Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 76355 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sitompul, Bonard
"Ketersedian bandwidth merupakan hal yang sangat panting bmi seliap aplikasi multimedia dan juga salah satu faktor penentu QoS pada jaringan wire-fined maupun wireless. Ada beberapa metade estimasi yang digunakan untuk mencari nilai bandwidth yang tersisa. Metade ini menggunakan paket ICMP yang akan bekerja di bawah layer aplikasi padahal pada kenyataannya estimasi bandwidth perlu dilakukan dari layer aplikasi. Pada skripsi dibuat sebuah tool yang bersifaat client-server dengan menggunakan JAVA. Tool ini mengestimasi bandwidth yang masih tersisa dengan mengirimkan sejumlah pasangan paket dengan jarak interval waktu tertentu dan mengukur dispersi interval waktu tersebut ketika diterima kembali di sisi client. Pengujian tool ini dilakakan pada jaringan wireless dan menguji bandwidth yang tersedia dalam traffic tertentu. Dengan menggunakan tool terlihat bahwa ukuran packet probe mempengaruhi hasil estimas dan kondisi trafic yang lebih padai diestimasi memiliki bandwidth tersisa yang Iebih kecil dari kondisi trafic sedang."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S39320
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia
"Salah satu jaringan akses ke Internet yang paling populer saat ini adalah Wireless Local Area Network (WLAN), yang terdiri dari dua konfigurasi: adhoc dan infrastruktur. Karakteristik saluran pada WLAN ditentukan oleh available bandwidth (ABW). Kanal pada jaringan WLAN merupakan sebuah medium untuk berbagi akses. ABW akan berubah tergantung padajumlah host/node yang menduduki kanal.
Tugas Akhir ini adalah pengembangan dari penelitian Wu Xiuchou dari Universitas Nasional Singapore [1], tentang mekanisme untuk mengestimasi karakteristik saluran WLAN berdasarkan pada standar IEEE 802.11 dengan fungsi koordinasi Distribution Coordinat Function (DCF). Mekanismenya ditentukan oleh kualitas saluran nirkabel yang direpresentasikan oleh Signal to Noise Ratio (SNR) pada saat kanal WLAN diduduki oleh node-node yang mengalami saturasi maupun yang tidak.
Tugas Akhir ini memanfaatkan Network Simulator (Ns) versi 2.26 dengan ekstensi yang dikembangkan oleh Wu Xiuchou [1] untuk mensimulasikan karakteristik saluran WLAN dengan konfigurasi infrastruktur. Pada Tugas Akhir ini telah berhasil disimutasikan karakteristik saluran pada jaringan infrastuktur WLAN antara node dan Access Point (AP) dengan menggunakan tiga skenario. Seluruh node yang disimulasikan bertindak sebagai pengirim yang terdiri dari node yang mengalami saturasi dan yang tidak. Node yang saturasi bergerak mendekati AP sedangkan node yang tidak mengalami saturasi bergerak menjauhi AP.
Hasil analisa kejadian yang dialami oleh node 1 menunjukkan bahwa rata-rata ABW dan jumlah node menghasilkan hubungan yang tidak linier yaitu: untuk 1 buah node yang saturasi rata-rata ABW adaiah 4,037 Mbps, untuk 3 buah node adalah 2,028 Mbps, dan untuk 5 buah node adalah 1,413 Mbps. Dan dari ketiga skenario, rata-rata SNR yang dialami oleh node 1 cenderung mengalami pengurangan yaitu pada skenario pertama rata-rata SNR yang dialami oleh node 1 adalah 34,189 dBm, sedangkan pada skenario kedua dan ketiga berkurang sebesar 0.711 %, dan 1,027 % terhadap skenario pertama."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40228
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Reynaldo Nasser
"Penelitian pada skripsi ini merancang, membuat, dan menganalisis sistem wireless heart rate monitor menggunakan Mikrokontroler Arduino, Xbee Wireless, dan Pulse Sensor Amped. Sistem ini berguna untuk membantu kegiatan paramedis memeriksa secara rutin pasien penderita penyakit jantung. Metode yang digunakan dalam penelitian mengikuti tahapan Software Development Life Cycle (SDLC). Bahasa yang digunakan untuk mengkonfigurasikan mikrokontroler arduino adalah bahasa C yang dikhususkan untuk mikrokontroler arduino. Selain itu diperlukan komponen utama lainnya yaitu Xbee Wireless Chip Antenna Series 2 sebagai jalur untuk komunikasi nirkabel dan Pulse Sensor Amped sebagai sensor untuk mendeteksi detak jantung. Mikrokontroler Arduino ini membutuhkan waktu selama 19,76 ms untuk melakukan pembacaan dan pengolahan data hingga siap dikirim. Pengujian serta pengambilan data diambil tiap 10 detik sebanyak 20 sampel tiap orangnya. Berdasarkan pengujian, sistem menghasilkan persentase error sebesar 3,63% terhadap perbandingan dengan EKG komersial. Jarak kerja komunikasi nirkabel pada alat adalah 0 hingga 25 meter.

This thesis discusses the design, manufacture, and analyzes the wireless heart rate monitor system using microcontroller arduino, xbee wireless, and pulse sensor amped. The function of system is to help paramedic for checking patient’s heart routinely. This research use Software Development Life Cycle (SDLC) method. C language is used for programming Arduino Microcontroller. In addition, other main components are Xbee Wireless Chip Antenna Series 2 as a communication path and Pulse Sensor Amped as a heart rate sensor. Arduino Microcontroller needs 19,76 ms to read and calculate until the data is ready to send. Data is performed by extracting 20 samples per 10 second each person. The system result has 3,63% error deviation compared to Convensional Electrocardiograph. The distance for wireless communication is 0 till 25 meter."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46904
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku Alif Rafi Akbar
"Penelitian ini membahas rancang bangun sistem komunikasi menggunakan spektrum cahaya tampak secara nirkabel untuk mengirimkan informasi berupa informasi temperatur dan kelembapan ruangan berbasis Raspberry Pi dan IC Analog to Digital Converter (ADC) seri MCP3008. Sistem komunikasi cahaya tampak yang dibangun menggunakan LED pada sisi pengirim untuk mengirimkan sinyal. Fotodiode digunakan pada sisi penerima sebagai penangkap sinyal dengan bantuan MCP3008, sinyal analog dapat dikonversi menjadi sinyal elektrik untuk diproses. Mikrokontroler Raspberry Pi digunakan sebagai pemroses sinyal informasi pada kedua sisi dengan implementasi teknik sinkronisasi dan teknik modulasi On-Off Keying. Penelitian dilakukan pada kondisi ruangan gelap dan konfigurasi Array LED 2x2 untuk meminimalisir efek pencahayaan dari ruangan sekitar terhadap kinerja dari sistem komunikasi cahaya tampak. Pada penelitian ini juga melakukan variasi jenis LED yang digunakan, variasi metode sinkronisasi alat yang dilakukan, dan variasi laju pengiriman data bit untuk melihat pengaruh performa sistem komunikasi cahaya tampak dan nilai BER yang dihasilkan. LED yang digunakan berwarna biru dengan rata-rata voltase 0.0423V untuk nilai 1 dan 0.00448V untuk nilai 0. Kecepatan transmisi yang dapat dilakukan berjarak dari 1bps hingga 10kbps dengan parameter BER ≤ 0.5 sebagai threshold. Implementasi metode sinkronisasi yang dilakukan menurunkan nilai BER sebesar 0.0945 dengan implementasi sinkronisasi kalibrasi transmisi, dan penurunan nilai BER sebesar 0.1221 menggunakan sinkronisasi dengan protokol komunikasi MQTT. Pada penelitian berikutnya Adapun pengembangan dapat dilakukan dengan implementasi Forward Error Correction (FEC) untuk memilimalisir error yang terjadi pada transmisi, dan bekerja sama dengan vendor dengan penelitian di bidang yang sama.

.
This study discusses the design of a communication system using the visible light spectrum wirelessly to transmit information in the form of room temperature and humidity information based on Raspberry Pi and the MCP3008 series Analog to Digital Converter (ADC). The visible light communication system is built using LEDs on the sending side to transmit signals. The photodiode is used on the receiving side as a signal catcher with the help of MCP3008, analog signals can be converted into electrical signals for processing. The Raspberry Pi is used as an information signal processor on both sides with the implementation of synchronization techniques and On-Off Keying modulation techniques. The research was conducted in a dark room and a 2x2 LED Array configuration to minimize the effect of lighting from the surrounding room on the performance of the visible light communication system. This study also varies the type of LED used, the variation of the synchronization method of the tool, and the variation of the data transmission rate to see the effect of the visible light communication system performance and the resulting BER value. The LED used is blue with an average voltage of 0.0423V for value of 1 and 0.00448V a for value of 0. The transmission speed that can be done is from 1bps to 10kbps with BER 0.5 as a threshold parameter. The implementation of the synchronization method reduces the BER value by 0.0945 with the implementation of transmission calibration synchronization and decreases the BER value by 0.1221 using synchronization with the MQTT communication protocol. In the next research, development can be done by implementing Forward Error Correction (FEC) to minimize errors that occur in transmission and collaborating with vendors with research in the same field.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Hal yang terutama pada jaringan wireless bergerak adalah kualitas layanan (QoS).
Jaringan wireless bergerak ini memiliki topologi yang selalu dinarnis setiap saat.
Kemungkinan putusnya koneksi pada jaringan komunikasi yang seperti ini adalah Iebih
besar. Sehingga perlu diperhatikan pertama sekali perutean koneksinya.
Pada skripsi ini diberikan suatu bentuk perutean untuk jaringan bergerak ini.
Pemecahan masalah yang diberikan bentuk perutean ini adalah pada bagaimana
memulihkan kembali link-link koneksi yang terputus akibat mobilitas node-node. Selain
itu perutean ini pun harus mampu meningkatkan kinerja jaringan, yang artinya dengan
perutean bandwith ini kualitas jaringan yang seperti ini dapat ditingkatkan. Karena
mungkin saja untuk menginterkoneksikan jaringan bergerak ini dengan jaringan berkabel
yang mengutamakan QoS dalam kinerjanya, seperti ATM ataupun Internet.
Dari pengujian-pengujian yang akan dilakukan pada simulator yang
mensimulasikan keberadaan jaringan bergerak ini, pengaruh perutean bandwith ini pada
kinerja jaringan bergerak dapat diketahui. Salah satu kelebihan dari bentuk perutean
bandwith pada simulator adalah adanya kalkulasi informasi bandwith. Ini berguna sekali
dalam membantu pembentukan call ataupun koneksi dari suatu node asal ke node tujuan."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S39793
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Hayati
"Teknologi informasi menjadi kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan masyarakat zaman sekarang. Pengguna peralatan mobile menghendaki koneksi yang simultan dimanapun dan kapanpun dan teknologi wireless menjawab tantangan kebutuhan tersebut. Selain memiliki banyak keunggulan, satu kekurangan dari teknologi wireless adalah celah keamanan pada infrastuktur jaringan. Rogue access point merupakan tindakan pencurian informasi User oleh attacker dimana attacker membuat fake access point, yang bisa dimanfaatkan oleh User untuk terkoneksi ke jaringan.
Pada penelitian ini telah dibuat suatu aplikasi deteksi dan automated response rogue access point yang berbasis web dan diimplementasikan pada jaringan wireless. Parameter yang digunkan untuk deteksi adalah rata-rata RTT dari setiap User ke gateway jaringan wireless. Dari aplikasi dan sistem testbed yang dibangun dilakukan pengujian akurasi deteksi terhadap perubahan jumlah User, beban jaringan dan jumlah rogue access point.
Hasil dari uji coba menunjukkan bahwa jumlah User, beban jaringan dan jumlah rogue access point sangat mempengaruhi performa deteksi dan autoamated response terhadap keberadaan rogue access point dengan mode repeater.

Todays the necessary of information technology can?t be separated from human lives. Users of mobile device require a simultaneous connection in everywhere and everytime and wireless technologies meet the challenges that needs. Besides having many advantages, a drawback of wireless technology is a security hole in it?s network infrastructure. Rogue access point is an act of theft of User information by the attacker in which the attacker made a fake access point, that can be exploited by User to connect to the network.
In this research has been made and implemented an application detection and automated response rogue access point based on web and implemented on the wireless network. Average RTT of each User to the wireless gateway is the parameter used for the detection system. From the applications and systems testbed that have been built, researcher tested the accuracy of detection toward the changes of number of Users, network load and number of rogue access points.
The results of this experiments showed that the number of Users, network loads and number of rogue access point greatly affect the performance of detection and autoamated response to the presence of rogue access point with repeater mode.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T43454
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aziis Priyanto
"Persaingan usaha yang sehat akan menguntungkan bukan hanya konsumen, akan tetapi juga masyarakat secara keseluruhan. Persaingan sehat akan menghasilkan tingkat harga yang relatif lebih rendah bagi konsumen. Selain itu, pasar dengan persaingan yang sehat juga akan memaksa perusahaan beroperasi dengan lebih efisien. Semua hal ini berarti konsumen, perusahaan dan negara akan diuntungkan atas banyaknya pilihan produk dan proses yang lebih efisien. Dalam berbagai literatur, untuk menganalisis suatu persaingan usaha dalam industri maka pendekatan structure, conduct, performance (SCP) adalah pendekatan yang paling banyak digunakan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur, perilaku dan kinerja dari industri jaringan tetap nirkabel telekomunikasi di Indonesia. Dalam penelitian ini digunakan metodologi structure, conduct, performance (SCP) sebagai alat analisis untuk mengetahui kondisi sesungguhnya dari industri ini. Selain itu juga dilakukan pengujian ekonometrik untuk mengetahui apakah dalam industri ini berlaku market power hypothesis atau efficient structure hypothesis.
Berdasarkan paradigma Structure Conduct Performance, konsentrasi pasar akan mempengaruhi struktur pasar, sedangkan struktur pasar akan mempengaruhi perilaku pasar dan pada akhirnya mempengaruhi kinerja pasar. Untuk mengetahui struktur pasar dalam industri jaringan tetap nirkabel dapat dilakukan dengan mengidentifikasi konsentrasi pasar, serta hambatan masuknya. Perilaku pasar dapat diketahui dengan melihat strategi harga, periklanan serta kolusi. Sedangkan kinerja pasar dapat dilihat dari profitabilitasnya. Setelah itu, juga akan dilihat pengaruh struktur terhadap kinerja, apakah mendukung market power hypothesis atau efficient structure hypothesis.
Kesimpulan dari penelitian ini selain berguna untuk memperkaya informasi untuk publik, juga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi instansi terkait untuk dapat melihat kasus ini secara lebih menyeluruh sehingga dapat dihasilkan keputusan yang lebih komprehensif. Semua hal ini bermuara pada upaya untuk menciptakan persaingan usaha yang sehat pada industri jaringan tetap nirkabel telekomunikasi di masa mendatang.

Perfect and healthy competition will grant consumer a great advantage and either do society. Perfect competition produces relatively low price level for consumer. Besides, market with healthy competition can make company operates more efficient by compulsion. This means consumer, company and country will gain profit as a consequence of product diversity and more efficient process. In many literature, structure conduct performance (SCP) approaches is the most used paradigm to analyze market competition in an industry.
This research objective is to analyze market structure, conduct and performance form fixed wireless line telecommunication industry in Indonesia. In this reserach, structure conduct performance methodology is expended as an analysis tool to identify factual condition from the industry. Futhermore, econometric testing is conducted in order to identify which hypothesis prevail in the industry, is it market power hypothesis or efficient structure hypothesis.
Based on structure conduct performance paradigm, market concentration will influences market structure, while market structure will influences market conduct and market performance. To identify market structure of fixed wireless line telecommunication industry, we can carry out market concentration and entry barrier identification. Market conduct can be identified by pricing strategy, advertising, and collution. Whereas, market performance is identified form its profitability. Then, there will also be identified how the structure affect the performance, whether it support market power hypothesis or efficient structure hypothesis.
The conclusion from the research besides as an information resources for public, can also be used as a consideration for associated instance with the aim of producing comprehensive decision. This whole things have intention to construct healthy and perfect competition in fixed wireless line telecommunication industry in upcoming time.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50338
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Sriyanto Nugroho
"ABSTRAK
Jaringan wireless ad-hoc mulai banyak digunakan dalam aplikasi multimedia. Aplikasi ini mempunyai karakteristik seperti kebutuhan akan Quality of Service (QoS). Salah satu solusi untuk menjamin QoS adalah bandwidth reservation. Dalam laporan ini, akan disampaikan evaluasi unjuk kerja MAC reservation protocol untuk dukungan trafik suara pada jaringan wireless ad hoc. Protokol dievaluasi berdasarkan pada IEEE 802.11. Dalam peneliatian ini, dibuat beberapa simulasi untuk mengevaluasi unjuk kerja dari protocol MAC yang diteliti.

ABSTRACT
The ad hoc wireless networks are increasingly used by multimedia applications. These applications are characterized by the existence of constraints on quality of service (QoS) to respect. One solution to guarantee QoS is the bandwidth reservation. In this report, I present the performance evaluation of a MAC protocol for bandwidth reservation in ad hoc networks to support wireless traffic such as voice. The protocol is evaluated based on IEEE 802.11. I have made several simulations to evaluate the performance of MAC protocol considered."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T33176
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Pujo Winarko
"Dalam dunia industri, untuk mengetahui performa mesin motor dapat dilakukan diagnosa menggunakan machinery analyzer. Machinery analyzer yang dibahas pada penelitian ini yaitu Haliza. Terdapat permasalahan dalam melakukan diagnosa mesin motor menggunakan Haliza yaitu penggunaan kabel komunikasi antara sensor kecepatan dan Haliza, yang mengurangi fleksibilitas saat proses diagnosa dilakukan dan waktu pemasangan yang cukup lama. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dilakukan rancang bangun interface untuk modul komunikasi wireless yang akan dipasang pada sensor kecepatan dan Haliza. Rancang bangun interface di kembangkan dengan menggunakan mikrokontroler ATmega16A, sebagai kontroler pada modul wireless RF CC2500. Telah dilakukan pengujian hardware dan software dari modul komunikasi wireless. Dari hasil uji komunikasi diperoleh jangkauan jarak maksimum tanpa BER (Bit Error Rate) sejauh 16 meter pada kecepatan putaran motor 1800 rpm dengan nilai RSSI -79 dBm. Kecepatan putaran motor maksimum yang dapat terukur yaitu 2100 rpm, dengan tingkat kesalahan 0.14% dibandingkan dengan hasil pengukuran tachometer. Untuk uji kehandalan komunikasi wireless, didapatkan tingkat kesalahan rata-rata sebesar 0.09% pada pengujian jarak 10 meter dengan kecepatan 2100 rpm selama 5 jam pengujian.

In the industrial, to know the performance of the machine can be diagnosed using machinery analyzer. Machinery analyzer are discussed in this research that Haliza. There are problems in diagnosing the machine using Haliza namely the use of the communication cable between the speed sensor and Haliza, which reduces the flexibility when the diagnosis is made and the installation of a long time. Therefore, in this report will be conducted design interface for a wireless communication module that will be installed on the speed sensor and Haliza. The design of the interface is developed by using microcontroller ATmega16A, as a controller in the wireless module RF CC2500. The hardware and software of the wireless communication module have been tested. Communication test results obtained maximum distances without the BER (Bit Error Rate) as far as 16 meters at a motor rotating speed of 1800 rpm with RSSI value of -79 dBm. The maximum rotation speed of the motor which can be measured at 2100 rpm, with an error rate of 0.14% compared with the measurement results tachometer. The reliability test of wireless communication, obtained average error rate of 0.09% at the testing distance of 10 meters at a speed of 2100 rpm for 5 hours of testing."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55695
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zesyara Melati Auzriani Ghaniyya
"Besarnya potensi akan penerapan transfer daya tanpa kabel pada kehidupan nyata membuat sistem Wireless Power Transfer(WPT) menjadi sorotan penelitian di banyak negara. Salah satu aplikasi dari teknologi ini yang sedang populer dan terus dikembangkan ialah wireless charger (pengisi baterai tanpa kabel). Untuk aplikasi ini, dimensi menjadi sebuah faktor penting untuk dipertimbangkan, sehingga sistem WPT dengan dimensi yang sesuai perlu dikembangkan. Sementara itu, komponen yang paling memperngaruhi besarnya dimensi perangkat dalam sistem ini ialah rangkaian osilator dalam rangkaian pemancar/transmitter.
Pada penelitian ini, penulis merancang sebuah rangkaian osilator sederhana, osilator Flyback dengan dimensi 8 x 10 cm. Rangkaian flyback ini pada dasarnya adalah sebuah driver, namun karena kesederhanaan rangkaiannya, penulis menggunakannya sebagai rangkaian osilator pada sistem WPT. Sistem yang penulis rancang bekerja pada frekuensi 700 kHz dengan efisiensi sistem 7.43% pada jarak 11 cm. Sementara efisiensi osilator ialah 15.01% pada frekuensi 7.35 kHz.

The great potential of Wireless Power Transfer system implementations to the real world has attracted many researchers‟ attention worldwide. One of its popular application is wireless charger. For this application, dimension becomes an important factor to be considered. So, a WPT System with reasonable dimension is required. Meanwhile, the component that dominate the dimension of the system is the oscillator circuit of the transmitter.
In this research, the author proposed a simple oscillator circuit, flyback circuit with the 8 x 10 cm PCB dimension. This circuit is basically a driver circuit, but because of its simplicity, the author used it as an oscillator. The system works in 700 kHz of frequency with an efficiency of 7.43% at 11 cm (distance of transmitter and receiver antenna). And the efficiency of the oscillator its self is 15.01% at 7.35 kHz frequency.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46227
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>