Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25240 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Topo Haryoko
"ABSTRAK
Fenomena korona dalam suatu saluran transmisi membawa permasalahan tersendiri dalam penyaluran energi liStrik_ Hal ini dikarenakan dalam pentransmisian daya listrik, korona bisa mengakibatkan berbagai macam gangguan, antara lain rugi-rugi daya, suara bising (noise), radio mrery%rem.-e (RI) yang dapat mengganggu penduduk di sekitar saluran transmisi.
Tetapi, disamping itu semua, fenomena korona juga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan umat manusia, karena pada peristiwa korona, akan dihasilkan ozon, dimana ozon ini nantinya bisa digunakan untuk kepenlingan umat manusia juga.
Karena sifat-sifatnya, ozon saat ini mulai banyak dirnanfaatkan di beberapa sisi kehidupan manusia_ Pemanfaatan ilu antara lain digunakan sebagai pengolah limbah, sebagai pemutih bahan baku kertas ataupun digunakan untuk penseterilan karena ozon dapat membunuh beberapa macam bakteri, bahkan juga memungkinkan untuk digunakan sebagai terapi.
Karena hal ini, maka dari peristiwa terjadinya ozon ini dapat dibuat suatu alat yang dapat digunakan umuk menghasilkan ozon, dimana ozon yang dihasilkan ini nantinya bisa digunakan untuk berbagai keperluan. Pada alat ini nantinya akan ditenlukan tegangan dan dimensi yang optimum untuk menghasilkan korona sehingga nantinya akan dihasilkan ozon sesuai dengan kebutuhan.

"
2001
S39855
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satrio Dwi Nugroho
"Semakin tingginya penggunaan dan pemakaian listrik di Indonesia menyebabkan potensi besarnya rugi-rugi pada sistem transmisi dan distribusi. Hal ini menyebabkan banyaknya masalah yang di timbulkan salah satunya adanya korona pada sistem transmisi dan distribusi. Pemetaan korona hanya dapat di deteksi melalui beberapa cara yaitu suara, cahaya dan bau khas. Dalam tesis ini bertujuan mendeteksi korona dengan karakteristik dari indra penciuman yang khas, kemudian hasil dari deteksi di badingkan dengan rugi-rugi korona perhitungan. Bau yang khas ini adalah bau ozon yang di hasilkan dari ionisiasi di tegangan tinggi dengan udara sekitar yaitu oksigen membentuk molekul ozon yang tidak permanen. Metode yang digunakan adalah mendeteksi terjadinya gejala korona dengan sensor ozon dengan jarak dari titik terjadinya korona pada logam elektroda sejauh 10 cm dengan model kubikel. Logam elektroda yang akan diujikan berupa logam tembaga, logam besi dan logam alumunium. Tegangan yang diujikan pada saat pengujian dari 6,7 KV sampai dengan 21 KV. Hasil maksimal pada logam tembaga adalah 1386 ppb dengan waktu 984 detik di 21,3 KV, sedangkan pada logam besi adalah 798 ppb di 19,2 KV dengan waktu 862 detik dan yang terakhir diujikan adalah logam alumunium sebesar 1530 ppb di tegangan 19,3 KV dengan waktu 652 detik. Logam alumunium merupakan logam yang tinggi konsentrasi ozonnya dibandingkan logam lain yang diujikan dengan jarak yang sama antara kedua elektroda. Semakin besar tegangan akan semakin besar rugi-rugi korona yang di hasilkan dan semakin besar medan listrik di sekitar ujung elektroda. Grafik rugi-rugi korona yang terjadi dengan grafik ozon yang di hasilkan mendekati serupa. Maka dapat di tarik kesimpulan bahwa ionisasi akibat korona yang terjadi bisa menggambarkan rugi-rugi korona.

The increasing use and use of electricity in Indonesia causes the potential for large losses in the transmission and distribution system. This causes many problems that arise, one of which is the corona in the transmission and distribution system. Corona mapping can only be detected through several ways, namely sound, light and distinctive smell. In this thesis, the aim is to detect the corona with the characteristics of a distinctive sense of smell, then the results of the detection are compared with the calculated corona losses. This distinctive odor is the smell of ozone which is produced from ionization at high voltage with the surrounding air, namely oxygen to form ozone molecules that are not permanent. The method used is to detect the occurrence of corona symptoms with an ozone sensor with a distance from the point of occurrence of the corona on the metal electrode as far as 10 cm with the cubic model. The electrode metals to be tested are copper metal, iron metal and aluminum metal. Voltage tested at the time of testing from 6.7 KV to 21 KV. The maximum yield for copper metal was 1386 ppb with a time of 984 seconds at 21.3 KV, while for ferrous metal it was 798 ppb at 19.2 KV with a time of 862 seconds and the last test was aluminum metal of 1530 ppb at a voltage of 19.3 KV. with a time of 652 seconds. Aluminum metal is a metal that has a high concentration of ozone compared to other metals tested with the same distance between the two electrodes. The greater the voltage, the greater the corona losses generated and the greater the electric field around the tip of the electrode. The graph of corona losses that occur with the resulting graph of ozone is almost similar. So it can be concluded that the ionization due to the corona that occurs can describe the corona losses."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Kurnadi Budiman
"Fenomena korona dapat terjadi pada medan listrik yang cukup besar sehingga dibutuhkan tegangan yang cukup tinggi. Fenomena korona merupakan salah satu persoalan pada tegangan tinggi yang semakin menonjol. Korona timbul akibat tegangan tinggi yang diterapkan pada penghantar dimana akan menimbulkan medan listrik di sekeliling penghantar Fenomena korona hingga lepas denyar mengalami empat tahapan yaitu munculnya cahaya pada konduktor tersebut yang memiliki wama violet. Kemudian tahap kedua adalah munculnya gangguan bising atau audible noise disepanjang kawat penghantar yang mengganggu, tahap ketiga terjadinya peluahan sebagian dan yang terakhir terjadinya lepas denyar yang dapat mengakibatkan terganggunya sistem tenaga listrik Pengujian akan dilakukan dengan membangkitkan tegangan tinggi AC yang kemudian akan dialirkan menuju ke penghantar. Pada pengujian yang dilakukan, bentuk tegangan ditangkap dengan menggunakan osiloskop dan dianalisis dengan menggunakan bantuan perangkat kaiak MATLAB dan Adobe Audition 1.5. Korona yang dibangkitkan akan ditangkap menggunakan mikrofon dan akan diproses dengan Adobe Audition 1.5 sehingga besar dB dan spektrum gelombang dapat diketahui. Dari pengujian diketahui bahwa pengaruh kenaikkan tegangan pada penghantar adalah kenaikkan besar dB yang akan dipancarkan oleh penghantar. Selain itu kenaikkan tegangan juga akan mempengaruhi penguatan dan pelemahan pada spektrum frekuensi yang di bangkitkan dan noise pada gelombang suara."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T17015
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devano Farisazaka Bimata
"ABSTRAK
Kegagalan merupakan permasalahan yang umum terjadi pada peralatan listrik, baik kegagalan termal maupun kegagalan elektris. Kegagalan termal dan kegagalan elektris berupa rugi-rugi penyaluran, merusak bahan isolasi serta gejala tegangan tinggi. Persoalan yang diakibatkan oleh penggunaan tegangan tinggi ini akan timbul seiring dengan keuntungan yang didapat dari penggunaan tegangan tinggi. Persoalan-persoalan yang timbul antara lain adalah adanya gejala korona yang ditandai dengan warna violet, suara-suara mendesis, dan berbau ozon pada permukaan konduktor. Gejala-gejala korona sangat merugikan bagi peralatan-peralatan tenaga listrik salah satunya dapat menimbulkan korosi pada peralatan tegangan tinggi, Oleh karena itu korona perlu diukur. Pengukuran korona juga dimaksudkan untuk mengetahui sifat alami korona, pengaruhnya pada material dan kinerja peralatan listrik. Salah satu metode sederhana untuk mendeteksi aktivitas korona adalah dengan cara menganalisis cahaya yaitu dengan mengukur besarnya cahaya yang dipancarkan korona dengan menggunakan alat Ofill Superb Daycor seri II. Korona diukur dengan besaran counter rate per menit. Dalam skripsi ini akan ditunjukkan data-data hasil pengukuran korona pada saat ditemukan permasalahan pada klem di beberapa tower SUTT 70kV dan 150kV. Hasil yang didapat berupa suhu udara, kelembaban udara, usia klem serta tegangan SUTT berpengaruh terhadap banyaknya korona serta tingginya nilai korona yang muncul di mana nilai maksimum korona dari beberapa pengukuran yang muncul bernilai 4555 counter rate/min saat kelembaban udara mencapai 90%, suhu udara , serta usia klem 34 tahun pada daerah Cawang-Depok 150kV dan nilai korona minimum yang muncul besarnya 1267 counter rate/min saat kelembaban udara mencapai 85%, suhu udara dan usia klem 41 tahun pada daerah Cibinong-Gandaria 70kV.

ABSTRACT
Failure is a common problem that occurs in electrical equipment, either thermal or electrical failure failure. Failure of thermal and electrical failure in the form of loss distribution, damaging insulation materials as well as the symptoms of high voltage. The problems caused by the use of high voltage will arise along with the benefits of the use of high voltage. Issues that arise include the presence of symptoms of corona which is marked by the color violet, hissing sounds, and smells of ozone on the surface of the conductor. The symptoms of corona are very harmful for the equipment power one of which can cause corrosion on high voltage equipment, therefore the corona need to be measured. Measurement of the corona is also intended to determine the nature of the corona, its influence on the material and the performance of electrical equipment. One simple method to detect corona activity is by analyzing the light that is by measuring the amount of light emitted by the corona using the tool Ofill Superb Daycor series II. Corona measured by the amount of counter rate per minute. In this paper will show the results of measurement data corona at the time found some problems on the clamps in the tower SUTT 70kV and 150kV. The results obtained in the form of air temperature, humidity, and voltage clamp SUTT age affect the amount of the corona and the high value of the corona that appears where the maximum value of several measurements corona appears worth 4555 counter rate/min when the humidity reaches 90%, the air temperature , as well as 34 years of age clamps on Cawang-Depok 150kV and minimum values that appear corona magnitude 1267 counter rate/min when the humidity reaches 85%, the air temperature and clamp 41 years of age at Cibinong-Gandaria 70kV.
"
2015
S59259
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muh. Omi Karomi
"Pengolahan limbah p-klorofenol dilakukan dengan ozonasi menggunakan ozonator dan sinar UV. Penggabungan ozon dan UV dalam degradasi p-klorofenol adalah untuk menghasilkan radikal hidroksil yang lebih banyak sehingga penyisihan p-klorofenol berlangsung lebih baik. Limbah cair p-klorofenol yang digunakan merupakan limbah p-klorofenol sintetis dengan konsentasi awal 10 dan 50 ppm. Kondisi limbah p-klorofenol sintetis yang digunakan adalah asam (pH = 4,07), basa (pH = 10,8), dan normal (pH = 6,6). Persentase penyisihan paling baik selama 90 menit yakni pada kondisi asam untuk konsentrasi awal 50 ppm dengan menggunakan kombinasi ozonator dan UV yaitu mencapai 94,5 %. Sedangkan untuk 10 ppm, degradasi terbaik pada kondisi asam dan basa yakni mencapai 100%.

The treatment of p-chlorophenol wastewater had done by ozonation using ozonator and UV rays. Combination of ozone and UV in the degradation of pchlorophenol is to produce more hydroxyl radicals. P-chlorophenol wastewater used is a synthetic p-chlorophenol with initial concentrations of 10 and 50 mg/l. Condition of p-chlorophenol synthetic waste used are acidic (pH = 4.07), alkaline (pH = 10.8), and normal (pH = 6.6). Percentage of allowance that is best in acidic conditions to the initial concentration of 50 mg/l by using a combination of UV and ozonator and reaching 94.5%. As for the 10 mg/l, the best degradation in acidic and alkaline which reached 100%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47728
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herin Nilaraditya
"Bawang putih kupas merupakan sayuran siap masak yang populer akan khasiat terapeutik yang bermanfaat bagi kesehatan, namun tergolong komoditas yang sangat mudah rusak karena rentan terhadap bakteri pembusuk sehingga diperlukan pengawetan untuk memperpanjang masa simpannya. Ozon dapat berfungsi sebagai disinfektan yang ramah lingkungan dan telah diakui memiliki status aman untuk digunakan secara kontak dengan produk makanan. Pada penelitian ini, sampel diawetkan dengan memanfaatkan gas ozon dengan variasi durasi kontak dan frekuensi pengembusan. Bawang putih kupas diozonasi dengan dosis 5 ppm, variasi durasi kontak 5 menit, 10 menit, dan 15 menit dan frekuensi pengembusan 1 kali, 2 kali, dan 3 kali dalam 15 menit. Sampel kemudian disimpan selama 30 hari untuk dievaluasi parameter kualitas yang meliputi total bakteri mesofil aerobik, perubahan massa, kandungan kalsium, dan karakteristik organoleptik sampel. Kondisi optimum dicapai oleh perlakuan ozonasi dengan frekuensi 1 kali dengan durasi pengembusan 15 menit yang menghasilkan nilai total bakteri mesofil aerobik lebih rendah (3,7 x 104 CFU/g) dibandingkan sampel kontrol (2,58 x 104 CFU/g), mempertahankan perubahan massa dan kandungan kalsium sebesar 24% dan 42%, serta menghasilkan nilai organoleptik yang lebih baik dibandingkan sampel kontrol.

Peeled garlic is a popular ready-to-cook vegetable for its therapeutic properties that are beneficial to health, but is classified as a commodity that is very perishable because it is susceptible to spoilage bacteria, thus preservation is required to extend its shelf life. Ozone can function as an environmentally friendly disinfectant and has been recognized as having a safe status for use in direct contact with food products. In this study, peeled garlic as a sample was preserved by utilizing ozone gas with variations in contact duration and spraying frequency. Samples were ozonated with a dose of 5 ppm, varying the duration of contact 5 minutes, 10 minutes, and 15 minutes and spraying frequency of 1 time, 2 times, and 3 times in 15 minutes. Samples were then stored for 30 days to see quality parameters including total aerobic mesophyll bacteria, changes in mass, calcium content, and organoleptic characteristics. Optimal conditions were achieved by ozonation treatment with a frequency of once with spraying duration of 15 minutes which resulted in a lower total value of aerobic bacteria (3.7 x 104 CFU/g) than the control sample (2.58 x 104 CFU/g), maintaining the mass change and calcium content of 24% and 42%, and produced better organoleptic values than the control sample."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farhan Nabil Prasetya
"Pola hidup praktis membuat bawang putih kupas digemari karena kenyamanannya sebagai produk siap pakai. Dalam mengatasi permasalahan yang ditimbulkan akibat proses pengelupasan, perlakuan ozon sebagai agen desinfektan serta pengemasan digunakan untuk memperpanjang umur simpan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi gas ozon dan kemasan terhadap kualitas dan umur simpan bawang putih kupas. Bawang putih kupas disimpan selama 30 hari pada suhu 25°C. Berbagai konsentrasi gas ozon (1, 3, dan 5 ppm) diuji dengan mengombinasikan penggunaan kemasan berbahan LDPE, PP, dan PET. Parameter kualitas bawang putih yang dinilai, yaitu total bakteri mesofilik aerobik, kandungan kalsium, kehilangan massa, dan organoleptik, akan dievaluasi pada penyimpanan 0, 1, 72, 168, 336, dan 720 jam. Konsentrasi gas ozon 5 ppm cukup unggul dalam menurunkan tingkat mikroba hingga 96% sedangkan konsentrasi gas ozon 1 ppm memberikan hasil terbaik dalam menjaga penurunan kualitas. Kandungan kalsium pada masa penyimpanan hari ke-30 turun hingga lebih dari 40% untuk semua sampel. Kombinasi konsentrasi gas ozon 1 ppm dengan kemasan PP memiliki kehilangan massa paling rendah dibandingkan dengan kontrol. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kombinasi gas ozon dan pengemasan dapat memperpanjang umur simpan bawang putih kupas hingga 30 hari pada suhu 25°C. Validitas hasil ini juga dikonfirmasi oleh evaluasi sensori.

The practical lifestyle makes peeled garlic popular because of its convenience as ready-to-use product. In overcoming the problems caused by the peeling process, ozone treatment as a disinfectant agent and packaging is used to prolong shelf life. This study aims to determine the effect of the combination of ozone gas and packaging on the quality and shelf life of peeled garlic. Peeled garlic is stored for 30 days at 25°C. Various ozone gas concentrations (1, 3, and 5 ppm) were tested by combining the packaging made from LDPE, PP, and PET. Garlic quality parameters assessed, namely total aerobic mesophilic bacteria, calcium content, mass loss, and organoleptic, were evaluated at 0, 1, 72, 168, 336, and 720 hours of storage. Ozone gas concentration of 5 ppm was quite superior in reducing microbial levels up to 96% while ozone gas concentration of 1 ppm gave the best results in maintaining quality degradation. The calcium content on the 30th day of storage decreased to more than 40% for all samples. The combination of 1 ppm ozone gas concentration with PP packaging had the lowest mass loss compared to the control. The results revealed that the combination of ozone gas and packaging can extend the shelf life of peeled garlic up to 30 days at 25°C. The validity of these results was also confirmed by organoleptic evaluation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jusafwar
Depok: Politeknik Universitas Indonesia, 1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2003
TA295
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Claudia Harfian
"Pada penelitian ini dibuat katalis berbasis MnOx dengan zeolit alam Lampung (ZAL) sebagai penyangganya. Katalis ini berfungsi untuk mendekomposisi ozon dalam emisi gas buang industri yang menggunakan ozon. Variabel bebas pada penelitian ini adalah ukuran dan %-loading nominal katalis. Ukuran katalis yang digunakan adalah 18-35 mesh, 35-60 mesh, dan 60-100 mesh. %-loading nominal yang digunakan adalah 0%-w, 1%-w, dan 2%-w. Katalis diaktivasi dengan pencucian menggunakan aquademin, HCl, NaOH, dan kalsinasi. Katalis dikarakterisasi menggunakan BET dan SEM-EDX.
Penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa ukuran katalis dan %-loading nominal MnOx mempengaruhi kinerja katalis dalam mendekomposisi ozon. Katalis MnOx/ZAL 1%-w dengan ukuran 60-100 mesh menghasilkan konversi ozon yang paling tinggi yaitu sebesar 74,5%. Didapatkan juga bahwa ZAL-lah yang memiliki peran utama dan dominan, dimana MnOx tidak memberikan pengaruh signifikan pada kinerja katalis dalam dekomposisi ozon.

This research make catalyst based on MnOx and Lampung natural zeolite as catalyst support, which serves to decompose ozone in industrial effluent gas which uses ozone. The varied variable is the size and %-nominal loading of the catalyst. The sizes are 18-35 mesh, 35-60 mesh, and 60-100 mesh. The %-nominal loadings are 0%-w, 1%-w, and 2%-w. The catalysts will be activated washed it using aquademin, HCl, NaOH, and calcination. The catalysts are characterized using BET and SEM-EDX.
This research concludes that size and nominal %-loading of catalysts affect their performance in decomposing ozone. MnOx/ZAL 1%-w with 60-100 mesh size catalyst gives the highest ozone conversion which is 74,5%. This research also give results that the most dominant or the main role in decomposing ozone is ZAL, where MnOx did not give any significant effect.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64289
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>