Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 185123 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Pengujian mengenai alat penghisap debu ini merupakan salah satu
gambaran dalam perindustrian berdasarkan prinsip kerja dari gaya elektrostatik.
Dengan mencari efisiensi yang optimal maka diharapkan alat penghisap debu ini
dapat mengurangi jumlah polusi udara akibat partikel-partikel yang ada di udara
akibat emisi sehingga dapat mencemari lingkungan sekitarnya. Gambaran industri
yang direpresentasikan adalah suatu manufaktur yang menggunakan bahan baku
dan emisi berupa partikel kalsium karbonat untuk proses produksinya. Jenis
industri tersebut banyak dijumpai seperti pada proses pembuatan semen, batu
hiasan(ornamenta1 stone), dan lain-lain.
Efisiensi yang didapatkan merupakan desain yang bergantung kepada
banyak parameter. Untuk mendapatkan efisiensi yang optimum, pengujian ini
menggunakan parameter kombinasi dari jenis korona pada bahan elektroda
alumunium, besi, dan seng dengan kerapatan bintik 1 cm, 1,5 cm, dan 2 cm
dengan kecepatan angin konstan dan ukuran luas elektroda adalah 20 x 10 cm2.
Adapun dari hasil pengujian yang didapatkan ternyata efisiensi optimum
dimiliki oleh elektroda dengan bahan material alumunium yang diberi korona
negatif dengan kerapatan bintik yang diterapkan berjarak 1,5 cm dengan efisiensi
sebesar 69,98 % pada kuat medan listrik sebesar 7,93 kV/ cm."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S39792
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinuraya, Arwadi
"An Electrostatic Precipitator (ESP) is one of the most widely used particulate collection device. It has many advantages: Its range of size is enormous; it is used on the largest fossil-fuel-fired electric generating plants and in small household air-conditioning system as well. It is versatile enough to provide virtually complete collection of particles of many substances, both solids and liquids. It can operate at high temperatures and pressures and its power requirement are low. An ESP use electric field from DC High Voltage to generate corona field to ionize particles coming through.
The efficiency of an ESP theoretically influenced by gas flow, particles size and particle migration velocity. The material and form of the collecting plate electrodes are usually not included in efficiency formulas; in fact both of them influence the migration particle velocity. Flat, spotted and ram electrodes are electrodes form that will be analyzed in this thesis because each of them gives a different corona field. Aluminum, zinc and iron are electrodes material which will be analyzed also. The influence of forms and materials of electrodes will tested on CaCO3 and Ca(OH)2 particles using a DC high voltage power source will be tested to get a conclusion.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T8145
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
03/Gar/a-1
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Iwa Garniwa M.K.
"ABSTRAK
Pemanfaatan gejala korona yang terjadi pada teknik tegangan tinggi adalah digunakan untuk alat penangkap debu listrik statis. Penelitian ini dilakukan dalarn pemanfaatan gejala tersebut agar dicapai effisiensi yang tinggi dengan merubah beberapa parameter yang ada dalam perhitungan effisiensi. Batas tegangan yang dapat dimanfaatkan adalah antara saat timbulnya gejala korona hingga pra kegagalan tegangan. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa parameter seperti jarak antar elektroda dan bentuk elektroda. Dalam disain alat penangkap debu listrik statis, kedua parameter ini diasumsikan konstan, sehingga peluang untuk meningkatkan effisiensi adalah dengan merubah beberapa variabel lain seperti, besar tegangan, debu yang akan dilewatkan, kapasitas aliran gas, dan luas penampang pengumpul. Hasilnya dapat digunakan sebagai acuan disain alat penangkap debu listrik statis."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
"Presipitator elektrostatik merupakan salah satu alihkasi yang digunakan untuk memisahkan partikel-partikel dari kandungan udara. Presipitator elektrostatik digunakan pada saluran gas buang industri-industri dan pembangkitan untuk meminimalisasikan partikel-partikel dari kandungan gas buang akibat aktifitasnya. Presipitator elektrostatik menggunakan efek tegangan tinggi untuk melakukan proses ionisasi dan proses pemuatan.. Kerja presipitator dipengaruhi oleh beberapa parameter, diantaranya bentuk-bentuk elektroda, tegangan elektrada, dan jenis partikel. Parameter-parameter tersehut akan mempengaruhi eftsiensi kerja presipitator elektrostatik. Untuk mendapatkan optimalisasi kerja presipitator elektrostatik maka perlu dilakukan pengujian dengan memvariasikan parameter-parameter tersebut. Hasil pengujaon akan memperlihatkan banyaknya parlikel yang terkumpul pada elektrada­ elektroda. Hasil pengujian dilakukan perbandingan dan analisis sehingga akan didapatkan parameter yang menunjukan kerja presipitator elektrostatik optimal. Pada tulisan ini, parameter yang digunakan adalah variasi bentuk elektroda positif, tegangan elektroda, dan jenis partikel. Pengujian dilakukan dengan tegangan tinggi arus searah"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S39697
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anugrah Hermanto
"Faktor ekonomis dan keandaan menjadi suatu keharusan dalam sistem transmisi dan distribusi. Gejala korona merupakan salah satu persoalan yang timbul dalam sistem transmisi tenaga listrik tegangan tinggi karena menimbulkan rugi-rugi transmisi dan mengganggu lingkungan sekitar. Salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya korona adalah kondisi penghantar, yakni bentuk elektroda, jarak celah antar elektroda, dan diameter kawat penghantar. Untuk itu perlu dilakukan pengujian terhadap berhagai bentuk elektroda guna mendapatkan karakteristik dan pengaruh dari bentuk elektroda yang dianggap mewakili keadaan sebenarnya.
Pada kondisi ruangan dan jenis bahan elektroda yang sama, jarak celah antar elektroda mempengaruhi tegangan awal terjadinya korona, dimana kenaikan tegangan awal korona berbanding lurus secara logaritma terhadap jarak antar elektroda. Dan pada jarak antar elektroda di bawah 20 mm, proses korona tidak dapat diamati, melainkan langsung terjadi kegagalan. Bentuk permukaan elektroda sangat berpengaruh terhadap terjadinya korona, dimana pada elektroda jarum, tegangan awol terjadinya korona lebih rendah dibandingkan dengan elektroda type batang atau type flat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S39635
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanang Eko Prasetyo
"Tegangan Surja merupakan suatu bentuk tegangan yang memiliki karakteristik untuk naik dengan sangat cepat dengan nilai tegangan puncak yang tinggi dan kemudian turun dengan cepat pula. Akibat timbulnya regangan surja ini dapat mengakibatkan kerusakan pada peralatan elektronik dan peralatan yang sebagian besar menggunakan bahan semikonduktor yang sangat peka terhadap Ionjakan tegangan dan dapat mengakibatkan kerugian yang sangat besar.
Oleh karena hal tersebut diperlukan sistem perlindungan internal yang dapat mengurangi efék dari surja tersebut. Spark Gap merupakan peralatan sederhana yang dapat digunakan sebagai komponen awal dalam suatu sistem perlindungan lnternal yang harganya relatif murah dan dapat menyalurkan energi yang besar untuk kemudian sisanya akan diatasi oleh perlengkapan perlindungan Iainnya . Untuk dapat memperoleh nilai tegangan yang dapat dipotong oleh spark gap tersebut diperlukan adanya jarak celah tertentu dan juga material yang memiliki karakteristik tertentu."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S39747
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salahuddin Junus
"Pada penelitian ini akan dibuat material komposit aluminium dengan penguat Al2O3. Material ini mempunyai kekuatan tinggi dan ringan yang nantinya akan digunakan sebagai material alternatif untuk pipa tanpa sambungan. Metode pembuatan pipa tanpa sambungan ini melalui proses Stir Casting dan Centrifugal Casting.
Dari hasil penelitian, menunjukkan bahwa dengan penambahan penguat Al2O3 akan meningkatkan sifat mekanik komposit. Nilai kekerasan meningkat seiring dengan penambahan penguat. Pengaruh dari variabel proses pada penelitian ini di analisa dengan pengamatan struktur mikro, SEM-EDX.
Dari hasil pengamatan terlihat bahwa munculnya fasa baru MgO dan MgAl2O4 akan meningkatkan wettability dan sifat mekanik komposit. Nilai porositas dan nilai kekerasan komposit akan meningkat akibat pengaruh dari %Vf Al2O3 dan %wt Mg. Nilai kekerasan tertinggi dicapai sebesar 54HRB pada 20% Vf Al2O3.
Dari hasil penelitian komposit aluminum dengan penguat partikel keramik diperoleh suatu desain material komposit yang mempunyai sifat mekanik yang unggul, seperti kekuatan, kekerasan dan tahan temperatur tinggi serta ringan. Sehingga dari hasil penelitian ini dapat diaplikasikan untuk bahan alternatif material pipa tanpa sambungan yang awalnya berbahan baja untuk diganti dengan komposit Al/Al2O3.

In this study will be made of aluminum composite material with Al2O3 reinforcement. This material has high strength and light weight which will be used as an alternative material for seamless pipe. Method for making seamless pipe through the process of Stir Casting and Centrifugal Casting.
From the results of the study, indicate that the addition of Al2O3 reinforcement will improve the mechanical properties of the composite. Hardness value increases with the addition of reinforcement. Influence of process variables in this study analyzed the microstructure observation, SEM-EDX.
From the observation seen that advent of a new phase of MgO and MgAl2O4 will increase the wettability and mechanical properties of the composite. Porosity value and the value of the composite hardness will increase due to the influence of % Vt Al2O3. The highest hardness values reached in 54 HRB of 20%Vf Al2O3.
From the research of composite aluminum with ceramic particles reinforcement obtained a composite material design which has superior mechanical properties, such as strength, hardness and high temperature resistant and lightweight. So that the results of this study can be applied to alternative materials seamless pipe material which was originally made of steel to be replaced with a composite Al/ Al2O3.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
D2006
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Tunggal Hari Yanti
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1992
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pengaruh temperatur dan radiasi terhadap interdifusi partikel bahan bakar jenis U-7Mo/Al. Paduan U−7Mo/Al memiliki potensi besar sebagai bahan bakar reaktor riset, tetapi bahan bakar ini memiliki beberapa kekurangan antara lain dapat membentuk interaction layer pada antarmuka pada saat proses fabrikasi maupun iradiasi di reaktor melalui mekaniame difusi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya interaction layer yang disebabkan oleh interdifusi atau diffusion couple paduan U−7Mo dengan pelat AlMg2 yang dipanaskan pada temperatur 500 °C dan 550 °C selama 24 jam dalam tungku arc furnace dan tungku DTA pada temperatur 30 °C hingga 1400 °C. Hasil pengamatan mikrostruktur menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM) pada sampel diffusion couple hasil pemanasan pada temperatur 500 °C belum terlihat adanya interaction layeratau pembentukan fasa baru antara partikel U−Mo dan matriks Al. Sementara itu, pemanasan pada temperatur 550 °C telah terjadi interdifusi paduan U−7Mo dengan pelat AlMg2 menghasilkan senyawa (U,Mo)Alx pada antarmuka atau interface. Hal ini didukung oleh hasil analisis DTA menunjukkan bahwa paduan U−7Mo/Al pada 500 °C mempunyai kompatibilitas panas yang baik, tetapi diatas temperatur 550 °C telah terjadi perubahan fasa a + d menjadi a + g. Pemanasan hingga 679,14 °C terjadi fasa metastabil U(Al,Mo)x dan selanjutnya mengalami proses interdifusi dengan leburan uranium membentuk interaction layer berupa aglomerat senyawa UAlx (UAl4, UAl3 danUAl2). Aglomerat yang terbentuk dari proses pemanasan secara diffusion couple maupun dalam tungku DTA dibandingkan dengan aglomerat yang terbentuk akibat proses iradiasi. Bahan bakar paduan U−7Mo/Al yang diradiasi dengan burn up 58% mengalami interdifusi antara U−7Mo dengan matriks Al menghasilkan fasa metastabil U(Al,Mo)x yang berubah menjadi layer (U,Mo)Al7, presipitat UMo2Al20, (UMo)Al3−Al dan membentuk boundary atau aglomerat UAlx (UAl4, UAl3 danUAl2). Data ini didukung oleh analisis kekerasan mikro menggunakan Hardness Vickers dilakukan terhadap kelongsong AlMg dan paduan U−7Mo (sebelum dan sesudah pemanasan) serta sampel diffusion couple U−7Mo/Al dengan pelat AlMg2 hasil pemanasan pada temperatur 550 °C. Hasil analisis kerasan mikro yang diperoleh berturut−turut adalah 64,62 dan 340,45 HV (sebelum pemanasan) dan 52,34;303,16 dan 497,34 HV (setelah pemanasan). Dari ketiga sampel uji diperoleh kekerasan paling besar pada zona antarmuka sampel diffusion couple U−7Mo/Al dengan pelat AlMg2, bila dibandingkan dengan kelongsong AlMg2 dan juga paduan U−7Mo. Perbedaan kekerasan ini menunjukkan bahwa pada pengujian interdifusi menggunakan metode diffusion couple menghasilkan senyawa baru (U,Mo)Alx pada zona antarmuka yang memiliki karakter berbeda. Terbentuknya interaction layer tidak diharapkan dalam bahan bakar dispersi U−Mo/Al karena layer senyawa (U,Mo)Alx memiliki kekerasan mikro dan densitas lebih rendah dari pada densitas rata−rata paduan bahan bakar U−7Mo/Al."
URANIA 22:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>