Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 72034 dokumen yang sesuai dengan query
cover
R. Eko Santoso
"Jika suatu aliran udara bertekanan tinggi mengalir ke suatu celah sempit, kemudian diatirkan secara tangensial malta timbul fenomena aliran udara bertemperatur panas pada ujung keluaran pipa dan aliran udara bertemperatur dingin pada ujung tainnya.
Dengan mengatur bukaan kalup jarum pada ujung pipa aliran udara panas diperoleh besar fraksi massa aliran udara dingin maupun fraksi massa aliran udara panas yang, jika dijumlahkan merupakan Iaju aliran udara masuk.
Fraksi massa dingin L¢1_,,,_g,,,) mempunyai korelasi dengan beda temperature dingin terhadap temperature masuk (ATJMW). Korelasi lersebul dinotasikan sebagai ATJL-1gm = f(;1¢»,@.) Hubungan fungsi antara kedua parameter tersebut menyatakan karakteristik dari suatu tabung vortex. Berbagai variasi tekanan udara masuk yaitu 5 bar, 6 bar, 7 bar dan B bar terhadap perubahan panjang pipa udara panas 400 (mm) dan 240 (mm) dimana panjang pipa udara dingin tetap yaitu 80 (mm).
Sebagai tambahan, dibandingkan pula jumlah inlet langensial pada 3 buah vortex generator yailu 1 inlet, 2 inlet dan 3 inlet dengan variasi tekanan aliran udara masuk terhadap panjang pipa panes 400 (mm) dan 240 (mm).
Hasil akhir menunjukkan bahwa AT:,mS," makstmum dapat dicapai pada tekanan udara masuk 8 bar, menggunakan paniang pipa panas 400 (mm) Serta vortex generator yang mempunyai 3 inlet tangensial."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S36214
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kuswadi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37661
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Indra Siswantara
"Vortex tube merupakan peralatan yang mampu menghasilkan udara panas dan dingin secara bersamaan. Alat ini memiliki kelebihan pada mekanisme kerjanya yang sederhana dan biaya pembuatannya yang murah. Namun effisiensi dari alat kurang bagus. Untuk meningkatkan kinerja vortex tube ini maka dilakukan penelitian pada vortex tube FTUI dengan menggunakan pipa panas yang berbeda-beda panjangnya. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh dari panjang pipa panas terhadap penurunan temperatur dan kapasistas pendinginan yang dicapai. Dari hasil penelitian ini diharapkan akan didapatkan panjang pipa panas yang ammpu memaksimalkan performa dari vortex tube ini.
Panjang pipa panas yang digunakan pada penelitian ini adalah 300 mm, 240 mm dan 180 mm dengan diamter dalam pipa 6mm. Penentuan panjang pipa panas ini berdasarkan perbandingan antara panjang pipa dengan diameter pipa tersebut, dimana perbandingan yang dipakai pada penelitian ini 30, 40, 50. Bahan dari pipa ini terbuat dari stainlessteel. Pengujian dilakukan pada tekanan udara masuk 8, 7, 6, dan 5 bar. Variabel-variabel yang diukur pada pengujian ini adalah temperatur udara keluar dari pipa dingin dan pipa panas, temperatur udara masuk dari kompresor, laju aliran massa serta tekanan statis pada sisi outlet pipa dingin dan pipa panas.
Dari hasil pengujian, temperatur udara dingin minimum yang diperoleh 10,7°C pada nilai fraksi massa dingin aktual 0,394. sedangkan kapasitas pendinginan maksimum yang diperoleh 52,324 J/s pada nilai fraksi massa dingin aktual 0,915. nilai-nilai ini diperoleh dari vortex tube yang menggunakan pipa panas dengan panjang 240 mm dan diameter dalam pipa 6 mm pada tekanan udara masuk 8 bar. Dari hasil ini berarti vortex tube memakai pipa panas dengan perbadningan (L/D)>40 mempunyai efisiensi paling baik."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Zainal Arsyadi
"Suatu aliran udara bertekanan tinggi yang dilewatkan pada sebuah nozzle dan diarahkan secara tangensial sepanjang dinding dalam sebuah tabung, akan berputar membentuk suatu vortex yang menimbulkan fenomena aliran udara bertemperatur panas dan dingin secara bersamaan. Penulis melakukan pengujian ini bertujuan ingin mengetahui seberapa besar pengaruh penambahan jumlah Iubang inlet pada vortex generator FTX-1 terhadap besarnya penurunan temperatur yang dihasilkan. Metode yang diterapkan adalah dengan identitikasi masalah, studi literatur, konsultasi, membentuk benda uji merangkai, dan melakukan pengujian dengan cara mengambil data-data yang diperlukan yaitu temperatur masuk, temperatur dingin, temperatur panas, tekanan udara dingin, tekanan udara panas, laju aliran udara dingin dan Iaju aliran udara panas. Untuk Iangkah selanjutnya menganalisa data yang diperoleh dan mengambil kesimpulan dari data olahan. Berbagai variasi tekanan aliran udara masuk yaitu 5,63 dan 8 bar terhadap variasi jumlah lubang inlet tangensiai 1, 2, dan 3 dengan variasi panjang pipa panas 240 dan 400 mm telah dilakukan pengujian. Hasil akhir dari pengujian tersebut menunjukkan bahwa ΔT dingin maksimum dicapai pada tekanan udara masuk 8 bar, menggunakan panjang pipa panas 400 mm dengan vortex generator 3 inlet yaitu diperoleh niiai ATm,.gin sebesar 20 °C pada fraksi massa dingin pc sebesar 0,43."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S36217
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudi Suardi
"Vortex tube adalah sebuah ala( yang mampu memisahkan panes dari sebuah aliran udara bertekanan menjadi dua buah aliran, dimana temperatur aliran yang pertama menjadi Iebih panas sedangkan aliran yang lainnya menjadi febih dingin daripada ternperatur udara masuk.
Salah satu faktor terpenting n yang mempengaruhi karakterisfik dari vortex tube, adalah sisi inlet. Untuk mengetahui pengaruh sisi inlet terhadap perubahan temperatur udara panas dan udara dingin serta kapasitas pendinginan yang dihasilkan maka difakukan ` penelitian secara eksperimental, dengan menggunakan termokope! sebagai pengukur temperatur, manometer raksa untuk mengukur tekanan dan rotameter untuk mengukur flow ratenya.
Berdasarkan hasil penelitian pada setiap ni!ai tekanan udara masuk, didapatkan temperatur udara dingin akan minimum pada 0,5-0,6 nilai fraksi massa dingin sekitar temperatur udara panas akan maksimum pada nilai fraksi massa dingin sekitar 0,7 dan 0,8 kapasitas pendinginan akan maksimum pada nifai fraksi massa dingin sekitar 0,8. Kapasitas pendinginan yang akan dihasilkan akan terus meningkat seiring dengan peningkatan udara masuk. Pada tekanan udara masuk 10 bar dengan temperatur 29,4°C dan nilaf fraksi massa dingin aktual 0,41, vortex tube ini akan mampu menghasiH

Vortex tube is a device that can separate (heat from pressured air How) into 2 air How, where the temperature of lirst air tlow is hotter than the second air How compared to temperature of inlet How.
One important thing can effect the characteristics of vortex tube is inlet section. To tind how it effect the change of temperature of hot water and cold water and cooling capacity, then it must be done by done by doing research experimentally. This research utilites thennocouple to measure temperature, manorneter to measure pressure and rotameter to measure rate of air flow.
According to result of this research, for each value of inlet pressure, the temperature of cold air will be minimum cold mass fraction value 0,5-0,6 around the hot air temperature and will be max at cold mass fraction value 0, 7 and 0,8, and cooling capcity will be max at cold mass fraction value 0, 8. From the data, it is look like that the cooling capacity will keep increasing along with inlet air pressure. Vortex tube can produce hot air at 44,5°C and cold air at 9, 5°C when inlet air pressure 10 ban temperature 29,4°C and cold mass fraction value 0,41.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S37180
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ian Ronald
"Penelitian yang dilakukan terhadap vortex tube ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variasi diameter dengan panjang yang tetap pada pipa hot tube dari vortex tube Proto X-1 yang dimiliki oleh Jurusan Mesin FT-UI terhadap tingkat efisiensinya, sehingga akan didapatkan performa yang mampu menghasilkan kerja maksimal vortex tube dari perbandingan antara panjang pipa panas dengan diameter pipa panas.
Pengujian ini menggunakan tiga buah variasi diameter pipa panas. dengan diameter dalam masing-masing pipa 6 mm, 8 mm dan 10 mm dengan panjang pipa 400 mm. Untuk besar tekanan udara masuk dipakai empat variasi tekanan yaitu 5 bar, 6 bar, 7 bar dan 8 bar. Metode yang digunakan pada eksperimen ini sama dengan yang dilakukan pada eksperimen helical vortex generator pada vortex tube X-1, dengan dimensi vortex chamber yang digunakan adalah 45 x 50 mm, tebal 10 mm, inlet tangensial dua buah dengan O inlet 1 mm, tipe Ranque - Hilsch dengan O eksentrik spiral 6 dan 7 mm.
Dari pengujian yang dilakukan, temperatur udara dingin dicapai pada tekanan 8 bar dengan diameter pipa panas sebesar 6 mm dengan panjang 400 mm. Temperatur udara dingin yang dicapai sebesar Tcold = 11,9 °C pada nilai fraksi massa dingin aktual Mcold akt = 0,350. Sedangkan besar kapasitas pendinginan yang dicapai adalah 38,548 J/s, yang berada pada nilai fraksi massa dingin aktual 0,827. Kapasitas pendinginan maksimum ini terjadi pada pipa panas yang memiliki diameter 8 mm dengan panjang pipa 400 mm, pada tekanan udara masuk sebesar 8 bar. Sehingga akan didapatkan nilai perbandingan yang optimal antara panjang pipa panas dan diameter pipa panas untuk karakteristik geometri vortex tube adalah U/D > 40.

The aim of this research is to know the impact from diameter variation with constant length at the hot tube, towards it‘s efficiency grades. So that, the performances of the hot tube can reach the maximum result.
The research is done to the vortex tube Proto X-1, by using three inside diameters variation from hot tube. The three inside diameters are 6 mm, 8 mm, and 10 mm. The method used for this experiment is the same with the experiment before.
The cold air temperatur is reached at 8 bar pressure with hot tube diameter size as 6 mm and 400 mm long. Other wise the maximum of refrigeration capacity happens to the hot tube in 8 mm diameter and with 400 mm long tube at the air pressure in 8 bar.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37725
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Indra Siswantara
"Penelitian yang dilakukan terhadap vortex tube ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variasi diameter dengan panjang yang tetap pada pipa hot tube dari vortex tube Proto X-1 yang dimiliki oleh Jurusan Mesin FT-UI terhadap tingkat efisiensinya, sehingga akan didapatkan performa yang mampu menghasilkan kerja maksimal vortex tube dari perbandingan antara panjang pipa panas dengan diameter pipa panas.
Pengujian ini menggunakan tiga buah variasi diameter pipa panas, dengan diameter dalam masing-masing pipa 6 mm, 8 mm, dan 10 mm dengan panjang pipa 400 mm. Untuk besar tekanan udara masuk dipakai empat variasi tekanan yaitu 5 bar, 6 bar, 7 bar, 8 bar. Metode yang digunakan pada eksperimen ini sama dengan yang dilakukan pada eksperimen helical vortex generator pada vortex tube X-1, dengan dimensi vortex chamber yang digunakan adalah 45 x 50 mm, tebal 10 mm, inlet tangensial dua buah dengan diameter inlet 1 mm, tipe Ranque-Hilsch dengan diameter eksentrik spiral 6 dan 7 mm.
Dari pengujian yang dilakukan, temperatur udara dingin dicapai pada tekanan 8 bar dengan diameter pipa panas sebesar 6 mm dengan panjang 400 mm. Temperatur udara dingin yang dicapai sebesar T(cold) = 11,9°C pada nilai fraksi massa dingin aktual M(cold) (akt) = 0,350. Sedangkan besar kapasitas pendinginan yang dicapai adalah 38,548 J/s, yang berada pada nilai fraksi massa dingin aktual 0,827. Kapasitas pendinginan maksimum ini terjadi pada pipa panas yang memiliki diameter 8 mm dengan panjang pipa 400 mm, pada tekanan udara masuk sebesar 8 bar. Sehingga akan didapatkan nilai perbandingan yang optimal antara panjang pipa panas dan diameter pipa panas untuk karakteristik geometri vortex tube adalah L/D > 40"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sintong Benjamin
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S37248
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maskur
"Vortex tube adalah sebuah alat pendingin tanpa refrigerant dalam proses kerjanya. Vortex tube telah banyak dlgunakan dl dunia industri untuk mengatasi barbagai masalah spot cooling karena relatif murah dan sederhana. Penelltian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari perubahan diameter inlet pada vortex tube pada berbagai variasi tekanan udara dari kompresor.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan vortex tube proto x-1 F TUl dengan variasi lntet 1 mm dan 0,7 mm. Untuk besar tekanan udara masuk dlpakai empat variasi tekanan yaltu 5 bar; 6 ban 7 bag dan 8 bar: Parameter performa yang digunakan adalah penurunan temperatur dan kapasltas refrierasl yang dihasltkan oleh vortex tube.
Dari pengujian yang dilakukan pada semua variasi tekanan udara masuk diperoleh hasll untuk vortex tube dengan diameter inlet 1 mm menunjukan klnesjia yang lebih balk dibanding dengan diameter inlet 0,7 mm.
Perbedaan performa yang cukup signifikan ini karena pada diameter inlet yang Iebih besar diperoleh udara masuk yang juga besan Hal ini membuat performanya juga lebih maksimal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37679
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Indra Siswantara
"Vortex tube adalah sebuah alat pendingin tanpa refrigerant dafam proses kerjanya Vortex tube telah banyak digunakan di dunia induslri Ulttuk mengarasi berbagai masalah spot cooling karena relatif murah dan sederhana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari perubahan diameter inlet pada vortex tube pada berbagal variasi tekanan udara dari kompressor.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan vortex tube proto x-1 FTUI dengan variasi inlet 1 mm dan 0,7 mm untuk besar tekanan udara masuk dipakai empat variasi tekanan yaitu 5 bar, 6 bar, 7 bar, dan 8 bar. Parameter performa yang digunakan adalah penurunan temperatur dan kapasitas refrijerasi yang dihasilkan oleh vortex tube.
Dari pengujian yang dilakukan pada semua variasi tekanan udara masuk diperoleh hasil uniuk vortex tube dengan diameter inlet 1 mm menunjukkan kinerja yang lebih baik dibanding dengan diameter inlet 0,7 mm.
Inlet Kapasitas Refrijerasi Tempratur drop 1 mm 52.324 J/s 18.9℃
0.7 mm 21.398 J/s 12.8℃
Perbedaan performa yang cukup signifikan ini karena diameter pada inlet yang lebih besar diperoleh udara masuk yang juga besar. Hal ini membuat performanya juga lebih maksimal."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>