Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 156626 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Ichsan Fahreza Juli
"ABSTRAK
Karena berbagai keunggulan yang dimiliki oleh ATM dan protokol TCP/IP maka keduanya diusahakan untuk dikombinasikan dengan memanfaatkan keunggulan masing-masing. TCP/IP pada awalnya tidak dirancang untuk digunakan pada jaringan dengan unjuk kerja tinggi sebingga beberapa perbaikan telah dianjurkan untuk membuatnya dapat bekerja baik pada jaringun dengan unjuk kerja tinggi.
Dari sejumlah penelitian yang dilakukan akhir-akhir ini telah teridentifikasi kegagalan implementasi protokol TCP di atas jaringan ATM. Selain itu ditemukan juga bahwa throughput effective yang dicapai oleh TCP melalui ATM 140 Mbps bisa sangat rendah pada kondisi tertentu.
Oleh karena itu dicoba dicari upaya untuk dapat memperbaiki kondisi tersebut. Salah satu metoda yang dianjurkan untuk memperbaiki kondisi tersebut ialah dengan memanfaatkan bit CLP yang terdapat pada header sel ATM sebagai pengendali kongesti Tugas ini mencoba untuk mensimulasikan protoko1 TCP di atas jaringan ATM dengan memanfaatkan bit CLP sebagai pengendali kongesti. Dari analisa hasil simulasi yang dilakukan, temyata penggunaan bit CLP sebagai pengendali kongesti dapat meningkatkan unjuk kerja dibandingkan jika tanpa rnenggunakannya yaitu dalam hal goodput (mencapai 87%), fairness (mencapai 90-98%), banyaknya paket yang hilang lebih sedikit, dan buffer tidak ditempati hingga maksimurn dalam waktu yang iama.

"
2000
S39587
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sianturi, Rumondang R.
"Mekanisme kontrol kongesti yang berbeda antara TCP dengan ATM menjadi latar belakang penelitian ini untuk meneliti bagaimana pengaruh interaksi kontroI kongesti TCP dan ATM terhadap performansi TCP pada jaringan ATM. Penelitian juga dilakukan terhadap pengaruh variasi ukuran window, kapasitas link dan jenis kontrol kongesti TCP terhadap performansi TCP pada ATM.
Penelitian dilakukan pada model topologi network parking lot dengan menggunakan The NIST ATM/HFC Network Simulator.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa meningkatkan prosentase goodput dengan meningkatkan ukuran advertised window dan kapasitas link dibatasi delay antrian pada switch dan cell loss pada jaringan ATM.
Hasil penelitian juga menunjukkan adanya kontrol kongesti ASR pada layer ATM dapat mengurangi cell loss dan memperbaiki fairness index TCP pada ATM Adanya algoritma fast recovery pada TCP Reno hanya memperbaiki fairness index TCP pada ATM sedangkan prosentase goodput mengalami penurunan.

The difference congestion control between transmission control protocol (TCP) and asyncronous transfer mode (ATM) has motivated to research the influence of interaction between TCP and ATM congestion control to the performance of TCP over ATM. The research is also examine the impact of advertised window size, link capacity and the type of TCP congestion contol to TCP performance.
This research is done on parking lot model and used The NIST ATM/HFC Network Simulator.
The finding of the research is to increase goodput percentation by increasing advertised window size and link capacity is limited by queuing delay of the switch and cell loss of ATM Network.
The outcome of the research also shows that there is ASR congestion control on ATM layer is to prevent more cell losses and improve fairness index of TCP over ATM. Fast recovery algorithm on TCP Reno is improving fairnes index of TCP over ATM meanwhile percentation goodput is decreasin."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T8499
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Anggita Wijiasih
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S39022
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harimukti S.
"Pengaiokasian bandwidth virtual path merupakan saiah satu faktor yang periu dipertimbangkan dalam menciptakan jaringan ATM dengan utilisasi jaringan yang tinggi dengan tetap mempertahankan mutu pelayanan.
Pada skripsi ini dibuat suatu perangkat lunak dari dua algoritma pengalokasian bandwidth, yaitu algoritma upper bound of cell loss probability dan algoritma peak rate allocation. Unjuk kerja kedua algoritma ini dilihat dengan membandingkan seberapa besar bandwidth virtual path yang dibutuhkan oleh masing-masing algoritma bila beberapa virtual channel connection dikelompokan ke dalam satu virtual path.
Parameter input yang digunakan pada pengujian kedua algoritma ini adalah :jumlah VCC, peak cell rate, average cell rate, batas atas probabilitas sel hilang. Sernua parameter ini merupakan variabei bebas yang dapat dirubah harganya. Adapun parameter output yang digunakan untuk mengukur unjuk kerja masing-masing algoritma adalah besar bandwidth yang dihasilkan oleh masing-masing algoritma dan a iisiensi algoritma satu terhadap algoritma lainnya.
Hasil simulasi menunjukan bahwa algoritma upper bound of cell loss probability dapat mengalokasikan bandwidth secara iebih efisien dibandiingkan algoritma peak rate allocation dengan kondisi input yang diubah-ubah. Adapun perubahan kondisi input yang dimaksud adalah perubahan jumlah VCC, perubahan burstiness (peak cell rate dibagi average cell rate), dan perubahan batas atas probabilitas hilang set."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S39725
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Awan Setiawan
"ATM adalah mode pengiriman informasi yang terlebih dahu/u memecah informasi tersebut menjadi se/-se/ keci/ dengan panjang tetap. Dengan ukuran 48 byte payload dan 5 byte header membuat switch dapat me/ewati se/ dengan kecepatan tinggi. Dengan sistem pengiriman seperti itu delay yang a/can dialami oleh setiap jenis trafik relatif sama, hal inilah yang memungkinkan integrasi segala jenis trafik kedalam jaringan ATM.
Kecepatan jaringan serta desain yang diperuntukkan bagi pemakaian secara global membuat sistem manajemen trafik yang dibutuhkan sangat rumit. Kecepatan transmisi yang tinggi tanpa sistem kontrol kongesti yang memadai akan membutuhkan penyedian buffer yang besar. Hal tersebut akan membuat jaringan ATM menjadi mahal. Maka kontrol kongesti yang memadai merupakan kebutuhan yang mutlak bagi jaringan ATM.
Kontrol kongesti untuk jaringan ATM harus dapat bekerja pada lingkungan Lokal Area Network sebaik pada Wide Area Network. serta pada link dengan kapasitas beberapa Mbps sampai Gbps. Kontrol kongesti pada jaringan ATM juga harus dapat memaksima/kan penggunaan sisa sumber daya jaringan bagi layanan Available Bit Rate dengan pembagian yang adil.
Skema control kongesti yang dipilih oleh ATM forum untuk diimplementasikan pada jaringan ATM adalah skema rate base. Skema ini melakukan pembagian sumber daya jaringan berdasarkan rate dari pemakai jaringan. Skema control kongesti Enhanced Proportional Rate Control Algorithm merupakan salah satu skema control kongesti rate base yang mendapatkan banyak perhatian dari para peneliti ATM.
Pada skripsi ini skema EPRCA akan diuji pada beberapa topologi untuk dapat mengetahui kinerja yang dihasilkan. Throughput, utilisasi link dan indeks fairness merupakan parameter-parameter kinerja yang akan dianalisa."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S39680
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danang Prakoso
"Kontrol kongesti merupakan hal yang mendasar dalam jaringan Asynchronous Transfer Mode (ATM) untuk mendukung layanan `best-effort' atau Available Bit Rate (ABR). Dengan kontrol kongesti yang memadai kita dapat memakai jaringan yang ada tanpa harus menegosiasikan kontrak terlebih dahulu dengan jaringan tersebut. Kongesti terjadi bila jumlah kecepatan masukan lebih besar dibandingkan dengan kapasitas keluaran saluran. Pemilihan kontrol kongesti yang tepat memungkinkan setiap kelas layanan dalam ATM berfungsi secara efektif, untuk itu dalam jaringan ATM dikenal dua macam kontrol kongesti `closed loop', yaitu rate-based dan credit-based.
Dalam tesis ini akan dianalisa unjuk kerja dua macam skema kontrol kongesti dalam trafik ABR, yaitu skema ERICA dan MIST (rate-based), serta skema QFC (credit-based). Secara umum skema QFC mempunyai throughput keluaran dan Fairness Index yang lebih baik (82 % dan 1) dibandingkan dua skema lainnya pada aplikasi Metropolitan Area Network (MAN), sedangkan kebutuhan bufer ketiga skema relatif kecil. Pada aplikasi Wide Area Network (WAN), nilai throughput dan fairness index skema QFC sebesar 79% dan 0,999 juga merupakan yang terbaik diantara ketiga skema tersebut.

Congestion control is essential for Asynchronous Transfer Mode (ATM) network in providing 'best-effort' service, or Available Bit Rate (ABR). With proper congestion control, we can use the network at any time without first negotiating a traffic contract with the network. Congestion will occur when total input rate is larger than the output link capacity. To enable each service class to function effectively two closed loop congestion control, rate-based and credit-based have been introduced for ATM network.
This thesis will analyzes performance of two congestion control in ABR traffic, that is ERICA and NIST scheme (rate-based), also QFC scheme (credit-based). As a result, QFC scheme has better throughput and fairness index (82 % and I) than the other scheme in the Metropolitan Area Network (MAN) application. Buffer requirement is relatively small for all schemes. In the Wide Area Network (WAN), QFC scheme is still the best with 79 % of throughput and 0,999 of fairness index.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T5512
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Giri
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S39146
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rendy Munadi
"Pertumbuhan trafik pengguna internet dari waktu kewaktu mengalami perkembangan yang menakjubkan, oleh karena itu penelitian untuk meningkatkan unjuk kerja Jaringan terus dilakukan guna memberikan solusi terhadap penanganan lonjakan trafik yang terjadi dan tuntutan akan qualitas pelayanan oleh end user. Jaringan yang telah direkomendasikan sebagai Jaringan transport kecepatan tinggi adalah Jaringan Asynchronous Transfer Mode (ATM) yang mampu mentransfer data dalam bentuk paket yang berukuran kecil yang disebut sel. Jika trafik data internet dipandang sebagai trafik Transmission Control Protocol I Intenet Protocol (TCP/IP), maka penggunaan TCP sebagai protokol transpor yang andal adalah sangat tepat.
Dalam tulisan ini dipaparkan analisa kendali trafik data Internet di Jaringan ATM dengan menggunakan kendali aliran TCP dan layanan informasi Available Bit Rate (ABR). Tinjauan parameter yang dilakukan meliputi ; kecepatan pengiriman data oleh sumber, besarnya throughput dan efisiensi Jaringan, panjang antrianyang terjadi dan tingkat fairness yang diberikan terhadap jumlah sumber TCP yang bervariasi, ukuran paket yang berbeda dan perubahan kapasitas buffer switch.
Dari hasil penelitian yang dilakukan melalui simulasi dapat ditunjukkan bafava kecepatan pengiriman data oleh sumber sesuai dengan kapasitas saluran dan banyaknya sumber yang aktif, sedangkan throughput, efisiensi dan tingkat fairness akan maksimum untuk ukuran paket TCP = 1024 byte. Panjang antrian paket berukuran 512 byte yang melebihi kapasitas buffer akan menurunkan besarnya thoughput dan efisiensi masing-masing 3% dan 4%.

The growth of internet traffic user from recent years experiences fast growing, therefore the research to improve of network performance will be continue for give solution to handling of enormous traffic that happened and demand of service quality by end user. The network has been recommended as transport of network high speed is Asynchronous Transfer Mode (ATM) Network. The ATM network capable to transfer data in the form of packet format with small size and fixed length is called as cell. If the data traffic of internet is viewed as TCP/IP traffic, hence usage of TCP as transport protocol is very appropriate.
In this paper proposes the control analysis data traffic of internet over ATM network by using control TCP flow and information service of Available Bit Rate (ABR). The parameter metrics such as rate of data send by source, throughput and efficiency of the network, length of queue in buffer of switch and fairness levels. These parameters are depends of variation of source number, different of packet size and changes of buffer capacity.
From simulation results can be indicated that rate of data send by source as according to channel capacities and number of active sources, while high fairness for all sources and high throughput can be achieved when packet size of TCP 1024 bytes. For the packet size of TCP 512 bytes, length of queue exceeding capacities of buffer, so degradation of throughput and efficiency around 3% and 4%.
"
Jurnal Teknologi, XVIII (2) Juni 2004: 96-103, 2004
JUTE-XVIII-2-Juni2004-96
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>