Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 158176 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dananto Farizandi
"Pengujian kabel fleksibel ini merupakan salah satu gambaran kemajuan dalam bidang instalasi listrik dimana kebutuhan dan kemudahan akan listrik di tahun-tahun mendatang akan bertambah. Kabel fleksibel menjadi alternatif pelengkap kabel instalasi tetap NYM sebagai kabel untuk instalasi listrik rumah. Dengan mencari karakteristik kabel fleksibel makn diharapkan kabel fleksibel ini dapat melengkapi kabel instalasi tetap sebagai pilihan kabel untuk instalasi listrik. Dengan berbagai kelebihannya. sangat mungkin kabel fleksibel menjadi pelengkap utama untuk instalasi rumah. Karakteristik penghantar kabel yang didapatkan merupakan suatu hal yang betgautung kepada banyak parameter. Parameter yang digunakan dalam pengujian ini adalah resistansi, tegangan jatuh kenaikan temperatur, dan dimensi penghantar kabel. Sebagai pembanding adalah kabel instalasi tetap NYM inti tunggal dengan luas penampang 2.5 mmz dan 4 mm2. Dari hasil pengujian didapatkan resistansi penghantar kabel fleksibel lebih kecil dari penghantar kabel 2.5 mm2 tetapi lebih besar daripada penghantar kabel 4 mm1 , begitu juga tegangan jatuhnya. Kenaikan temperatur penghantar kabel fleksibel adalah terkecil dibandingkan kedua penghantar kabel lainnya. Sedangkan dimensi penghantar kabel fleksibel lebih besar dari penghantar kabel 2.5 mm2 dan lebih kecil dari penghantar kabel 4 mm2. Kebutuhan bahan untuk penghantar kabel inti tunggal 2.5 mm2 adalah yang terburuk, karena untuk volume yang sama ( 1 cm3 ) resistansinya adalah yang terbesar."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S39295
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Falcon, Rafael
"Pada suatu kabel, faktor termal atau panas merupakan suatu hal yang harus diperhatikan. Dimana kapasitas arus suatu kabel sangat dipengaruhi oleh karakteristik termal dari bahan-bahan penyusunnya khususnya bahan konduktor dari kabel tersebut. Rugi-rugi panas akibat arus yang besar akan dilepaskan pada bahan penyusun kabel tersebut. Pemanasan yang sangat tinggi, melebihi ketahanan bahan kabel tidak hanya mengakibatkan kegagalan isolasi saja, namun dapat mengakibatkan putusnya bahan konduktor pada kabel.
Pengujian karakteristik termal dan resistansi konduktor pada kabel NYM 2 x 1.5mm² ini dilakukan dengan memberikan arus yang sangat besar, jauh melebihi arus maksimalnya. Pengujian dilakukan dengan level arus yang berbeda sampai dengan putusnya bahan konduktor pada kabel.
Berdasarkan pengujian yang dilakukan didapatkan bahwa pemberian arus listrik pada kabel mengakibatkan kenaikan temperatur pada kabel. Kabel dapat mencapai suhu yang sangat tinggi karena arus listrik yang melewati kabel jauh lebih besar dari kemampuan kabelnya. Kemudian terjadi kegagalan isolasi kabel hingga mencapai titik bakar. Jika hal tersebut terjadi terlalu lama maka panasnya akan sangat tinggi, kemudian dengan adanya udara yang mengandung oksigen dan ditambah lagi dengan adanya benda kering yang mudah terbakar maka dapat menyebabkan timbulnya api. Api yang tidak bisa dikendalikan dapat menyebabkan kebakaran.

In a cable, thermal factor is a matter that must be considered. Where the current capacitance of a cable is affected by the thermal characteristics of materials, especially basic conductor materials of the cable. Heat-loss or joulean loss due to the high current will be dissipated in the material of the cable. Overheating, exceeding the resilience of the cable not only lead to failure of the insulation, but can lead to the rupture of the conductor.
The Testing of thermal characteristics and conductor resistance on the cable NYM 2 x 1.5mm² is done by providing a high current, far exceed the maximum current rating for the cable. The tests conducted with a different current levels until reach the limit of the conductor.
Based on the testing, found that the current of electrical cable could increase the temperature in the cable. Cable can reach very high temperatures because the electric current passing through the cable far more than the ability of the cord. Then the cable insulation failure could reach a burning point. If it happened too long, the heat will be very high, with the air which is containing oxygen, and by the objects which is combustible dry, can make the onset of fire. Fire that can not be controlled could be a fire disaster.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52163
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Burhani
"Pada suatu kabel tenaga, faktor panas merupakan suatu hal yang harus diperhatikan. Kapasitas arus suatu kabel tenaga dipengaruhi oleh karakteristik termal dari bahan-bahan yang menyusun kabel tersebut. Pada kabel tenaga panas yang timbul akibat rugi-rugi akan dilepaskan melalui bahan-bahan penyusun kabel yang memiliki resistansi termal yang cukup tinggi, sehingga proses disipasi panas pada suatu kabel lebih sulit dibandingkan saluran udara. Pemanasan yang terjadi pada kabel tenaga akan mempengaruhi bahan isolasi yang digunakan. Pemanasan yang melebihi ketahanan panas bahan isolasi akan mengakibatkan kegagalan bahan isolasi serta mempercepat penuaan.
Pengujian karakteristik termal pada kabel XLPE tegangan menengah 20 kV dilakukan dengan memberikan arus bolak-balik konstan pada suatu potongan kabel XLPE 20 kV tipe N2XEBY. Pengujian dilakukan sebanyak lima kali dengan level arus yang berbeda setiap pengujian. Pada pengujian diukur temperatur pada konduktor, bahan isolasi serta permukaan luar kabel setiap 15 menit sampai terjadi kesetimbangan temperatur (steady-state).
Dari pengujian yang dilakukan didapatkan bahwa pemberian arus listrik pada kabel mengakibatkan kenaikan temperatur pada bagian-bagian kabel, terutama konduktor, sampai mencapai keadaan setimbang (steady-state). Data hubungan antara kenaikan temperatur yang terjadi pada bagian-bagian kabel dengan waktu diregresikan dengan menggunakan fungsi step sehingga terlihat kenaikan temperatur maksimum, yaitu saat mencapai keadaan steady-state, serta time-constant-nya. Dari hasil pengujian juga diperoleh hubungan antara arus dengan kenaikan temperatur maksimum, arus dengan time-constant serta antara arus dengan selisih temperatur antara konduktor dan permukaan kabel."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40169
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pungkie Oktharia Hermawan
"Pertumbuhan kelistrikan diproyeksikan akan terus meningkat seiring dengan program peningkatan rasio elektrifikasi dan pertumbuhan daerah perumahan yang akan terus menjamur di wilayah pinggiran kota mendorong peningkatan linear akan pemakaian kabel XLPE yang menjadi produk unggulan dalam sistem distribusi tegangan menengah. Meskipun menjadi unggulan, kabel XLPE masih memiliki permasalahan utama akan kegagalan isolasi yang berupa pemohonan listrik ataupun pemohonan air. Kedua masalah ini berawal dari adanya partial discharge, dimana dapat ditentukan oleh adanya kontaminan, seperti void (rongga udara) di dalam isolasi kabel. Dengan diadakannya type test oleh PT. PLN (Persero) PUSLITBANG Ketenagalistrikan pada kabel yang akan diproduksi, dimana pada mata uji pengujian partial discharge diperoleh hasil pengujian bahwa parameter ukuran kabel tidak mempengaruhi besarnya partial discharge, sedangkan parameter suhu memiliki pengaruh linear terhadap besarnya partial discharge terukur, selain itu terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhi besarnya hasil pengujian.

Projected growth in electricity will continue to increase along with the electrification ratio improvement program and the growth of the residential area which will keep mushrooming in the suburb regions that will encourage linear increasing in use of the XLPE cable as a flagship product in the medium voltage distribution system. In spite of being seeded, XLPE cable still has the main problem against the insulation failure, namely electrical treeing or water treeing. Both these issues were derived from the existence of partial discharge, which can be determined by the presence of contaminants, such as voids (air cavity) in the cable insulation. As the type test that held by PT. PLN (Persero) PUSLITBANG Ketenagalistrikan on the cable that will be produced, in which the partial discharge test obtained the test results that the cable size parameter does not affect the partial discharge measured, whereas the temperature parameter has linear effect in partial discharge measured, in addition there are another factors that affect the partial discharge measured."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42967
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fahmi Idris
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
TA2410
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S34741
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fika Dwi Nikendary
"Unit pengolahan air limbah merupakan satu kesatuan alat-alat pengolahan air limbah dimana akan berjalan dengan baik apabila kinerja dari masing-masing alat dapat saling mendukung. Proses ini membutuhkan biaya yang sangat besar karena alat-alat yang dibutuhkan banyak dan mahal. Penemuan dalam perkembangan alat pengolahan limbah telah dilakukan dan diterapkan di lapangan. Salah satu alat yang telah ditemukan adalah penemuan dari Ir. Agus S., M.Sc. dengan menggabungkan fungsi aerasi dan pompa (aerator pump), dimana digunakan suatu rotating blade. Alat ini telah digunakan selama kurang lebih 9 tahun dan hasil yang telah dicapai cukup memuaskan, namun alat ini masih memiliki kekurangan yaitu kurang efektif untuka air limbah yang mengandung benang dan serat (debris). Oleh sebab itu untuk mengatasinya digunakan fixed screw cylinder sebagai pengganti rotating blade, yang menjadi dasar penelitian ini. Adapun tujuannya untuk menciptakan suatu alat yang dapat membantu dalam pengolahan air limbah hemat energi. Dalam percobaan ini digunakan air bersih sebagai pembanding utama, air tissue, dan air tanah.

The processing unit of waste water is a union of many components, which would be working well if the performance of each component supporting one another. The processing of waste water cost highly, because all the components needed are a lot and expensive. The invention of developing waste water components has been done and applied in the field area. One of the invented components was founded by Ir. Agus, M.Sc, by combining the function of aeration and pump (aerator pump) and using rotating blade. These components have been used for about 9 years, and the result that has been reached was satisfied enough, but these components still have disadvantages of the decreased of effectiveness for waste water that contain debris. This is a kind of waste water which interrupted the performance of the components. To overcome this problem we uses fixed-screw cylinder to replace rotating blade, which become the basic of research. The purpose is to create a component in order to help saving energy of waste water processing. This research uses clean water as the main comparative, water+tissue, water+soil."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S35462
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darius Yanthony
"SEA-ME-WE 3 dan 4 adalah salah satu backbone utama penopang sistem komunikasi kabel laut (SKKL) dunia yang masih beroperasi sekarang. Berada dalam tingkatan generasi yang sama, kedua SKKL ini saling menopang satu sama lain. Skripsi ini menganalisis perbandingan beberapa aspek prinsipil dari kedua SKKL tersebut, dari protokol multipleks, teknologi multipleks, penguat, dan hal nonteknis. Selain itu, disertakan juga analisis kestabilan SKKL sebelum disimpulkan ke dalam analisis kinerja. Agar pembaca dapat memahami topik secara lebih baik, dasar-dasar sistem komunikasi kabel laut diberikan secara singkat pada bagian tersendiri.

SEA-ME-WE 3 and 4 together is one of main backbone supporting world undersea cable system which is still operating now. Born at same generation, both of them are intended to provide redundancy for each other. This final project will analyze comparison of several important aspects of both cable systems, starting from the multiplexing protocol, multiplexing technology, amplifiers, and nontechnical aspects. In addition to that, analysis of cable system stability will also be presented before being integrated and concluded in performance analysis. In order to give better understanding of the topic to the readers, basic principles of undersea cable system will also be provided in separate parts."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51474
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ardiani Chandra Dewi
"
ABSTRAK
PT. X merupakan sebuah perusahaan yang memproduksi kabel-kabel, khususnya kabel telepon dan kabel listrik. Dalam produksi, mesin-mesin lebih banyak berperan (machine automated) dalam menghasilkan produk-produk yang diinginkan sehingga ketersediaan suku cadang diperlukan untuk menjamin ketersediaan mesin-mesin yang berlilngsi sebagaimana semestinya.
Pada saat ini, suku cadang yang tersedia di gudang pemeliharaan berjumlah lebih kurang B000 item Dalam menjalankan kebijakan terhadap persediaan suku cadang sebanyak ini, perlu dilakukan reduksi dalam memberikan prioritas perhatian terhadap suku-suku cadang yang ada.
Untuk itu, dilakukan analisis untuk menentukan prioritas suku cadang mana yang lebih perlu diperhatikan dan mana yang dapat diprioritaskan terakhir. Analisis yang dilakukan meliputi analisis ABC dan analisis pergerakan terhadap suku cadang mesin pada lini produksi kabel telepon busa berkulit. Analisis pertama yang dilakukan adalah analisis frekuensi permintaan untuk menentukan suku cadang termasuk kategori fast moving, medium moving atau slow moving. Setelah itu, dilakukan analisis ABC untuk menentukan besarnya nilai yang dimiliki oleh masing-masing suku cadang. Analisis ABC membagi suku cadang kedalam kelas A, B, dan C yang berdasarkan pada prinsip Pareto. Terakhir, kedua peringkat ini digabungkan dan dianalisis hingga diperoleh peringkat gabungan yang menunjukkan prioritas suku cadang mana yang perlu diperhatikan.
Hasil analisis memperlihatkan bahwa ada beberapa komponen suku cadang yang perlu mendapatkan perhatian lebih ketat menyangkut nilai yang ada pada komponen tersebut serta frekuensi permintaannya.
"
1997
S36777
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudy Setiabudy
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>