Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 117318 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Reza
"Permintaan pasar akan minyak nabati semakin meningkat. Krisis energi salah satu faktor penyebab dengan memunculkan bahan bakar nabati sebagai solusi primadona di Indonesia. Selaiknya masyarakat luas dapat memetik keuntungan dari situasi ini terutama usaha kecil dan menengah. Salah satu metode ekstraksi minyak ini adalah dengan pengepresan. Penelitian ini bertujuan untuk mendesain dan membuat prototipe alat press yang sesuai dengan usaha kecil dan menengah. ^aBerdasar data yang didapat dari survey alat yang telah ada dan membuat matriks pembobotan dipilihlah metode yang paling tepat yaitu jenis alat press hidrolik. Metode ini dipilih dengan mempertimbangkan faktor utama karakteristik yaitu biaya, keuntungan mekanis, mudah buat, dan mudah rakit. Telah dibuat dua buah prototipe alat, dengan prototipe II lebih baik dari prototipe I dari segi biaya bahan baku, waktu pengerjaan, kestabilan alat, dan penggunaan dongkrak yang tepat. Prototipe I harga bahan baku 245 ribu dan waktu pengerjaan 233 menit sedangkan prototipe II harga 182 ribu dan waktu pengerjaan 166 menit. Dengan kondisi alat dikerjakan oleh satu orang serta memiliki akses mesin potong, bubut, gerinda, bor, dan las.

Nowadays, natural oil demand is rising. Energy crisis is one of the factors that make bio fuel as one of the solution in Indonesia. People, especially small scale industry, should turn this situation for their benefit. One of the methods to extract natural oil is by pressing the commodity. This research focus on design and manufacturing press machine prototype that fit for small scale industry. Based on conducted survey and by using weighing matrix, it appears that the most appropriate method is hydraulic press machine. This result consider the main characteristic such as material cost, mechanical advantage, and manufacturability. There are two prototypes that has been built, with prototype II better than prototype I from it's cost, producing time, stability and the use of appropriate jack. Prototype I cost 245 thousand rupiah and producing time 233 minute. Prototype II cost 182 thousand rupiah and producing time 166 minute. With this condition, single labor and has access to cutting, coultering, boring, and welding machine."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S37942
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adang Rusdaya
"Minyak atsiri merupakan minyak yang diekstrak dari tanaman yang memiliki banyak kegunaan, terutama dalam industri farmasi, kosmetik, dan aroma terapi untuk kesehatan. Untuk itu perlu dikembangkan alat penyuling minyak atsiri agar minyak atsiri lebih memasyarakat dan sumber daya alam dalam bidang perkebunan dapat lebih termanfaatkan.
Untuk tujuan tersebut di atas, maka dibuat alat penyuling minyak atsiri skala kecil/lab dengan menggunakan bahan yang lebih murah agar terjangkau oleh masyarakat yang ingin memproduksi sendiri minyak atsiri atau melakukan percobaan-percobaan dalam rangka pengembangan proses penyulingan minyak atsiri.
Dari hasil percobaan proses penyulingan menggunakan alat yang telah dibuat, dapat simpulkan bahwa kualitas dan kuantitas minyak tergantung dari kondisi bahan baku, kepadatan bahan baku, jenis material alat dan lamanya waktu penyulingan.
Bahan bakar briket lebih murah digunakan daripada minyak tanah, tetapi waktu penyulingan menjadi lebih lama. Alat penyuling skala kecil kurang ekonomis untuk keperluan produksi massal / bisnis, sehingga lebih tepat digunakan untuk percobaan-percobaan atau produksi sendiri dengan menggunakan berbagai jenis bahan baku.

Essential Oils are extracted from plants which very useful, especially in farmacy, cosmetics industries and aroma theraphy for health.
So, it is very important to develop essential oil distiller in order to make the essential oils more popular and get more benefits from our nature recources in botanical/plantations.
For those purposes, mini essential oil disstiller was made using cheaper material, so it can be reached by people who want to produce essential oils by themselves or to do experiments in order to develop essential oils distillation process.
From essential oil distillation experiments used this mini distiller, can be concluded that the quality and quantity of essential oil depend on raw plantation condition, it's density, kind of material which is used to make distiller and how long the distillation process is.
The use of coal briquet is more economical than kerosine, but it takes longer time to do distillation process. This mini essential oil distiller is not economical for mass production or business, so it is more appropriate for experiments or self production uses many kind of raw plantations.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37900
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bunbun Abdunnazar
"Dengan meningkatnya permintaan terhadap pin button saat ini, merupakan suatu tantangan yang dapat menghasilkan keuntungan bagi pengusaha (entrepreneur) untuk memenuhi permintaan tersebut. Didukung dengan kemajuan teknologi yang pesat dibidang desain grafis membuat proses pencetakan dapat dilakukan dengan murah dan cepat, namun dibidang proses mekanik yaitu alat yang digunakan untuk proses mengepres komponen pin button tidak sebanding dengan kemajuan dibidang teknologi grafis. Hal ini dibuktikan dengan alat press yang ada di pasaran saat ini, mekanisme kerjanya masih manual dan membutuhkan cycle time yang tinggi.
Dengan acuan mekanisme kerja alat press pin button yang telah ada, maka dikembangkan suatu desain dan perhitungan alat press yang lebih cepat dan kompak tanpa mengesampingkan pertimbangan secara ekonomi sebagai kelayakan untuk berinvestasi. Perancangan pengembangan desain alat press pin button memperbaiki mekanisme feeder komponen, mekanisme press, mekanisme transfer material, mekanisme unloading, timing dan mekanisme lainnya. Pada akhirnya, perancangan desain dan perhitungan alat press pin button ini diharapkan menghasilkan suatu alat yang lebih optimal dari alat sebelumnya sehingga dapat menarik minat pengusaha untuk berinvestasi dalam pembuatannya dan dapat menjadi suatu usaha baru dalam memproduksi alat tersebut.

Increasingly the demand of pin buttons today, it is a challenge that can yield profit for entrepreneur for fulfill the demand. Supported by rapid progress in graphic design technology that make printing process can be done cheap and quickly, to invest in making this tools and can be a new business in production of this tools. nevertheless in the field of mechanic process i.e. the tools used for pressing process of pin button is not proportional with the progress in field of graphic technology. The fact is proofed by the condition of press tool in market now, just using manual process that need a lot of time for process.
According to the first mechanism of press tool, so it is developed a design and calculation of new press tool that more fast and compact.without an exception of consideration economically as worthiness for investment. Design of development of pin button press tool improves mechanism of component feeder, press mechanism, transferring material mechanism, unloading mechanism, timimng system, etc. In the end, design and calculation of this pin button press tool is promised to yield a tool that is more optimal than before, so it can attracted interest of entrepreneur.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S38086
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S37496
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginas Alvianingsih
"Tingginya pemanfaatan dan eksploitasi energi fosil memiliki dampak buruk bagi lingkungan. Salah satu upaya untuk mengatasinya adalah dengan mengganti bahan bakar fosil dengan minyak kelapa sawit. Indonesia adalah penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia, dengan produksi yang terus meningkat setiap tahunnya. Dengan latar belakang dan potensi tersebut, penelitian ini bertujuan untuk merancang dan menganalisis penggunaan sistem pemanas untuk campuran minyak kelapa sawit dan minyak solar untuk bahan bakar generator set diesel skala kecil.
Metode yang digunakan yaitu merancang sistem yang terdiri dari pemanas bahan bakar, pengatur aliran bahan bakar, sistem kontrol, dan beberapa komponen pendukung berdasarkan studi literatur serta melakukan eksperimen pengukuran indikator kinerja generator set diesel saat diintegrasikan dengan sistem pemanas.
Hasil dari penelitian ini adalah sistem pemanas bahan bakar dengan hasil panas bahan bakar maksimum sebesar 70oC. Generator set diesel dapat bekerja dengan bahan bakar minyak kelapa sawit sampai dengan persentase 50. Implementasi untuk sistem ini memiliki keluaran daya listrik dan tingkat kebisingan yang tidak berbeda jauh dengan keluaran bakar bakar solar, sedangkan konsumsi bahan bakar dan suhu gas buangnya lebih tinggi dari bahan bakar solar karena nilai kalor minyak kelapa sawit yang lebih rendah. Analisis kerja sistem dapat menjadi acuan pengembangan teknologi selanjutnya.

High utilization and exploitation of fossil fuels have adverse environmental impacts. One effort to overcome this problem is to replace fossil fuels with palm oil. Indonesia is the biggest producer of palm oil in the world, with production that continues to increase in every year. Because of this background, this study aims to design and analyze the heater system usage to palm oil and diesel oil mixture as fuel for small scale diesel power plant.
The methods are design a system that consist of a fuel heater, fuel flow regulator, control system, and several supporting components based on study literature and do some measurement experiments the performance indicator of diesel generator when integrated with heater systems.
The results of this study is a fuel heater system with a maximum temperature of output fuel is 70oC. Generator set diesel runs with palm oil as fuel up to 50 in concentration. Implementation of this system has electrical power output and noise level that not too different with diesel oil output. Fuel consumption and exhaust gas temperature of the matchine when it use palm oil as fuel are higher than diesel oil because of their value of heat. The analysis of system rsquo s performance can be a reference for further technological development.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48053
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S37600
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joice Manga
"Semakin besarnya kebutuhan bahan bakar diesel seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan laju pencemaran udara sehingga dilakukan studi atau penelitian terhadap bahan bakar diesel alternatif. Penelitian dilakukan dengan menggunakan minyak nabati (kelapa dan kelapa sawit), etanol dan katalis basa, kalium hidroksida melalui jalur reaksi transesterlfikasi. Reaksi berlangsung selama 2 jam pada suhu sekitar 75°C hingga 80°C secara batch dan tekanan atmosfir.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari minyak kelapa dan kelapa sawit komersil dapat dijadikan biodiesel/ etil ester yang dapat meningkatkan Indeks setana terbaik pada solar bila ditambahkan sebanyak 20%v (B20). Campuran bahan bakar B20 memiliki beberapa parameter hasil analisis setara karakteristik solar yaitu; indeks setana 52-53, viskositas 5-6 cSt, titik nyala 78-79 °C dan densitas ± 0,86 gr/ml. Bahan bakar (B20) diharapkan dapat diaplikasikan pada mesin-mesin diesel sebagai bahan bakar diesel altematif/ biodiesel, dan dapat membantu penghematan penggunaan solar yang merupakan sumber energi yang tak dapat diperbaharui.

Increased consumption of diesel fuel due to the population growth has worsened the air pollution condition, especially in urban areas. To alleviate this problem research for alternative fuel has been conducted. In this research, vegetable oil (palm and coconut) and ethanol are converted to ethyl esters using base catalyst (potassium hydroxide) with transesterification reaction scheme. Reaction take place during 2 hour at temperature 75 °C till 80 °C, batch process and atmosphere pressure.
Results of this research indicate that from refined palm oil and refined coconut oil can converted to biodiesel /ethyl ester. The optimum volume ratio is 80% diesel fuel: 20% ethyl ester (820) which gives the highest cetane index. The B20 mixture's characterized in the following parameters: cetane index of 52-53, viscosity of 5-6 cSt, flash point of 78-79 °C and density of 0,86 grim Fuel (B20) is expected to be used as an alternative diesel fuel while at the sometimes reduce the consumption of non-renewable diesel fuel.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14723
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukirno
"Produk pelumas, sampai sekarang sebagian besar masih berasal dari petroleum, namun meningkatnya kepedulian terhadap dampaknya terhadap konservasi ekologi mendorong dikembangkannya pelumas ramah lingkungan berbasis minyak nabati. Sebagai bahan pelumas, minyak nabati memiliki keunggulan sifat antiwear yang baik, biodegradable dan tak beracun, sedangkan kelemahannya adalah rendah ketahanan oksidasi dan buruk fluiditasnya pada suhu rendah. Minyak nabati dapat ditransformasikan menjadi pelumas ramah lingkungan berunjuk kerja tinggi melalui modifikasi gugus karbonilnya, misalnya, metilolpropan ester yang dapat diproduksi dengan cara menggantikan gliserol dari trigliserida dengan metilolpropan, atau melalui modifikasiikatan rangkap karbon-karbon pada rantai asam lemaknya, misalnya reaksi hidrogensasi selektif, dimerisasi, epoksidasi dan lain -lain. Namun biaya proses modifikasi yang tinggi mendorong penggunaan minyak nabati langsung, yaitu minyak nabati yang memiliki kandungan asam oleat tinggi. Tulisan ini juga mendiskusikan kemung kinan pemanfaatan minyak sawit sebagai pelumas, dengan mempertimbangkan karakteristik spesifiknya sebagai minyak nabati daerah tropis.

Most of lubricating oils are based on petroleum, but awareness and concern over the usage of petroleum base products and their impact on environment has created an opportunity to develop eco-friendly lubricant from vegetable oil. As raw material of lubricant, the vegetable oils provides many advantages such as good antiwear property, biodegradability, non toxic, but it has low oxidation resistance and poor fluidity at low temperature. Vegetable oil can be transformed to high performance eco-friendly lubricant, via modification of carbonyl group, such as trimethy lolpropane ester which can be produced by replacing glycerol of triglyceride with trimethylolpropane, or via modification of carbon-carbon double bond in fatty acid chain of triglyceride such as selective hydrogenation, dimerization, epoxidation etc etera. Modified vegetable oil, such as synthetic ester may offer high performance lubricant, but its process production cost can be prohibitively high, therefore it gives rise to the direct us age of high olein vegetable oil for lubricant formulation. This paper also discusses the application of palm oil for lubricant, by considering its specific characterisitic as vegetable oil from tropical region."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
S5902
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>