Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5397 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bayu Santosa
"Di negara kita dimaria pembangunan sedang ditingkatkan, terutama pembangunan bersifat fisik meliputi pembangunan jalan-jalan fly over dan gedung-gedung tinggi. Hal ini menyebabkan tata saluran air kurang begitu diperhatikan sehingga menjadi tidak teratur dan sangat rentan untuk terjadinya banjir. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengantisipasi bahaya banjir pun menjadi sebab yang cukup signitikan terhadap rawannya banjir. Dengan adanya tanggul penahan banjir ini diharapkan dapat digunakan pada bahu kiri-kanan jalan pada waktu terjadi banjir untuk mencegah air banjir masuk ke sisi jalan.
Simulasi dan pengujian skala penuh sangat membantu dalam memperoleh informasi mengenai perilaku modul pada kondisi yang sebenarnya. Perilaku modul akan berbeda apabila terjadi instmsi air pada alas modul. Instrusi air mengurangi gaya gesek alas dengan permukaan tanah yang pada akhirnya menyebabkan modul meluncur, dengan demikian pasak sangat diperlukan untuk menahan modul.
Pada sudut yang berbeda, yaitu 45° modul tidak menunjukan perilaku yang jauh berbeda dari rancangan terdahulu, tetapi pada sudut 60° terjadi pelipatan bagian atas bidang penahan tekanan sehingga air mengalir dengan limpahan yang cukup tinggi dan modul mengalami kegagalan.

In our country where development is very rapidly especially developmenr in physic such as build fly-over roads and big buildings. This cause arrangemenr of wafer channel was neglected so it become very disorder and susceprible ro :he flood Less of awareness from people to do preventive act could be a reason to flood coming. By this flexible flood barrier hoped can be used when flood occured. lt can be installed or right and left side of rhe road io separale wer and dry region.
Simulalion and full-scale experimen! was very helpfull in order to get information about modul behavior af real condilion. Modul behavior will be different when wafer inlrusion ocurred on modul's base. Wafer inrrusion decrease fricfion force between base and surface of soil and can cause slip ocurred Use of bedding structure is needed to retain the modul against walerforce.
At different angle like 45 degree modul show behavior thai exacfly march with modal design before. But at the angle 60 degree folding occured on up-side of reiain pressure plane so wafer flow with enough big flow-rare and modul failure.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37460
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Banjir merupakan salah satu bencana alam terbesar yang menelan kerugian
tak ternilai dibelahan dunia manapun. Berbagai upaya telah dilakukan manusia
untuk dapat menghindari banjir ataupun meminimalkan kerugian yang terjadi akibat
banjir. Tak terkecuali Indonesia, khususnya Jakarta, ibukota negara yang hampir
setiap tahunnya dilanda musibah banjir ini memerlukan penanganan yang serius
dari semua pihak.
Salah satu alternatif penyelesaian darurat untuk menghindari masalah banjir
adalah dengan mempergunakan tumpukan karung-karung pasir yang dibentuk
meninggi dengan maksud untuk difungsikan sebagai tanggul air darurat. Namun
penggunaan karung pasir ini masih mempunyai kelémahan seperti waktu inslalasi
dan sifatnya yang tidak ramah lingkungan.
Tanggul air fleksibel ini dirancang untuk mengatasi banjir pada kondisi
darurat. Instalasi dari alat ini cukup cepat dan mudah serta biaya yang dikeluarkan
lebih murah dibanding karung pasir.
Pengujian yang dilakukan pada model alat, ditujukan untuk menguji
kemampuan alat dalam menahan air. Dan juga untuk mengetahui koefisien gesek
yang digunakan untuk merancang dimensi alat. Koefisien gesek yang dihasilkan
berbeda pada panjang alas yang berbeda disebabkan karena berat air yang berbeda.
Simulasi pada SAP2000 menunjukkan hasil bahwa plastik polietilén cukup
kuat untuk menahan tekanan air. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, faktor yang
paling besar mempengaruhi kestabilan tanggul air f1eksibel` ini adalah gaya
horizontai dari air, sudut antara alas dan sisi miring, berat air dan letak titik beratnya."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S37049
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1998
S33600
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Setya Putra
"ABSTRAK
Peatland fires encourage the government to restore peat function as natural water storage. One of the measures taken is to build a circumference dike to hold water to reduce excessive drainage. However, there is no study yet of the planned average water level that has to be maintained from the construction of circumference dike. Therefore, the aim of this study is to calculate the average water level on peatlands inside the circumference dike. The methods used consist of hydrological analysis, spatial analysis, and water level analysis. The results of the analysis shows that the average water level in normal years tends to be above the surface, except in the second half of August to the first half of November. In the second half of September to the second half of October, the peat has the potential to be burned. In a dry season the water tends to fall decline to the drainage boundary of peatland which is at -1.5 m which occurs in the second half of March to December. In the second half of February until December peatland has potential to be burned. From this research, it can be concluded that the calculations using this method is similar with in-situ observation data and can be used to calculate the average water level of peat with the same conditions in other locations."
Bandung : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2019
627 JTHID 10:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Zulkifli
"
ABSTRAK
Stabilitas nyala merupakan masalah penting dalam sistem pembakran
karena hubungannya dengan effisiensi pembakaran. Ketidak stabilan nyala terjadi
karena tidak seimbangnya kecepatan pembakran dengan laju bahan bakar,
sehingga bahan bakar tidalc terbakar sempurna. Ada beberapa teknik yang dapat
digunakan untuk menstabilkan nyala, salah satu diantaranya adalah dengan
menempatkan sebuah bluff-body pada aliran gas pembakaran.
Bagairnana sebuah bluff-body dapat menstabilkan nyala sebenarnya dapat
diterangkan dengan mengunakan teori lapisan batas. Tetapi teori ini belum cukup
memberikan informasi dan perlu adanya suatu visualisasi. Visualisasi bisa
didapatkan dari sebuah model fisika dengan menggunakan udara atau air sebagai
media simulasi. Model yang digunakan pada skripsi ini adalah model fisika 2-
dimensi bempa meja kaca dengan menggunakan air sebagai media simulasi yaitu : Model Fisika 2-Dimensi Meja Air.
Dalam mesimulasikan mekanisme stabilitas nyala dengan menggunakan
bluff-body, digunakan 3 parameter utama yaitu 2 jarak benda dari nosel, lebar
saluran ruang bakar (untuk mensimulasikan dimensi bluff-body) dan bilangan
Reynolds suplai bahan bakar. Sebagai pengganti campuran bahan-bakar dan udara digunakan air dan untuk memudahkan pengamatan pada aliran diberikan zat pewarna sebagai penjejak. Dan semua mekanisme simulasi direkam dengan mengguanakan sebuah handycam.
Penempatan bluff-body menimbulkan pola turbulensi dibelakang benda
sekaligus membentuk daerah reisrkulasi. Pola ini tidak terbentuk pada bilangan
Reynolds nosel yang rendah dan jarak bluff-body yang terlalu jauh dari nosel serta saluran yang terlalu lebar. Dengan kata lain stabilitas nyala akan maksimum dengan penempatan dan dimensi bluff-body yang tepat.
"
1997
S36993
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shakti Gawain
Jakarta: Pustaka Delaprata, 2000
158.1 SHA v
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Taufiq
"Tanggul banjir Kanal Barat (BKB) yang terletak pada ruas jembatan guntur- jembatan hailum Jakarta telah mengalami longsor pada bagian tengah ruas tersebut sepanjang 70 m. Berdasarkan pengamatan lapangan kelongsoran tersebut disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut: tanah timbunan yang buruk (banyak plastik dan sampah) disertai nilai sondir yang kecil; diperkirakan dimensi dan kedalaman turap kurang memadai untuk menahan gaya lateral; desain turap sheet pile hanya sampai kedalaman 9 m atau dipancang tidak menembus pasir sehingga diperkirakan tidak mampu menahan gaya lateral; tidak berfungsinya drainase permukaan. Berdasarkan analisis desain penanggulangan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa; alternatif B yaitu sheet pile 12 m di sisi jalan, dan sheet pile 14 m pada sisi kanal ditambah dengan ground anchor dan tanah timbunan diganti dengan tanah yang memenuhi kuat geser yang disyaratkan merupakan alternatif desain terbaik, karena memberikan angka keamanan paling tinggi (FK = 1,40 atau 1:40). Namun, mengingat kemudahan dan ketersediaan dan kemampuan alat kontraktor yang sedang bekerja, maka alternatif c adalah alternatif yang terpilih dengan nilai FK yang 1,25 yang masih memenuhi persyaratan. Desain yang dipilih adalah perkuatan dengan sheet pile 12 m di sisi jalan, dan sheet pile 12 m pada sisi 3 m dari kanal ditambah dengan ground anchor dan tanah timbunan diganti dengan tanah yang memenuhi kuat geser yang disyaratkan."
Bandung: Kementrian Pekerjaan Umum, 2014
627 JTHID 5:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Taufiq
Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air - Badan Penelitian dan Pengembangan - Kementerian Pekerjaan Umum, 2014
627 JTHID 5:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Setiawan
"ABSTRAK
Perkembangan teknologi perancangan dewasa ini menuntut adanya produk yang semakin bervariasi dan berubah dalam waktu yang relatif singkat. Persaingan industri mendorong pembuatan produk yang berkualitas tinggi. Kualitas produk, disamping ditentukan oleh perancangan produk juga ditentukan alat bantu yang mendukung.
Penggunaan perkakas bantu pegang yang tepat akan sangat membantu kelancaran jalannya produksi, baik dalam skala besar maupun kecil. Karena dengan penggunaan perkakas bantu yang tepat dengan kebutuhannya akan dapat menghemat waktu setup, tenaga dan ongkos yang rendah dalam proses pemesinan.
Pada umumnya sebuah perkakas bantu pegang dirancang untuk mengalokasikan dan mencekam satu macam benda kerja saja. Setiap pergantian jenis komponen, maka diperlukan alat. bantu pegang yang berbeda, sehingga waktu dalam perancangan yang dibutuhkan tidak sedikit dan tidak efisien dalam produksi. untuk menjamin agar penggunaan perkakas bantu pegang itu merupakan rancangan yang dapat diandalkan, maka perkakas bantu harus dapat memperbaiki kondisi dari sebelumnya, baik akan kesederhanaan rancangan, kecepatan dalam operasi, kekuatannya dan yang tidak kalah pentingnya yaitu kefleksibelannya sehingga perkakas bantu tidak hanya digunakan untuk satu macam produk saja tetapi diusahakan dapat digunakan dalam beberapa produk. Dengan demikian akan menghemat biaya operasi pemesinan dan diharapkan biaya penjualan bisa diefektifkan hingga dapat bersaing dalam pasaran. Dalam menjawab tantangan tersebut, telah dikembangkan sistem perkakas bantu yang dapat dipakai tidak hanya satu macam benda kerja, tetapi beberapa macam benda kerja dapat dikerjakan pada satu perkakas bantu . Sistem tersebut diberi nama " Perkakas Bantu Pegang Fleksibel ".
Pendekatan dalam perancangan ini telah dibuat sistem pengelompokan produk (Group Technology) dalam sistem perancangan. Untuk itu telah dicoba dalam pembatasan masalah dengan membuat pengelompokan produk dari Departemen Produk Umum pada PT.PND.
Dilain pihak dalam sistem perancangan itu sendiri dituntut kecepatan dalam perancangannya hingga dapat dengan cepat pula dilaksanakan proses pemesinannya. Untuk itu pada tugas akhir ini telah dibuat perangkat lunak yang dapat mengaplikasikannya untuk membuat perkakas bantu pegang.

ABSTRACT
Today's in the era of technology development, we've got to pressure our mind to make so many variousity products in the rapidly times. the competition of industry has urge us on made a high quality product. The quality of the product it self has been taking by the modifier, it also get a hand from the other tools.
The uses of fixture that we can use are most helpful for goodness of production, even in the big scale or small. Because by using a good fixture which are can saving the time, the energy and also it can save a low cost in the process of machine.
In the generally a fixture have been modify to allocation and to cop fot one thing work only. Every circulations of the component it can be need a different fixture, so that it can need more time and inefficient production. For guarantee the uses of fixture's is good, so it must be can preparing the condition become more good than before. Even in the similarly design, the rapid of operation, the power and the most important is the flexibility of the fixture, so it is not only can use for one product but it also it can be use for so many product. In other word , it can save the cost of the machine operation and the charging of sale can be more effective. So it can be get competition in the market. To answer that challenges, have been modify a fixture's system that can use not only for one thing work , but also so many fixture that can be done only in one fixture. We called this system " Flexible Fixture".
The approachment in design of this have made a group of product (Group Technology) in the design system. For it, we have tried to make a group of product in the identification problem by make a group from Department of Public Product in PT. PND.
In the other side at the design of system it self have been press to get rapidly on the design until we can use it as soon as the process of machine can be permitted. And for it, we tried to make this final assignment a software to application it.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hidayati Yunusir
Yogyakarta: Andi, 1994
003.3 HID v
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>