Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 29057 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus L.M.S.
"Energi merupakan factor pendukung bagi keberlangsungan mahluk hidup, sehingga usaha pelestarian energi sangatlah penting.Usaha konservasi energi merupakan salah satu usaha dalam melestarikan energi.Terdapat tiga tipe konservasi energy yang dapat dipraktekkan . Salah satunya adalah dengan penggunaan energy yang lebih efiesen, yang antara lain diaplikasikan dalam Air Conditioner Water Heater ( ACWH). ACWH merupakan produk teknolgi yang mampu menghasilkan air panas dengan meman fatkan energy panas yang terbuang dari AC (Air Conditioner ). Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mendapatkan karakterisasi unjuk kerja dari sitem ACWH. Pada penelitian ini digunakan AC dengan Freon R-22 dengan daya 1 PK. Alat penukar kalor yang digunakan adalah Plate Heat Exchanger, dengan tipe aliran open loop dan close loop. Pengujian meliputi pengukuran laju aliran air ,temperatur keluar masuk air dan freon , tekanan freon, temperatur udara keluar evaporator , dan arus yang masuk ke kompresor . Analisis dilakukan terhadap kesetimbangan thermal, efektifitas penukar kalor , kerja kompresor dan unjuk kerja ACWH yaitu rasio antara manfaat yang dihasilkan dengan energi yang dibutuhkan dalam sistem. Hasil dari penelitian ini menunjukkan kalor atau energi yang berinteraksi pada alat penukar kalor berada pada kisaran hingga 3686W dan efektifitas penukar kalor berada pada kisaran 73% hingga 86% dengan laju aliran air 50L/h sampai 250 L/h.

Energy is a factor in supporting of humans living that is why saving energy or conservation energy is so important. Conservation energy can be act in three ways. One of them is using energy efficiently. Air Conditioner Water Heater (ACWH) is an example in using energy efficiently. ACWH is a technology product that can produce warmed water by using waste heat from Air conditioner (AC). So researching the character of performance of ACWH is necessary. In this research used AC Freon (R-22) with 1 PK. Plate heat exchanger as the heat exchanger with flow type open and close loop. This research is conducted for measuring debit of water, the pressure of Freon, out and in temperature of water and Freon, out air temperature of evaporator and the current of compressor. Analysis does in balance thermal, efficiency, and work of compressor and performance of ACWH which ratio of advantage and energy demand. The result of the experiment showed that the energy absorbed is around 3686 W with the thermal effectiveness are around 73 % - 86 % .It used water flow 50 L/h - 50 L/h."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S37529
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mimo Aji Pasopati
"Dewasa ini penggunaan unit refrigeran dan pengkondisian udara semakin meluas. Chiller sebagai salah satu mesin pendingin banyak digunakan pada sektor industri. Ukuran chiller yang besar membatasi penggunaannya. Oleh karena itu dibuat sebuah chiller bemkuran kecil dan kompak sehingga tidak memerlukan mang yang luas untuk penempatannya. Metode yang dipakai adalah penggunaan plate heat exchanger berukuran kecil sebagai evaporator. Meskipun ukurannya kecil, luas permukaan kontak kedua fluida cukup besar karenaheat exchanger jenis_ §ni_§grdir@_dari sejumlah plateplat. Platfplat disusun sedemikian rupa hingga pertukaran kalor antara kedua fluida terjadi pada dinding-dinding plat. Chiller ini menggunakan refrigeran HCR 22. Pemilihan hidrocarbon didasari bahwa jenis refrigeran ini ramah lingkungan karena tidak mengandung gas chlorine yang merusak ozon.

Nowdays, refrigeration and air conditioning units are widely used Chiller as one ofthe cooling units is commonly used in industrial sector. The big size of the chiller limits it Hr application. There for a smaller and compact chiller is made, so it doesn't need a large room. The method that is used in the application of small heat exchanger plate as evaporator. Despite of it's small size, the contact sudace of the fluids is quite wide. This heat exchanger consist of a member of plates. Those plates are arranged on the wall of those plates. This chiller uses HCR 22 refrigerant. This refrigerant is chosen based on it is ozone friendly characteristic."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S37110
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Fadhlurrohman
"Sistem pendingin dan pemanas banyak digunakan khalayak umum. Ini membuat penggunaan energi yang tinggi disertai dengan efek pemanasn global.
Solusi dari permasalahan ini ialah menggabungkan kedua sistem tersebut dimana panas hasil pendinginan akan digunakan untuk memanaskan. Salah satunya untuk memanaskan air. Komponen yang berperan penting ialah heat exchanger, dalam penulisan ini dipilih Shell and Tube dikarenakan kapasitas besar dan perawatan yang mudah.
Didapatkan dari hasil analisa pada sistem ideal bahwa kapasitas pemanasan paling tinggi ialah ketika temperatur kerja AC 20oC dengan nilai 2,9 kW dengan waktu pemanasan 31 menit 18 detik dan untuk paling rendah pada temperatur kerja AC 25oC dengan nilai 2,8 kW dengan waktu pemanasan 32 menit 30 detik.

Cooling and heating systems are widely used by public. This makes high energy usage accompanied by a global heating effect.
The solution to this problem is to combine the two systems where the heat from the cooling will be used for heating. One of them is to heat water. The component that plays an important role in the heat exchanger. In this paper, Shell and Tube was chosen because of its large capacity and easy maintenance.
It is obtained from the analysis on the ideal system that the highest heating capacity is when the AC working temperature is 20oC with a value of 2,9 kW with a heating time of 31 minute 18 seconds and for the lowest in 25oC of AC working temperature with a value of 2,8 kW with a heating time of 32 minute 30 seconds.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanto Tanuwijaya
"Konversi energi (khususnya energi kalor) mempakan isu yang mengglobal pada saat ini karena di masa yang akan datang, kebutuhan energi akan bertambah sedangkan resource yang kita miliki akan tetap konstan bahkan berkurang. Konversi energi kalor dapat dilakukan dengan menggunakan alat perpindahan kalor yang biasanya merupakan alat perpindahan kalor konveksi. Plate Heal Exchanger merupakan salah satu alat penukar kalor yang dapat dikatakan sebagai alat penukar yang sangat efisien.
Plate Heat Exchanger yang digunakan pada penelitian ini adalah model Brazed Plate Heat Exchanger dengan tipe aliran counferflow. Namun untuk digunakan lebih lanjut maka perlu dilakukan karakterisasi dari Plate Heat Exchanger itu sendiri. Karakterisasi Plate Heat Exchanger dilakukan dengan menggunakan fluida air baik untuk fluida dingin maupun fluida panas. Hasilnya menunjukkan bahwa alat penukar kalor ini dapat digunakan secara efektif dan efisien pada rentang temperatur 25-70°C.
Dengan rentang niiai bilangan Reynold antara 685 hingga 1067 untuk fluida panas dan 726 hingga 1516 untuk fluida dingin, dapat dihasilkan nilai koefisien perpindahan kalor konveksi sebesar 2208 W/m2°C hingga 2650 W/m2°C untuk fluida panas dan 2656 W/m2°C hingga 4214 W/m3°C untuk fluida dingin. Sedangkan efektivitas Plate Heat Exchanger itu sendiri berada dalam rentang 64% hingga 85% dihitung dengan menggunakan metode effectiveness-NTU."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37508
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aryono Adityo
"Aplikasi sistem refrigerasi telah banyak digunakan oleh masyarakat maupun proses industri Water cooled chiller adalah salah satu aplikasi sistem refrigerasi yang umum digunakan pada gedung bertingkat dan pabrik. Pada penelitian ini telah dibuat sistem chiller yang menggunakan kompresor dengan daya 2 PK, plate heat exhanger untuk 5 ton refrigerasi sebagai evaporatornya dan katup ekspansi 3 ton refrigerasi. Hasil dari proses refrigerasi ini ialah air dingin dengan aliran yang divariasikan sebesar 5,6,7 dan 8 L/mnt. Pada percobaan ini diperoleh perbedaan temperatur masuk dan keluar air sekitar 7°C, efektifitas plate heat exchanger sebesar 0,5, efek refrigerasi sekitar 270 kJ/kg dan COP sistem refrigerasi sekitar 9. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan plate heat exchanger memberikan unjuk kerja yang baik karena efektifitas yang cukup tinggi, temperatur cross yang besar dan pertukaran kalor yang besar antara refrigeran dan air, walaupun dimensinya lebih kecil.

Refrigeration system has been widely used by many people and industry process Water cooled chiller is one of the refrigeration system application that is commonly used in buildings and factorys. In this experiment has been built a water cooled chiller using a 2 HP compressor, a plate heat exchanger as its evaporator, and a 3 ton refrigeration expansion valve. The product of this experiment is cold water that is variated by 5, 6, 7 and S L/mnt. This experiment gives a temperature difference of 7°C between water temperature in and out, effectivity of the plate heat exchanger is O,5, refrigeration eifect is 270 kJ/kg and COP of the refrigeration system is about 9. The result of this experiment shows that the plate heat exchanger gave a good performance because of the high effectiveness and high temperature cross between the refrigerant and water, despite the small dimension compared to the other heat exchangers."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S37118
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ary Maulana
"Kinerja perpindahan kalor pada alat penukar kalor dapat ditingkatkan dengan mengurangi ukuran diameter hidrolik atau dengan menggunakan fluida kerja yang memiliki konduktivitas termal lebih baik dibandingkan dengan fluida kerja konvensional. Salah satu contoh penggunaan diameter hidrolik yang kecil adalah microchannel heat exchanger (MCHE). Pada penelitian ini, perancangan alat dan pengujian kinerja perpindahan kalor pada MCHE berkonfigurasi counter-flow dengan menggunakan fluida kerja air dan nano fluida Al2O3-air dengan konsentrasi 1%, 3%, dan 5% sebagai fluida pendingin telah dilakukan. Dalam pengujian, temperatur masuk fluida pada sisi panas dan sisi dingin MCHE diatur tetap pada temperatur 50°C dan 25°C, sedangkan debit aliran pada saluran masuk divariasikan dari 100 ml/menit hingga 300 ml/menit.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi partikel nano pada fluida dasar dapat meningkatkan kinerja perpindahan kalor fluida dasar tersebut. Pada konsentrasi partikel nano tertinggi yang digunakan dalam pengujian, nano fluida Al2O3-air konsentrasi 5% dapat menyerap panas sebesar 9% lebih baik dibandingkan air biasa dan dapat meningkatkan koefisien perpindahan kalor keseluruhan MCHE sebesar 13% lebih besar dibandingkan dengan air.

The heat transfer performance in heat exchanger can be enhanced by decreasing its hydraulic diameter or using working fluid that has better thermal conductivity than the conventional one. One of the examples of small hydraulic diameter application is microchannel heat exchanger (MCHE). Designing the MCHE and doing experimental investigation of the heat transfer performance on counter-flow MCHE by using water and Al2O3-water nanofluid with nanoparticle concentration 1%, 3%, and 5% as coolant fluid has been done in this experiment. Inlet fluid temperatures in hot and cold side are set at 50°C and 25°C, meanwhile the inlet flow rate is set from 100 to 300 ml/minute.
The experimental results show that the increase of nanoparticle concentration in the base fluid can enhance its heat transfer performance. In highest concentration of nanoparticle used in this experiment, Al2O3-water 5% nanofluid can absorb heat 9% better than conventional water do and can enhance the overall heat transfer coefficient of MCHE 13% higher than water.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43033
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36582
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sugeng Triyanto
"ABSTRAK
Salah satu program penghematan energi adalah pemanfaatan sumber energi secara e_[)?3.s'ien dengan menekan kerugian energi dan memargfaatkan kembali panas Iebih. Panos lebih pada .sistem pendingin konvensional di sisi kondensar cufwp besar dan tidak dimanfaatkan. Pans tersebut dilepaskun Ina media pendingin re_/Hgeran, yaitu melalui air arau udara.
Dengan hen! recovery condenser dan beberapa alat pelanglmp laimgya, _nada sistem mesin pendingin, didapat siszem yang lebih ejfekzzlf dan e_[}?lsien. Sistem ini mampu menank kembali panes Iebzh pada kondenser dan dapat dimanfaatlam :mink proses pemanasan adam alan air.
Heat recovery condenser yang digunakan adalah kondensor berpandingin air; sehingga panas yang dilepaskan oleh rafrigeran disarap oleh aliran massa air. Sehingga terjadi parpindahan energi panas dari refrigeran kepada air.
Skripsi ini menganalisa pemanfaatan heal recovery condenser :mink prose: pemanasan pada sistem pengkondisian udara dan pemanasan air. Analisa yang dilakulran bertujuan unruk mengezahui penghemaran energi dan Iwnnzmsi bahan baimr pada siftem. Selanjutnya melalmkan perbandlngan antara Siszem perzgkondisian udara dan pernerruhan air hangat pada kebumhan yang sama antara mesa):
pendingin dengan heat recovery oondenver dan mesin pendingin yang konvensional (tidal: memanfaatkan panas Iebih pada kondensor).

"
1996
S36563
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Ananto Pramudyo
"ACWH merupakan suatu sistem yang memanfaatkan panas buang dari refrigeran untuk menghasilkan air panas secara instan yang pada aplikasinya sangat cocok digunakan di hunian apartemen. Sistem ACWH yang telah ada sebelumnya masih butuh peningkatan untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memaksimalkan performa ACWH menggunakan alat penukar kalor tipe plat dengan ketebalan 30 plat. Tipe plat dipilih karena alat penukar kalor ini memiliki efisiensi tertinggi diantara semua tipe alat penukar kalor. Penelitian ini memvariasikan laju aliran air dan beban pendinginannya.
Sistem ACWH menunjukkan bahwa dengan beban pendinginan sebesar 2600 W dapat menghasilkan air panas bertemperatur 48°C dengan debit 50 l/jam.

ACWH is a heat recovery system that utilizes waste heat from refrigerant to produce hot water simultaneously through of a heat exchanger which is very suitable to be implemented at residence apartments. The existing ACWH system needs to be developed to reach an optimum result.
The objective of this research is to maximize the performance of ACWH using Plate Heat Exchanger which has highest efficiency among all type of heat exchanger. The water flow rate and cooling load are variables to be tested.
The result of ACWH system shows that the system with 2600W of cooling load can produce 50l/hr hot water with 48°C temperature in open loop method.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50770
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Syahrul Muhammaddiyah
"Heat Pipe Exchanger telah banyak diaplikasikan di berbagai bidang, Salah satu bidang aplikasinya pada sistem Heating Ventilating Air Conditioning HVAC ruang operasi. Sistem HVAC ruang operasi rumah sakit memiliki parameter : temperatur, kelembaban relatif, kebersihan dan pergantian udara perjam. Parameter merupakan syarat mutlak untuk menjaga kualitas udara dalam ruangan indoor air quality dan kenyamanan termal ruang operasi. Rentang temperatur ruang operasi adalah 20-24 °C dan kelembaban relatif pada 30-60 RH. Nilai pergantian udara dalam ruangan operasi minimal 20 kali.
Tujuan penelitian untuk mendapatkan nilai efektifitas dan nilai heat recovery dari Heat Pipe Heat Exchanger HPHE yang diuji pada sistem tata udara. HPHE adalah piranti pasif yang mampu memberikan fungsi penghematan energi pada sistem tata udara. HPHE didisain terdiri dari 42 batang heat pipe tubular dilengkapi 120 wavy fin pada evaporator dan kondenser. HPHE dengan konfigurasi 3, 2, dan 1 baris, tiap konfigurasi diuji pada sistem tata udara dengan variasi temperatur aliran udara inlet evaporator : 28, 30, 35, 40, dan 45°C dan variasi kecepatan udara inlet pada 1, 1.5, dan 2 m/detik.
Hasil pengujian dari 3 konfigurasi HPHE didapatkan nilai ?T evaporator sebesar 3,24-10,99°C dan nilai efektifitas HPHE dalam rentang 48,3 - 55. Nilai efektifitas tertinggi 55 didapatkan pada kecepatan udara inlet 1 m/detik dan temperatur 45°C pada konfigurasi HPHE 3 Baris. Nilai heat recovery tertinggi dari pengujian terhadap HPHE adalah 6.614 kJ/Jam dihasilkan pada setting kecepatan udara inlet 2 m/detik dengan konfigurasi HPHE 3 Baris.

Heat Pipe Heat Exchanger has been widely applied in various fields. One area of application is on the operating room Heating Ventilating Air Conditioning HVAC system. The hospital operating room HVAC system has parameters temperature, relative humidity, cleanliness and air change per hour. Parameters are an absolute requirement to maintain indoor air quality indoor air quality and thermal comfort of the operating room. The operating room temperature range is 20-24°Celcius and relative humidity at 30-60 RH. The value of indoor air change at least 20 times per hour.
The objective of the study was to obtain the efficiency and heat recovery values of Heat Pipe Heat Exchangers HPHE tested on the air system. HPHE is a passive device that provides energy saving function in the HVAC system. The HPHE is designed to consist of 42 tubular heat pipe tubes equipped with 120 wavy fins on evaporator and condenser. HPHE with 3, 2, and 1 row configurations, each configuration tested on an air system with variations of evaporator inlet airflow temperature 28, 30, 35, 40, and 45°C and variations in air velocity at 1, 1.5, and 2 m seconds.
Test results from 3 HPHE configurations obtained T evaporator value of 3.24 10.99°C and HPHE effectiveness value in the range of 48.3 55. The highest effectiveness value of 55 was obtained at air velocity of inlet 1 m sec and temperature 45°C in HPHE 3 row configuration.The highest HPHE heat recovery value of 6,614 kJ hour was obtained at air velocity of 2 m sec inlet with HPHE 3 row configuration.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T47780
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>