Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 185375 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arief Udhiarto
"Energi konvensional yang sekarang banyak digunakan memiliki keterbatasan dalam hal kuantitas sehingga seiring dengan penumbuhan penduduk dan pertumbuhan industri yang semakin pesat, kebutuhan energi yang semakin besar dimasa yang akan datang tidak akan dapat lagi tercukupi oleh energi konvensional. Solar sel merupakan energi altematif yang diyaldni akan memainkan peran yang penting dalam menghadapi permasalahan energi dimasa yang akan datang, karena ia mempakan sumber energi yang berlimpah, biaya operasionalnya rendah, dan ramah lingkungan.
Pada skripsi ini dilakukan perancangan struktur silikon solar sel yang mengintegrasikan perbaikan pada sisi elektrik dan optik untuk meningkatkan elisiensi menjadi Iebih besar dari 24,7 % dibandingkan dengan perancangan yang pemah dilakukan sebelumnya oleh UNSW [l]. Perbaikan pada sisi elektrik dilakukan dengan light trapping lapisan oksida tipis pada kedua permukaan dan pendiffusan dengan doping tinggi secara lokal untuk menurunkan laju rekonilbinasi pennukaan dan persambungan dengan metal.
Perbaikan pada sisi optik dilakukan untuk menigkatkan light trapping dan meminimalisir pemantulan cahaya pada permukaan yang dilakukan dengan cara mentekstur permukaan bagian atas dengan pola piramida terbalik dua ukuran, menyusun divais permukaan bawah dengan susunan perak-oksida-silikon yang bekerja sebagai cermin dan menambahkan lapisan antirejection dengan bahan MgF2. Perbaikan juga dilakukan dengan menentukan jarak finger yang dapat meminimalisir efek mgi Shading dan efek rugi ohmic. Analisa rancangan menghasilkan sebuah disain solar sel yang mampu light trapping efisiensi lebih besar dari 24,7%. Dari analisa hasil simulasi dapat diperoleh jarak Enger dan struktur divais yang optimal untuk mendapatkan silikon solar sel efisiensi tinggi. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S39881
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penggunaan mesin diesel dewasa ini telah berkembang dengan pesat.
Peningkatan jumlah kendaraan bermotor terutama kendaraan bermesin diesel mengakibatkan polusi udara yang diselinglakan oleh gas buang mesin diesel
SOX, Hidrokarbon dan Partikulat (PM-10).
Untuk itu diperlukan suatu upaya yang dapat mengurangi laju polusi dengan cara melakukan perbaikan terhadap kualitas pembakaran pada mesin diesel dan hahan bakar solar. Salah satu faktor yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan Cerane Number (CN) pada minyak solar. CN yang tinggi berarti waktu tunda penyalaan lebih singkat dan jumlah solar yang dibutuhkan untuk pembakaran menjadi lebih sedikit. Kenaikan harga CN akan menyebabkan penurunan emisi NOX, partikulat serta menurunkan getaran dan suara berisik mesin.
Salah satu cara untuk meningkatkan CN adalah dengan penambahan aditif/cemne improver pada minyak solar. Dalam penelitian ini dilakukan sintesa cetane improver dari minyak kelapa sawit dengan penambahan gugus nitrat melalui jalur substitusi halida menggunakan CH3l dan AgNO3. Senyawa nitrat yang terbentuk yaitu metil ester nitrat diharapkan dapat meningkatkan CN pada minyak solar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
- Metil ester nitrat terbentuk sebagai hasil sintesis yang ditunjukkan dengan adanya peak N03 pada spektra IR.
- Yield 10,92 %.
- Penamnbahan 1% metil ester nitrat pada solar meningkatkan CN sebesar 47,63 "
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S49296
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardian Wirata
"Solar thermal collector merupakan sebuah alat yang dapat mengubah energi matahari menjadi energi panas. Energi panas ini kemudian digunakan untuk menaikkan temperatur air. Penelitian ini diawali dengan mernbuat sistem rangkaian seri-pararel dengan mempergunakan sistem katup beserta peralatan ukur seperti termokopel dan flow meter. Rangkaian ini dibuat dari 8 panel kolektor pelat datar. Rangkaian yang dibuat merupakan rangkaian tertutup jenis aktif dan dapat dibuat menjadi berbagai macam konfigurasi. Pada pengujian kali ini digunakan empat jenis rangkaian kombinasi seri pararel. Konfigurasi pertama adalah rangkaian Seri dengan laju aliran sebesar 10.5 liter/menit. Konfigurasi kedua adalah rangkaian Seri dipararel dengan laju aliran sebesar 15 liter/menit. Konfigurasi ketiga adalah rangkaian pararel dipararel dengan laju aliran sebesar 15,3 liter/menit. Konfigurasi keempat adalah rangkaian Pararel diseri dengan laju aliran sebesar 13,3 liter/menit. Data yang diperoleh adalah temperatur akhir dari empat rangkaian di atas. Konfigurasi pertama dapat menaikkan ternperatur air hingga 45°C. Konfigurasi kedua dapat menaikkan temperatur air hingga 37°C Konfigurasi ketiga dapat menaikkan temperatur air hingga 41°C. Konfigurasi keempat dapat menaikkan temperatur air hingga 43°C. Dari hasil analisa didapat bahwa temperatur akhir dari solar thermal collector adalah radiasi matahari dan laju aliran, melalui perbandingan hasil perhitungan teoritis didapat bahwa proses percobaan yang dilakukan benar, hal ini terbukti dengan trend line temperatur akhir yang sama.

Solar thermal collector is a device that transform soiar radiation into heat and then use the heat to increases the water temperature. The research began by making the serie-pararell configuration with valves mechanism and aiso the measurement instruments such as thermocoupie and flow meter. We made 4 different configuration from 8 Fiate-Plat collector. The 1st configuration is Serie configuration with the maximum flow rate's 10.5 litre/minute. The 2nd configuration is Serie-Pararell configuration with the maximum fiow rate ’s 15 titre/minute. The 3th configuration is Pararell-Pararell configuration with the maximum flow rate's 15.3 litre/minute. The 4m configuration is Pararell-Serie configuration with the maximum flow rate's 13.3 litre/minute. Data obtained from the experiment is a output temperature from 4 of the configuration that can be made. The 1st configuration can increases the water temperature up to 45°C The 2nd configuration can increases the water temperature up to 37°C. The 3th configuration can increases the water temperature up to 41°C. The 4th configuration can increases the water temperature up 43°C. The anaiisys results refer to the increases ofthe output temperature depends on the solar radiation and the flow rate. Compared to the teoriticai result, it can be conclude that the experiment is correct. It's proven by the similarity ofthe output temperature's trend' line."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S37787
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The study was conducted between September and October 2006 in various sites both inside and outside and outside the taklong Island national marine Reserve (TINMAR),southern Guimars,Philippines,to immediately conduct a rapid 3-month assessment of the impact of the solar I il spill incident which occurred in August 11,2006 in southern Guimaras...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Udhiarto
"Salah satu karakteristik penting bahan semikonduktor untuk aplikasi solar sel yang menentukan tingginya tingkat efisiensi adalah kofisien absorpsi (a) bahan terhadap cahaya. Setiap semikonduktor menyerap cahaya dengan koefisien yang berbeda-beda. Satu bahan semikonduktor juga memiliki daya absorpsi yang berbeda terhadap cahaya yang memiliki panjang gelombang berbeda. Cahaya biru memilik intensitas paling besar dibandingkan dengan cahaya lain [1]. Pada tesis ini dilakukan sebuah perancangan dan simulasi divais silikon solar sel untuk mengoptimalkan peran cahaya biru, yaitu dengan cara menempatkan pusat persambungan pn pada kedalaman 0,7 µm, dan menambahkan sebuah lapisan tipis dengan doping konsentrasi tinggi pada masing-masing permukaan emiter dan basis serta dengan membentuk struktur permukaan dengan pola piramida tegak dengan ketinggian 4 µm dan sudut kemiringan sebesar 65°. Dari simulasi menggunakan perangkat lunak PCID58 didapatkan konsentrasi doping untuk tipe-p sebesar 2,64 x 10zo cm3 dan untuk tipe-n sebesar 2,9 x 10Z0 cm3. Pasivated emitter diberikan pada bagian emiter untuk mengurangi rekombinasi permukaan [2]. Dan simulasi dan analisa rancangan, berhasil diperoleh sebuah rancangan divais silikon solar sel dengan efisiensi 15,17%, berdaya keluaran basis maksimum sebesar 2,055 W, dengan arus basis short-circuit sebesar -3,356 A dan tegangan basis open-circuit sebesar 0,5676 V. Dengan mengasumsikan bahwa perhitungan efesiensi yang dilakukan oleh Allen Jiun-Hua Gou adalah benar, maka tingkat efisiensi dari rancangan solar sel akan menjadi lebih besar dari 20,55% dengan ketebalan sel sebesar 30 pm. Se!uruh simulasi dilakukan terhadap rancangan solar sel dengan luas permukaan 100 cm2.

One of the important parameters from semiconductor material in solar cell application is absorption coefficient material toward the light. Every semiconductor has its own absorption coefficient. A semiconductor material was absorbed differently toward different wavelength of light. Blue light has biggest intensity than others light [1]. In this thesis, we design a silicon solar cell to optimize role of blue light by placing the center of injunction at depth of 0.7 µm, add the thin of n-type at front surface and thin of p-type at rear surface with heavy doping also by applying pyramid structured at surface with depth of 4 µm and angle of 65°. By using software PC1D58 we obtain doping concentration for p-type is 2.64 x 1016 cm 3 and for n-type is 2.9 x 1026 cm-3. Pass: gated emitter is introduced to reduce surface recombination [2]. From simulation and analysis, we have succeed developed a solar cell structure design with efficiency of 15.17%, where the maximum base power out is 2.055 W; the base current short-circuit is -3.356 A and voltage base open-circuit is 0.5676 V. By assuming that calculation of efficiency that recommended by Allen Jiun-Hua Gou is valid, the efficiency of solar cell will be more than 20.55% and the thickness of cell is 30µm. Solar cell was designed with area of 100 cm2."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14742
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jansen, Ted J.
Jakarta: Pradnya Paramita, 1995
620 JAN s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Aldo Rahmansyah Sosodoro
"Sel Surya dewasa ini merupakan salah satu Sumber Daya Alternatif yang amat dilirik. Selain itu, ia memiliki perkembangan pesat dengan variasi yang jamak: Monocrystallyne, Polycrystallyne, DSSC dan lain sebagainya dimana masing-masing memiliki jenis Sel Surya tersebut memiliki kualitas serta harga yang bervariasi. Imbas dari hal itu ialah banyaknya Sel Surya yang terdapat di pasaran. Namun banyaknya Sel Surya di pasaran tersebut tidak diimbangi dimana tidak ditemui satu pun perangkat yang mampu mengkarakterisasi Sel Surya-Sel Surya tersebut.
Pada penelitian ini dirancang dan dibangun sebuah Perangkat berbasis Mikrokontroler ATmega16 yang telah mampu untuk melakukan karakterisasi dari Sel Surya yang terdapat di pasaran. Dari karakterisasi Sel Surya, dapat diketahui parameter-parameter dari sel surya mulai dari Tegangan Open Circuit, Arus Short circuit, Fill Factor, Maximum Power Point dan lain-lain. Dari data yang didapat dan dibandingkan dengan datasheet produk, ditemukan bahwa ada perbedaan antara data dari datasheet dengan data dari hasil pengujian. Dilakukan pula percobaan-percobaan dengan variasi Iluminasi yang membuktikan bahwa Iluminasi yang masuk ke perangkat Sel surya akan mempengaruhi besarnya nilai daya yang keluar dari Sel Surya tersebut.

Solar Cell nowadays is one of main Alternative power sources. Solar Cell also already has advanced development with many warations in its technology, such as: Monocrystallyne, Polycrstallyne, DSSC and othe. Each type of technology has it own quality and price. It affects the availability of many types of Solar Cells in the market. But the availability of Solar Cells in the market is not compensated by any Instrument that can Characterized every Solar Cells.
In this research, Designed and Developped a Solar Cell Efficiency Characterizing Instrument Based on ATmega16 Microcontroller that can caharacterized Solar Cell that exist in the market. From the Solar Cell's characterization, can be known the parameters of Solar Cell such as Open circuit Voltage, Short Circuit Current, Fill Factor, Maximum Power point, and many more. In this research, founded differences between the data from datasheet of the products and the data from the testing with the Instrument. In this research also conducted experiments with various Light brightness that verifiy that the light brightness that go into the Solar Cell will effecting the quantity of Power that came out from the Solar Cell.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42889
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wasana Saputra
"Pada saat ini solar cell sudah banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Solar cell yang terpasang kebanyakan bersifat statis. Hal ini mengakibatkan penyerapan energi matahari oleh solar cell kurang optimal. Agar penyerapan energi matahari oleh solar cell optimal, maka solar cell harus mempunyai system yang selalu mengikuti arah matahari. Skripsi ini membahas tentang solar tracking system yang terdiri dari solar tracker. Solar tracking system yang dibuat merupakan prototype. Solar tracker berfungsi untuk mengoptimalkan penerimaan energi matahari oleh solar cell.
Hasil pengujian yang diperoleh yaitu solar tracker yang dibuat belum berfungsi dengan baik karena kesalahan penempatan posisi LDR dan sudut ideal untuk penempatan LDR terhadap garis normal adalah 41.85°. Dari hasil tersebut disarankan bahwa untuk program lebih lanjut penempatan LDR pada sudut 41.85°, dimensi papan solar cell dicari yang ideal dan adanya solar charging."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
R.23.08.24 Sap r
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ralfi Wibowo Rachmad
"

Algoritma MPPT dengan Teknik Perturb and Observe akan memiliki akurasi yang lebih baik namun metode Constant Voltage akan menawarkan implementasi yang lebih sederhana. Diperlukan perbandingan antara kedua algoritma tersebut dalam variasi kondisi lingkungan sehingga dapat menjadi aspek pertimbangan untuk implementasi metode algoritma MPPT pada panel surya. Pada penelitian ini akan dirancang sistem integrasi panel surya dan synchronous buck converter. Synchronous buck converter akan diuji terlebih dahulu kemampuan penurunan tegangan beserta efisiensi konversi daya dan dibandingkan dengan Asynchronous Buck Converter. Pada sistem integrasi synchronous buck converter akan mengatur karakteristik pembebanan dengan penerapan metode Perturb and Observe dan Constant Voltage untuk pelacakan titik daya maksimum panel surya. Hasil sistem integrasi dengan synchronous buck converter dengan implementasi metode Perturb and Observe dan Constant Voltage akan diberikan nilai iradiasi yang bervariasi untuk melihat karakteristik pelacakan dari kedua metode. Pada penelitian ini, hasil implementasi MPPT pada synchronous buck converter menunjukkan bahwa teknik Perturb and Observe memiliki akurasi yang lebih baik dibandingkan dengan teknik Constant Voltage dengan rata rata daya 3392,79 W dalam beberapa variasi iradiasi dibandingkan dengan rata rata daya teknik Constant Voltage 3060,75 W.


MPPT algorithm with Perturb and Observe technique will have a better accuracy than Constant Voltage, but because of its indirect tracking, Constant Voltage will have a simpler implementation. More comparison between the two is needed in various operating conditions for further consideration in implementing MPPT algorithms on solar panel. In this research, the integration of solar panel and synchronous buck converter will be designed. Firstly, the synchronous buck performance will be analyzed compared to the conventional asynchronous buck. In the integrated solar panel system, synchronous buck converter will be used to control solar panel load characteristics with the implementation of Perturb and Observe and Constant Voltage method. The implementation of the two methods will be analyzed under various irradiance to observe the tracking characteristics of the two methods. Results shows that Perturb and Observe technique is more efficient in tracking the Maximum Power Point than Constant Voltage technique with 3392.79 W average solar panel power output in varying irradiation compared to 3060.75 W average solar panel power output of the Constant Voltage technique."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anderson, Edward E.
Reading, MA: Addison-Wesley, 1983
621.47 AND f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>