Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 178253 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andhika Suryawirawan
"ABSTRAK
Udara secara alami dalam kondisi normal (suhu dan tekanan ruang) mempakan suatu isolasi yang dapat memisahkan benda yang memiliki perbedaan potensial sehingga tidak terjadi hantaran arus listrik. Jika udara karena suatu hal kehilangan kuat isolasinya sehingga anrara berada yang memiliki perbedaan porensial terjadi percikan atau Ioncatan arus listrik maka kondisi ini biasa disebut dengan kegagalan isolasi udara.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan udara sebagai suatu medium isolasi ini, yaitu antara Iain : adanya elektron bebas akibat pengaruh dari Iuar, gradien tegangan antara elektroda (benda dengan perbedaan potensial), suhu (kelembaban), tekanan dan jarak antara elektroda. Skripsi ini mencoba membahas faktor-faktor yang mempengaruhi kuat isolasi udara ini secara umum dan mengkhususkannya pada pengaruh jarak sela elektroda dan tekanan udara terhadap tegangan gagal yang terjadi.
Hukum Paschen menyarakan bahwa tegangan gagal yang terjadi merupakan fungsi dari perkalian jarak elektroda, d, dan tekanan, p, dalam suatu medan Iistrik seragam, memiliki suatu keunikan karena untuk harga pd yang sama dari kombinasi p dan d yang berbeda seharusnya memiliki tegangan gagal yang sama. Hal ini pula yang akan coba dibahas dalam Analisa Percobaan Kegagalan pada Isolasi Udara dengan Variasi Tekanan dan Jarak Elektroda (H ukum Paschen).

"
2001
S34292
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Wachyudi
"PT PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang adalah perusahaan milik negara yang bergerak dalam bidang ketenaga listrikan di Indonesia khususnya di wilayah DKI Jakarta dan Tangerang berkewajiban untuk selalu meningkatkan bentuk pelayanan kepada pelanggan. Untuk meningkatkan bentuk pelayanan inilah diperlukan suatu kerjasama antara Area-area pelayanan dengan Area Jaringan, yang merupakan penyedia material-material yang dibutuhkan dalam hal pemasangan baru dan penambahan daya PT. PLN Distribusi Jakarta Raya khususnya Area Jaringan Gambir tidak memiliki suatu inventory planning dalam hal pengendalian persediaan material. Sering terjadinya kekosongan material yang dibutuhkan dan penumpukan material yang kurang dibutuhkan berlebih. Dalam pemesanan, PT. PLN Distribusi Jakarta Raya tidak mempunyai jumlah nominal dasar terhadap pemesanan suatu material. Pemesanan djlakukan apabila material-material yang dibutuhkan habis atau sudah menipis persediaannya. Penelitian ini mengusulkan untuk membuat suatu inventory planning yaitu program pengendalian persediaan masing-masing material dengan cara menghitung material yang dibutuhkan disesuaikan dengan kenaikan pelanggan untuk pemasangan baru dan penambahan daya per triwulan tiap tahunnya. Untuk mengetahui kenajkan pelanggan dilakukan analisis regresi antara kenaikan pelanggan dengan laju pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta yang berhubungan linier satu sama lain. Invenrory planning ditunjukan untuk menentukan reorder point dan safety stock dari setiap jenis material yang berbeda-beda. Jika inventory planing ini dijalankan maka tidak akan terjadi lagi kekosongan material yang dibutuhkan dikarenakan telah diketahui reorder point dan safety stock dari setiap jenis material yang berbeda disesuaikan clengan kenaikan pelanggan setiap tahunnya. Selain itu juga dirancang database untuk menghilangkan stock opname yang dilakukan setiap bulannya untuk mengetahui pergerakan material, menghemat penggunaan kertas, dan pergerakan material lebih termonitor dengan baik khususnya oleh bagian logistik sendiri."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S50214
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andhyka Soemarsono
"Dengan dikeluarkannya Undang-undang No. 20 Tahun 2002, sektor pembangkit tenaga listrik yang sebelumnya dimonopoli oleh PLN Disjaya dan Tangerang, saat ini terbuka untuk swasta. Dengan iklim persaingan industri yang ada, tidaklah mustahil jika nantinya pemerintah Republik Indonesia menghapus monopoli dalam sektor distribusi tenaga Iistrik. Untuk dapat bersaing dengan industri lain, PLN Disjaya dan Tangerang hams meningkatkan keunggulan bersaingnya. Salah satu cara untuk meningkatkan keunggulan bersaing adalah dengan meningkatkan kualitas pelayanan pelanggan. Peningkatan kualitas pelayanan juga diperlukan untuk mengurangi jumlah keluhan pelanggan yang tidak puas dengan pelayanan saat ini. Kemungkinan penyebab belum memuaskannya pelayanan saat ini adalah elemen pelayanan belum dikembangkan secara tepat.
Service Quality Function Dcpioyment (Service QFD) adalah salah satu metode yang cocok untuk pengembangan pelayanan pelanggan. Service QFD mampu menenjemahkan apa yang dibutuhkan pelanggan menjadi pelayanan yang memuaskan. Dalam Service QFD terdapat 2 elemen penting yaitu tingkat kepentingan pelanggan dan kinerja pelayanan. Ada satu elemen lagi yang juga signifikan dalam peningkatkan kepuasan pelanggan yaitu kemampuan perusahaan dalam memberikan elemen pelayanan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan pelayanan pelanggan dengan memperhatikan tingkat kepentingan pelanggan, kinerja pelayanan, dan kemampuan perusahan dalam memberikan elemen pelayanan. Tujuan spesifik penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi elemen pelayanan yang dibutuhkan dan prioritas pengembangan masing-masing elemen pelayanan.
Dari penelitian ini didapat 20 elemen pelayanan yang dianggap berkontribusi dalam usaha memuaskan pelanggan. Elemen-elemen pelayanan yang mendapat prioritas perlama dalam pengembangannya adalah pengembangan website dan survey pelanggan.

Andhyka Socnrarsono Service Development of PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Using Service Quality Function Deployment Methodology xvi + 90 pages, 27 tables,l3 pictures, 5 appendices ABSTRACT As the issuance of Electricity Act No. 20 in 2002, electricity generating sector, formerly monopolized by PLN Disjaya dan Tangerang, is now open for private companies. Conceming industrial competitive atmosphere, it is likely for Government of Indonesia to abrogate monopoly in electricity distribution sector in the future. To compete with other industries in the future, PLN Disjaya dan Tangerang must improve their competitive advantage. One way to improve competitive advantage is by improving the service quality. The improvement of service quality is needed to reduce numbers of complaints from customers who are not satisfied with the recent service performance- The reason why they are not satisfied might be improper service elements development.
Service Quality Function Deployment (Service QFD) is one of the appropriate methods for service development. It is able to translate what the customers need (voice of customers) into the satisfactory service. In service QFD, there are two important elements, customer importance and service perfonnance. There is another element which is also significant in satisfying customers. It is the enterprise ability in providing service elements.
This study aims to develop the service by considering customer importance, service performance, and enterprise ability in providing service elements- The specific goals are to identify service elements needed and the development priority for each service element.
There are twenty service elements, which contribute in customer satisfaction, obtained from this study. The service elements which get the tirst development priority are website development and customer survey.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S50152
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lee Chan Uk
"Resistansi listrik lapisan tipis tin doped indium oxide (In203:Sn, ITO) yang dibuat dengan cara dc magnetron sputtering telah diteliti. Resistivitas yang diukur dengan cara empat titik berkisar dari 1.2 x 10'3 Slcm sampai 7.9 x 10-3 SZcm tergantung dari kadar oksigen pada temperatur ruangan. Di bawah temperatur 100 K, kerapatan pembawa muatan mendominasi konduktivitas sehingga dapat dikatakan bahwa ITO bersifat sebagai semikonduktor dengan energi aktivasi dari 2 x 10-6 eV sampai 1 x 104 eV. Dan pengaruh mobilitas menjadi konstan sehingga koefisien temperatur a dapat dianggap nol. Karenanya itu di bawah temperatur 100 K konduktivitas dapat ditulis sebagai d = o-o exp(-AE 1 kT) . Di atas temperatur 150 K mobilitas pembawa muatan mendominasi konduktivitas, sehingga ITO menyerupai logam dengan temperatur koefisien a dari 1.7 x 10K-1 sampai 4.2 x 104 K"1. Di atas 150 K, bentuk konduktivitas sebagai fungsi temperatur, dapat ditulis sebagai o = o exp(-dE/ kT) 1(1 + aT).
Pengaruh kadar oksigen yang dimasukkan pada waktu sputtering sangat besar terhadap resistivitas maupun energi aktivasi. Resistivitas bertambah besar sebanding kenaikan kadar oksigen yang dimasukkan pada waktu sputtering. Namun, energi aktivasi bertambah besar sebanding kenaikan kadar oksigen hanya di bawah 100 K. Di atas 150 K, energi aktivasi mulai menjadi konstan yakni dengan harga sekitar 2 x 104 eV. Resistivitas paling kecil dan cenderung lebih bersifat logam ketika tidak dimasukkan gas oksigen ( 0 % ), sedangkan resistivitas paling besar dan lebih bersifat semikonduktor ketika dimasukkan gas oksigen 8.1 %."
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismail Urip
"Besarnya temperatur yang ditimbulkan oleh suatu konduktor yang teraliri arus listrik tergantung pada beberapa faktor. Faktor intern yang menjadi penyebabnya adalah besarnya nilai hambatan konduktor, besarnya kapasitas panas, massajenis konduktor, konduktivitas panas, konduktansi panas, resistivitas panas dan resistansi panas. Selain itu, faktor ekstem adalah lamanya arus yang dilirkan pada konduktor yang bersangkutan, besar dan jenis arus yang dialirkan, temperatur lingkungan, jika sebuah lilitan maka faktomya adalah jarak antar lilitan dll. Besarnya temperatur setimbang dipengaruhi oleh besamya energi panas yang ditimbulkan oleh lilitan. Energi panas juga dipengaruhi oleh kuadrat arus yang diberikan pada suatu konduktor. Jadi, dari pemyataan diatas dapat dirumuskan besamya energi panas yang timbul adalah Q j = IV = I2R watts. Tetapi ada kondisi tertentu yang membuat temperatur yang ditimbulkan tidak akan naik lagi karena sistem telah mencapai temperatur setimbang. Pencapaian temperatur setimbang ini memerlukan waktu tertentu. Pengujian yang dilakukan adalah dengan memvariasikan jarak antar lilitan yaitu dari jarak yang berimpit, 0,25 cm, 0,5 cm dan jarak antar lilitan 1 cm. Pengujian dilakukan dengan syarat besamya tahanan/hambatan, panjang kawat konduktor, diameter lilitan dan perlakuan arus yang diberikan pada lilitan adalah sama. Dari pengujian didapat bahwa semakin besar atau jauh jarak antar lilitan maka pencapaian temperatur setimbang sistem akan semakin cepat. Selain itu, variasi lain yang dilakukan adalah dengan menambahkan jumlah lapisan lilitan yaitu menjadi 2 lapis dan 3 lapis. Dari percobaan didapat semakin banyak lapisan lilitan maka waktu pencapaian temperatur setimbang akan semakin cepat dengan syarat panjang kawat konduktor, besamya hambatan, diameter lilitan dan arus yang diberikan sama. Resiko yang teriadi adalah panjang lilitan akan semakin pendek."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40071
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Barlian Caxica Pristy
"Transformator adalah mesin listrik yang memiliki peran vital dan nilai yang paling tinggi dalam sistem tenaga listrik. Transformator sebagai jantung dari aliran daya listrik ke konsumen sehingga kegagalan operasi transformator merupakan hal yang sangat tidak diharapkan karena dapat menyebabkan pemadaman listrik. Oleh sebab itu dibutuhkan cara untuk memprediksi tingkat kegagalan transformator agar kegagalan transformator bisa diantisipasi untuk meningkatkan kontinuitas pelayanan listrik. Penelitian ini dilakukan untuk memprediksi tingkat kegagalan transformator dengan menggunakan data derajat polimerisasi isolasi kertas. Sebelum memperoleh data Derajat Polimerisasi DP isolasi kertas, terlebih dahulu dilakukan pengukuran kadar furan.
Dengan menggunakan metode Distribusi Weibull, data derajat polimerisasi dapat dimanfaatkan untuk memprediksi tingkat kegagalan transformator. Transformator yang diteliti laju tingkat kegagalannya adalah transformator gardu induk distribusi 150/20 KV Senayan dan Kembangan dan transformator gardu induk distribusi 70/20 KV Gandaria. Dari prediksi laju tingkat kegagalan selama dua belas hari diperoleh hasil bahwa transformator 150/20 KV Kembangan memiliki laju tingkat kegagalan paling tinggi dengan parameter kerusakan parameter beta sebesar 3.3884. Hal tersebut disebabkan oleh spesifikasi operasi pembebanan transformator daya yang melebihi standar yakni 94 standar maksimal 80 . Selain itu transformator ini memiliki kandungan air dalam isolasi minyak paling banyak yang hampir mendekati batas toleransi yaitu sebesar 9,72 ppm batas toleransi 10 ppm.

Transformer is an electric machine that has a vital role and the highest value in the power system. Transformer as the heart of the flow of electricity to the consumer so that the failure of the transformer operation is very unexpected because it can cause a power outage. Therefore, it is necessary to predict the failure rate of the transformer so that the failure of the transformer can be anticipated to increase the continuity of electricity services. This research was conducted to predict the failure rate of transformer by using data of degree of paper insulation polymerization. Before obtaining data Degrees of Polymerization DP paper isolation, firstly measured furan content.
Using the Weibull Distribution method, polymerization degree data can be utilized to predict the failure rate of the transformer. Transformer under investigation rate of failure rate is transformer substation of 150 20 KV distribution Senayan and Kembangan and transformer substation distribution 70 20 KV Gandaria. From the predicted twelve day failure rate, the transformer 150 20 KV Kembangan has the highest failure rate with the parameter of damage beta parameter of 3.3884. This is due to the specification of power transformer charging operation that exceeds the standard of 94 maximum 80 standard . In addition, this transformer has a water content in the most oil isolation that almost approaches the tolerance limit of 9.72 ppm tolerance limit of 10 ppm .
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68642
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triyono
"Electric Disharge Coating (EDC) adalah pengembangan Electric Discharge Machining (EDM), untuk perlakuan permukaan. Lapisan putih yang selalu muncul dalam EDM memiliki entitas yang berbeda dari logam induk, dikarenakan pendinginan cepat dan adanya migrasi material baik dari elektroda maupun fluida dielektrik. Dalam penelitian ini dikaji lapisan putih dari baja SKD 61 dan Aluminium Seri 5000, hasil perlakuan permukaan dengan menggunakan elektroda Cu, Gr dan Cr serta fluida dielektrik minyak jarak. Dalam pelaksanaannya baja SKD 61 diperlakukan dengan tiga tipe elektroda penampang lingkaran yaitu konvensional, dua lapis dan tiga lapis. Sedangkan untuk paduan aluminium digunakan penampang lingkaran dan persegi empat dua lapis. Ketebalan lapisan putih diukur dengan sangat cermat, dengan cara pengukuran berbasis citra. Untuk penilaian, hasil proses minyak jarak dibandingkan dengan unjuk kerja minyak tanah dan EDM-85. Sedangkan hasil elektroda berlapis dibandingkan terhadap elektroda konvensional. Hasil analisis data didapat bahwa kuat arus merupakan faktor dominan yang mempengaruhi nilai kekasaran permukaan dan ketebalan lapisan putih. Ditemukan pula laju pembentukan geram menggunakan minyak jarak masih terlampau rendah hal ini disebabkan kekentalannya tinggi. Terungkap pula adanya kenaikan unsur kimia lapisan putih relatif terhadap logam induk yaitu unsur C, Mg, Si, Mo, Ca, V, Cr, Cu, dan Zn, sedangkan unsur Fe berkurang. Selain itu diperoleh hasil bahwa ketebalan lapisan putih meningkat sesuai dengan kenaikan energi pemotongan, hal ini terjadi sebagaimana nilai kekasaran permukaan hasil perlakuan EDM.

Electric Disharge Coating (EDC) is the development of Electric Discharge Machining (EDM), for surface treatment. White layer which always appear in the EDM has a different entity from the base metal, due to rapid cooling and migration both of the electrode material and the dielectric fluid. In this study examined the white layer of steel SKD 61 and Aluminium 5000 series, the results of surface treatment using the electrode Cu, Cr and Gr and the dielectric fluid jatropha curcas. In the execution of SKD 61 steel treated with three types of electrodes are solid circular cross section, the two layers and three layers. While the aluminium alloy used for circular and rectangular cross-section of two layers. White layer thickness measured very carefully, by means of image-based measurement. For the assessment process with jatrophacurcas results compared against the performance of the EDM-85. While the results of layered electrodes compared to solid electrodes. From the analysis of the data found that the electric current is the dominant factor affecting the surface roughness and white layer thickness. It was also found that the rate of metal removal of jatropha curcas furious still too low this is due to high viscosity. From the observation revealed that an increase in the chemical elements of white layer relative to the base metal, namely C, Mg, Si, Mo, Ca, V, Cr, Cu, and Zn, while Fe is reduced. In addition it also obtained evidence that the white layer thickness increases with the increase in cutting energy, this phenomenon occurs as surface roughness."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudy Setiabudy
Jakarta: UI-Press, 2009
PGB 0348
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Putra Hadianto
"Perencanaan pembangunan Gardu Induk Distribusi 150/20 kV pada Industri Spin Mill membutuhkan sistem proteksi tenaga listrik dari bahaya gangguan. Gangguan yang sering terjadi dan dianggap sangat berbahaya ialah gangguan hubung singkat. Pada perencanaan sistem proteksi ini menggunakan rele arus lebih sebagai pengaman dari gangguan hubung singkat. Dalam menentukan setting rele arus lebih dibutuhkan studi aliran daya untuk mendapatkan nilai arus nominal yang melalui rele. Selanjutnya dilakukan perhitungan arus gangguan hubung singkat tiga fasa untuk menentukan setting arus pada rele arus lebih. Berdasarkan hasil simulasi didapatkan bahwa koordinasi antar rele telah bekerja sesuai dengan letak gangguan yang terjadi dan waktu kerja antar rele berkisar 0,2-0,3 detik.

The planning development of Substation Distribution 150 20 kV on Spin Mill Industry requires electrical protection system from danger of electrical fault. Fault that often occurs and is considered very dangerous is short circuit. In planning this protection system uses overcurrent relay as a safety of short circuit interference. In determining the current relay settings, power flow studies are needed to obtain the nominal current value through the relay. Next step is calculate three phase short circuit current flows to determine the current setting current on overcurrent relay. Based on simulation, the results obtain that coordination between the relay has worked in accordance with the location of fault occurred and the working time between the relay ranges from 0,2 to 0,3 seconds."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67665
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
La Ode Husein ZT
"Sistem instrumentasi telah dibuat untuk pengujian material beton konduktif dengan menggunakan metoda empat elektroda. Sistem ini dapat mengukur resistivitas material dari pengaruh variabel tegangan-injeksi dan perubahan temperatur dalam reaktor karakterisasi, serta lamanya durasi proses karakterisasi material. Sistem ini menggunakan sensor arus listrik ACS-172, sensor suhu DS-1820 untuk mengukur suhu material, sensor SHT-11 untuk mengukur suhu dan kelembaban reaktor karakterisasi material, dan sistem DS-1307 RTC (Real -Time Clock) sistem pewaktu dan referensi untuk mengendalikan lamanya pengujian dari material. Sistem instrumentasi memiliki reaktor pemanas untuk sampel materi, serta menggunakan AVR-ATMEGA-128 sebagai pengendali, dan juga memiliki antarmuka komputer yang terhubung dengan NI-LabVIEW berbasis “Resistivity dan Analyzer Meter”. Sistem ini dapat dioperasikan dalam dua pilihan, otomatis dan manual.

Instrumentation System for testing of conductive concrete material using four-electrode method has been built. The system can measure material resistivity under the influence of variable voltage-injection, temperature changing in the characterization reactor, as well as the duration of the material characterization. The system uses an ACS-172 electrical current sensor, a DS-1820 temperature sensor to measure the temperature of the material, a SHT-11 sensor to measure the temperature and humidity of the material characterization reactor, and a DS-1307 RTC (Real-Time Clock) system for timing system and reference for controlling the duration of the material testing. This instrumentation system which has a heating reactor for the material sample, uses AVR-ATMEGA 128 as the controller, and also has an computer interface to connect with NI-LabVIEW based “Resistivity and Conductivity Meter Analyzer”. This system can be operated in dual-mode, that is automatic and manual mode. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43921
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>