Ditemukan 29740 dokumen yang sesuai dengan query
Akhmad Zacky
"Skripsi ini berisi tentang rancang bangun suatu alat untuk mendeteksi jenis ikan yang bergerak di dalam air. Teknologi yang digunakan untuk mendeteksi jenis ikan, yaitu dengan teknik pendeteksian perbedaan fase sinyal yang dipantulkan oleh seekor ikan atau sekelompok ikan (schooling fish) tertentu yang spectrum fasenya tergantung dar1 besaran-besaran pergerakan ikan tersebut, antara lain: besar simpangan gerakan, kecepatan simpangan gerakan dan kecepatan berenang ikan, bentuk dan ukuran ikan. Jika ikan yang diarnati adalah ikan yang berkelompok, ada faktor-faktor tambahan. antara lain: jarak vertikal antar ikan dalam suatu kelompok, jarak horizontal antar ikan dalam suatu kelompok, sudut diagonal antar ikan dalam suatu kelompok, dan kepadatan kelompok ikan. Dengan membandingkan fase gelombang yang dipantulkan oleh beberapa jenis ikan, dapat dibedakan jenis ikan yang diamati, karena pola gerakan besaran- besaran pergerakan suatu jenis ikan adalah unik, yang tidak sama dengan jenis yang lain. Dari penelitian ini diperoleh hasil dimana seekor atau sekelompok jenis ikan dapat dideteksi dengan membandingkan bentuk spektrum dari masing-masing fase gelombang yang dipantulkan dari setiap jenis ikan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S39293
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Allpins Pribadi
"Skripsi ini berisi tentang sistem pendcteksian gelombang perubahan fase dari gerakan ikan dengan menggunakan metoda Hidden Markov Models (HMM) dengan membandingkan keseluruhan sistem terhadap perubahan ukuran code-book, besamya repetisi dan durasi sinyal. Pada sistem pendeteksian ini, gelombang perubahan fase ini akan disampling terlebih dahulu kedalam bentuk diskrit Sinyal diskrit ini diekstraksi agar diperoleh karakteristiknya dengan menggunakan MFCC (Mel Frequency Cepstrum Coefficient). Vektor data yang terbentuk kemudian dikuantisasi dengan algoritma General Lloyd Algorithm (GLA) yang selanjutnya akan ditraining dengan metoda HMM dan diidentifikasi. Pada tahap identifikasi gelombang perubahan fase (recognition), ketiga jenis parameter ini diteliti unjuk kerjanya berdasarkan tingkat akurasi yang diperoleh. Peningkatan ukuran codebook, besar repetisi dan durasi sinyal memberikan peningkatan pada persentasi keberhaslian ini. Sistem ini mempunyai persentase keberhasilan tertinggi ketika kombinasi parameternya adalah ukuran codebook 32, besar repetisi 15 dan durasi sinyal I detik Bcrdasarkan hasil ujiĀcoba, keseluruhan sistem dengan kombinasi parameter yang ada tergolong baik dengan persentase keberhasilan diantara 68%- 95%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S39981
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Universitas Indonesia, 2005
TA407
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Wahid Hartiyoko
"Kebutuhan manusia akan suatu alat pendukung kesehatan atau pencegah penyakit semakin meningkat seiring dengan berkembangnya teknologi. Banyak upaya yang dilakukan untuk mencegah ataupun mengatasi suatu penyakit yang disebabkan oleh hewan, diantaranyanya adalah nyamuk. Pada penelitian ini akan dirancang alat pendeteksi dan pengusir hewan dengan menggunakan sensor yaitu sensor ultrasonik yang dilengkapi dengan rangkaian osilator. Sensor ultrasonik ini mampu menangkap sinyal dengan frekuensi 40 kHz. Jangkauan frekuensi tersebut mampu mendeteksi adanya pergerakan nyamuk yang rata-rata rentang frekuensi pendengaran lebih kecil dari 40 kHz. Alat ini tersusun dari rangkaian penguat, filter dan osilator LC Tipe Colpitts. Rangkaian osilator adalah suatu rangkaian elektronik yang dapat menghasilkan osilasi tanpa diberikan sinyal secara eksternal. Sinyal tersebut timbul karena adanya noise pada setiap komponen yang digunakan. Osilasi tersebut timbul juga karena adanya rangkaian resonator yang menyebabkan sinyal tersebut beresonansi dan amplifier yang menguatkan sinyal tersebut sehingga tidak teredam. Osilator yang digunakan adalah jenis LC dimana rangkaian penyusun resonatornya yaitu induktor dan kapasitor. Dengan mengubah nilai kapasitansi pada resonatornya, maka frekuensi osilasinya akan berubah. Perubahan frekuensi terhadap perubahan nilai komponen kapasitor tersebut akan dijadikan sebagai karakteristik sensor kapasitif Osilator yang digunakan yaitu tipe Colpitts. Dari hasil penelitian, didapat bahwa nyamuk dapat dideteksi pada rentang frekuensi 470,3 Hz dan diusir pada frekuensi sinyal yang dibangkitkan mulai dari 26 kHz.
Human need for a tool to support health or prevention of this disease increases with technological development. Efforts are made to prevent or treat diseases caused by animals, such as the mosquitoes. In this study will be designed detectors and animal repellent by using ultrasonic sensors that are equipped with an oscillator circuit. This ultrasonic sensor is capable of capturing the signal with a frequency of 40 kHz. The frequency range can detect any movement of mosquitoes frequency range of the average hearing loss less than 40 kHz. This device consists of a series of amplifiers, filters and oscillators Colpitts LC type. Oscillator circuit is an electronic circuit that can produce oscillations without external signal is provided. The signal arises because the noise on each component used. These oscillations arise because the series resonator that resonates and causes a signal amplifier that amplifies the signal so it is not damped. Oscillator used is the type of LC in which a series of constituents its resonator are inductors and capacitors. By changing the capacitance value in the resonator, then the oscillation frequency will change. Frequency of changes of changes in component values of capacitors will be used as a characteristic of the oscillator used capacitive sensors Colpitts type. From the study, found that mosquitoes can be detected in the frequency range of 470,3 Hz and expelled at the signal frequency was raised from 26 kHz."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42876
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Siregar, Riswal Nafi
"Dalam peringatan hari ginjal sedunia menunjukkan bahwa potensi gangguan fungsi ginjal terus meningkat seiring dengan pola hidup manusia yang kurang sehat, setres dan kurang olahraga. Deteksi dini sebagai upaya menjaga kesehatan sangat dianjurkan, agar tidak semakin parah menjadi gagal ginjal yang berlanjut pada cuci darah dan cangkok ginjal sebagai jalan keluar yang tak terelakkan. Perangkat deteksi dini fungsi ginjal di rumah sakit-rumah sakit kedokteran nuklir secara diagnosa pada umumnya secara in-vivo. yaitu memasukkan radioisotop kedalam tubuh pasien, perangkat tersebut diantaranya adalah Gamma Camera, SPECT ( a Single Photon Emission Computed Tomography ) dan PET ( Positron Emission Tomography ). Peralatan-peralatan tersebut merupakan peralatan canggih yang belum terjangkau masyarakat menengah ke bawah karena mahal. Sedangkan peralatan konvensional yang ada seperti tes kreatinin darah, tidak dapat menilai ginjal kanan atau ginjal kiri yang mengalami gangguan fungsinya. Perangkat teknologi nuklir yang melakukan diagnosa fungsi ginjal secara in-vitro diantaranya adalah perangkat Radioimmunoassay. Perangkat RIA yang terdapat di rumah sakit-rumah sakit juga merupakan perangkat yang mahal sehinggga belum terjangkau masyarakat menengah ke bawah."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
T40832
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Estu Sinduningrum
"Pada tugas akhir ini membahas mengenai pengenalan jenis ikan dengan menggunakan sensor sonar. Sonar adalah sensor yang umum digunakan untuk menentukan jarak sebuah objek yang akan di deteksinya. Salah satu aplikasi penting pemanfaatan sensor sonar adalah untuk pendeteksi ikan. Pendeteksian dilakukan melalui gerakan kawanan jenis ikan, tertentu di perairan baik dilaut maupun di air tawar, yaitu dengan metode schooling. Selain mengenali jenis ikan sonar juga dapat mengetahui jarak ikan tersebut, serta dengan menggunakan perangkat GPS (Global Positioning System) dapat diketahui posisi kapal.
Pada tugas akhir ini menggunakan suatu perangkat lunak yang sudah ada untuk dapat mendeteksi objek-objek ikan melalui pengenalan suara, yaitu bentuk gelombang suara yang telah direkam dan akan disimulasikan dengan perangkat komputer. Jarak ikan didapatkan dengan mensimulasikan masukan jarak dengan menggunakan mikrokontroler, serta mengetahui posisi kapal berupa bujur dan lintang dengan menggunakan perangkat GPS.
Tugas akhir ini merancang suatu modul pada perangkat lunak pendeteksi ikan yang sudah ada, untuk mengetahui jarak ikan, posisi ikan dan posisi bujur serta lintang dari kapal dengan menggunakan perangkat GPS.
In this final project explane about recognition of fish type by using sonar sensor. Sonar sensor is a commonly used sensor to measure the distance of object which is want to be detected. One of the most important used of sonar sensor is as a fish detector. Detection is done trough the movement of a certain a type of fish in the sea or plain water by using schooling method. Besides recognizing the fish type trough sonar, also can measure the distance of our fish and ship position by using GPS. In this final project software are implemented and used to detect fish through voice recognition. A wave shape which is already recorded will be simulated using this software. The distance of fish is gained by simulating the distance input using microcontroller which also can be use to determine the position of ship in the longitude and latitude form using gps. In this final project designs a module at fish detector software which there are, to know fish distance, position of fish and position of longitude and latitude from ship by using peripheral GPS."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40546
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Universitas Indonesia, 2008
TA625
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Yusuf Ridha
"Telah dibuat suatu rancang bangun sistem pemisahan telur berdasarkan kualitas berbasiskan microcontroller. Sistem ini dirancang dengan tujuan untuk mempermudah para peternak ayam petelur untuk memisahkan telur busuk dengan telur bagus yang ada dipeternakan dan diletakkan ditempat yang berbeda yang
dikontrol secara otomatis oleh sebuah microcontroller. Sehingga akan mempermudah dalam hal pengepakan atau pengemasannya sehingga tidak merugikan konsumen. Pada sistem ini digunakan sebuah sensor warna TCS230 untuk mendeteksi tiga buah warna dasar yaitu merah, hijau dan biru dari kondisi telur tersebut. Sensor tersebut terdiri Photodiode disusun secara array 8x8 dengan konfigurasi: 16 photodiode dengan filter warna merah, 16 photodiode dengan filter warna hijau, 16 photodiode dengan filter warna biru, dan 16 photodiode tanpa filter dan rangkaian pengubah arus ke Frekuensi. Output frekuensi ini kemudian dibaca dan diproses oleh microcontroller yang selanjutnya memberi
perintah ke actuator untuk bergerak sesuai kondisi telur yang dideteksinya. Selain itu untuk memperjelas hasil proses microcontroller maka ditampilkan pula dalam tampilan LCD.
Was made by some drafted got up the separation system of the egg wasbased on the quality have as a base microcontroller. This system was drafted withthe aim of facilitating the layer breeders to separate the rotten egg from the goodegg available dipeternakan and was placed ditempat that was different that wascontrolled automatically by one microcontroller. So as will facilitate in the matterof the packing or his packaging so as to not cause a loss to the consumer. In thissystem was used by a colour censor TCS230 to detect three colours of thefoundation that is red, green and blue from the condition for this egg. This censorconsisted Photodiode was compiled in an array manner 8x8 with theconfiguration: 16 photodiode with the red colour filter, 16 photodiode with thegreen colour filter, 16 photodiode with the blue colour filter, and 16 photodiodewithout the filter and the series pengubah the flow to the Frequency. Output thisfrequency was afterwards read and was processed by mikrokontroler thatfurthermore gave the order to actuator to move in accordance with the conditionfor the egg that was detected by him. Moreover to clarify results of the processmicrocontroller then was put also forward in LCD display."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Diana Marthina Chalim
"Telah di buat alat ukur efek Doppler menggunakan sensor ultrasonik transmitter sebagai sumber gelombang dan sensor ultrasonik receiver sebagai penerima gelombang. Tujuan dari alat ukur ini adalah untuk menunjukkan adanya peristiwa efek doppler (pergeseran frekuensi) pada udara, dimana frekuensi akan tinggi ketika sensor ultrasonik transmitter mendekati sensor ultrasonik receiver. Sebaliknya, frekuensi akan rendah ketika sensor ultrasonik transmitter menjauhi sensor ultrasonik receiver.Rangkaian ultrasonik transmitter menggunakan IC 555 sebagai astable multivibrator yang akan menghasilkan output sinyal frekuensi sebesar 40KHz. Sinyal frekuensi ini diharapkan dapat diterima oleh ultrasonik receiver. Jika dipasangkan dengan receiver yang cocok, sinyal frekuensi ini akan diproses oleh mikrokontroller dengan metode pengukuran periode waktu. Ketika transmitter bergerak, akan mengaktifkan perhitungan kecepatan yang diukur menggunakan rotasi disk dengan lubang pada sensor optocoupler. Tegangan pada motor DC akan divariasikan menggunakan metode PWM yang dikendalikan oleh mikrokontroller sehingga menjadi variasi kecepatan dari ultrasonik transmitter. Hasil dari sinyal frekuensi yang diterima oleh receiver dan kecepatan dari ultrasonik transmitter ketika bergerak akan ditampilkan pada LCD. Sistem alat ukur ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu sensor ultrasonik transmitter dan receiver sebagai penghasil dan penerima gelombang, mikrokontroller sebagai sistem kendali dan pengolahan data dan Bascom sebagai bahasa pemrograman.
Has made the design of ultrasonic wave Doppler effect measurement equipment using sensor ultrasonic transmitter as source of wave and sensor ultrasonic receiver as observer of wave. The purpose of this equipment is to demonstrate the Doppler effect (frequency shift) through air, which frequency increasing when the ultrasonic transmitter approach to the ultrasonic receiver. Likewise, the frequency decreasing if the ultrasonic transmitter moving away from the ultrasonic receiver. The circuit of ultrasonic transmitter uses a 555 timer IC configured as an astable multivibrator that will output a signal frequency is about 40KHz. These signal frequencies are intended to be picked up by matching ultrasonic receiver. If paired with a matching ultrasonic receiver, these signal frequencies will be processed by microcontroller with inverse period measurement method. When the transmitter is moving, the actual speed measured using rotating disc with holes in optocoupler sensor will be activated. The voltage across DC motor is varied using PWM method, which is controlled by microcontroller become variation speeds of ultrasonic transmitter. The result of signal frequency that is received by ultrasonic receiver and speed of ultrasonic transmitter when is moving will be displayed on LCD. There are three of main systems; are ultrasonic sensor transmitter and ultrasonic sensor receiver as source and observer wave, microcontroller control system and Bascom as programmer language."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42877
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library