Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 120198 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bramantika Aditya Nugroho
"Perkembangan dunia otomotif berkembang dengan pesat, dengan semakin bertambahnya jumlah kendaraan bermotor. Seiring dengan itu bertambah pula kebutuhan akan bahan bakar minyak (BBM). Akan tetapi, ketersediaan BBM itu sendiri semakin lama semakin berkurang. Oleh karena itu, harus dilakukan penghematan pemakaian BBM. Salah satu cara adalah dengan menambahkan aditif pada bahan bakar, dengan tujuan agar proses pembakaran lebih baik, sehingga meningkatkan performa mesin serta mengurangi kadar emisi gas buang.
Penelitian ini akan membahas tentang perbandingan aditif oksigenat dengan non oksigenat sebagai aditif pada motor otto empat langkah. Penelitian dilakukan di Laboratorium Termodinamika Departemen Teknik Mesin FTUI. Parameter yang akan dianalisa adalah daya (BHP), konsumsi bahan bakar spesifik, efisiensi termal, dan kadar emisi yang dihasilkan (HC, CO, CO2, O2, dan NOX). Aditif serta komposisi yang digunakan pada penelitian ini adalah: Griffon 0,33 gr, Power 21 0,1 , ELF 0,25 %, dan Prima Ace 0,25 %.
Dari hasil pengujian didapatkan bahwa penambahan Griffon 0,33 gr pada Premium menaikkan daya sampai 14,7%, penurunan nilai SFC sampai 24,3 %, peningkatan efisiensi termal 32,1 %, serta penurunan kadar HC, O2 dan CO dan peningkatan kadar CO2 dan NOX. Hasil tersebut secara keseluruhan, merupakan hasil rata-rata terbaik apabila dibandingkan dengan aditif yang lain.

Improvement in automotive world has rapidly increase, it is marked by the total of vehicle produced every day, with that conditions, the needs of oil fuel is also increase. But the supply of oil fuel itself will be decrease, because oil fuel is one of the non renewable energy. For that we have to save the use of oil fuel. One of the way to save the fuel, is to add on additive in the gasoline, so that the combustion process will be better, and the result of that are the engine performance will be better also and the reduction of exhaust emission.
This research will explain about comparison of oxygenate additive with non oxygenate additive as an additive on four stroke otto engine. Research are held on Mechanical Engineering Department, Engineering Faculty University of Indonesia. Parameter that will be analyzed is power (BHP), specific fuel consumption, thermal efficiency, dan percentage of emission (C, CO, CO2, O2, and NOx). The additive and its composition that we used are Griffon 0,33 gr, Power 21 0,1 %, ELF 0,25 %, and Prima Ace 0,25 %.
From the experiment, we obtain that if griffon 0,33 gr add on Premium will increase engine power until 14,7 %, SFC drop until 24,3 %, thermal efficiency raise until 32,1 %, and decrease HC, O2 and CO emission, also increase CO2 and NOX emission. This result is the best average result compare to the other additive.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S37934
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghalih Wicaksono
"Kualitas bahan bakar yang digunakan sangat mempengaruhi performa mesin dan kualitas emisi gas buang kendaraan bermotor. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas bahan bakar adalah dengan menambah bahan bakar dengan zat aditif. Namun, saat ini dibutuhkan zat aditif yang tidak hanya mampu meningkatkan performa mesin, tetapi juga dapat mengurangi konsumsi bahan bakar dan penggunaan bahan bakar minyak bumi serta lebih ramah lingkungan. Salah satu zat aditif yang dianggap memenuhi syarat tersebut adalah senyawa oksigenat yang dibuat dengan proses ozonasi dari minyak sawit, minyak kelapa, minyak kedelai, dan minyak jarak. Tetapi pada saat sekarang, telah banyak zat aditif yang terdapat di pasaran.
Penelitian ini akan membahas tentang perbandingan aditif oksigenat dan aditif non oksigenat sebagai campuran Premium pada motor otto empat langkah. Penelitian dilakukan di Laboratorium Termodinamika Departemen Teknik Mesin FTUI. Parameter yang akan dianalisa adalah daya (BHP), konsumsi bahan baker spesifik, efisiensi termal, dan kadar emisi yang dihasilkan (HC, CO, CO2, O2, dan NOX). Kompresi rasio diambil dari kondisi standar motor sebesar 8,2:1. Variasi komposisi penambahan oksigenat pada Premium yang digunakan adalah 0,33 gr Griffon Hot Pill1t untuk 5 L Premium; 0,25 % ELF Octane Booster; 0,1 % Power 21; and 0,33 % additeive oksigenat Power Clean. Dari hasil pengujian didapatkan bahwa penambahan aditif oksigenat sebagai aditif pada Premium cukup baik untuk penggunaan pada 1700 rpm sedangkan untuk penggunaan pada bukaan throttle tetap 20 % penggunaan aditif di pasaran lebih baik.

Engine performance and exhaust emissions quality depend on fuel quality that used on engine. One of the way to increase fuel quality is by mixing the fuel with additive. But, now, an additive that needed is not only to increase engine performance, but also to minimize the consumption of the fuel and the using of fossil fuel along with environtment friendly. One of additive that meet the criteria is oxygenate compound that made by ozonation proses from palm oil, coconut oil, soybean oil, and jarak oil. But nowdays there are so many additives on the market.
This research will focus on comparison additive oksigenat detween additive non oksigenat of mixing Premium on four stroke otto engine. Research are held on Mechanical Engineering Department, Engineering Faculty of University of Indonesia. Parameter that will be analyzed is power (BHP), spesific fuel consumption, thermal efficiency, dan percentage of emission (C, CO, CO2, O2, and NOx). Compression ratio taken from standard engine, that is 8,2:1. Composition variation of addtition on Premium are, 0,33 gr Griffon Hot Pill1to 5 L Premium (Gasoline; 0,25 % ELF Octane Booster; 0,1 % Power 21; and 0,33 % additive oksigenat Power Clean. From the experiment, we get that oxygenate addition on Premium is better than additive non oksigenat for the use in fix rotation (1700 rpm). But for the fix open throttle valve 20%, the additive non oksigenat is better.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S38035
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arinal
"Untuk mendapatkan performa yang baik dari suatu mesin sangat ditentukan oleh mutu dari bahan bakar yang kita gunakan. Bahan bakar yang berkualitas dapat menghasilkan effisiensi yang tinggi dari suatu mesin. Untuk meningkatkan kualitas bahan bakar salah satunya adalah dengan menambahkan suatu senyawa tertentu ke dalam bahan bakar dan lebih dikenal dengan nama zat aditif. Zat aditif tidak hanya mampu meningkatkan performa mesin tetapi diharapkan dapat juga mengurangi konsumsi bahan bakar serta juga mampu memperbaiki kualitas dari emisinya. Ada beberapa jenis aditif yang menjanjikan hal tersebut. Seperti menaikkan bilangan oktan, menghemat pemakaian bahan bakar, menaikkan daya, menghindari timbulnya ketukan serta mengurangi emisi dan lain-lain.
Pada penelitian ini dilakukan pengujian dengan bahan bakar dasar Premium, selain itu dilakukan penambahan lima jenis aditif yang berbeda. Dua diantaranya berasal dari minyak nabati yang dibuat secara ozonisasi dan biasa disebut dengan aditif oksigenat. Variasi komposisi penambahan aditif oksigenat adalah 0,15% ; 0,20% dan 0,25% untuk PA dan 0,33% ; 0,83% dan 1,33% untuk PC. Sedangkan variasi komposisi untuk non oksigenat sebesar 0,10% ; 0,15% dan 0,20% untuk P21, 0,25%; 0,50% dan 0,75% untuk EOB, serta 0,022 gr/liter ; 0,044 gr/liter dan 0,066 gr/liter untuk GHP.
Hasil terbaik yang diperoleh pada tahap ini selanjutnya diuji dengan merubah ignition timing. Parameter yang akan dianalisa adalah daya (BHP), konsumsi bahan bakar spesifik (SFC), efisiensi termal (ηth ), dan kadar emisi yang dihasilkan (HC, CO, CO2, dan NOx). Hasil pengujian menunjukkan bahwa penambahan aditif Premium + GHP 0,066 gr/liter pada ignition timing 8o BTDC merupakan aditif dengan performa terbaik jika dibandingkan dengan campuran bahan bakar lain dimana campuran Premium + GHP 0,066 gr/liter mampu meningkatkan BHP rata-rata sebesar 10,80% dan effisiensi thermal rata-rata sebesar 25,41%, serta penurunan SFC 19,93%. dan menghasilkan emisi yang lebih baik dari segi pembakaran, meskipun ditinjau dari emisi gas buang tidak sebaik dari campuran Premium + oksigenat PC 0,33%.

To get a good performance an engine is depend on quality of fuel applied. The good quality of fuel can improve of efficiency of engine. One of the way to increase quality of fuel is by adding additive into fuel. But, now is required additive not only can increase engine performance, but also can decrease consumption of fuel and good for environment. There are some type of additive promising that it can be increased octane number, economizes fuel usage, raised up the power, prevent of knocking and lessens emission and others. Beside the common additive matter there are also additive can do that, and called oxygenate additive, oxygenate additive is made with process ozonation and consist of palm oil, coconut oil, soybean oil, and jathropa oil.
This research will study about influence of mixture Gasoline with non oxygenate additive and oxygenate additive. There are 5 (five) kinds will be tested. Experiment is done by adding additive PA and PC for oxygenate additive and P21, EOB, and GHP for non oxygenate additive. The variation composition of oxygenate additive is 0,15% ; 0,20% and 0,25% for PA and 0,33% ; 0,83% and 1,33% for PC. The variation composition non oxygenate additive is 0,10% ; 0,15% and 0,20% for P21, 0,25%; 0,50% and 0,75% for EOB, 0,022 gr/l ; 0,044 gr/l and 0,066 gr/l for GHP.
The best result obtained at this phase will be tested with changing of ignition timing. The parameter will be analysed is power (BHP), Specific Fuel Consumption (SFC), thermal efficiency (ηth), and exhaust gas emission ( HC, CO, CO2, and NOx). Result of experiment indicates that addition of additive Premium + GHP 0,066 gr/liter at ignition timing 8o BTDC is the best performance if it is compared to other fuel mixture. Premium + GHP 0,066 gr/liter can increase BHP average of equal to 10,80% and effisiensi thermal average of equal to 25,41%, and decrease of SFC 19,93%. and better emission from of combustion, although its emission of gas is not as good as mixture of Premium + oxygenate PC 0,33%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T24391
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Harry Juanda Husman
"Performa mesin dan kualitas emisi gas buang kendaraan bermotor sangat bergantung pada kualitas bahan bakar yang digunakan. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas bahan bakar adalah dengan mencampur bahan bakar dengan zat aditif. Namun, saat ini dibutuhkan zat aditif yang tidak hanya mampu meningkatkan performa mesin, tetapi juga dapat mengurangi konsumsi bahan bakar dan penggunaan bahan bakar minyak bumi serta lebih ramah lingkungan. Salah satu zat aditif yang dianggap memenuhi syarat tersebut adalah senyawa oksigenat yang dibuat dengan proses ozonasi dari minyak sawit, minyak kelapa, minyak kedelai, dan minyak jarak. Penelitian ini akan membahas tentang pengaruh campuran Premium dan oksigenat sebagai aditif pada motor otto empat langkah. Penelitian dilakukan di Laboratorium Termodinamika Departermen Teknik Mesin FTUI. Parameter yang akan dianalisa adalah daya (BHP), konsumsi bahan bakar spesifik, efisiensi termal, dan kadar emisi yang dihasilkan (HC, CO, CO2, O2, dan NOx). Kompresi rasio diambil dari kondisi standar motor sebesar 8,2;1. Variasi komposisi penambahan oksigenat pada Premium yang digunakan sebesar 1,5 mL, 2 mL, dan 2,5mL (untuk 1 liter bensin). Dari hasil pengujian didapatkan bahwa penambahan oksigenat sebagai aditif pada Premium menaikkan daya sampai 42,9%, penurunan nilai SFC sampai 28,9%, peningkatan efisiensi termal 43,8%, serta penurunan kadar emisi HC dan CO dan peningkatan kadar CO2 dan NOx Hasil tersebut adalah nilai yang didapat untuk campuran oksigenat sebesar 1,5 mL, dimana komposisi tersebut merupakan komposisi terbaik apabila dibandingkan dengan komposisi yang lain.

Engine performance and exhaust emissions quality depend on fuel quality that used on engine. One of the way to increase fuel quality is by mixing the fuel with additive. But, now, an additive that needed is not only to increase engine performance, but also to minimize the consumption of the fuel and the using of fossil fuel along with environment friendly. One of additive that meet the criteria is oxygenate compound that made by ozonation proses from palm oil, coconut oil, soybean oil, andjarak oil. This research will focus on the effects of mixing Premium and oxygenate as an additive on four stroke otto engine. Research are held on Mechanical Engineering Department, Engineering Faculty of University of Indonesia. Parameter that will be analyzed is power (BHP), spesific fuel consumption, thermal efficiency, dan percentage of emission (C, CO, CO2, O2, and NOx). Compression ratio taken from standard engine, that is 8,2:1. composition variation of oxygenate addtition on Premium are, 1,5 mL, 2 mL, and 2,5 mL (for 1 litre gasoline). From testing, we get that oxygenate addition on Premium increase engine power until 42,9%, SFC drop until 28,9%, thermal efficiency raise until 43,8%, and decrease HC and CO emission, also increase CO2 and NOx emission. This results is a value from 1,5 mL oxygenate compound, where that composition is the best composition performance compare with another compositions."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37873
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gusti Anggara Permana
"Kualitas bahan bakar yang baik akan memperbaiki performa kerja mesin dan menurunkan emisi gas buang kendaraan bermotor. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas bahan bakar adalah dengan mencampur bahan bakar dengan aditif. Penggunaan bahan organik beroksigen [oksigenat] sebagai bahan pengungkit angka oktana bahan bakar semakin mendapat perhatian diIndonesia karena senyawa timbal yang selama ini banyak dipakai dapat menimbulkan pencemaran udara. Campuran oksigenat dalam bahan bakar dapat memperbaiki kulitas pembakaran, memperbaiki unjuk kerja mesin serta menurunkan emisi gas buang. Penelitian ini akan membahas tentang pengaruh campuran bahan bakar dan aditif pada engine 4 langkah berbahan bakar pertamax. Ppenelitian akan dilakukan diLaboratorium Thermodinamika Teknik Mesin UI. Performa kerja yang akan dianalisa adalah daya efektif poros, efisiensi thermal dan konsumsi bahan bakar spesifik, sedangkan gas buang yang ditinjau adalah HC, CO, CO2, O2, dan NOx. Kompresi rasio diambil dari kondisi standar motor sebesar 8,2:1. Penambahan aditif pada pertamax menurunkan emisi HC, CO, dan O2, sedangkan emisi CO2 dan emisi NOx naik. Daya dan efisiensi thermal secara umum naik sekitar 11,11% dan terjadi penurunan sfc sekitar 18,54%. Berdasarkan data, performa bahan bakar pertamax + campuran oksigenat hampir sama baiknya dengan performa Pertamax Plus.

Good fuel quality will improve engine performance and reduce exhaust emission of vehicle. One of the way to increase fuel quality is by adding additive into fuel. The usage of oxygen organic compounds (oxygenate) as octane booster is nowdays concerning in Indonesia because the lead compound that already been used all this time could cause air pollution. The oxygenate compound contains in the fuel may improve burning qualities, machine performance and also decrease gas emission. Will be discussed about effect of fuel and additives mixture on four stroke engine with Pertamax as fuel. Research was held at Thermodynamic Laboratorium, Mechanical Engineering Departement UI. Engine performance analyzed were effective horse power, thermal efficiency, and brake specific fuel consumption, while exhaust emission evaluated were HC, CO, C02, O2, and NOx. Compression ratio taken from standard engine, that is 8,2:1. Additives addition on Pertamax decreased HC, CO, and O2 emission, while exhaust CO and NOx emission raised. So that horse power and thermal efficiency raise up around 11,11% in general, and brake specific fuel consumption drop about 18,54%. Based on data, performance of Pertamax + oxygen organic compounds (oxygenate) fuel as well as Pertamax Plus fuel's performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37874
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mursal
"Kualitas emisi gas buang dan performa suatu mesin tergantung pada kualitas bahan bakar yang digunakan. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas bahan bakar dengan cara menambahkan zat aditif pada bahan bakar tersebut. Salah satu zat aditif yang dianggap memenuhi syarat tersebut adalah senyawa oksigenat yang dibuat dengan proses ozonisasi dari minyak kelapa sawit, minyak kelapa, minyak kedelai, dan minyak jarak. Penelitian ini dilakukan menggunakan mesin Variable Compression Ratio (VCR) model TD43F. Parameter yang yang dianalisa yaitu Daya (BHP), Spesific Fuel Cosumption (BSFC), Efisiensi Thermal dan kadar emisi gas buang (CO dan HC). Waktu Penyalaan di set antara 6_ dan 14_. Hasil pengujian membuktikan bahwa penambahan 2 mL Oksigenat dapat meningkatkan Daya mesin (BHP), efisiensi termal dan menurunkan laju kosumsi bahan bakar (BSFC) serta kadar emisi gas buang.

Engine performance and exhaust emissions quality depend on fuel quality that used on engine. One of the way to increase fuel quality is by mixing the fuel with additive. One of additive that meet the criteria is oxygenate compound that made by ozonation process from palm oil, coconut oil, soybean oil, and jarak oil. This research will focus on the effects of mixing Premium and oxygenate as an additive on four stroke otto engine. These research are held by using Variation Compression Ratio (VCR) Engine model TD43F. Parameter that will be analyzed is power (BHP), specific fuel consumption, thermal efficiency, and percentage of emission (CO and HC). Ignition time is set between 6_ and 14_. Fuels are mixed between premium and 2 mL Oxygenate. The result prove that premium with addition of 2 mL Oxygenate can increased the engine power (BHP),thermal Efficiency and decreased Specific fuel consumption and exhaust gas pollutant."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37554
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Gusti Putu Octavio
"Parameter dari kualitas pembakaran pada motor pembakaran dalam dapat dilihat dari performanya dan emisi gas buang yang dihasilkan. Salah satu faktornya adalah kualitas bahan bakar yang digunakan. Metode untuk meningkatkan kualitas bahan bakar adalah dengan memberi katalis pada bahan bakar. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bahan bakar mengikat oksigen, sehingga dapat memberikan efek pembakaran yang lebih baik. Tujuan lainnya adalah penggunaan katalis diharapkan dapat menghemat konsumsi bahan bakar dan menghasilkan emisi gas buang yang lebih baik. Pengujian ini menggunakan bahan bakar dasar premium.
Katalis yang digunakan antara lain tipe A, yaitu katalis dimasukan kedalam tangki bahan bakar. Sedangkan katalis yang kedua, tipe B, katalis dilewatkan pada aliran bahan bakar yang terletak di antara pompa bahan bakar dan karburator. Pengujian juga dilakukan dengan melakukan perpaduan antara kedua katalis.
Hasil pengujian menunjukan bahwa penggunaan perpaduan kedua katalis menghasilkan performa yang lebih baik bila dibandingkan dengan premium tanpa katalis. Kombinasi ini dapat meningkatkan daya (BHP) rata-rata sebesar 9,48% dan efisiensi thermal rata-rata sebesar 9,47%, serta penurunan konsumsi bahan bakar spesifik sebesar 9,8% dan penurunan emisi gas buang sebesar 10,21%.

The indicators quality of internal combustion engines are performance and exhaust gas condition. One of the factors is the quality of fuel that is used. The method to increase fuel quality is by mixing fuel with catalyst. The purpose is the fuels can bind oxygen easily and get the better combustion process. Other purposes are to decrease fuels consumption and good for the environment. This research use gasoline as fuels.
The type of catalyst is A that is input to fuel tank. The second type is B, which is passed by fuel and is located between carburetor and fuel pump. The experiments also use both of fuel catalyst combination.
The result of experiments indicates that utilization both of catalyst combination can increase BHP average 9.48% and thermal efficiencies 9.47%. The results also show that the specific fuel consumption decrease 9.8% and emission decrease 10.21% compare to gasoline result.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50956
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Faiq Aziz
"ABSTRACT
Bahan bakar fosil menjadi salah satu kebutuhan utama manusia modern, terutama untuk kendaraan bermotor. Namun, kekurangan bahan bakar fosil memunculkan berbagai alternatif, salah satunya adalah bioetanol. Bioetanol memiliki Angka RON nilai Oktan lebih tinggi dibanding BBM sehingga dapat meningkatkan performa mesin. Namun, penggunaan bioetanol masih terbatas pada pencampuran dengan bahan bakar fosil pada persentase tertentu. Bioetanol yang digunakan merupakan bioetanol fuel grade dengan kadar air dibawah 0,1. Selain meningkatkan performa, penggunaan bioetanol dapat menghasilkan pembakaran yang lebih sempurna sehingga menghasilkan emisi yang lebih baik. Selain bioetanol, solusi lain dalam mengurangi emisi sekaligus memperkecil nilai COV Coefficient of Variation pada mesin adalah penambahan zat aditif Oxygenate dengan kandungan oksigen lebih tinggi sehingga dapat menghasilkan emisi lebih baik dibanding bahan bakar murni saat pembakaran. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan bioetanol fuel grade dengan perbandingan E5, E10 dan E15 dengan zat aditif Oxygenate Cyclohexanol yang nantinya hasil torsi akan dibandingkan dengan bahan bakar murni E0. Pengujian dilakukan menggunakan Engine Dynamometer Test. Dari penelitian ini disimpulkan: Pambahan Bioetanol dapat meningkatkan torsi; semakin banyak persentase bioetanol yang dicampurkan maka akan semakin tinggi nilai torsinya. Namun, penambahan aditif membuat rasio udara dan bahan bakar menjadi lean dikarenakan oksigen yang sangat banyak dan menyebabkan nilai torsi menurun.

ABSTRACT
Fossil fuel has become one of modern human primary needs, mainly for motorized vehicles. Nonetheless, due to its drawback, people have created its alternatives, including bioethanol. Bioethanol has higher octane number which produces better emission compared to fossil fuel. However, bioethanol usage is still limited to just mixing it with fossil fuel in a certain ratio. Bioethanol used for this method is fuel grade bioethanol with water percentage less than 0.1 which can improve engine performance as well as produce better emission. Another solution that can reduce emission and lessen Coefficient of Variation COV is by adding Oxygenate additive which has higher oxygen level that helps reducing emission during ignition. In this experiment, writer used fuel grade bioethanol with E5, E10, and E15 ratio with Oxygenate Cyclohexanol additive. Afterwards, torques generated from the experiments will be compared to ones from pure fossil fuel E0 usage. The experiment is conducted by using Engine Dynamometer Test. From the results obtained, it can be concluded that adding bioethanol will increase torque The more bioethanol being added, the higher torque will be generated. However, additive addition makes the ratio between air and fuel become lean and reduce torque due to high level of oxygen. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rizki Fajar
"ABSTRACT
Permasalahan tentang polusi udara dan kebutuhan energi merupakan fenomena yang dihadapi oleh banyak negara, termasuk di dalamnya Indonesia. Pertumbuhan kendaraan bermotor di Indonesia tahun 2012-2016 mencapai 8,19. Kendaraan roda dua mendominasi kepemilikan kendaraan bermotor di Indonesia sebesar 81,33 dari total pada tahun 2016. Karena permasalahan kebutuhan energi dan polusi udara maka dibutuhkan sumber energi lain berupa bioethanol. Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisa terhadap dampak penggunaan fuel grade bioethanol dan zat aditif Oxygenate Cyclohexanol sebagai campuran bahan bakar pada Brake Power yang dihasilkan oleh mesin injeksi 125cc. Penelitian menggunakan engine dynamometer, dengan metode pengambilan data dari putaran mesin 3000-8500 RPM. Campuran bahan bakar yang digunakan adalah E0, E5, E10, dan E15 beserta tambahan aditif ke dalam campuran gasoline dan fuel grade bioethanol. Dari studi didapatkan hasil campuran bahan bakar paling optimum adalah E15 yang dapat meningkatkan rata-rata daya 1,49 atau 0,08 kW dari E0. Maksimum Brake Power yang dihasilkan ada pada campuran E15 dan minimum Brake Power pada E15 dengan tambahan zat aditif Oxygenate Cyclohexanol.

ABSTRACT
The problem of air polution and energy demand is faced by many countries, including Indonesia. The growth of motor vehicles in Indonesia in 2012 2016 reached 8.19. Motorcycle dominates motor vehicle ownership in Indonesia by 81,33 of total in 2016. Due to problem of energy demand and air polution other energy resources are needed in the form of bioethanol. The purpose of this research is to analyze the effect of Oxygenate Cyclohexanol as an additive substance to the 125cc engines brake power using a mixture of gasoline and fuel grade bioethanol as the fuel. This research using engine dynamometer, with data retrieval method from engine rotation 3000 8500 RPM. The fuel mixtures that used are E0, E5, E10, and E15 along with additional additive to the gasoline and fuel grade bioethanol mixture. From the study, the most optimum fuel mixture is E15 which can increase brake power average of 1.49 or 0.08 kW from E0. Maximum brake power that engine generates is from E15 mixture and minumum from E15 with additional Oxygenate Cyclohexanol additive substance."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Fajar
"ABSTRACT
Konsumsi energi Indonesia terus mengalami peningkatan rata-rata 3.4 per tahun, dengan total konsumsi energi sebesar 175 MTOE Million Tonnes Oil Equivalent dengan 72,6 MTOE berasal dari minyak bumi pada tahun 2016. Sebagian besar konsumsi energi dipenuhi oleh energi fosil seperti minyak bumi, gas, dan batubara. Konsumsi energi terbesar adalah bahan bakar minyak sebesar 41,5 diikuti barubara 35,8, gas bumi 19,38, dan sisanya oleh sumber energi terbarukan. Salah satu alternatif energi nonfosil yang mulai diperkenalkan di Indonesia untuk kendaraan bermotor adalah bioethanol. Bahan-bahan seperti nira, tebu, jagung, singkong, umbi dan bahan lainya dapat dengan mudah ditanam untuk diolah menjadi alkohol. Bioetanol merupakan produk turunan biomassa yang diperoleh dari fermentasi tanaman yang mengandung pati. Pemerintah mendorong penggunaan energi baru terbarukan dengan mengeluarkan Peraturan Presiden No.5 Tahun 2006 dimana Pemerintah menargetkan pangsa pasar energi baru terbarukan sebesar 17 dari energi primer nasional pada tahun 2025. Permasalahan dari penggunan bioetanol hydrous sebagai bahan bakar ini yaitu pemanfaatannya masih jarang digunakan, sehingga pengaruhnya terhadap mesin belum banyak diperlihatkan. Oleh karena itu, penulis dalam skripsi ini menciptakan mekanisme pencampuran bensin dengan bioetanol hidrat 99 untuk dilakukan analisis specific fuel consumption pada campuran E5, E10, dan E15 dengan mekanisme fuel injection dan juga perbandingan setelah campuran bahan bakar diberi zat aditif oxygenate cyclohexanol.

ABSTRACT
Indonesia 39s energy consumption continues to increase by an average of 3.4 per year, with a total energy consumption of 175 MTOE Million Tonnes Oil Equivalent with 72.6 MTOE coming from petroleum by 2016. Most energy consumption is filled with fossil energy such as oil earth, gas, and coal. The largest energy consumption is fuel oil by 41.5 followed by 35.8 , natural gas 19.38, and the rest by renewable energy sources. One of the nonfossil energy alternatives introduced in Indonesia for motor vehicles is bioethanol. Materials such as nira, sugarcane, corn, cassava, tubers and other ingredients can be easily planted to be processed into alcohol. Bioethanol is a biomass derived product derived from the fermentation of plants containing starch. The government encourages the use of new renewable energy by issuing Presidential Decree No.5 of 2006 in which the Government targets a new renewable energy market share of 17 of the national primary energy by 2025. The problem of using bioethanol hydrous as fuel is utilization is still rarely used, its influence on the machine has not been shown. Therefore, the authors in this thesis created a gasoline blending mechanism with 99 bioethanol hydrate for analysis of specific fuel consumption in the mixture of E5, E10 and E15 with the fuel injection mechanism and also the ratio after the fuel mixture was added with the oxygenate cyclohexanol additive."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>