Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12745 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kaban, Erol Efraim
"Salah satu permasalahan HRSG (Heat Recovery Steam Generation) dalam induslri power plant adalah seringnya terjadi kebocoran pada pipa~pipa aJat penukar kalot, terutarna kebocoran header pipa yang terletak bersebelahan dengan dinding dncting HRSG. Penulis mencoba menganalisa pennasalahan tersebut dari sudut pandang pengaruh dipersi tenna! alitan gas sepanjang ducting HRSG dengan menggunakan simulasi CFD (Computational Fluid Dynamic), kemudian membandingkan hasil analisa CFD dengan pengukutan lapangan (validasi), dan melakukan pengamatan lapangan. Dari hasil analisa simulasi CFD didapalkan, distribusi temperatur cenderung meningkat ke dinding (ruangan header) yang sering mengalami masalah. Besar temperatur roangan header akibat pengaruh dispersi termal aliran gas dari dalam ducting seldtar 200 - 300 °C, dengan kondfsi tersebut disimptilkan hahwa pengaruh dispersi termal aiiran gas secara kontinyu tersebut berkontribusi terhadap kerusakan/kebocoran header pipa.

One of HRSG (Heat Recovery Steam Generation) problems in power plant industry is frequency of leakage on heat exhanger tubes, particularly for header tubes leakage which located behind the HRSG ducting wall. Out of gas flow thermal dlspertion view~ writer try to analys the problem used CFD (Computational Fluid Dynamic) simulation, then compared CFD analys result by field measurement (validation), and perfom1ed object observation. Based on analys of CFD simulation result, temperature distribution tend up to the wall (header containment) which frequcnce meet the trouble. About 200 - 300 °C, header containment received thermal dispersion of gas t1ow continually . The conclusion is dispersion of hot gas flow continually influence to tube header damage /leakage."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S37808
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahmi Alfa Muslimu
"Untuk meningkatkan performa dan efisiensi mikro gas turbin proto X1, telah dilakukan analisa tentang adanya presure drop pada elbow saluran masuk ruang bakar. Penelitian ini dilakukan untuk mengamati fenomena aliran fluida dan distribusi tekanan yang terjadi pada elbow 900 menggunakan SolidWorks 2011. Penelitian dilakukan dengan membandingkan besarnya pressure drop akibat penambahan guide vanes pada elbow 90°.
Hasil penelitian menunjukkan pressure drop berkurang dengan adanya penambahan guide vanes pada elbow bagian bawah sebesar 0,54 % pada kecepatan aliran 5,73 m/s, 10,42% pada kecepatan aliran 6,78 m/s, dan sebesar 11,29% pada kecepatan aliran 7,72 m/s. Dari hasil penelitian penulis menyarankan agar dilakukan analisa terhadap pressure drop yang terjadi pada ruang bakar sehingga performa dan efisiensi turbin dapat ditingkatkan lagi.

To improve performance and efficiency of micro gas turbine proto X1, has conducted an analysis of the presure drop in the combustion chamber inlet elbow. This study was conducted to observe the phenomenon of fluid flow and pressure distribution that occurs at elbow 900 using SolidWorks 2011. The study was conducted by comparing the magnitude of pressure drop due to the addition of guide vanes in the elbow 90°.
The results show pressure drop decreases with the addition of guide vanes in the elbow at the bottom of 0.54% at a flow rate of 5.73 m /s, 10.42% at a flow rate of 6.78 m/ s,and by 11.29% at a flow rate of 7.72 m /s. From the results of the study research suggested that the analysis performed on the pressure drop that occurs in the combustion chamber so that the performance and efficiency of the turbine can be increased again.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1795
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muh. Soleh
"Setiap manusia selalu menginginkan Lingkungan yang nyaman secara thermal. Karena dengan kondisi yang nyaman akan mendukung metabolisme lubuh manusia untuk berpikir/berkonsentrasi agar apa yang dikerjakan bisa maksimaI.l-lal ini terjadi terutama bagi mereka yang berada di dalam ruangan ataupun kabin tertentu yang memerlukan suhu udara tertentu. Dalam merancang AC mobil diperlukan pengetahuan yang cukup antara Iain cara kerja AC mobil dan distribusi sirkulasi udara di dalam kabin mobil tersebut. Pengetahun ini dilakukan untuk mcngetahui waktu yang diperlukan untuk mencapai keadaan kenyamanan thermal di dalam kabin kendaraan penumpang (Toyota Kijang LSX) tanpa ducting (standard) dan dengan penambahan ducting kebelakang (dengan kontrol individu). Untuk mendapatkan data tersebut penulis menggunakan program CFD yaitu Fluent 6.1 .Tujuan mcnggunakan program CFD ini adalah unluk mendapatkan hasil yang Iebih akurat dan cepat. CFD digunakan sebagai alat uji untuk mengestimasi penyebaran temperatur udara setiap detik dalam kabin pcnumpang yang akan diuji sebagai parameter kenyamanan thermal dalam kabin mobil dengan system tanpa dueling dan dengan ducting. Setelah hasil perhitungan didapatkan dan dibandingkan dengan referensi dari parameter standar kenyamanan thermal ISO 7730, terlihat bahwa penambahan ducting kebelakang dengan nosel kemasing-masing penumpang mempercepat penyebaran temperatur udara dingin dan meningkatkan nilai kcnyamanan thermal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S37793
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purwanto
"Manusia selalu menginginkan lingkungan yang nyaman secara thermal. Hal ini terlihal dari perkembangan teknologi AC yang simultan dilakukan. Baik itu pada gedung maupun pada mobil- Misalnya seperti perkembangan penggunaan refrigerant yang ramah lingkungan, otomatisasi penyesuaian tempcratur maupun pengaturan inlet aliran udara dingin kedalam kabin. Dalam merancang pengaturan inlet aliran pada AC mobil diperlukan perhitungan dan simulasi pengaturan sirkulasi udara didalam kabin mobil tersebut. Dalam hal ini menggunakan perbandingan dua model ducting. Penelitian ini dilakukan uutuk mcngetahui waktu yang diperlukan untuk mencapai keadaan l‘§€I}§"?._"'.'1?_I13Il thermal didalam kabin mobil MPV dengan enam penumpang, sehingga hasil yang diharapkan adalah model ducting yang paling optimal dalam memenuhi kenyamana thermal. Dalam perancangan ini, digunakan program CFD (Computational Fluid Dynamics). Tujuan pemakaian program ini adalah untuk mendapatkan hasil yang lcbih cepat dan alcurat. Dengan penggunaan CFD dapat disimulasikan kondisi yang kita inginkan dan hasilnya dapat menampilkan kontur temperatur dan kecepatam udara didalam kabin penumpang yang akan dipakai sebagai parameter kenyamanan thermal dalam kabin. Setelah hasil perhitungan didapat dan dibandingkan dengan referensi standar kenyamanan them1al berdasarkan ISO 7730, terlihat bahwa kabin MPV dengan keadaan temperatur awal yang linggi dan waktu idle 3 menit sorta arah inlet seperti yang dilakukan dalam simulasi ini tidak memenuhi standar kenyamanan thermal untuk penumpangnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S37794
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Baskoro Priyo Kusumo
"ABSTRAK
Mini power plant turbin gas PROTO-X1 dengan tipe yaitu radial turbin, merupakan salah
satu alternatif pembangkitan daya dengan kapasitas kurang dari 200 KW. Untuk
meningkatkan performa dan efisiensi turbin, perlu dilakukan penelitian aliran udara
melalui pipa annulus menuju ruang bakar. Dengan melakukan pengujian dan simulasi
pada SOLIDWORKS FLOW SIMULATION 2010 untuk mengetahui karakteristik udara
yang terjadi saat mini power plant dioperasikan. Sehingga dapat diketahui laju aliran
volume udara, dan jatuh tekanan yang terjadi pada pipa annulus. Kondisi batas yang
digunakan sebagai input data antara lain yaitu :
laju aliran volume blower 0.023 m3/s.
Variasi laju aliran volume bahan bakar 0 L/min, 10 L/min, 14 L/min.
Berdasarkan pengujian unjuk kerja alat dan simulasi dengan mevariasi laju aliran volume
bahan bakar maka didapat data sebagai berikut :
Qcompressor 0.0066 m3/s, 0.013 m3/s, 0.018 m3/s, dengan ΔP terbesar -122.97 Pa saat
pembakaran belum dinyalakan. Data jatuh tekanan menunjukan bahwa pada pipa annulus
terjadi fenomena aliran balik dari ruang bakar.

ABSTRACT
Mini gas turbine power plant Proto-X1 with the type of radial turbines, is one of
the alternative power generation with a capacity of less than 200 KW. To improve
performance and efficiency of the turbine, necessary to study the flow of air
through a pipe into the annular combustion chamber. By doing the testing and
simulation in Flow Simulation SOLIDWORKS 2010 to investigate the
characteristics of air that occurs as a mini power plant is operated. So it can be
known air volume flow rate, and pressure drop that occurs in annular pipe.
Boundary conditions are used as input data were:
volume flow rate blower 0023 m3 / s.
Variations in fuel volume flow rate 0 L / min, 10 L / min, 14 L / min.
Based on performance testing and simulation tools with mevariasi volume of fuel
flow rate data is obtained as follows:
Qcompressor 0.0066 m3 / s, 0013 m 3 / s, 0018 m 3 / s, with the largest -122.97
Pa ΔP when combustion is not turned on. The data show that the pressure drop
occurs in the annular pipe flow phenomena behind the combustion chamber.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1816
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Hidayat
"Gas burner memiliki fungsi untuk mencampur bahan bakar dengan udara untuk membentuk nyala api pembakaran. Gas burner yang ada saat ini belum berfungsi optimal dikarenakan belum adanya studi mengenai kualitas percampuran. Parameter dari kualitas percampuran adalah bilangan pusaran, energi kenetik turbulen dan intensitas turbulen. Dilakukan simulasi gas burner agar diketahui kualitas percampuran, yang ditandai dengan semakin homogen parameterparameter yang ada. Dari simulasi diketahui bahwa dengan semakin meningkatnya aliran udara tengensial di dalam gas burner maka proses percampuran yang terjadi semakin baik.

Gas burner works for mixing fuel with air to form the flame burning. Currently, gas burner is not on optimal use because there was no study on the quality of mixing. The parameters of mixing quality are swirl number, energy kinetic turbulent and turbulent intensity. Gas burner simulation is to conduct the quality of mixing, the good mixing sign by the more homogeny the parameters. That was obtained by increasing the flow of air tangential into the gas burner, the mixing that happens, the better."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50721
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S36804
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihotang, Yanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S35900
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Iqbal Abdi Tanjung
"ABSTRAK
Pertimbangan akan konsumsi energi dan efeknya terhadap lingkungan telah membawa industri heating, ventilating and air conditioning (HVAC) untuk mengembangkan unit yang lebih efisien. Air handling unit (AHU) adalah salah satu komponen utama dalam sistem HVAC yang telah mengalami peningkatan untuk efisiensi energi melalui penambahan area permukaan coil, dan tentu berpengaruh pada ukuran unit. Variasi dari model-model AHU membutuhkan standar pengetesan dan rating dan telah terdapat petunjuknya pada ASHRAE standard 37. Standar tersebut mensyaratkan penambahan plenum pada bagian outlet dan inlet (jika space tersedia). Adanya persyaratan tersebut membuat pengujian pada unit dengan konfigurasi vertikal akan menjadi sulit karena ada keterbatasan space pada laboratorium uji. Penelitian ini menggunakan pendekatan komputasi untuk menganalisis efek dari variasi inlet ducting, antara lain variasi dari panjang ducting yang digunakan, variasi floor distance dan tiga alternatif geometri inlet
ducting. Analisa yang dilakukan termasuk pada profil aliran udara dari visualisasi vektor kecepatan udara, profil kecepatan sepanjang garis vertikal, serta rata-rata dan distribusi kecepatan dan tekanan udara pada bidang horizontal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa panjang ducting mempunyai efek signifikan pada profil kecepatan, semakin
pendek ducting semakin besar perbedaan yang terlihat. Perbedaan floor distance dengan panjang ducting yang sama tidak mempunyai pengaruh yang terlalu besar terhadap aliran udara di dalam ducting. Tiga alternatif geometri menunjukkan profil kecepatan yang berbeda-beda, alternatif tiga menunjukkan profil yang paling mendekati base case, diikuti alternatif satu sedangkan perbedaan signifikan terlihat pada alternatif dua. Karena laju aliran ditetapkan pada nilai yang sama, maka rata-rata kecepatan udara pada setiap case adalah sama. Alternatif satu dan dua menghasilkan perbedaan tekanan yang signifikan dibandingkan base case, sedangkan case lain mempunyai rentang tekanan yang sama dengan base case. Dari aspek distribusi kecepatan dan tekanan, case dengan panjang ducting 8 in, panjang ducting 4 in, floor distance 9 in, floor distance 6.5 in serta alternatif
tiga mempunyai hasil yang relatif sudah mirip dengan base case, sedangkan case yang lain mempunyai perbedaan yang signifikan dengan base case. Dengan semua perbandingan, disimpulkan bahwa ada tiga konfigurasi yang bisa menjadi solusi untuk mengurangi space pada inlet ducting namun perbedaan yang tidak signifikan dengan base
case, yaitu ducting dengan panjang 8 in, panjang ducting 4 in dan alternatif tiga. Untuk penelitian berikutnya, bisa dilakukan eksperimen pada unit AHU untuk mengetahui apakah parameter kecepatan dan tekanan di sekitar hulu dari fan adalah faktor utama yang dapat mempengaruhi performa dari fan dan selanjutnya geometri lain bisa dieksplorasi untuk menghasilkan geometri yang lebih optimal dan space yang lebih sedikit.

ABSTRACT
Consideration of energy consumption and its impact on the environment has been driving the heating, ventilating, and air conditioning (HVAC) industry to develop more energyefficient units. The Air Handling Unit (AHU) is one of the important components of the HVAC system that has undergone a lot of improvements in terms of energy efficiency through increased coil surface area, thus its unit size. Variation of AHU models requires energy performance testing and rating standard which is currently guided by ASHRAE Standard 37. The standard requires to install plenum on outlet and inlet (if the space allowed) position of the unit. This requirement can compound the testing of vertical unit since there is height limitation on the testing laboratory. This study uses a computational approach to examine the effect of inlet ducting variation, which are ducting length variation, floor distance variation and another three alternative inlet geometry. Analysis including the airflow pattern from the visualization of velocity vector, velocity profile along vertical line, velocity and pressure average and distribution along the horizontal section. The result shows that the ducting length has markable effect on velocity profile, the smaller the distance the bigger the effect. Different floor distance with similar ducting length has not much effect on velocity profile. Three alternative ducts give different velocity profile, the alternative number three gives the most similar velocity profile with the base case, followed by alternative number one and significant difference is spotted at alternative number two. Since the air flowrate is set to the same value, the velocity average is on the relatively same value on every cases. Alternative number one and two give significant difference on the pressure, while the other cases gives relatively same pressure with the base case. From the aspect of velocity and pressure distribution, the case with 8 in and 4 in duct length, 9 in and 6.5 in floor distance and alternative number three give relatively close value with the base case, while the other cases have significant different value. With all of the comparison, we came to conclusion that there are three configuration that can be the solution as alternative inlet ducting, with less space used and not big difference air behavior with the base case, which are the 4 in duct length, 8 in duct length and alternative number three. For the next project, experiment can be conduct to confirm whether the velocity and pressure distribution upstream the fan are the main factor that affect the fan performance and one can explore another geometry that can produce similar air behavior with less space needed."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulil Azmi
"HRSG merupakan peralatan yang berfungsi untuk mengubah air menjadi uap pada temperatur dan tekanan tertentu. Peralatan ini terdapat pada PLTGU yang menggunakan siklus kombinasi. Pada HRSG terdapat daerah LP evaporator, yang merupakan alat dengan fungsi untuk menaikkan temperatur air ke titik didih. Daerah LP evaporator ini terdiri dari susunan pipa-pipa yang bekerja pada temperatur dan tekanan yang cukup tinggi. Hal ini mengakibatkan seringnya terjadi kebocoran khususnya pada daerah elbow. Kebocoran ini dapat dianalisa dengan menggunakan simulasi CFD. Dari analisis didapatkan kesimpulan bahwa kebocoran tersebut disebabkan oleh kavitasi. Kavitasi menyebabkan terjadinya tumbukan oleh gelembung uap yang pecah pada daerah yang memiliki tekanan lebih besar daripada tekanan uap jenuh cairan. Tumbukan tersebut terjadi berulang-ulang dan mengakibatkan terbentuknya lubang-lubang kecil pada dinding elbow.

HRSG is the component of combined cycle power plant which produces steam. The HRSG have low pressure evaporator area to increase water temperature until it reaches it’s boiling point. In low pressure evaporator, the tubes always work at a moderately high temperature and pressure. This condition causes leakage especially in the elbow area. The leakage can be analyzed with CFD simulation. Base on the analysis of the CFD simulation result, the leakage were caused by cavitation. Cavitation cause cnish at the tube wali by the breaking steam bubbles which have higher pressure than the pressure of vapor saturated fluid. The crush occurs continually and causes damage in elbow’s wali."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T25956
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>