Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 141373 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Sudianto
"Perkembangan teknologi otomotif yang begitu pesat terutama kendaraan bermotor berpengaruh terhadap kehidupan manusia. Penggunaan kendaraan bermotor untuk berbagai macam keperluan baik untuk kendaraan transportasi maupun keperluan lain. Jenjs yang paling banyak dipakai adalah motor bensin 4 langkah. Bahan bakar premium yang dipasarkan saat ini seringkali tidak sesuai dengan yang diharapkan. Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap kinerja maupun kadar emisi gas buang yang dihasilkan. Berbagai cara telah dilakukan untuk mengatasi hal ini salah satu caranya adalah dengan penambahan aditif pada bahan bakar maupun pada oli pelumas. Dengan penambahan aditif ini diharapkan dapat memperbaiki kualitas bahan bakar sehingga akan berpengaruh terhadap kinerja mesin. Penambahan aditif ini pun seringkali menimbulkan berbagai macam kendala. Oleh sebab itu perlu dilakukan suatu pengujian terhadap berbagai macam aditif, baik aditif bahan bakar (fuel additive) maupun aditif pelumas (oil treatment) agar penambahan aditif ini baik untuk mesin maupun lingkungan. Dari uji coba yang dilakukan pada mesin uji stasioner (Otto engine test bed) dengan memilih berbagai merek aditif bahan bakar dan aditif pelumas secara acak. Secara umum aditif-aditif tersebut berpengaruh terhadap kenaikan daya output mesin (BHP), tertinggi sebesar 13,33% pada 1700 rpm, penurunan konsumsi bahan hakar (BFC) tertinggi sebesar 5,18% pada 2200 rpm dan penurunan emisi gas buang CO sebesar 4,63% pada 1200 rpm dan HC 9,12% pada torsi 20 Nm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37579
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Augustian
"Perkembangan teknologi mesin Otto kerap mengalami kemajuan, salah satunya dengan memperbaiki proses pembakaran dan mengurangi gesekan-gesekan yang tetjadi pada mesin. Untuk mencapai tujuan tersebut salah satunya dengan memperbaiki kualitas bahan bakar dan pelumas dengan cara menambah zat kimia tertentu atau yang biasa disebut aditif bahan bakar (fuel additive) dan aditif pelumas (lubrication additive). Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh aditif bahan bakar dan aditif pelumas terhadap daya output mesin, konsumsi bahan bakar dan kualitas emisi gas buang maka dipilih secara acak beberapa aditif bahan bakar dan aditif pelumas yang ada di pasaran untuk diteliti lebih lanjut di laboratorium mesin. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif. eksperimen dan membandingkan sampel pengujian. Pengujian dilakukan dengan menambah putaran dan pembebanan pada mesin. Dari hasil pengumpulan dan pengolahan data digambarkan ke dalam grafik karakteristik yang menunjukan daya output mesin (BHP), konsumsi bahan bakar (BFC) dan emisi gas buang yaitu kadar HC dan CO. Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa aditif bahan bakar bensin dapat dapat menaikan daya output mesin (BHP) dan menurunkan konsumsi bahan bakar (BFC). Kombinasi pemakaian aditif bahan bakar bensin dan pemakaian aditif pelumas dapat menurunkan kadar CO dan HC pada emisi gas buang."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37586
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fardhian
"Mesin Otto atau yang biasa disebut mesin Bensin merupakan salah satu mesin kalor yang cukup Juas dipergunakan sekarang ini. Mesin lni terutama banyak dipergunakan di sel"tor transportasi darat. Kepopu!erannya disebabkan oteh beberapa kelebihannya dibanding mesin kalor yang lain. Meski memiliki kelebihan-kelebihan. namun selalu ada usaha untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi mesin Otto. Daya mesin dan penghematan bahan bakar menjadi dua hal utama yang menyebabhnnya. Cukup banyak usaha yang dilakukan, dan salah satunya adalah dengan menambahkan zat aditif pada bahan bakar (Fuel Additive). Kekurangan mesin Otto saat ini adalah gas buang atau emisinya yang lebih memberikan efek buruk terhadap manusia dan lingkungan hidup, terutama bila gas buang tersebut dtperbitungkan besarannya pada sektor transportasi. Penel1tian ini bennaksud mengetahui pengaruh. penambahan zat aditlf jenis tertentu yang dipilih sacara acak terhadap kandungan dan kinerja gas buang. Kegiatan tni mencoba melihat karakteristik Karbonmonoksida (CO), Karbondioksida (C02 ), Hidrokarbon (f-iC), Oksigen (02), suhu, Nilai Panas dan Rerugi pada gas huang yang dihasilkan, Penamhahan zat aditlf pada bahan bakar temyata mengurangi kandungan Karbonmonoksida (CO} dan meningkatkan kandungan Oksigen (02), Karbondioksida (C02), dan Hidrokarbon (HC) pada persentase aditif 0,2 % terhadap keseluruhan volume bahan bakar. Namun rerugi yang dihasi1kan akan berkurang pada persentase 0,3 %."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S37712
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhanisworo
"Motor Otto merupakan salah satu jenis mesin yang aplikasinya dapat dijumpai secara luas dalam kehidupan sehari-hari. Sejak pertama kali ditemukan oleh Nikolaus Otto pada tahun 1987, khususnya pada bidang otomotif. Jenis motor Otto yang banyak digunakan saat ini adalah jenis motor Otto empat langkah yang menggunakan bahan bakar premium. Seringkali kualitas bahan bakar yang terdapat dipasaran tidak sesuai dengan yang diharapkan. Hal tersebut akan berpengaruh langsung terbadap unjuk kerja yang dibesilkan mesin bensin. Berbagai cara dan motode serta penelitian dilakukan para ahli unluk memperbaiki unjuk kerja mesin bensin. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk tujuan tersebut adalah dengan mencampurkan suatu zat kimia tertentu ke dalam baban bakar untuk memperbaiki kualitas bahan bakar yang digunakan. Dengan kualitas baban bakar yang lebih baik, dibarapkan proses pembakaran yang terjadi dapat berlangsung lebih sempurna. Selain penyempumaan proses pembakaran, unjuk kerja mesin juga dapat ditingkatkan dengan mengurangi rugiĀ­ rugi gesekan yang te!jadi di dalam mesin. Untuk itu diperlakan suatu zat pelumas dengan kualitas yang baik. Salah satu cara untuk memperbaiki kualitas zat pelumas (oli mesin) tersebut adalah dengan mencampurkan suatu zat kimia tertentu ke dalam oli mesin. Zat zat bahan bakar (fuel additive) dan aditif oli (oil treatment). Dari uji coba yang dilakukan pada mesin uji stasioner (Duo engine test bed) dengan memilih salah satu jenis aditif bahan bakar dan aditif oli secara acak, diketahui penambahan aditif bahan bakar pada prosentase 0,3% secara umum."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S37719
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bramantika Aditya Nugroho
"Perkembangan dunia otomotif berkembang dengan pesat, dengan semakin bertambahnya jumlah kendaraan bermotor. Seiring dengan itu bertambah pula kebutuhan akan bahan bakar minyak (BBM). Akan tetapi, ketersediaan BBM itu sendiri semakin lama semakin berkurang. Oleh karena itu, harus dilakukan penghematan pemakaian BBM. Salah satu cara adalah dengan menambahkan aditif pada bahan bakar, dengan tujuan agar proses pembakaran lebih baik, sehingga meningkatkan performa mesin serta mengurangi kadar emisi gas buang.
Penelitian ini akan membahas tentang perbandingan aditif oksigenat dengan non oksigenat sebagai aditif pada motor otto empat langkah. Penelitian dilakukan di Laboratorium Termodinamika Departemen Teknik Mesin FTUI. Parameter yang akan dianalisa adalah daya (BHP), konsumsi bahan bakar spesifik, efisiensi termal, dan kadar emisi yang dihasilkan (HC, CO, CO2, O2, dan NOX). Aditif serta komposisi yang digunakan pada penelitian ini adalah: Griffon 0,33 gr, Power 21 0,1 , ELF 0,25 %, dan Prima Ace 0,25 %.
Dari hasil pengujian didapatkan bahwa penambahan Griffon 0,33 gr pada Premium menaikkan daya sampai 14,7%, penurunan nilai SFC sampai 24,3 %, peningkatan efisiensi termal 32,1 %, serta penurunan kadar HC, O2 dan CO dan peningkatan kadar CO2 dan NOX. Hasil tersebut secara keseluruhan, merupakan hasil rata-rata terbaik apabila dibandingkan dengan aditif yang lain.

Improvement in automotive world has rapidly increase, it is marked by the total of vehicle produced every day, with that conditions, the needs of oil fuel is also increase. But the supply of oil fuel itself will be decrease, because oil fuel is one of the non renewable energy. For that we have to save the use of oil fuel. One of the way to save the fuel, is to add on additive in the gasoline, so that the combustion process will be better, and the result of that are the engine performance will be better also and the reduction of exhaust emission.
This research will explain about comparison of oxygenate additive with non oxygenate additive as an additive on four stroke otto engine. Research are held on Mechanical Engineering Department, Engineering Faculty University of Indonesia. Parameter that will be analyzed is power (BHP), specific fuel consumption, thermal efficiency, dan percentage of emission (C, CO, CO2, O2, and NOx). The additive and its composition that we used are Griffon 0,33 gr, Power 21 0,1 %, ELF 0,25 %, and Prima Ace 0,25 %.
From the experiment, we obtain that if griffon 0,33 gr add on Premium will increase engine power until 14,7 %, SFC drop until 24,3 %, thermal efficiency raise until 32,1 %, and decrease HC, O2 and CO emission, also increase CO2 and NOX emission. This result is the best average result compare to the other additive.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S37934
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S37070
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Arlys Anwar
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S36368
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
01 Tja i-1
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Tjahjono
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Hariandja, Marshall
"Proses pembakaran yang tedadi pada ruang bakar motor diesel sangat dipengaruhi oleh kualitas bahan bakar yang digunakannya. Proses pembakaran yang terjadi dan kualitas dari penyalaan yang balk algan menaikkan tingkat eflsiensi yang dihasllkan mesin. Untuk tujuan ini bahan bakar yang dipergunakan diberikan campuran zat-zat kimia tambahan pada komposisl tertentu, yang dlsebut sebagai aditlf bahan bakar. Penambahan aditif pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan angka setana bahan bakar yang terjadi dan pengaruhnya terhadap elisiensi serta untuk krja mesin Diesel selain peningkatan dari fuel handling dan stabilitas bahan bakar tersebut. Hal penting Iainnya yang menjadi pertimbangan adalah kualitas emisi gas buang yang dlhasilkan sebagal akibat penambahan aditif jenis ini, balk untuk gas-gas beracun dan partikulat yang dihasilkannya.
Eksperimen ini dilakukan dalam beberapa komposisi aditif bahan bakar yaitu dari 0% hingga 0,01% volume. Selanjutnya mesin uji dijalankan selama sepuluh jam operasi secara kontinu. Berdasarkan analisa dari data yang didapat menunjukkan bahwa pada komposisi 0,01% terjadi penurunan emisi hldrokarbon sebesar 56% dan 50% dibanding bahan bakar solar murni. Gambaran ini menunjukkan semakln kecll jumlah bahan bakar yang tidak terbakar sempurna dan peningkatan kulaitas proses pembakaran yang terjadi pada ruang bakar. Mesin Diesel uji ini juga mampu menghasilkan ellsensl maksimum pemakaian bahan bakar yaitu sebesar 0,36 BSFC yang berarti penurunan sebesar hamplr 2% dibandingkan bahan bakar normal.

The quality of hiels which used on Diesel engine is signilicant in influencing the combustion processes which occurred on the combustion chamber The combustion proccesses and the ignition quality eitect on the eticiency produced by the engine. Some chemical substances which blended with precise composition were added as fuel additives. This trial have been made to find the fuel additives that can boost fuel cetane number which related to engine performance and its fuel efliciency, beside other puiposses such as to improve fuel handling and stability. Other important purpose is to reduce the discharge level of hazardous and pollutant gasses and particulate emmisions.
This experiment used several compositions of mixtured addtives and normal fuel ranging from 0 to 0,01 % of volume. Then the tested engine run to operate for ten hours continously. From the data analysis showed that the composition of additive-fuel 0,01 % produced hydrocarbon (HC) and carbon monoxyde (CO) emission of signiticant number around 56% and 50% lower than normal diesel fuel. These illustration reflect the lesser of unbumed fuels and better quality of combustion process. This engine are also capable of generating maximum efficiency with less than half litre of fuel per kilowatt per hour, or 0.36 BSFC, which indicates reduction almost 2%
compared to the normal diesel fuel-
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S37057
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>