Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 131772 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siregar, Iwan Setiawan
"Pengukuran besaran listrik, seperti tegangan dan arus listrik biasanya dilakukan dengan cara manual. Pada skripsi ini akan dirancang suatu sistem pengukuran jarak jauh (telemetri) besanan listrik, seperti tegangan dan arus listrik dengan menggunakan SMS sebagai media transmisi data hasil pengukuran. Pengukuran tidak harus di lakukan di tempat lokasi yang akan di ukur namun, basil pengukuran dapat diterima oleh si pengguna dengan melakukan panggilan tak terjawab (miscall) ke nomor telepon genggam yang di gunakan di alat tersebut maka, maka telepon genggam pada alat tersebut akan mengirim hasil pengukuran dengan menggunakan SMS secara otomatis, sehingga hanya diperlukan biaya untuk pengiriman SMS yang sangat murah. Alat ini menggunakan A VR mikrokontroller ATMEGA16 untuk melakukan pengukuran dan pengiriman SMS. Digunakan mikrokontroller ini adalah karena dapat bekerja dengan kecepatan tingi flash ROM dan RAM cukup besar, memiliki internal Analog Digital Converter (ADC) serta harga yang murah dan mudah didapat di pasaran lokal. Alat ini dirancang untuk telepon genggam buatan Siemens dengan tipe M35. Program dihuat dengan menggunakan babasa C dan compiler program ini menggunakan software CodeVisionA VR (CVA VR). Pada tahap uji eoha terlibat babwa alat dapat melakukan pengukuran tegangan, arus listrik, diakumulasi di dalam AVR mikrokontroller ATMEGA16, dan mengiritukan hasil pengukuran dengan menggunakan SMS. Untuk pengakuran arus listrik digunakan alat tambahan, yaitu Clamp Ampere, kemudian keluaran dan Clamp Ampere ini, yang herupa tegangan listrik, akan diukur oleh A VR Mikrokontrnller ATmega16 dan akan di konversi menjadi sinyal digital. Kendala yang terjadi adalah kecilnya tegangan operasi dari A VR Mikrokontroller ATmega16, yaitu 5 volt DC, sehingge untuk mengukur tegangan yang tinggi, seperti tegangan rumah atau gardu-gardu listrik maka harus di gunakan sebuah alat lagi untuk mengubah tegengen tersebut menjadi tegangan DC yang memiliki nilai keluaran maksimum sebesar 5 volt."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S39998
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agam Y. Mufty
"Masalah kualitas tegangan akhir-akhir ini mendapat perhatian serius para ahli kelistrikan karena energi listrik yang berkualitas baik salah satunya ditentukan oleh kualitas tegangan. Kedip tegangan merupakan salah satu masalah yang menyebabkan tegangan memiliki kualitas yang kurang baik.
Gangguan hubung singkat, yang terjadi baik di tegangan tinggi, tegangan menengah, maupun tegangan rendah, tidak hanya menyebabkan timbulnya arus gangguan yang besar pada fasa-fasa yang mengalami gangguan. akan tetapi juga menyebabkan kedip tegangan di lokasi terjadinya gangguan secara langsung. Oleh karena itu, dengan mencegah terjadinya gangguan hubung singkat akan meminimalisasikan terjadinya kedip tegangan pada sistem tenaga listrik.
Karakteristik kedip tegangan yang timbul pada lokasi-lokasi gangguan menjadi sesuatu yang penting untuk diselidiki karena dengan mengetahui besar dan bentuk karakteristik kedip tegangan, akan bisa dilakukan pencegahan atau antisipasi melalui pemasangan alat-alat proteksi dan penstabil tegangan pada fasa-fasa yang mengalami kedip tegangan. Untuk itu, perlu diketahui dahulu pengaruh jenis gangguan hubungan singkat terhadap kedip tegangan yang ditimbulkannya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40156
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfi Qodari
"Stabilitas tegangan merupakan permasalahan utama pada transmisi daya listrik terutama melalui saluran yang panjang dengan tingkat pembebanan yang tinggi. Ketidakstabilan tegangan terjadi karena kecenderungan beban menyerap daya lebih besar dari batas pembebanan sistem. Tingkat stabilitas tegangan perlu terus dipantau untuk mencegah sistem tenaga listrik mengalami ketidakstabilan atau runtuh tegangan. Pada skripsi ini digunakan indikator untuk memantau tingkat stabilitas tegangan sistem tenaga listrik. Indikator akan membandingkan tingkat pembebanan dengan batas stabilitas tegangan. Perhitungan nilai indikator stabilitas tegangan menggunakan daya kompleks dan tegangan sebagai parameter masukan. Tanggapan indikator stabilitas tegangan diuji menggunakan sistem 5 rel. Kemudian perhitungan indikator diterapkan pada sistem Jawa-Bali 500 kV. Nilai indikator akan menunjukan tingkat stabilitas tegangan sistem Jawa-Bali 500 kV. Nilai indikator semakin besar saat terjadi penambahan pembebanan dan saat keadaan sistem pengujian 5 rel menjadi lebih kritis. Pada pengujian ini, indikator mencapai nilai 1 pada batas stabilitas tegangan sistem. Karena tanggapan indikator yang kuradratis dan untuk menjaga pembebanan agar tidak melebihi kemampuan sistem, nilai indikator 0,4-0,5 diajukan sebagai batas kritis nilai indikator. Hasil perhitungan menunjukan nilai indikator stabilitas tegangan sistem Jawa-Bali 500 kV adalah 0,2319 hingga 0,2597 berdasarkan simulasi dan 0,2474 berdasarkan data realisasi. Perhitungan juga menunjukan rel Mandiracan memiliki tingkat stabilitas tegangan yang paling rendah. Berdasarkan nilai indikator, diketahui bahwa pembebanan sistem Jawa-Bali 500 kV relatif cukup jauh dari batas stabilitas tegangan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S39950
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sayyid Kamil
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S38548
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rialdo Farizky
"Perkembangan sistem tenaga listrik mengarah menuju penggunaan pembangkit energi terbarukan (EBT). Pembangkitan EBT umumnya menggunakan inverter guna mengubah tegangan listrik searah (DC) menjadi tegangan listrik bolak balik (AC). Pembangkit berbasis inverter umumnya dimodelkan secara Voltage Controlled Current Source (VCCS) dimana saat terjadi kondisi gangguan hubung singkat arus listrik yang keluar dari inverter terbatas sebesar 1,2 p.u. Pembatasan arus yang keluar dari inverter membuat rele inverse tidak bisa merespon atau lambat dalam mendeteksi gangguan arus lebih atau short cicuit. Ketidakmampuan atau keterlambatan dalam mendeteksi gangguan tersebut dapat membuat gangguan seperti terbakarnya panel surya dan kerusakan pada komponen sistem tenaga listrik yang terhubung. Oleh karena itu, diusulkan metode adaptif pengaturan rele arus lebih dengan memanfaatkan faktor pengali Voltage Current Multiplier (VCM) agar rele dapat memberikan sinyal perintah tripping lebih cepat saat terjadi gangguan. Pada penelitian ini dilakukan pada sistemtransmisiIEEE9Bus dimana panelsurya dihubungkan pada bus 5.

The development of power systems is shifting towards the utilization of Renewable Energy Sources (RES). RES generation commonly employs inverters to convert Direct Current (DC) into Alternating Current (AC). Inverter Based Generations (IBGs) are typically modeled as Voltage Controlled Current Sources (VCCS), where during overcurrent conditions, the short-circuit response of the inverter is limited to 1-1,2 p.u. This limitation in short-circuit current during faults (1.2 p.u) renders inverse relays unable to promptly detect or respond, or may cause delays in their response. The inability or delayed response during faults may result in issues such as solar panel fires and damage to interconnected power system components. Therefore, an adaptive overcurrent relay setting method is proposed, utilizing the Voltage Current Multiplier (VCM) factor, to enable relays to issue tripping commands during disturbances. This research simulate in IEEE 9 Bus transmission system, with solar panels connected to bus 5."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Maulana
"Skripsi ini membahas sistem monitoring dan mekanisme pengaturan daya listrik menggunakan Scada dan Plc Berdasarkan Fluktuasi Tarif Listrik. Daya yang dihasilkan diperoleh dari simulator PV (Labview) dengan daya yang konstan. Daya yang dihasilkan tersebut akan digunakan untuk mensuplai beban primer atau beban primer-sekunder atau juga digunakan untuk mengisi baterai berdasarkan fluktuasi tarif listrik dari PLN. Tujuan dari skripsi ini untuk membandingkan daya yang diperoleh menggunakan Scada dan Plc dengan menggunakan BCU. Penelitian ini dengan melakukan perancangan sebuah alat.
Hasil pengujian membuktikan daya yang diperoleh menggunakan Scada dan Plc hasilnya lebih besar daripada menggunakan BCU. Karena pada sistem BCU, daya yang diperoleh digunakan untuk mensuplai beban dan juga mengisi baterai. Keuntungan jual-beli listrik sistem Scada dan Plc lebih besar dari sistem BCU karena daya yang dihasilkan sistem Scada dan Plc maksimal.

This thesis discusses monitoring systems and electrical power management mechanism usig scada and plc based electricity rates fluctuations. The power prodeced by PV simulator (Labview) with constant power. The power produced will be used to supply primary load or primary-secondary load or also used to charge the battery according electricity rates from PLN. The purpose of this thesis to compare the power produced by scada and plc with using bcu. This research by designing a tool.
The test results proved the power produced by Scada and Plc result greater than using the BCU. Because at the BCU system, the power produced is used to supply the load and charge the battery. Advantages of buying and selling electricity Plc and Scada system is larger than the BCU system because the power produced a maximum of Scada and Plc systems.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S45644
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Robby Julian
"Daerah X merupakan salah satu daerah di Indonesia dengan rasio elektrifikasi yang belum mencapai 100 (seratus) persen. Pertumbuhan penduduk dan peningkatan produk domestik bruto pada daerah X juga akan memacu pertumbuhan beban. Penyambungan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dapat membantu menyelesaikan permasalahan tersebut dengan memberikan suplai tenaga listrik tambahan guna meningkatkan performa pelayanan sistem tenaga listrik daerah X. Pada penelitian ini sistem tenaga listrik daerah X dievaluasi perbandingan arus hubung singkatnya, serta tegangan dan pembebanan pada bus dengan analisis loadflow sebelum dan sesudah penyambungan PLTS dengan melakukan simulasi aliran beban dan hubung singkat. Dari hasil simulasi ditemukan bahwa penyambungan PLTS pada sistem tenaga listrik daerah X menghasilkan peningkatan nilai tegangan pada setiap bus dalam rentang yang masih sesuai dengan standard SPLN 1:1978 yaitu lebih dari 90% dan dibawah 105% nilai tegangan nominal bus, di mana nilai tegangan tertinggi terdapat pada bus 2 sebesar 67,759 kV (96,8% tegangan nominal bus) sementara nilai tegangan terendah terdapat pada bus 3 sebesar 18,253 kV (91,27% tegangan nominal bus) serta meningkatkan arus hubung singkat pada 7, 9, dan 29 dengan peningkatan tertinggi terdapat pada bus 9 sebesar 1,85% dan peningkatan terendah pada bus 29 sebesar 0,48%

Area X is one of many in Indonesia that has not yet reached 100 (a hundred) percent electrification ratio. Increment in population and gross domestic product of area X will also spur load growth rate. Connecting Solar Power Plant (PLTS in Indonesian) can help solve those setbacks by providing additional electrical power supply to enhance the performance of service in area X power system. In this study, area X power system will be evaluated in the difference it experiences before and after PLTS connection in terms of short circuit and bus voltage level as well as loading percentage using loadflow simulation. It is found from the simulation that a connection of PLTS to Area X power system causes an increase in voltage on every bus within range of tolerance of SPLN 1:1978 which is more than 90% and less than 105% of bus nominal voltage, where the highest bu voltage is on bus 2 with 67,759 kV (96,8% of bus nominal voltage) while the lowest bus voltage is on bus 3 with 18,263 kV (91,27% of bus nominal voltage), as well as increases the short circuit current on bus 7,9 dan 29 with the highest increase on bus 9 by 1,85% and the lowest increase on bus 29 by 0,48%"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasibuan, Faizal Harits
"Suatu sistem tenaga listrik tidak akan terlepas dari adanya gangguan baik yang bersifat internal ataupun eksternal. Gangguan tersebut tentu akan berpengaruh terhadap kualitas daya sistem. Permasalahan utama dalam kualitas daya listrik pada sistem distribusi, khususnya perindustrian ialah terjadinya lendutan tegangan. Lendutan Tegangan juga dapat disebabkan adanya pengasutan motor yang berkapasitas besar dalam suatu sistem menyebabkan terjadinya masalah-masalah tertentu pada sistem distribusi tersebut. Kegagalan atau kinerja peralatan yang tidak seharusnya hingga terhentinya kegiatan produksi merupakan beberapa akibat dari Lendutan Tegangan. Sehingga mengakibatkan kerugian yang sangat besar dari sisi ekomomi. Dengan menggunakan PWM-Switched Autotransformator hal tersebut dapat ditanggulangi dengan rentang kompensasi 1.02 -1.03 pu.

An electric power system can?t be separated from the disturbances both internal and external. The disturbances will certainly affect the quality of the power system. The main problem in the power quality in distribution systems , particularly industrial systems is the voltage sag . Voltage Sag also can caused by large motor starting on the distribution power system. Voltage Sag can cause certain problems in the distribution system. Failure or performance of equipment, up to the cessation of production activities are some of the consequences of the Voltage Sag that can resulting in huge losses. By using the PWM - Switched autotransformer, it can be overcome with range of compensation 1.02 ? 1.03 pu."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S59301
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ishak Kasim
"Mengoperasikan seluruh unit pembangkit tenaga listrik dalam suatu sistem tenaga listrik untuk melayani beban tertemu, tidak ekonomis. Perlu ditentukan besarnya daya yang disalurkan oleh tiap unit pembangkit agar dapat beroperasi pada biaya pembangkitan yang minimum, dengan melakukan optimalisasi pada sistem pembangkit tenaga listrik, Pada tesis ini akan dibahas mengenai kontnbusi daya masing-masing unit pembangkit agar sistem dapat bekerja secara optimal. Optimalisasi daya nyata diperoleh dengan fungsi tujuan meminimalkan biaya pembangkitan dengan memperhatikan kendala - kendala yang ada. Fungsi tujuan merupakan iimgsi Lagrange, dengan kendala kapasitas maksimurn dan minimum unit pembangkit dan diasumsikan bahwa tegangan sistem konstan. Pembahasan tesis ini dibatasi pada optimalisasi pembangkit tennis besar area I sistem Jawa - Bali tahun 1999. Perhitungan dilakukan dengan program MATLAB yang dioperasikan pada komputer personal dengan menggunakan metode iterasi lamda. Validasi program juga dilakukan dan hasilnya menunjukkan bahwa program dapat digunakan untuk menghitung optimalisasi daya pada sistem yang ditinjau.

Operating all power generating plants in a power system to serve a certain load, will not be economical. It is needed to detemiine the power to be dispatched by each unit to operate at a minimum generation cost by optimalisation of the power generating system. This these will deal with the contribution of each unit to have a optimal functioning system- Real power optimalisation can be obtained by minimisation of the generating cost objective function while keeping existing constraints in mind. The objective function is a Lagrange function with maximum and minimum generating capacities as constraints and a constant system voltage as an assumption. The scope of this these will be the optimalisation of big thermal plants of Java - Bali tisrt area system in the year 1999. Calculations are being done with Matlab program operated on a personal computer, using lambda iteration method. Validation of the program was being done and the results showed that the program can be utilized to calculate power optimalisation ofthe said system."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T3759
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kukuh Kurniawan
"Pembangkit listrik memikul beban energi listrik yang senantiasa berubah. Oleh karena itu, kemampuan manuver pembangkit listrik untuk selalu mengikuti perubahan set-point harus baik. Pengendalian pembangkit listrik tenaga fosil menggunakan pengendali feedforward berbasis neural network bertujuan agar pembangkit memiliki kemampuan manuver yang baik. Pembahasan meliputi perancangan dekopler dan pengendali feedforward berbasis neural network.
Analisa dilakukan terhadap kemampuan dekopler mengurangi interaksi yang terjadi pada sistem multivariabel dan perbandingan unjuk kerja antara sistem dengan pengendali konvensional PID dan pengendali feedforward berbasis neural network. Simulasi dilakukan dengan bantuan perangkat lunak Matlab versi 6.5.
Dari simulasi, dapat dilihat bahwa sistem dengan pengendali feedforward berbasis neural network memiliki kemampuan manuver lebih baik dibandingkan dengan pengendali PID, hanya saja kekurangannya %OS masih lebih dari 10%. Oleh karena itu, pada simulasi terakhir dilakukan pengaturan ulang parameter Kp, Ki, dan Kd untuk memperbaiki transien respon sistem."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40075
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>