Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 107499 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Donny Triandhono
"Batubara yang mempunyai komposisi karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan sulfur mempunyai kecenderungan untuk terbakar sendiri (spontaneous combustion) bila laju panas yang dihasilkan oleh proses oksidasi dapat mengatasi laju pelepasan panas ke lingkungannya. Proses oksidasi ini dapat mengakibatkan terakumulasinya panas yang dihasilkan oleh proses oksidasi dimana hal ini akan menaikkan temperatur batubara tersebut hingga mencapai titik penyalaan (self ignition). Proses ini mengakibatkan terbakamya batubara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mekanisme pembakaran spontan pada sampel batubara Prima dan Pinang dimana keduanya merupakan suatu produk batubara dari kelas bituminous. Penelitian ini menggunakan metode oksidasi adiabatik dcngan menggunakan oksigen berkadar lOO%, 40% dan 21% dengan ukuran partikel < 0,06 mm (40 mesh). Pada satu sampel batu bara dibuat ukuran partikel yang lebih besar (1·2 mm) untuk membandingkan karakteristik yang terjadi. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini mernperlihatk:an bahwa ternyata batubara Pinang mempunyai laju peningkatan temperatur yang lebih tinggi daripada batubara prima dan ukutan sampel batubara mempengaruhi laju kenaikan temperatur batubara tersebut.

Coal which composed by carbon, hydrogen, oxygen and sulfur have a tendency to burning itself (spontaneous combustion) if the velocity of heat release, caused by oxidation process, have more higher value than the velocity heat release to the surrounding of coal The oxidation process can caused caloric accumulated which made by oxidation process which will rise up the temperature of the coal until the point of the self ignition. This process: make the coal bum. The intention of this research is to know the mechanism of spontaneous combustion of the Prima and Pinang coal which both of them is from the bituminous rank. This research using adiabatic oxidation method by using 100%, 40% and 21% oxygen with the particle size< 0.06mm (40mesh). One of those samples is made with more bigger size (1-2 mm) to compare the characteristic that happened. The result of this research show that Pinang coal have more higher temperature rise than Prima coal and the sample size particle influence the rises of the coal temperature."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S37813
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hisar Desmon Yosua
"Batubara merupakan bahan bakar yang pada suhu kamar berfase padat. Komposisi batubara terdiri dari karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan sulfur. Dengan komposisi karbon yang ada tersebut maka batubara memiliki fenomena pembakaran spontan (self-ignation). Pembakaran spontan pada batubara terjadi akibat reaksi antara batubara dengan oksigen yang tersedia di udara bebas. Pembakaran spontan muncul apabila laju kalor yang dihasilkan dari proses oksidasi temperatur rendah dapat mengatasi laju pelepasan kalor ke lingkungan. Akibat kalor yang dihasilkan pada timbunan batubara bertambah terus maka akan menyebabkan peningkatan kalor pada batubara, sehingga secara berlahan akan mencapai kondisi kritis yang dapat menimbulkan terbakarnya batubara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat pembakaran spontan dari beberapa sample batubara. Metode yang digunakan untuk mengetahui pembakaran spontan yaitu metode oksidasi adiabatic dengan enam sample yang diuji, yang terdiri dari tiga jenis batubara (SubB-C, SubB-A(1), SubB-A(2)), dua type batubara dengan jenis yang sama yang namun sudah mengalami pengolahan (treatments) (SubB-A(2a) dan SubB-A(2b)) yang berfungsi untuk memperlambat terjadinya pembakaran spontan serta satu sampel campuran antara batubara SubB-C (50%) dan SubB-A(1) (50%). Dari basil yang diperoleh, nilai IRH dan R70 pada sample yang diuji dan nilai terbesar hingga yang terkecil adalah sebagai berikut : SubB-A(1) > SubB-A(2) > SubB-A(2b) > SubB-A(2a) > SubB-C. Hal tersebut menyatakan bahwa batubara SubB-A(1) lebih mudah teroksidasi dan Batubara SubB-C lebih lambat untuk teroksidasi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37619
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hengky Novarianto
"Pada proses pembakaran spontan batubara kandungan air merupakan salah satu karakteristik yang sangat penting. Tugas skripsi ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh kandungan air pada sifat pembakaran spontan batubara, yang dilakukan menggunakan metode oksidasi adiabatik. Jumlah kandungan air atau moisture content akan mempengaruhi laju proses oksidasi. Dari hasil eksperimental menggunakan dua jenis batubara (Pinang dan Prima) diketahui bahwa pada batubara tanpa pengeringan sama sekali laju oksidasi berjalan lambat tetapi pembakaran spontan tetap terjadi. Batubara tanpa pengeringan sama sekali yang memiliki kandungan air lebih banyak akan mengalami laju oksidasi yang lebih lambat dibandingkan dengan batubara yang memiliki lebih sedikit air. Sebaliknya pada batubara dengan pengeringan 100 %, batubara dengan kandungan air yang lebih banyak akan memiliki laju oksidasi yang lebih cepat ketimbang batubara dengan kandungan air lebih sedikit. Dari data hasil eksperimental dilakukan perhitungan kalor yang digunakan untuk menghilangkan kandungan air pada batubara.

In the process of coal's spontaneous combustion, moisture is one of the most important properties. This final project aims to investigate the influence of moisture towards the characteristics of coal's spontaneous combustion, which is done using adiabatic oxidation method. The amount of coal's moisture content affects the rate of its oxidation process. The experimental results using two types of coals (Pinang and Prima) show that oxidation speed in a non-drying coal is slow although a spontaneous combustion still occurs. Non-drying coals, which possess greater amount of moisture content have slower oxidation speed than coals with less moisture content. It goes the other way around with 100% drying coals with higher moisture content. These coals have faster oxidation speed compared to those with less moisture content. From the experimental results, calculation of heat is conducted, which is then utilized to remove moisture in coals."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S37758
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fig Einstein Muslim Ahmad
"Pembakaran spontan pada batubara merupakan permasalahan yang serius, baik ekonomi maupun keselamatan. Sayangnya tidaklah mudah untuk memahami fenomena ini. Penyebab utama sulitnya memahami mekanisme pembakaran spontan adalah karena terlibatnya berbagai faktor internal maupun eksternal yang mempengaruhi awal terjadinya dan proses berlangsungnya fenaomena ini. Ukuran partikel adalah salah satu faktor tersebut. Pada kondisi di alam atau di stockpiles reaksi oksidasi temperatur-rendah terjadi lambat karena terbatasnya trasfer kalor antara batubara dengan lingkungannya. Sehingga dalam eksperimen digunakan metode oksidasi adiabatik untuk mengkaji kecenderungan karakter pembakaran spontan dari batubara sub-bituminous. Pengaruh ukuran partikel dapat dijelaskan melalui penghitungan nilai laju pemanasan mandiri (R70), energi aktivasi (Ea), and time to ignition. Hasil dari eksperimen menunjukkan meningkatnya ukuran partikel akan mengurangi nilai R70, meningkatkan energi aktivasi dan memperlambat time to ignition.

The spontaneous combustion of coal stockpiles is a serious economic and safety problem. Unfortunately it is not easy to understand these phenomena. This is due to the mechanism of spontaneous combustion is affected by many internal and external factors including particle size. The low-temperatur oxidation reaction in the nature or stockpiles of coal piles is considered slow due to limited heat exchange between coal and direct surroundings. Thus, an adiabatic oxidation testing method used for determining the spontaneous combustion character propensity of a sub-bituminous coal. This work particulary focuses on studying the effect of particle size on the self-heating rate (R70) as well as the activation energy (Ea) and time to ignition (tad). The test showed that increase of the particle size decreased self-heating rate, increased ectivation energy and delayed time to ignition."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S37896
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ivan Afrianto
"Mekanisme yang terjadi pada peristiwa terbakar sendiri dari batubara adalah pemanasan lambat dan oksidasi yang dipicu dengan absorpsi oksigen pada temperatur rendah. Pada kondisi tertentu, dimana panas yang terjadi akibat oksidasi batubara ataupun reaksi isotermik lainnya ditiadakan. Akibat dari tidak adanya pertukaran kalor batubara dengan lingkungannya (kondisi adiabatik), temperatur batubara meningkat dan pembakaran spontan dapat terjadi.
Penelitian sifat terbakar sendirinya dengan menggunakan metode oksidasi adiabatik sebenarnya telah dilakukan. Akan tetapi metode yang telah digunakan ini menyebabkan terjadinya oksidasi yang tidak diinginkan pada saat awal pemanasan.
Adanya udara yang mengandung oksigen saat itu menyebabkan sampel batubara beroksidasi sehingga meningkatkan temperaturnya. Hal ini bisa menyebabkan kerusakan sampel batubara dan mempengaruhi karakteristik batubara itu sendiri.
Agar batubara tidak beroksidasi pada saat pemanasan awal maka dialirkan nitrogen sebagai gas inert. Proses pemanasan sendiri dilakukan sampai temperatur batubara sama dengan temperatur oven (40°C, 50°C, 60°C). Setelah temperatur batubara dan oven sama, gas inert (Nitrogen) diganti dengan udara. Pada saat itu batubara akan beroksidasi dan temperaturnya meningkat. Untuk mencapai kondisi adiabatik maka temperatur oven diatur agar mengikuti temperatur sampel.
Dengan menggunakan gas inert maka didapatkan metode oksidasi yang lebih baik. Metode ini dapat merefleksikan keadaan di alam dengan menggunakan temperatur rendah dan mengeliminir terjadinya perpindahan panas dari sampel ke lingkungan atau sebaliknya. Dari pengujian ini didapatkan grafik profil kenaikan temperatur terhadap waktu. Selain itu didapat nilai Initial Rate Heating (IRH) dan Total Temperatur Rise (TTR) yang merupakan faktor penting dalam penentuan klasifikasi resiko terbakar dengan sendirinya.

Mechanism of spontaneous heating of coal is dependent on the acumulation of heat generated from its oxidation reaction at low temperatur. The Heat is also absorbed by the thermal capacity of the coal as it rises in temperatur. If the heat generated from the process is greater than that lost from it, spontaneous combustion is likely to occur.
Adiabatic oxidation study on the propensity of pulverised coals to spontaneous combustion has been done. This method caused the sample contact with oxygen of air at temperatur ambient untill the coal reach initial temperatur. The coal slowly oxidises and its rises in temperatur. It can cause deterioration of the sample and thereby adversely affect the adiabatic oxidation test result.
To prevent partial oxidation of the sample, nitrogen gas flow was allowed to pass through the sample for at least 12-15 h to satabilise the test at a predetermined initial temperatur. All samples were tested at an initial temperatur 40°C, 50°C, 60°C.
Once the system had attained the desired test condition, the nitrogen flow was cut off and airflow was allowed to pass through the coal sample. At the time, the coal will oxidises and its rises the temperatur. Approach adiabtic condition can be made by keeping heat transfer fixed while varying oven temperatur equals to sample temperatur. The application of an adabatic oxidation method is considered more realistic since it would describe coal behavior in the field. From experiments we get the grafic, temperatur rise versus time, Initial Rate Heating (IRH) and Total Temperatur Rise (TTR).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S37062
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rudy Rustyady Rustam
"Pembakaran spontan yang terjadi pada batubara merupakan suatu fenomena yang penting untuk dikaji lebih lanjut, mengingat batubara banyak digunakan dalam industri. Pembakaran spontan batubara merupakan proses yang kompleks dan dipengaruhi banyak faktor penyebab, baik faktor intrinsik maupun ekstrinsik, sehingga penelitian untuk mengetahui pengaruh dari tiap faktor tersebut terhadap pembakaran spontan batubara perlu dilakukan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui salah satu faktor ekstrinsik dalam terjadinya pembakaran spontan batubara, yaitu kelembaban udara di sekitar batubara. Pengaruh kelembaban udara terhadap nilai laju pemanasan mandiri (R70) dan energi akivasi (Ea) dari pembakaran spontan batubara sub-bituminous merupakan salah satu fokus penelitian ini. Metode pengujian yang akan digunakan yaitu metode oksidasi adiabatik. Pengujian dilakukan dengan temperatur awal 40°C, sehingga terbentuk kondisi yang mendekati kondisi nyata, seperti yang terjadi di lapangan.

Spontaneous combustion of coals is an important phenomenon to be further studied, considering coals are often used in the industries. Spontaneous combustion is a complex process and has many affecting factors, intrinsic also extrinsic factors; as a result, experiments to know the influence of these factors on spontaneous combustion need to be done.
This experiment is done to know one of the extrinsic factors in spontaneous combustion of coals, which is the humidity surrounding the coals. The effect of humidity on self-heating rate (R70) and activation energy (Ea) of sub-bituminous coals spontaneous combustion is one of the focuses in this experiment. Adiabatic oxidation method will be used in this experiment. The initial temperature is set to 40°C, so that the condition is close to real conditions, exactly like the conditions happened on the field.
"
2008
S37328
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Febriantara
"Sifat laju pemanasan mandiri pada batubara merupakan suatu hal yang sangat rumit karena banyaknya faktor yang berperan, baik ekstrinsik maupun intrinsik. Berbagai metode untuk memprediksi sifat pembakaran spontan batubara telah banyak dilakukan, mulai dari teori klasik Frank Kamenetsky hingga metode secara adiabatik. Pada dasarnya, tujuan pengujian dari setiap metode tersebut adalah mencari nilai parameter kinetik oksidasi yang mampu menunjukkan karakteristik sifat pembakaran spontan batubara. Saat ini, metode pengujian yang paling banyak dan luas digunakan adalah metode crossing point dan adiabatik.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode crossing point untuk 4 jenis batubara berbeda. Pengujian menggunakan wadah dari kasa stainless steel berukuran 5 cm x 5 x 5 cm. Setiap sampel batubara yang diuji dipanaskan pada temperatur oven yang konstan sampai temperatur di bagian tengah sample menjadi lebih tinggi dari temperatur lokal sampel dan temperatur oven. Nilai energi aktivasi (Ea) dan QA bisa diperoleh dengan memplot In dT/dt terhadap 1000/T dari lima titik dengan variasi temperatur oven ambien. Pengujian dengan metode adiabatik untuk tiga sampel batubara dilakukan sebagai perbandingan. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai Ea untuk kedua metode tidak jauh berbeda.

The characteristics of self heating rate on coal are very complicated because of many affecting factors both of extrinsic and intrinsic factors. Any methods to assess spontaneous combustion behaviors had been done, starting at classical theory of Frank Kamenetsky to adiabatic method. Basically, the aim of these methods is obtain values of kinetic oxidation parameter that show the spontaneous combustion behaviors of coal. Nowadays, crossing point and adiabatic method are widely used by many workers.
This research is done by using crossing point method for four different coals. The experiment uses a cubical steel sample basket with 5-cm sides and an open top. Each sample is heated at constant temperature and this method relies on finding the center temperature is higher than local and oven temperature. The values of activation energy (Ea) and QA can be obtain by plotting In dT/dt versus 1000/T for five points with different ambient temperature. The experiment with adiabatic method is done for each sample of coal as comparison. The result shows that activation energy for both methods are close.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S38233
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muksin Saleh
"Mekanisme yang terjadi pada peristiwa terbakar sendiri dari batubara adalah pemanasan lambat dan oksidasi yang dipicu dengan absorpsi oksigen pada temperatur rendah. Pada kondisi tertentu, dimana panas yang terjadi akibat oksidasi batubara ataupun reaksi isotermik lainnya ditiadakan. Akibat dari tidak adanya pertukaran kalor batubara dengan lingkungannya (kondisi adiabatik), temperatur batubara meningkat dan pembakaran spontan dapat terjadi.
Penelitian ini bertujuan untuk mernpelajari parameter operasi (kandungan air, waktu penyimpanan, konsentrasi oksigen dan temperatur awal) terhadap pembakaran spontan batubara dengan metode adiabatik.
Dari pengujian ini didapatkan bahwa parameter operasi di atas mempunyai pengaruh besar terhadap proses pembakaran spontan batubara. Untuk itu guna mendapatkan hasil penelitian yang konsisten maka perlu memperhatikan parameter operasi yang digunakan dalam pengujian.

Coal spontaneous combustion mechanism is slow temperature rise and oxidation reaction triggered by low temperature oxygen absorption. The heat generated is dissipated by conduction to the surrounding environment, by convection to the ventilation flow, by radiation and in some cases by evaporation of moisture from the coal. The Heat is also absorbed by the thermal capacity of the coal as it rises in temperature. If the heat generated from the process is greater than that lost from it, spontaneous combustion is likely to occur.
The aim of this experiment is to study about influencing operating parameters (moisture content, coal weathered, oxygen concentrations and initial temperature) to coal spontaneous combustion behavior using an adiabatic oxidation method.
It is found that operating parameters having major effect to coal spontaneous combustion behavior. We have to pay attention on operating parameters to achieve the consistent and meaningful experiment data."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16919
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37723
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>