHA itself S-ALOHA CDMA access technique has been used to support voice, data and video (multimedia) integration which is desperately needed to support future communication. The CDMA bit enor rate (BER) performance analysis is usually perfomied in Gaussian Approximation (GA) in which the effects of Multiple Access Interference (MAI) have been assumed as noises. Improved Gaussian Approximation (IGA) technique has been used to improved BER system. The performance of S-ALOHA CDMA has been decline due to fading, interference and the increase of users? data rate.
In this dissertation, the throughput performances of S-ALOHA CDMA for users? voice and data integration over fading channel with capture effect using [GA have been analysed. The capture effect is used to improve system?s performance with fading and interference. So, capture effect impact in improving system performance need to be analysed. Capture effect used is delay capture effect.
S-ALOHA CDMA throughput performance has been mathematically analysed. The main contribution from this dissertation is the derivation of mathematical expression to represent the throughput of S-ALOHA CDMA that is obtained from S-ALOHA CDMA model system on fading channel with capture effect. ln this dissertation, the performance analysis of ALOHA CDMA is as follows:
a. S-ALOHA CDMA throughput over fading channel with capture effect. In this system, the performance of S-ALOHA CDMA has been evaluated using IGA to improve its system accuracy compared to conventional GA. It is Shown from the result that S-ALOHA CDMA with capture effect has high throughput performance.
b. S-ALOHA CDMA throughput over Nakagamifhlakagami fading channel with capture effect. In this system. two fading models have been used to model effects of fading on the desired and interference signal which is assumed to have different fading models. Fading model employed is Nakagami/Nakagami, each is used to model fading on the desired signal and the interference. From the result obtained, the perfect capture effect system has the best throughput performance. The increase of capture effect rate make the throughput yielded decrease.
c. Throughput of the Adaptive S-ALOHA CDMA over fading channel with capture effect. Adaptive S-ALOHA CDMA system has been used to overcome the decrease of throughput as a result ofthe increase of data rate from the users, and the capture effect has been used to overcome the effect of fading occurs on the systems. From the result obtained, S-ALOHA CDMA Adaptive throughput is higher than the S-ALOHA CDMA throughput. System with capture effect results the best throughput. It has been proven that the performance of S-ALOHA CDMA over multipath fading channels and throughput system can increase when capture effect is applied.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
D894
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sardjono
"ABSTRAK
Sistim komunikasi satelit domestik Palapa, saat ini dirancang untuk pelayanan pemakai tetap di darat. ABRI belum dapat memanfaatkan kemampuan pelayanan satelit Palapa
untuk pembentukan jaring komunikasi bagi satuan-satuan bergerak didarat, clilaut dan diudara yang dimilikinya. Konsep MSAT multibeam dengan CDMA yang dirancang dengan menambahkan Transponder L-Band pada generasi satelit Palapa yang akan datang, merupakan konsep sistim
satelit domestik yang dapat dimanfaatkan untuk ABRI.
Rancangan Irnplementasinya disusun dengan:
a. Menambahkan Transponder L-Band, pancaran 4-berkas,
polarisasi linier ortogonal serta mengintegrasikannya
pada rancangan Palapa yang akan datang.
b. Untuk meningkatkan potensi dan kwalitas jaringannya
digunakan metode akses DA-CDMA, modulasi spektrum
tersebar, TCM encoding dan voice activation.
Pada penulisan Tugas Akhir ini dapat diperlihatkan bahwa dalam rancangan implementasinya, dengan menggunakan peranglcat Mobile Station L-Band 2 Watt dan diameter antenna 0,5 meter, serta perangkat Hub/ Base Station C-
Band dengan antenna berdiameter ll meter, dapat menghasilkan kualitas sinyal yang memenuhi rekomendasi ITU R.S-5225. Jumlah kanal telepon akses serempak yang
dihasilkan sebanyak S61 buah, dalam hal ini melampaui jumlah perhitungan kebutuhan ABRI.
Sistim yang dihasilkan juga memiliki kemampuan mencegah penyadapan, mampu mengurangi dampak interferensi sebesar 27 dB dan antijamming margin sebesar 11,2 dB.

"
1996
S38944
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>