Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 68562 dokumen yang sesuai dengan query
cover
L.T. Erick Erland M.
"Dalam penelitian ini gelembung udara yang mengalir parla aliran creep dan perilakunya diamati. Sebuah water loop terbuka digunakan untuk meneliti ape yang terjadi pada gelembung didalam aliran creep. Test cell berupe pipe acrylic dengan diameter dalam 4 mm dan panjang 50 mm digunakan untuk meneliti perilaku gelembung tersebut. Penelitian ini mernperlihatkan bahwa kecepatan gelembang dipengaruhi oleh dinding pembatas aliran dan diameter gelembung Dengan bertambahnya ukuran gelembung kecepetan gelembung menurun. Perubahan bentuk gelembung tidak teramati dikarenakan diameter gelembung yang

Air bubble flows in creep flow and its behavior are studied in this experiment. An acrylic pipe test cell, 4 mm diameter and 50 mm length, in an open waler loop constructed to Jearn the behavior. The study shows that pipe wall and bubble diameter ajfocted its velocity, increased diameter decreasing bubble velocity. While shape changes unable to studied since bubble diameter too small."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37541
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ichiko Thambryana Dwita
"Analisa dinamika fluida dibutuhkan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dalam memvisualisasikan aliran pada mekanika fluida, akan tetapi metode ini tidak terdapat pada modul di Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia sehingga dibutuhkan suatu metode untuk melengkapinya. Alat gelembung hidrogen dirancang dan diuji agar dapat memvisualisasikan aliran, menentukan profil kecepatan yang terbentuk di sekitar bola dan bola golf serta mengamati pengaruh penambahan orifice dalam aliran fluida terhadap perubahan tekanan dan kecepatan yang terjadi. Proses visualisasi aliran dilakukan dengan cara mengambil gambar saat pembentukan aliran hidrogen terjadi. Parameter yang divariasikan adalah bilangan Reynold yang didasarkan pada kecepatan fluida di hulu serta bergantung pada struktur yang dipakai (bentuk bola, bola golf atau radius hidraulik pipa persegi empat di mana terdapat orifice). Kenaikan kecepatan yang sebanding dengan bilangan Reynold setelah melewati bagian hulu menuju hilir terjadi pada semua variabel yang diuji namun karena pengaruh getaran yang timbul pada water tunnel membuat visualisasi kurang terlihat dari pembentukan gelembung hidrogen terhadap aliran fluida. Bilangan reynold yang dihasilkan menggunakan alat ini pada rentang 5000-18000. Aliran yang paling laminar ditunjukkan dengan nilai intensitas turbulen yang paling rendah, yaitu 10,59 dengan kecepatan aliran rata-rata 28,24 mm/s. Rata-rata coefficient discharge sebesar 0,4660 sepanjang Re 12-18 pada aliran yang dilewati orifice.

Analysis of fluid dynamics is require to provide a clearer picture in visualizing the flow on fluid mechanics, but the method has not been include in laboratory teaching module at Department of Chemical Engineering University Indonesia. Hydrogen bubble device is designed and tested in order to visualize the flow, determine the velocity profile is formed around the sphere, golf ball and observe the effect of adding orifice in fluid flow against the pressure and velocity changes that occur. Flow visualization is process by taking pictures during the formation of hydrogen flow. The parameters was varied the Reynolds number based on fluid velocity in the upstream as well as dependent on the structure used (a ball, golf ball or hydraulic radius of pipe where there is a rectangular orifice). The increase in speed is proportional to the Reynolds number after passing through the upstream side toward the downstream in all variables tested but due to the influence of vibrations that occur in a water tunnel to visualize the less visible than the formation of hydrogen bubbles on the fluid flow. The experiment obtain 5000-18000 Reynold number and most laminar flow is indicated by the value of the lowest turbulence intencity, which is 10.5969 with an average flow rate of 28,24 mm/s. Coefficient discharge overall on the flow passing the orifice were 0,4660 in 12-18 Reynold number."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42594
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Pranata Al Kautsar
"Penelitian mengenai Pengaruh Pine Oil Terhadap Dinamika Bubble Pada Froth Flotation bertujuan untuk mempelajari efek yang ditimbulkan oleh pine oil terhadap dinamika bubble dalam froth flotasi. Penelitian ini memvariasikan nozzle udara dan konsentrasi pine oil dalam kolom pengamatan. Test section berupa udara yang berasal dari air pump, kemudian dialirkan kedalam kolom melalui nozzle. Data berbentuk video diolah menggunakan software Image J. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pine oil yang dilarutkan kedalam medium, memiliki pengaruh terhadap dinamika bubble yang dihasilkan, seperti ukuran bubble, kecepatan maksimum, dan terminal velocity.

Research on Effect of pine oil To Bubble Dynamics in Froth Flotation aims to study the effects of pine oil on bubble dynamics in the froth flotation system. The research varying the air nozzle and the concentration of pine oil in the field of observation. Air coming from the water pump, then flowed into the column through a nozzle. Video datas processed using software Image J. This research conclude that pine oil dissolved into the medium, has an influence on the resulting bubble dynamics, such as bubble size, maximum speed, and terminal velocity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42669
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Marpaung, Antonio Nathan Bulangan
"Flotasi merupakan suatu pemisahan zat atau unsur kimiawi pada partikel di dalam cairan/larutan memanfaatkan gelembung sebagai teknologi terbaharukan. Partikel yang bersifat hidrofilik karena pengaruh reagent akan berinteraksi pada gelembung udara dan akan terbawa ke permukaan larutan. Tidak hanya itu, agregat ini kemudian bergerak dengan vektor yang fluktuatif karena sifat gelembung yang bergolak dengan kacau. Pengaruh gelembung yang bergerak atau dinamis dari nozzle akan menghasilkan perubahan profil aliran di kisaran gelembung, sehingga agregat yang terletak, khususnya di bagian atas dan bawah gelembung akan terganggu oleh vortex di sekitar gelembung. Namun arah aliran dari fluida yang terbentuk dari vortex pada partikel dapat mengacaukan proses pelekatan partikel pada gelembung Dalam proses simulasi, nilai kecepatan aliran di bagian atas partikel berkisar antara 51.5 ? 54.2 mm/s dimana valid dengan kecepatan gelembung yang berkisar 35 ? 37 mm/s. Tidak hanya itu, arah vektor fluida yang ditunjukkan pada hasil simulasi menggunakan Computational Fluid Dynamic menunjukkan besarnya perilaku untuk partikel menggelinding (rolling), meluncur (sliding) atau bertumbuk (bouncing) ke arah samping baik kiri maupun kanan. Selain itu, bentuk partikel juga dapat merubah profil medan aliran kisaran gelembung sehingga pergerakan gelembung akan membentuk profil yang diakibatkan adanya partikel yang melekat pada gelembung.

Flotation is a separation of a substance or chemical elements in the particles in fluid / solution utilizing the bubble as renewable technologies. Particles hydrophilic due to the influence of reagent will interact on air bubbles and will carried to the surface of the solution. Not only that, the aggregate is then moved by the vector fluctuating due to the volatile nature of the chaotic bubbles. The influence of bubbles moving or dynamic of the nozzle will produce a change in the flow profile in the range of bubbles, so that the aggregate located, especially at the top and bottom of the bubble will be disturbed by the vortex around the bubble. But the direction of flow of the fluid formed of the vortex in the particle can disrupt the process of attachment of particles on the bubble in the simulation process, the value of the flow velocity at the top of the particles ranging between 51.5 - 54.2 mm / s where the bubbles are valid at speeds ranging from 35-37 mm / s. Not only that, the direction vector fluid shown in the simulation results using Computational Fluid Dynamic shows the behavior of the particles rolling (rolling), sliding (sliding) or fight (bounces) in the direction of either left or right side. In addition, particle shape as well can alter the flow field profile so that the range of movement of the bubbles will bubble forming a profile that caused the particles are attached to the bubble."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T45319
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Hingga saat ini masih belum ada teknologi yang menandai untuk mengontrol komunitas fitoplankton dalam air kolam.Upaya pemahaman yang lebih komprehensif terhadap mekanisme ekologis dan fisiologis perkembangan komunitas fitoplankton masih perlu terus dilakukan untuk mendukung pengembangan konsep teknologi kontrol komunitas perairan tersebut."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S39540
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Seiring dengan perkembangan teknologi saat ini ke arah era digital, berbagai peralatan telah dirancang dalam sistem digital dengan berbagai fasilitas dan kemudahannya. Sementara di lain pihak, karena pertimbangan teknis maupun ekonomis, banyakjuga peralatan analog yang saat ini masih digunakan. Dari beberapa peralatan analog tersebut salah satu diantaranya adalah mesin uji creep. Mesin uji creep adalah peralatan yang digunakan untuk mengetahui ketahanan suatu material terhadap kondisi beban dan temperatur tertentu secara simultan. Dengan sistem analog, pemanfaatan mesin kurang optimal dan banyak kendala yang ditemui seiring dengan perkembangan kebutuhan saat ini yang serba digital. Untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut perlu dikembangkan sistem akuisisi data digital untuk pengolahan data hasil pengujian mesin creep. Pengembangan yang dilakukan baik dalam bentuk perangkat keras maupun perangkat lunak. Keuntungan yang diperoleh dari pengembangan ini antara lain pemanfaatan mesin creep lebih optimal, keluaran dalam bentuk data digital yang memudahkan untuk pengolahan data lebih lanjut. Pada Penelitian ini akan diteliti kemungkinan pengembangan baik dalam perangkat keras maupun perangkat lunak untuk mengakuisisi data hasil pengujian creep dengan personal komputer."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
03 Sri r-1
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmed Syarif
"Permasalahan pangan menjadi isu yang penting belakangan ini. Rendahnya nutrisi yang dikonsumsi oleh sebagian penduduk menyebabkan banyaknya terjangkit penyakit. Salah satu zat makanan yang bersumber dari alam serta sarat akan nutrisi berasal dari ganggang hijau Chlorella vulgaris. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Chlorella vulgaris mengandung vitamin A (betakaroten), protein (diatas 53%), dan CGF (Chlorella Growth Factor). Dengan meningkatkan jumlah biomassa Chlorella Vulgaris ini diharapkan akan menghasilkan sumber pangan alternatif yang kaya akan nutrisi.
Pada penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya telah didapatkan bahwa pengembangan Chlorella Vulgaris dengan pencahayaan alterasi akan menghasilkan biomassa yang lebih banyak jika dibandingkan dengan pencahayaan lainnya. Saat kepadatan dalam fotobioreaktor meningkat maka akan terjadi penutupan intensitas cahaya oleh sel-sel yang ada di bagian depan (efek shading). Hal ini menyebabkan tidak meratanya jumlah intensitas cahaya yang diterima oleh sel. Sel yang kekurangan cahaya akan mengalami kematian. Maka perlu dilakukannya peningkatan intensitas cahaya yang disesuaikan dengan banyaknya sel dalam fotobioreaktor. Efek penutupan cahaya ini juga dapat ditanggulangi dengan pengurangan kepadatan sel dalam fotobioreaktor melalui proses filtrasi yang dilakukan secara periodik.
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan didapatkan bahwa penggunaan pencahayaan aterasi dan penggunaan filter pada fotobioreaktor dapat meningkatkan perolehan biomassa sebesar 1,26 kali lebih baik dari pada pencahayaan alterasi tanpa proses filtrasi dan 1,35 kali lebih baik jika dibandingkan dengan proses filtrasi dengan pencahayaan kontinu. Proses altersi yang dilengkapi dengan filtrasi ini juga mampu meningkatkan efisiensi energi hingga mencapai 3,772% sedangkan proses filtresi dengan pencahayaan kontinu hanya memiliki efisiensi energi sebesar 0,762%.

Now a day, problem that related with food to be vary important. Low nutrition consumption with some people makes them infected by some disease. Chlorella vulgaris is one of chlorophyta that can supply us some nutrition like vitamin A (betakaroten), protein, and CGF (Chlorella Growth Factor). With increasing the production of biomass, it hopeful will be prepared the high nutrition food for us.
In previous research, we know that increasing Chlorella vulgaris Production by alteration lightening would be more effective than continue lightening. When the concentration in fotobioreactor increases, it will cause the shading effect. Based from that, we need to increase the light intensity in line with the number of cell in fotobioreactor. This shading effect also can be solved by decreasing the concentration of cell with filtrate the cell periodically.
In this research we get that alteration lightening with filtration treatment in fotobioreactor can increase the production of cell more effective 26% than the only alteration lightening. And more effective 35% than the continue lightening with filtration treatment. This process is also have the highest efficiency (3.722%) if we compare with continue lightening (0.672%).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S49650
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Antonius Prima Hanang Wibowo
"Persoalan utama dalam proses distribusi adalah bahwa pemasok, produsen, gudang, dan pengecer berhadapan dengan permintaan konsumen yang tidak pasti (volatile). Persaingan yang ketat terjadi antar pemain dalam merebut pasar, lebih-lebih dalam era globalisasi, sementara biaya produksi dan pemasaran cenderung meningkat ada strategi yang dimaksudkan untuk menjangkau kepentingan global, terutama dalam perencanaan produksi dan pengendalian inventori yaitu sisi distribusi perlu dirancang agar ramping (lean) dan lincah (agile) dalam situasi yang berubah itu. Kerampingan cocok untuk tingkat ketidakpastian rendah, sedang kelincahan disarankan untuk tingkat ketidak-pastian yang tinggi. Perusahaan yang memasarkan banyak jenis produk dengan ketidak-pastian yang berbeda tingkatannya perlu mengembangkan pola distribusi sepadan, agar tidak kehilangan pasar.
Strategi klasik dalam menangani persoalan ini adalah melihatnya sebagai persoalan perencanaan besarnya persediaan (inventory) yang dinilai aman terhadap fluktuasi permintaan. Efisiensi strategi distribusi sangat tergantung pada beberapa pihak yang menjadi faktor penentu, antara lain pihak pemasok, pihak gudang, dan pihak pengecer, yang masing-masing berhadapan dengan tingkat permintaan konsumen yang sering tidak dapat diprediksikan jumlahnya pada setiap periodenya.
Akibat utama dari penanganan sistem distribusi yang tidak optimal adalah tidak tersedianya barang yang dibutuhkan pada waktu dan tempat yang sesuai, yang selanjutnya akan mengakibatkan perusahaan bersangkutan kehilangan kesempatan dalam meraih pasar. Salah satu cara untuk mengatasi hilangnya kesempatan dalam meraih pasar adalah dengan menerapkan strategi pengelolaan rantai distribusi. Manfaat utama yang dapat diraih dengan menerapkan strategi ini adalah bahwa tingkat persediaan barang akan optimum di setiap tingkat atau pihak sepanjang rantai distribusi tersebut Tingkat persediaan yang optimum ini akan menjamin tingkat pemenuhan permintaan konsumen yang sudah ditentukan oleh setiap perusahaan distribusi. Karena tingkat pemenuhan permintaan konsumen berkaitan erat dengan kepuasan konsumen, dan konsumen merupakan target profit center perusahaan yang utama, maka besaran ini merupakan salah satu indicator kesuksesan suatu perusahaan dalam menerapkan pengelolaan rantai pengadaan barang.
Agar usaha penerapan pengelolaan rantai pengadaan barang dapat berlangsung dengan optimal dan efisien, perlu dilakukan analisis terhadap elemen-elemen yang berpengaruh sepanjang sistem rantai distribusi barang. Analisis dilakukan dengan melihat pola dan kecenderungan perilaku sistem rantai distribusi barang terhadap perubahan permintaan, dan perubahan tingkat persediaan barang dalam kurun jangka waktu yang panjang serta berubah-ubah sesuai dengan perubahan waktu, agar segera dapat diambil tindakan atau kebijakan yang tepat pada elemen-elemen yang berpengaruh tersebut Untuk mengetahui kombinasi kebijakan dalam sistem rantai distribusi barang yang dapat memberikan tingkat pemenuhan permintaan konsumen yang optimal maka dilakukan simulasi kebijakan tingkat persediaan barang yang harus disediakan oleh sistem. Analisis dilakuk:an dengan bantuan komputer dengan perangkat lunak Powersim, suatu perangkat analisis dengan menggunakan model dinamika sistem.
Atas dasar sistem nyata sistem rantai distribusi dibangun suatu model aliran distribusi produk. Pemodelan dibangun atas dasar data historis sejak tahun 2002 sampai tahun 2003. Diagram simpal kausal dibangun berdasarkan siklus proses aliran distribusi produk:. Validasi model dilakukan dengan membandingkan tingkat persediaan yang diinginkan dengan tingkat persediaan yang sebenamya.
Berdasarkan hasil simulasi terhadap tiga skenario kebijakan maka diketahui bahwa agar tingkat pemenuhan permintaan konsumen dapat terjaga dengan baik, kombinasi kebijakan yang efektif adalah mempertahankan tingkat persediaan barang di pihak pengecer pada tingkat dimana persediaan barang tersebut dapat menjamin permintaan yang dihadapi selama 36 hari, dan mempertahankan tingkat persediaan barang di pihak gudang pusat distribusi pada tingkat dimana persediaan barang tersebut dapat menjamin permintaan yang dihadapi selama 45 hari."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurrohman
"ABSTRAK
Limbah batik dapat menaikkan Total Suspended Solid (TSS) air sehingga
melebihi baku mutu. Salah satu teknik yang dapat digunakan untuk mengurangi
Total Suspended Solid adalah dengan flotasi gelembung. Efektifitas flotasi
gelembung tergantung dari tiga hal, yaitu probabilitas tumbukan antara
gelembung dengan partikel, proses partikel menempel pada permukaan
gelembung dan proses partikel dibawa oleh gelembung. Probabilitas-probabilitas
ini sangat dipengaruhi oleh karakteristik gelembung, yaitu diameter, kecepatan
naik sepanjang kolom, dan terminal velocity gelembung. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mempelajari karakteristik small bubble (gelembung dengan diameter
0,2 mm sampai 1 mm) yang naik dalam kolom cairan. Penelitian tentang small
bubble telah dilakukan terhadap gelembung yang bergerak naik dalam kolom
setinggi 2 m yang berisi laturan tawas 100 g/L. Gelembung dihasilkan dengan
elektrolisis kemudian di-tracing menggunakan kamera yang ditempatkan pada
guideways. Video diolah dengan menggunakan software imageJ. Hasil
menunjukkan bahwa pada ketinggian 50 cm dari ujung katoda rata-rata
gelembung telah mencapai terminal velocity-nya. Pengaruh surfaktan tawas
terbukti mampu menurunkan terminal velocity gelembung.

ABSTRACT
Waste batik can raise Total Suspended Solid (TSS) that exceed the water
quality standard. One technique that can be used to reduce Total Suspended Solid
is bubbles flotation. The effectiveness of the bubbles flotation depends on three
things, namely the probability of collision between bubbles with particles, the
particles stick to the surface of the bubbles and the particles carried by the
bubbles. These probabilities are greatly influenced by the characteristics of the
bubble, i.e. diameter, rise velocity along the column, and terminal velocity of the
bubbles. The purpose of this research was to study the characteristics of small
bubbles (bubbles with a diameter of 0,2 mm to 1 mm), which rise in a liquid
column. Research have been made to bubbles rise within 2 m high column that
contains 100 g/L alum solution. Bubbles were produced by electrolysis and then
traced using a camera placed on a guideways. Videos were processed using
imageJ software. The results showed that at a height of 50 cm from the cathode tip
bubbles in average have reached its terminal velocity. It has been proven that
effect of alum surfactant can reduce the bubbles terminal velocity."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42175
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>