Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 159886 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Raldi Artono Koestoer
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
621.422 KOE p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Kalor adalah suatu bentuk perpindahan energi dari suatu benda ke benda yang lain akibat adanya perbedaan temperatur antara keduanya. Kalor dapat dihasilkan akibat adanya aliran arus listrik yang mengalir pada suatu konduktor. Nilai kalor yang dibangkitkan oleh arus listrik ini ditentukan oleh besamya arus yang mengalir dan ditentukan juga oleh nilai resistansi yang terdapat pada suatu konduktor tersebut. Kalor banyak dihasilkan oleh alat-alat listrik yang menggunakan kumparan. Isolator zat cair, banyak digunakan sebagai pendingin pada alat-alat listrik yang menggunakan kumparan. Kalor yang dibangkitkan oleh kumparan akan disalurkan kepada isolator untuk kemudian dilepas kembali ke udara. Analisis terhadap aliran kalor ini dijelaskan dengan melihat perpindahan kalor yang terjadi pada kumparan dan pada isolator zat cair itu sendiri. Kenaikan temperatur dapat dijadikan suatu tolak ukur untuk mengetahui aliran kalor yang terjadi pada suatu kumparan di dalam isolator zat cair. Untuk mengetahui aliran kalor yang terjadi pada kumparan di dalam isolator zat cair, dilakukukan serangkaian pengujian yang akan memperbandingkan kenaikan temperatur permukaan kumparan yang dialiri arus pada udara terbuka dengan kenaikan temperatur kumparan yang dialiri arus pada suatu isolator zat cair. Dari hasil pengujian, temperatur kumparan di dalam minyak transformator lebih rendah dibandingkan dengan temperatur kumparan di udara terbuka. pertukaran energi antara kumparan dengan minyak transformator dapat dianalisis dengan mengetahui kapasitas kalor pada kumparan dan minyak transformator. Kapasitas kalor kumparan 3 lapis adalah 190,81 J/_C dan kumparan 5 lapis adalah 249,06 J/_C. Sedangkan kapasitas kalor minyak transformator dengan media pemanas kumparan 3 lapis adalah 3013,2 J/_C.dan untuk kumparan 5 lapis adalah 6247,9 J/_C."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40271
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Sunjarianto P.
"ABSTRACT
Air conditioning system merupakan bagian sistem gedung yang memakai
Iistrik terbesar, mencapai 40% hingga 60% dari total konsumsi energi listrik untuk
gedung. Dengan keluarnya kebijakan pemerintah untuk mencabut subsidi atas biaya
penggunaan listrik secara berangsur-angsur hingga nol persen mengakibatkan
semakin meningkatnya biaya listrik. Dalam situasi persaingan yang menuntut
ditingkatkannya efisiensi di segala sektor, thermal storage merupakan salah ,satu
alternatif untuk menekan biaya pendinginan gedung.
Pada sistem pendinginan konvensional, semua peralatan AC dan pemipaan
dirancang untuk memenuhi beban puncak pendinginan. Sistem konvensional bekerja
pada beban puncak selama sistem bekerja. Beban puncak tersebut sesuai dengan
beban pendinginan maksimum pada rancangan untuk keamanan terpenuhinya beban
pendinginan yang sedang dibutuhkan. Konsep thermal storage yang dipakai pada
sistem pendinginan adalah sebagai salah satu alternatif dalam penggunaan peralatan
AC yang dirancang untuk memenuhi beban puncak, dengan memakai sistem yang
lebih kecil. Sistem ini akan beroperasi sepanjang hari menyimpan kelebihan
kapasitas pendinginan selama periode bukan beban puncak (off-peak periods) dan
menggunakan kapasitas pendinginan yang disimpan tersebut selama periode beban
puncak (on-peak periods).

"
1999
S36886
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abbyyu Prakeysya Wijaksono
"Central gathering station 10 (CGS-10) menampung seluruh fluida dari beberapa sumur minyak. Incoming fluida di area CGS-10 saat ini sebesar 212.000 BOPD. Pada tahun 2030 akan dilakukan peningkatan produksi sebesar 312.000 BOPD. Beberapa skenario yang dilakukan menghasilkan kesimpulan performa heat exchanger sudah tidak normal karena temperature outlet maksimum fluida pada berbagai kondisi tidak mencapai 175°F. Setelah dilakukan penilaian kecukupan kapasitas pada fasilitas yang ada, perlu adanya penambahan heat exchanger. Pada praktik keinsinyuran ini, analisis mechanical design dilakukan berdasarkan datasheet proces dan penjadwalan proyek berdasarkan analisis material take off (MTO) pada pekerjaan konstruksi civil & piping, dibantu dengan software Microsoft Project yang mempermudah dalam pembuatan engineering, procurement & construction (EPC Schedule). Dari Praktik keinsinyuran ini didapatkan material Tubes SA 213 TP316L ; Tubesheet, Baffles/Tube Support & Floating Head Cover SA 240-316L ; Tie Rods & Spacers SS 316L ; Bolt & Nut SA-193-B7 & SA-194- 2H ; Shell & Shell Cover SA 516 Gr.70 ; Shell Flange SA 105 ; Channel/Bonnet, Channel Cover & Channel Flange SA 105 + SA 240-316L Clad. Jalur kritis pada aktivitas bidding process, project management & administration, engineering, procurement, heat exchanger installation, dan pre-commisioning & commissioning dengan total keseluruhan durasi proyek yaitu 543 Hari.

Central gathering station 10 (CGS-10) accommodates all fluids from several oil wells. Incoming fluid in the CGS-10 area is currently 212,000 BOPD. In 2030, production will increase by 312,000 BOPD. Several scenarios carried out resulted in the conclusion that the heat exchanger performance was not normal because the maximum outlet temperature of the fluid under various conditions did not reach 175°F. After assessing the capacity adequacy of existing facilities, it is necessary to add a heat exchanger. In this engineering practice, mechanical design analysis is carried out based on process data sheets and project scheduling based on material take off (MTO) analysis in civil & piping construction work, assisted by Microsoft Project software which makes it easier to create engineering, procurement & construction (EPC Schedules). From this engineering practice, the material Tubes SA 213 TP316L was obtained; Tubesheet, Baffles/Tube Support & Floating Head Cover SA 240-316L ; Tie Rods & Spacers SS 316L ; Bolt & Nut SA-193-B7 & SA-194-2H ; Shell & Shell Cover SA 516 Gr.70 ; Shell Flange SA 105; Channel/Bonnet, Channel Cover & Channel Flange SA 105 + SA 240-316L Clad. The critical path includes bidding process, project management & administration, engineering, procurement, heat exchanger installation, and pre-commissioning & commissioning activities with a total project duration of 543 days.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan Nurdinsyah
"Pada penelitian tentang alat penyuling minyak atsiri sebelumnya, telah dibuat alat penyuling minyak atsiri skala lab yang materialnya terbuat dari aluminium, dengan kapasitas 2 kg bahan baku nilam kering dan produktivitas rata-rata yang mampu mencapai rendemen 1,5 % dalam waktu penyulingan 4-5 jam. Berbekal dari alat yang sudah ada tersebut, maka dalam penelitian kali ini dilakukan pengembangan yang bertujuan untuk meningkatkan kuantitas hasil rendemen, yaitu dengan memperlancar aliran uap pada tanki bahan dan memperlancar aliran kondensat pada kondenser. Untuk dapat mempelajari karakteristiknya, dilakukan juga pemasangan alat ukur termokopel dan pressure gauge pada beberapa bagian alat.
Berdasarkan penelitian terhadap alat penyuling minyak atsiri skala lab tersebut, maka dibuat rancangan perbaikan yang diantaranya meliputi penambahan luas area perpindahan kalor pada dasar ketel untuk mempercepat pemanasan air, membuat tingkatan dan jalur uap pada tanki bahan dengan sarangan, serta kondenser yang dibuat spiral persegi agar memudahkan proses pembuatan dan meminimalkan tempat.
Dari rancangan tersebut, kemudian dibuatlah prototipe alat penyuling minyak atsiri skala industri rumah tangga kapasitas 3 kg bahan baku nilam kering, Material yang digunakan merupakan kombinasi besi pada ketel kukus, tanki bahan dan tanki kondenser yang berasal dari drum berdiameter 35 cm, stainless steel 0.4 mm sebagai material pada tutup ketel, serta pipa stainless steel 5/8 - pada pipa uap dan pipa kondenser. Hasil dari prototipe yang dibuat tersebut menunjukkan bahwa kombinasi material pada alat relatif mengurangi biaya investasi alat, sedangkan penambahan luas perpindahan kalor pada dasar ketel kukus dan penambahan sarangan bertingkat pada tanki bahan mampu meningkatkan produktivitas.

"At previous research of essential oil distiller, have been made essential oil distiller at lab level which its material from aluminum. Its capacity is 2 kilogram of raw material, and the average productivity capable to reach 1,5 % rendemen in distillation during 4-5 clock. Based on the previous version of distiller, and then in this research has been conducted development which purpose is to increase the amount of rendemen, with smoothing the steam pipeline in the material tank and smoothing pipeline condensate in condenser. To learn its characteristic, thermocouple and pressure gauge installed at some part of appliance.
Depend on research of essential oil distiller, then repairing design made, including addition of heat transfer area at the of kettle base to quicken water heating, making level and steam track at material tank with tray, and made condenser with spiral shape in order to facilitate the process and minimize the places.
From that design, then be made prototype of essential oil distiller for home industry level of capacities 3 kg of raw material. Used to material represent iron combination at steam kettle, material tank and condenser tank coming from drum have diameter 35 cm, stainless steel 0.4 mm as material at cover, and also pipe of stainless steel 5/8" at steam pipe and the condenser pipe. Output from that prototype indicate that material combination, decrease cost investment, while wide addition of heat transfer area at kettle base and addition high rise tray at material tank, able to improve productivity.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37889
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwiki Prasetyo
"Perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi yang kian pesat saat ini menuntut setiap individu untuk terus berkarya. Berbagai institusi juga berlomba-lomba untuk melakukan riset yang dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Salah satu fenomena yang sering dijumpai dalam menunjang keseharian kita adalah fenomena penguapan. Suatu proses penguapan yang terjadi pada bahan bakar cair, yang saat ini masih menjadi sumber energi utama di dunia. Pengujian tetesan merupakan salah satu langkah yang dapat dipergunakan untuk mengetahui karakteristik yang dimiliki sehingga dapat meningkatkan kinerja yang efektif dan juga efisien. Salah satu parameter utama dari analogi perpindahan panas dan massa yang dimiliki pada pengujian tetesan adalah nilai dari bilangan Lewis yang dimiliki adalah sama dengan satu. Berbagai model telah dirumuskan guna memperoleh kesesuaian perhitungan perpindahan panas dan massa suatu zat.
Berbagai peneliti juga telah melakukan percobaan menggunakan cairan yang berbeda. Permasalahan yang ditemukan adalah cairan yang memiliki nilai Lewis tidak sama dengan satu akan menunjukkan korelasi yang kurang baik. Pada penelitian kali ini, dilakukan analisis lebih mendalam mengenai fenomena yang dapat menyebabkan korelasi kurang baik tersebut. Didapatkan hasil bahwa korelasi yang kurang baik tersebut timbul karena pengaruh dari stagnan film model yang digunakan. Konsentrasi cairan pada stagnan film menuju lingkungan tampak patah dan hal tersebut dirasa tidak natural.

The development of science and technology which is rapidly increasing now requires each individual to continue working. Various institutions are also competing to conduct research that can benefit human life. One phenomenon that is often found in supporting our daily life is the phenomenon of evaporation. An evaporation process that occurs in liquid fuels, which is still the main energy source in the world. Drop test is one step that can be used to determine the characteristics possessed so as to improve effective and efficient performance. One of the main parameters of the analogy of heat and mass transfer in the droplet test is that the value of the Lewis number is equal to one. Various models have been formulated in order to obtain a suitable calculation of the heat transfer and mass of a substance.
Various researchers have also conducted experiments using different liquids. The problem found is a liquid that has a Lewis value not equal to one will show a bad correlation. In this study, a more in-depth analysis of the phenomena that can cause such unfavorable correlations. The results show that the unfavorable correlation arises because of the influence of the stagnant film model used. The concentration of fluid in the stagnant film into the environment seems broken and this is not natural.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T55118
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hafizha Mulyasih
"ABSTRAK
Kebakaran hutan dan lahan gambut yang melanda sejumlah wilayah di Kalimantan dan Sumatera di Indonesia pada tahun 2019 menjadi keperihatinan banyak kalangan. Para peneliti terus berupaya mempelajari terkait fenomena terjadinya proses pembakaran, metode penangulangan, metode pemadaman hingga mempelajari emisi yang dihasilkan. Penelitian yang dilakukan dalam skala laboratorium dilakukan untuk mempelajari fenomena dalam skala kecil agar mendapatkan hasil yang lebih mendekati dengan kondisi riil di lapangan. Penelitian ini melihat pengaruh ukuran reaktor uji dengan mengunakan reaktor ukuran 10x10x10 cm dan 40x40x20 cm untuk mempelajari fenomena perpindahan panas yang terjadi. Sampel yang digunakan berasal dari Palangkaraya, Kalimantan dan daerah Rokan hilir, Sumatra. Pada penelitian pembakaran membara gambut skala laboratorium dengan melihat pengaruh ukuran reaktor uji didapatkan hasil bahwa reaktor kecil dengan ukuran 10x10x10 cm akan menyebabkan laju perambatan pembakaran membara pada sampel dengan kecepatan laju 3 cm jam tidak dapat dilihat sebagai nilai yang tepat dikarenakan pada reaktor tersebut akan mengalami fenomena panas yang terakumulasi sehingga perpindahan panas tidak dapat dilihat sebagai fungsi laju aliran panas yang berpindah. Sedangkan dalam pengujian dengan reaktor 40x40x20, laju perambatan dapat dihitung karena perpindahan panas yang terjadi bersifat mengalir pada media berpori gambut dan tidak mengalami efek panas yang terakumulasi.

ABSTRACT
Peat fires that hit several regions in Kalimantan and Sumatra in Indonesia 2019 became a concern for many people. The researchers continue to study the peat smoldering phenomena with the combustion process, methods of handling, extinguishing methods to study the emissions produced. This research is conducted on a laboratory scale to study small-scale phenomena to obtain results that are closer to the real conditions on the field. This study looks at the effect of the size of the reactor by using reactors the size of 10x10x10 cm and 40x40x20 cm to learn the phenomenon of heat transfer that occurs. The samples used were from Palangkaraya, Kalimantan and Rokan hilir, Sumatra. The research on laboratory scale of peat smoldering combustion by looking at the effect of the reactor size, it was found that a small reactor with a size of 10x10x10 cm will cause the spread rate of the sample at a rate of 3 cm hour cannot be seen as the right value because the reactor will experience the phenomenon of heat that accumulates so that heat transfer cannot be seen as a function of heat flow that moves. Whereas in testing with a 40x40x20 reactor, the spread rate can be calculated because the heat transfer that occurs is flowing on the porous media and does not have heat accumulated.
"
2019
T55184
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Wijayanto
"ABSTRAK
Proses enamelling yang ada di PT. Wijaya Karya Industri Energi adalah proses pelapisan bagian dalam tangki pemanas air dengan lapisan enamel yaitu sejenis lapisan keramik yang bertujuan untuk melindungi tangki dari korosi. Pada proses pelapisan ini, cairan kental enamel yang menempel pada tangki bagian dalam dipanaskan bersama-sama dalam tungku dengan suhu berkisar 780oC hingga 850oC yang bertujuan meleburkan enamel hingga membentuk ikatan yang kuat antara enamel dan besi.
Dengan prinsip konservasi energi, gas buang yang dihasilkan dari pembakaran masih mempunyai energi kalor yang tinggi dan bisa dimanfaatkan kembali sebagai preheating dengan metode Flue Gas Recirculating (FGR). Energi kalor dari gas buang tersebut diinjeksikan kembali ke dalam tungku dan diharapkan akan mengurangi pemakaian bahan bakar gas alam. Tujuan yang ingin dicapai pada tesis ini adalah untuk mendapatkan manfaat dari sejumlah bahan bakar gas alam yang bisa dihemat penggunaannya yang pada akhirnya akan mengurangi biaya produksi khususnya energi yang digunakan.
Sebagai kesimpulannya, metode pengontrol partikel debu yang tepat bila dibandingkan dengan penghematan biaya yang didapatkan adalah cyclone karena nilai NPV-nya lebih besar dari nol dan nilai IRR-nya lebih besar dari MARR yang diasumsikan 6,75%

ABSTRACT
Enamelling process in PT. Wijaya Karya Industri Energi is the process of inside coating of the water heater tank with enamel material that is kind of a ceramic material to prevent the tank from corrosion. At this coating process, a viscous liquid of enamel attach the inside of the tank are fired together in a furnace with the rank of temperatures from 780oC to 850° C that have aims to melt the enamel to produces a strong bond between the enamel and iron.
With the principle of energy conservation, the flue gas that produced from burning still have a high calorific energy and can be used again as preheating with methode named Flue Gas Recirculating (FGR) . This calorific energy will be reinjected into furnace and hoped will reduce the consumption of natural gas. The aim of this thesis is to obtain benefit from amount of natural gas that can be saved and finally will reduce production cost especially natural gas consumption.
As the conclusion, the precise of methode for dust controlling if compared with saving cost is cyclone because its NPV is greater than zero and its IRR is greater than assumed MARR approximately 6,75%."
2016
T44757
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Handi Rizkinugraha
"ABSTRAK
Teknik penambalan gigi dengan sinar merupakan salah satu teknik penambalan
gigi yang saat ini banyak digunakan mulai dari klinik gigi sederhana hingga
beberapa rumah sakit besar di seluruh dunia. Salah satu permasalahan yang
muncul pada penambalan gigi menggunakan sinar ini adalah temperatur yang
relatif tinggi yang dihasilkan oleh sinar ini. Lampu LED yang biasa digunakan
sebagai curing light ini mampu memanaskan material tambalan gigi ini hingga
38-420C selama 1 menit, sehingga membuat pasien menjadi kurang nyaman. Oleh
karena itu, dalam percobaan ini, didesain suatu alat yang dapat memindahkan
panas tersebut menggunakan miniature heat pipe. Percobaan ini menggunakan
miniature heat pipe dengan diameter luar 5mm. Dari percobaan ini, didapat
efisiensi alat sebesar 51 – 56% untuk rentang kalor masuk 0,5 – 5 W.

ABSTRACT
Dental restoration using curing light now has become one of the most popular
dental restoration technique, from a simple dental clinic until hospitals accross the
world. One of the problems when using curing light for dental restoration is the
high temperature which is produced by the light. LED which is ussualy be used as
curing light can heat the restoration material until 38-420C for 1 minute, which
can make the patient become uncomfortable. Therfore, this experiment try to
design a tool that can remove the heat from the restoration material using
miniature heat pipe. This experiment using miniature heat pipe. From this
experiment, it is found that the efficience of this tool is about 51 – 56% for 0,5 – 5
W heat in."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53991
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>