Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 111243 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rainade
"Efeklivitas sebuah alat penukar kalor dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah jenis aliran yang berkembang di dalam penampang aliran fluida. Penekanan pada penelitian ini adalah hubungan antara turbulensi aliran fluida dan koefisien perpindahan kalornya. Turbulensi aliran fluida ditingkatkan dengan menggunakan insert berupa twisted strips yang diletakkan pada bagian tube dari alat penukar kalor double pipe. Pengambilan data difokuskan pada arah aliran sejajar (paralel flow) dan dilakukan dengan 3 variasi. Variasi pertama adalah kondisi normal double pipe tanpa insert yang digunakan sebagai data referensi, dan dua kondisi yang menggunakan insert twisted strips pada tube-nya. Data yang didapat digunakan untuk mencari korelasi bilangan Nusselt dan Reynolds yang kemudian digunakan untuk memprediksi nilai koefisien perpindahan kalor konveksi pada bagian tube dan jatuh tekanan yang dihasilkan.

The Effectiveness of a heat exchanger influenced by some factors, one of it is the flow that exist inside the heat exchanger. The focus of this study is the correlation between the turbulence of the flow and its heat transfer coefficient. The turbulence is increased by using a twisted tape inserted to the tube section of double pipe heat exchanger. Experimental data is focused on paralel flow and been done with 3 variations. The first is a normal condition of double pipe heat exchanger without insert inside its tube that will be used for reference, and two other conditions with twisted tape inserted inside the tube. The data will be use to find the correlation between Nusselt number and Reynolds number and to predict the heat transfer coefficient in tube side and its pressure drop."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37855
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Prasetyo
"Efektivitas sebuah alat penukar kalor dipengaruhi oleh beberapa faktor,salah satunya adalah jenis aliran yang berkembang didalam penampang aliran fluida.Penekan an pada penelitan ini adalah hubungan antara turbulensi liran fluida dan kofisien perpindahan kalornya.Turbulensi aliran fluida ditingkatkan dengan menggunakan insert berupa twisted strips yang diletakan pada bagian tube dari alat penukar kalor double pipe.Pengambilan data difokuskan pada arah aliran berwanan dan dilakukan dengan tiga variasi .Variasi pertama adalah kondisi normal double pipe tanpa insert yang digunakan sebagai data referensi,dan dua kondisi yang menggunakan insert twisted strips pada tube -nya.Dari hasil koreksi yang dihitung,dapat digunakan untuk memprediksi karakterisasi nilai koefisien kalor konveksi dan jatuh tekanan.

Effectiveness of a heat exchanger depends on many factors. One of them is the flow regime inside the heat exchanger. This research stresses on the relationship between the turbulence of the fluid and the heat transfer coefficient for convection. By inserting twisted stripes inside the tube of the double pipe heat exchanger, the fluid's turbulence can be enhanced. Data capturing is focused on the counter flow arrangement with three variations. First variation is done with double pipe without any insertions. The data captured from this condition is used as a reference. The other two variations are using inserted twisted stripes inside their tubes. The gained correlation can be used to predict the heat transfer coefficient for convection and also pressure drop characteristic."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37850
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oto Nafiah
"ABSTRACT
Komputer sebagai salah satu teknologi yang dapai digunakan untuk
menyelsaikan masalah-masalah konveksi, dengan menggunakan metode beda
numerik dapat menghasilkan data-data yang dibutuhkan secara cepat dan dapat
beriaku umum. Sehingga penulis menggunakan metode numerik untuk
menyeiesaikan masalah-masalah konveksi tersebut.
Penulisan skripsi ini menggunakan metode beda hingga secara implisit,
yang dituliskan dalam bentuk Persamaan Differensial Parsial (PDE). Hasil akhir
dari penyelesaian persamaan differensial parsial di atas memberikan distribusi
temperatur dan koensien perpindahan kalor di silinder bagian dalam alat penukar
kalor air ke udara-aliran lawan arah.
Dan hasil penelitian ini dapat dilihat semakin kecil laju aliran kalor konduksi
pada arah radial maka laju aliran kalor konveksi pada arah aksial makin kecil. Dan
semakin tinggi temperatur masuk silinder maka bilangan Reynold semakin besar
dan nilai koefisien perpindahan kalor semakin besar juga.
Metode beda hingga secara implisit ini dapat digunakan untuk menentukan
distribusi temperatur dan koefisien perpindahan kalor pada alat penukar kalor yang
hasilnya dapat berlaku umum. Diselesaikan dengan menggunakan metode TDMA.

"
1999
S36948
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Engkos Achmad Kosasih
"Penulisan ini menggunakan metode beda hingga secara implisit, yang dituliskan dalam bentuk Persamaan Differensial Parsial {PDE), Hasil akhir dari penyelesaian persamaan differensial parsial di atas memberikan distribusi temperatur dan koefisien perpindahan kalor di silinder bagian dalam alat penukar kalor air ke udara-aliran Lawan arah. Pada tulisan ini juga akan diberikan langkah-langkah perhitungan untuk menyelesaikan permasalahan. Dari perhitungan numerik yang diperoleh akan dibandingkan hasilnya dengan hasil eksperimen. Sehingga dapat diberikan beberapa kesimpulan pada bagian akhir tulisan ini."
Depok: Universitas Indonesia, 1999
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Edy Wahono
"Upaya untuk mengatasi krisis sumber tenaga listrik Nasional parlu terus digiatkan. Krisis tersebut bukan banya terbatas pada mencari atau membuat sumber tenaga/pembangkit baru tapi juga dapat dilakukan dengan mengoptimalkan kinerja dari sumber energi yang lelah ada. Salah satu upaya tersebut adalah penggunaan ekonomiser yang berupa alat penukar kalor dengan dua fluida dingin jenis shell and tubes, aliran silang lawan arah satu fluida panas bercampur sedang fluida lainnya tidak dengan banyak laluan. Alat ini difungsikan untuk memanfaatkan gas buang. dari turbin untuk memanaskan air. Karakter dari alat penukar kalor yang mempunyai dua fluida dingin memberikan berbagai kemungkinan konfigurasi yang bisa diterapkan. Saat ini PLTGU Tanjung Priok menerapkan konfigurasi selang-seling tiap laluan. Melalui skripsi ini dilakukan penelitian secara eksperimental untuk mengetahui apakah konfigurasi tersebut sudah merupakan kontigurasi yang menghasilkan kinerja paling optimal. Konsentrasi pengujian kali ini dibatasi hanya dengan satu alternatif lain dari beberapa kemungkinan sebagai pembanding yaitu konfigurasi tersusun berurutan atau seri. Pengujian dilakukan terhadap kedua konfgurasi tersebm dengan memvariasikan kondisi masukan dari fluida dingin dan panas. Dengan beberapa variasi data masukan kita dapat melihat bahwa untuk kondisi kerja sesuai kemampuan alat bantu uji di laboratorium Perpindahan Kalor FTUI, konfigurasi selang seling menunjukan kinerja yang lebih baik. Namun bila kita analisa lebih lanjut terdapat kecenderungan kedua konfigurasi akan mempunyai kinerja yang sama (titik transisi) dan pada daerah kerja tertentu konfigurasi seri akan menjadi lebih baik. Hasil penelitian ini dapat diterapkan untuk membantu proses perancangan atau modifikasi alat penukar kalor dua fluida dingin dalam menentukan konfigurasi apa yang sebaiknya digunakan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37283
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boris Oman Kaher
"Alat Penukar Kalor (Heat Exchanger) adalah sebuah alat yang mana didalamnya terjadi proses perpindahan kalor antara dua fluida dimana kedua fluida tersebut memiliki temperatur yang berbeda. Pada umumnya kedua fluida tersebut dipisahkan oleh sebuah dinding solid.
Tugas akhir ini menjelaskan hubungan antara kalor yang hilang dengan parameter-parameter lainnya, seperti: aliran Huida dan sifat-sifat thermal pada alat double pgoe hear exchanger. Dan penelitian ini juga membahas mengenai pengelompokkan parameter tersebut kedalam bilaugan tak berdimensi dan mencari hubungan iirngsi kalor yang hilang terhadap parameter-parameter tersebut.
Fungsi persamaan yang telah didapat tersebut diharapkan dapat membantu kita untuk mengetahui karakteristik dan efektifitas sebuah alat penukar kalor.
Untuk pamlet flow double pipe heat exchanger; sebuah persamaan yang terdiri dari bilangan tak berdimensi yang didapat berdasarkan teorema pi adalah:
q*= I - dt*. Q* .
Kemudian melalui eksperimen didapat, sebuah grafik didapat sebagai representasi ketiga variabel bilangan tak berdimensi tersebut (q*, dl* dan Q*). Variabel q* mengacu kepada koefisien rugi kalor ϱ3 berupa:
ϱ = I - Qc/Qh dt/dT
Dimana koefisien rugi kalor menunjukkan beberapa bagian atau persen kalor yang hilang, juga menunjukkan kefektifan sebuah alat penukar kalor.

Heat exchanger is a device in which heat transfers between two fluids. Both fluids has a different temperature. Generally, a wall separates the two fluids.
This final assignment shows correlation between heat loss and other parameters, such as : fluids flow and thermal characteristic in double pipe heat exchanger. This paper also explains about grouping the parameters into dimensionless form and End a filnction.
The function may be used to help us to find out characteristics and eftectiveness of double pipe heat exchanger.
An Expression for parallel flow double pipe heat exchanger based on pi theorem is:
q*= I - dt*. Q* .
After getting through with the experiment, we've got some graphics that describes the three dimensionless variabels (q*, dt* dan Q*). Dimensionless q* refers to heat loss coefficient if The expression would be:
ϱ = I - Qc/Qh dt/dT
The heat loss coefficient 5? determines part of the heat which losses into the environment in term of decimal or percent number. It shows also the effectiveness of a heat exchanger."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S37245
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Ananto Pramudyo
"ACWH merupakan suatu sistem yang memanfaatkan panas buang dari refrigeran untuk menghasilkan air panas secara instan yang pada aplikasinya sangat cocok digunakan di hunian apartemen. Sistem ACWH yang telah ada sebelumnya masih butuh peningkatan untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memaksimalkan performa ACWH menggunakan alat penukar kalor tipe plat dengan ketebalan 30 plat. Tipe plat dipilih karena alat penukar kalor ini memiliki efisiensi tertinggi diantara semua tipe alat penukar kalor. Penelitian ini memvariasikan laju aliran air dan beban pendinginannya.
Sistem ACWH menunjukkan bahwa dengan beban pendinginan sebesar 2600 W dapat menghasilkan air panas bertemperatur 48°C dengan debit 50 l/jam.

ACWH is a heat recovery system that utilizes waste heat from refrigerant to produce hot water simultaneously through of a heat exchanger which is very suitable to be implemented at residence apartments. The existing ACWH system needs to be developed to reach an optimum result.
The objective of this research is to maximize the performance of ACWH using Plate Heat Exchanger which has highest efficiency among all type of heat exchanger. The water flow rate and cooling load are variables to be tested.
The result of ACWH system shows that the system with 2600W of cooling load can produce 50l/hr hot water with 48°C temperature in open loop method.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50770
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nandy Setiadi Djaya Putra
Depok: Departemen Teknik Mesin UI, 2012
621.402 NAN a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Siregar, G. Seltor
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36847
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>