Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13683 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Julianto
"Kondensor dan generator merupakan alat penukar kalor yang digunakan pada mesin refrigerasi absorpsi. Kondensor memiliki fungsi untuk membuang kalor ke lingkungan. Pada perancangan ini dipilih kondensor jenis shell and tube dengan medium pendingin air (Water cooled condenser). Karena itu fluida panasnya yang berupa refrigeran (air murni) akan mengalir pada sisi shell. Sementara fluida dinginnya yang berupa air pendingin (Condensing water) akan mengalir pada sisi tube.
Sementara itu generator atau disebut juga concentrator merupakan alat penukar kalor yang terdiri dari kumpulan pipa-pipa yang terendam di dalam absorben (larutan penyerap). Pipa-pipa tersebut berisi fluida uap panas (steam) yang memberi kalor pada generator untuk digunakan melepas uap air refrigeran dari larutan encer (dari penukar kalor). Uap air tersebut akan mengalir ke kondensor. Sedangkan larutan encer tersebut akan menjadi pekat dan mengalir ke absorber.
Perancangan alat penukar kalor ini memakai metode coba-coba umtuk mendapatkan jumlah tube, diameter tube dan jumlah laluan yang diperlukan. Karena itu diperlukan adanya parameter-parameter yang digunakan untuk mengetahui kelayakan alat penukar kalor tersebut, Parameter tersebut berupa faktor pengotoran dan penurunan tekanan. Bila faktor pengotoran dan penurunan tekanan rancangan memiliki nilai lebih besar dari pada faktor pengotoran dan penurunan tekanan yang diijinkan maka kondensor dan generator tersebut layak dan aman untuk digunakan pada sistem refrigerasl absorpsi.

Condensors and generators are the heat exchanger equipment which used in absorption chillers. The condensors have function in exhaust heat to environment. The design chose shell and tube condensors and using water as the cooled medium. Because of that, the hot fluids (refrigerant) will flow in shell side and the cold fluids (Considensing water) in tube side.
Generators (concentrator) are tube bundles, submerged in the absorbent. The tubes contain steam and give heat to generator. The heat will separate refrigerant vapor and weak solution. The vapor will flow to cindensers while the strong solution (separation result) flow to absorber.
The designs of heat exchanger equipment used trial and error methods to find tuber number, tuber diameter, and passes number. Because of that there are safety factors to examine the satisfactory heat exchanger equipment. They are fouling factor and pressure drop. If fouling factor and pressure drop have larger value than the required fouling factor and required pressure drop, condensers and generator will safe.
"
Depok: Fakultas Teknik, 2004
S37474
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kandlikar, Satish G.
"Heat exchangers with minichannel and microchannel flow passages are becoming increasingly popular due to their ability to remove large heat fluxes under single-phase and two-phase applications.
Heat transfer and fluid flow in minichannels and microchannels methodically covers gas, liquid, and electrokinetic flows, as well as flow boiling and condensation, in minichannel and microchannel applications. Examining biomedical applications as well, the book is an ideal reference for anyone involved in the design processes of microchannel flow passages in a heat exchanger."
Oxford, UK: Butterworth-Heinemann, 2014
e20427041
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Taler, Dawid
"This book presents new methods of numerical modelling of tube heat exchangers, which can be used to perform design and operation calculations of exchangers characterized by a complex flow system. It also proposes new heat transfer correlations for laminar, transition and turbulent flows. A large part of the book is devoted to experimental testing of heat exchangers, and methods for assessing the indirect measurement uncertainty are presented. Further, it describes a new method for parallel determination of the Nusselt number correlations on both sides of the tube walls based on the nonlinear least squares method and presents the application of computational fluid dynamic (CFD) modeling to determine the air-side Nusselt number correlations. Lastly, it develops a control system based on the mathematical model of the car radiator and compares this with the digital proportional-integral-derivative (PID) controller. The book is intended for students, academics and researchers, as well as for designers and manufacturers of heat exchangers."
Switzerland: Springer International Publishing AG, 2019
e20519032
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Ignatius Glen Sudaryanto
"Kelembaban udara sangat berpengaruh terhadap proses pengeringan, sehingga di Indonesia negara yang beriklim tropis dan memiliki kelembaban udara yang tinggi kinerja pengering semprot menjadi rendah. Penelitian ini membuat simulasi kommbinasi pengering semprot dengan pipa kalor dua kondensor seri dan pemanas listrik. Variabel dalam penelitian ini adalah temperature dan laju udara pengering pada dew point udara pengering 10 [ C], serta temperatur kondensor. Pada sebagian besar dari variasi tersebut, sistem pompa panas dengan dua kondensor yang dipasang seri memiliki Konsumsi Energi Spesifik yang tidak menguntungkan jika dibandingkan dengan penggunaan pemanas listrik saja. Namun bila dikombinasikan dengan pengering semprot dan pemanas listrik konsumsi energi spesifiknya dapat menurun karena udara yang dialirkan dari pompa kalor jauh lebih kering. Ada pun pada sistem pompa kalor dua kondensor kondisi dengan kinerja paling baik terdapat pada temperatur kondensor 60 [ C]. Simulasi pada drying chamber ruang pengeringan didapatkan kinerja laju penguapan paling baik pada dew point 10 [ C] dengan temperatur udara penguapan 60 [ C]. Diketahui juga karakteristik laju penguapan pada temperatur udara pengeringan dibawah 60 [ C], laju penguapan dalam ruang pengering drying chamber sangat dipengaruhi oleh perubahan titik embunya. Dari penelitian ini juga diketahui bahwa kinerja alat paling baik dicapai pada titik embun 10 [ C] dengan tekanan kondenser 23,1 atm.

Humidity rate is certainly a key factor in drying process. Indonesia with its tropical climate have a very high humidity rate. Humidity rate adjustment on a drying process in tropical climate can greatly increase the efficiency of spray dryer. The CFD simulation with the variation of heater temperature 60 C, 80 C, 100 C, 120 C, air flow velocity 0.03 m3 s, 0.06 m3 s dan 0.09 m3 s, and specific air humidity of 10 C, 15 C, 20 C and 27 C with 0,2 gr s of steady drying material. From all the variation that have been simulated, some of the heat pumps coefficient of performance, shown disadavantages, though if the heat pump combine with the spray dryer the performance show great advantages. This investigation also shown the drying chamber performace reach it peaks at dew point 10 C. Properties of the evaporation flow also can be identified during the drying process inside drying chamber, which in low dry air temperature 60 C the dew point affect greatly to evaporation rate of the materials. The efficiency of the combination between spray dryer and dehumidifier system reached its peak at 10 C specific humidity rate with 23,1 atm condenser pressure. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S70298
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Medianto
"Perancangan dalam tugas akhir ini meliputi perancangan evaporator dan absorber dengan menggunakan sistem semprot yang umumnya digunakan dalam roesin pendingin absorpsi. Pada perancangan akan dihitung ukuran dan evaporator dan absorber, yaitu jumlah tube, panjang tube, diameter luar tube, ketebalan tube, dan jumlah laluan yang diperlukan. Metode yang digunakan dalam perancangan adalah metode coba-coba, dimana untuk menentukan apakah rancangan tersebut layak atau tidak, dilihat apakah nilai pengotoran hasil perhitungan lebih besar dari nilai pengotoran yang diizinkan, bila nilal tersebut lebih besar, maka rancangan dianggap layak. Dan juga bila nilai jatuh tekanan yang dihitung lebih kecil dari nilai jatuh tekanan yang diizinkan, maka rancangan dianggap layak. Dari perhitungan rancangan yang dilakukan, maka ukuran dari evaporator dan absorber dengan sistem semprot adalah 1ayak dan memenuhi kebutuhan.

Scheme in this final duty cover scheme of and evaporator of absorber by using spray system which is generally used in absorption chillers. At scheme will be calculated by size measure of and evaporator of absorber that is amount of tube, long of tube, external diameter of tube, thick of tube, and amount of pass needed. Method which is used in scheme is trial and error method. where to determine what is the device competent or do not, be seen by what is dirt value result of calculation bigger than permitted dirt value. when the value bigger, hence device assumed is competent. And if Pressure Drop calculated smaller from permitted value, the design is considered tobe competent From calculation of conducted device, hence spray system can be used and fulfill the requirement."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37473
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimitri Rulianto
"Telah dilakukan penelitian terhadap karakteristik stabilitas nyala api difusi, apabila bahan bakar gas LPG dipanaskan terlebih dahulu sebelum dibakar didalam burner. Secara teori dengan meningkatkan temperatur un-burn suatu bahan bakar, maka dapat menyebabkan laju reaksi menjadi lebih cepat, kecepatan pembakaran menjadi lebih cepat, energi minimum menjadi lebih rendah dan starting point menjadi lebih rendah. Pada penelitian ini akan dilakukan pendekatan dengan mencari stabilitas nyala api difusi melalui panjang nyala api dan jarak lifted flame yang terjadi akibat proses pemanasan bahan bakar gas LPG.
Hasil yang dapat diperoleh adalah temperature bahan bakar gas LPG yang dapat dicapai setelah dipanaskan adalah 37,5°C, 38,8°C, 39,8°C, 43,1°C dan 46,6°C. Lifted flame terjadi lebih awal dan panjang nyala api berkurang dengan meningkatnya temperature bahan bakar gas LPG. Stabilitas nyala api difusi terjadi saat bahan bakar gas LPG dipanaskan pada temperatur 80 _C dan 90°C.

This research is about the characteristic of the diffusion flame stability when LPG gases are being preheated before it burns in the burner. Theoretically by rising unburned temperature of a certain fuel can cause higher rate of reaction, higher burning velocity, lower minimum energy and lower starting point. This research will be approached on burning velocity by length of flame and length of lifted flame which occur because of heating LPG fuel gas.
The result show that LPG fuel gases burning temperature after heating could be reached 37,5°C; 38,8°C; 39,8°C; 43,1°C; 46,6°C. Lifted flame will occur earlier and length of flame will decrease equal to increasingly LPG fuel gas temperature. The diffusion flame stability will occur when the LPG fuel gases are being preheated at temperature 80°C and 90°C.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T41219
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cahyo Setyo Wibowo
"Hampir semua aktifitas industri melibatkan proses pembakaran baik sebagai unit utama maupun sebagai bagian dari unit penyedia energi dalam sistem utilitasnya. Nyala difusi merupakan salah satu proses pembakaran yang memiliki aplikasi sangat luas. Tinggi lifted nyala api difusi sangat menentukan kualitas pembakaran. Laju alir semburan udara mempengaruhi tinggi lifted nyala api difusi.
Pada penelitian ini, dilakukan variasi laju alir semburan udara untuk mengetahui tinggi lifted nyala difusi. Pengaruh pemanasan awal bahan bakar LPG pada Bunsen Burner juga diamati.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi laju alir semburan udara awal menyebabkan tinggi lifted flame akan mengalami penurunan akibat fenomena flame approach. Kecepatan pembakaran maksimum berada pada Q udara 0,25 L/s dan Q bahan bakar 0,0455 L/s yaitu dengan kecepatan pembakaran turbulen (ST) 19,15 m/s. Pemanasan awal menyebabkan tinggi lifted nyala api difusi mengalami penurunan.

Almost all industrial activity use combustion process as their energy system supply for utilities. Diffusion flame is one type of combustion widely used in industry. Lifted flame distance is one parameter contributing in combustion quality, influenced by air injection flowrate.
This research conduct air injection flowrate effect to lifted flame distance from diffusion type combustion. Fuel (LPG) treatment was carry out to find out heating effect on burning characteristics.
This research show that air injection flowrate cause lifted flame distance tends to decrease at the early combustion. Maximum burning velocity in the range of Qair 0.25 L/s and Qfuel 0.0455L/s, with turbulence burning velocity (ST) 19,15 m/s. Fuel preheating cause lifted flame of burning diffusion tends to decreased.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T41209
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Farid Fadillah
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai uji eksperiment mesin refrigerasi tanpa
menggunakan refrigerant Dimana refrigerant diganti menggunakan LiBR (Lithium
Bromida). Fluida kerja campuran seperti LiBr+H2O merupakan zat pendingin yang
ramah lingkungan dan sangat hemat energi. Kedua jenis refrigeran tersebut digunakan.
pada mesin refrigerasi siklus absorpsi, baik untuk kebutuhan kenyamanan ruangan
maupun kebutuhan proses industry. Riset yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui
unjuk kerja sebuah mesin refrigerasi siklus absorpsi, berpendingin udara yang
menggunakan campuran larutan dan LiBr+H2O+additive sebagai fluida kerja.
Manfaat dari hasil riset ini dapat digunakan sebagai salah satu upaya alternative untuk
mendukung program penghematan energi pada sector residensial dan komersial yang
telah ditetapkan pemerintah. Selain itu hasil riset ini secara langsung dapat membantu
pemerintah dalam implementasi program pembatasan penggunaan refrigeran yang
berpotensi menimbulkan pemanasan global dan penipisan lapisan ozon.

ABSTRACT
This thesis discusses the experimental working of refrigeration machine
without using refrigerant Where the refrigerant is replaced using LiBR (Lithium
Bromide). Working fluid mixtures such as LiBr + H2O is an environmentally friendly
refrigerant and highly energy efficient. Both types of refrigerants used in absorption
cycle refrigeration machines, either for the comfort of the room as well as the needs
of the industry. Research conducted aimed to determine the performance of an
absorption cycle refrigeration machine, air-cooled using a mixture of solution and
LiBr + H2O + additive as a working fluid. The benefits of this research can be used
as part of efforts to support alternative programs for energy conservation in
residential and commercial sectors that have been set by the government. In addition,
the results of this research directly to assist the government in implementing
programs that have the potential restrictions on the use of refrigerant causing global
warming and ozone depletion.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1911
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kudrat Sunandar
"Sampai saat ini, proses pembentukan lapisan fouling masih merupakan phenomena yang kompleks, sehingga masih menjadi pusat perhatian para ahli perpindahan kalor untuk mengeliminasi atau bahkan menghilangkannya, berkaitan dengan masalah efisiensi energi. Salah satu upaya untuk mengeliminasi masalah tersebut adalah dengan sistim on-line cleaning, diantaranya dengan bola taprogge. Bola taprogge disirkulasi didalam tube dengan kecepatan relatif sama dengan kecepatan air laut (fluida pendingin), pada saat bola berada dalam tube, permukaan bola menggosok lapisan kotoran pada permukaan dalam tube.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat kinerja sebuah kondenser yang dilengkapi dengan bola taprogge dengan melihat besarnya parameter faktor pengotoran dan efektivitas kondenser, melalui pengamatan dan pengumpulan data : temperatur dan laju alir masa fluida serta tekanan kondensasi.
Dalam tesis ini nilai faktor pengotoran dinyatakan sebagai perbedaan perubahan koefisien transfer panas total dalam keadaan kotor yang merupakan fungsi waktu dengan koefisien transfer panas total dalam keadaan bersih, sedangkan nilai efektivitas kondenser dinyatakan sebagai perbandingan antara beda temperatur fluida masuk dan keluar terhadap beda temperatur kondensasi dan temperatur fluida masuk
Setelah melakukan pengumpulan dan pengolahan data selama 24 jam operasi dan dengan analisa yang ditunjukan oleh data operasi selama 7 bulan memperlihatkan bahwa besarnya faktor pengotoran dapat dijaga konstan diantara 0.00010 dan 0.00014 sedangkan angka efektivitas kondensernya berkisar antara 0.40 sampai 0.46, sehingga dapat disimpulkan bahwa sistim on-line cleaning dengan bola taprogge merupakan suatu metode yang cukup efektif untuk mempertahankan kinerja kondenser.

Heat exchanger performance depends on heat transfer between two working fluids, and the existence of fouling will decreased its performance. Up to now, fouling is a difficult phenomenon to understand on its characteristics, engineers concerned with heat transfer in a particular interest in conserving energy.
The deposition of dirt on heat transfer surfaces can be greatly reduced by proper design of heat exchangers and by using chemical and mechanical on-line mitigation techniques. One of some mitigation techniques is cleaning mechanically called on-line cleaning with taprogge balls
The thesis is confines on performance of condenser that equipped with on-line cleaning with taprogge system. Fouled overall heat transfer coefficient changes as time function. The difference of its change and clean overall heat transfer coefficient as a fouling factor, effectiveness of condenser are parameters to see condenser's performance. Data are collected for 24 hours of operations and the analysis found that for both fouling factor and effectiveness are constants and it is extended between 0.00010 to 0.00014 and 0.40 to 0.46 for fouling factor and effectiveness, respectively. According to these facts, on-line cleaning with taprogge balls is an effective system to keep the fouling factor is constant."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T8526
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jiyuan, Tu
Burlington: Elsevier, 2008
620.106 JIY c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>