Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 183058 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Imam Hermawan
"Perhatian utama setiap organisasi adalah menghasilkan produk berkualitas. Organisasi yang sukses harus dapat menawarkan produk mereka yaitu: memenuhi kegunaan dibuatnya produk tersebut, memuaskan harapan pelanggan, memenuhi standar yang berlaku dan spesifikasi produk, memenuhi aturan atau ketetapan yang bertaku dan trend dalam suatu masyarakat, mencerminkan kebutuhan lingkungan, dibuat dengan harga yang kompetitif, dan tersedia secara ekonomis 2 }. Masalah yang akan dianaiisa adalah mengenai faktor scrap bahan inli trasformator yaitu persentasi dari selisih jumlah berat actual scrap material core terhadap berat bersih yang dherbitkan design. Data yang didapat dari departcmen design menjadi acuan awal dalam pemesanan pembelian dengan faktor scrap secara umum sebesar 2% sampai dengan 5%. Karena bahan inti adalah termasuk kategori bahan yang selalu dikonsumsi (consumable material) maka ,pada .saal pembelian pihak purchasing memberikan penambahan faktor sebesar 2% sampai dengan 5% untuk menghindari kekurangan bahan saat proses manufaktur. Data awal yang diterbitkan oleh departemen logistik mengenai faktor scrap bahan inti, rata rata scrap terbuang per unit transfonnator adalah sekitur 8.4%. Untuk mengetahui faktor scrap secara aktual maka dilakukan penelltian dan analisa seperti judui diatas. Analisa dilakukan dengan menggunakan pareto analisis dan statistical process control dengan mengambil data-data dari departemen design, purchasing, logistik dan produksi serta departemen QC. Pengambilan kesimpulan untuk perbaikan sistem dilakukan dengan mengacu kepada hasil analisa data dan diskusi dengan pihak terkait. Disimpulkan bahwa pendekatan statistical process control dan pareto analisls yang dipakai dapat digunakan untuk menganafisa mengenai faktor scrap bahan inti transformator daya yang dapat mendekati aktual pelaksanaan dilapangan dan proses pengendalian mutu."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S37444
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melly Ujung
"PT. X adalah sebuah perusahaan industri manufaktur yang bergerak dalam bidang pembuatan kemasan industri dengan sistem proses berdasarkan pesanan (job order), dimana desain produk ditentukan oleh konsumen eksternal (external customers). Produk yang dihasilkan terbagi atas 2 jenis, Kemas Bentuk (Fine Flexible Packaging) yaitu kemasan jadi yang masih dalam bentuk gulungan atau rol untuk diproses lanjut oleh konsumen yang bersangkutan dan Pengemasan (Packaging) yaitu kemasan jadi yang telah berbentuk kantong (bag).
Kualitas memiliki peranan penting dalam proses produksi, karena berhubungan dengan fungsi produk yang dihasilkan dan kepuasan konsumen yang memakainya. Proses merupakan integrasi sekuensial dari orang (manusia), material, metode dan mesin atau peralatan, dalam suatu lingkungan yang bekerja sama guna menghasilkan nilai tambah output (produk), dan berkualitas yang selanjutnya diserahkan kepada konsumen agar memenuhi kebutuhan dan ekspektasi dari konsumen itu. Proses juga merupakan sekumpulan kondisi yang berbeda-beda, akan menghasilkan unit produk yang berbeda pula, yang tentunya akan menimbulkan adanya variasi atau keragaman pada produk yang dihasilkan sehingga perlu dilakukan pencegahan melalui pengendalian proses.
Suatu proses dikatakan beroperasi dalam pengendalian statistikal apabila variasi-variasi yang timbul hanya bersumber dari variasi penyebab umum. Metode pengendalian proses secara statistik merupakan salah satu pendekatan agar proses berada dalam pengendalian secara statistikal melalui catatan data yang secara terus-menerus dikumpulkan dan dianalisis agar menghasilkan informasi yang dapat digunakan dalam mengendalikan dan meningkatkan proses sehingga proses itu memiliki kemampuan untuk memenuhi spesitikasi output yang diinginkan konsumen. Kemampuan ini disebut dengan kapabilitas proses.
Analisa kapabilitas proses dan mesin merupakan salah satu analisa kualitas proses, yaitu untuk menentukan kapabilitas proses dan merupakan suatu cara untuk mengetahui dan mengukur kemampuan proses dan mesin dengan membandingkannya terhadap toleransi yang ditentukan oleh spesifikasi.
Analisa kapabilitas proses dilakukan pada proses pelapisan (laminasi) pada mesin extrution laminating. Dari hasil pengumpulan dan pengolahan data yang dilakukan memperlihatkan bahwa hampir seluruh data tidak berada dalam kendali secara statistik, kecuali proses untuk jenis laminasi ukuran 351.1 kerataan (berat) gramatur dan kerataan ketebalan (thickness). Demikian juga hasil perhitungan dan analisa terhadap kapabilitas proses, memperlihatkan bahwa hampir seluruh proses tidak mampu untuk menghasilkan unit produk yang memenuhi batas toleransi spesifikasi yang ditetapkan, kecuali proses untuk jenis laminasi ukuran 351.1 kerataan gramatur.
Dari kondisi tersebut maka perlu dilakukan pengecekan dan bahkan perbaikan terhadap proses agar dicapai proses terkendali secara statistik dan mampu manghasilkan output (produk) yang memenuhi batas spesikasi yang ditentukan sebelumnya."
2001
T9523
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pengendalian proses adalah hal penting untuk menghasilkan produk yang
sesuai dengan spesifikasi dan memiliki tingkat variasi yang kecil. Produk yang sesuai
dengan spesifikasi dijadikan dasar bahwa produk tersebut memiliki kualitas yang
baik. Tread adalah produk yang memiliki beberapa karakteristik (physical) seperti
berat dan menjadi salah satu faktor yang dikontrol dengan menggunakan bagan
kendali. PT. XYZ memproduksi tread yang salah satu jenisnya adalah type 603 8J4
Super dengan spesifikasi berat 5,690 kurang lebih 0,270 Kilogram.
Berdasarkan data berat tread yang diambil selama bulan September 2001,
dengan menggunakan 31 subgup data dan tiap subgrup terdapat 4 data,
menggambarkan proses pembuatan tread tidak terkendali secara statistik dan
memiliki variasi yang besar. Variasi ini digambarkan dalam bagan kendali dimana
data berada diluar batas kendali dan adanya run. Anallsis dilakukan dengan
menggunakan software Minitab.
Untuk mengetahui penyebab keabnormalan proses, maka dilakukan analisis
terhadap assignment cause dengan menggunakan tools yang ada dalam SPC. Hasil
analisis dengan menggunakan seven tools menghasilkan 5 penyebab utama yaitu
die plate dan jig, screw, SOP, konveyor dan dimensi. Setelah mengetahui akar
permasalahan dari 5 penyebab tersebut , maka dilakukan proses mengukur
kemampuan proses (process capability) dan diketahui bahwa proses capable
menghasilkan tread sesuai dengan spesifikasi dengan nilai Cpk sebesar 1,20.
Disimpulkan bahwa proses tersebut capable karena memiliki batas spesifikasi
yang lebar dan perusahaan selama ini tidak mampu mengukur apakah proses
terkendali secara statistik atau tidak dan sangat mengandalkan proses trial and error.
Untuk mengurangi variasi berat tread tersebut, maka dibuat suatu desain eksperimen
dengan menggunakan metode taguchi untuk mengetahui faktor apa saja yang
mempengaruhi variabilitas.
Tiap faktor yang dianggap mempengaruhi variasi (faktor kontrol) diatur
dengan menggunakan 2 Ievel yang berbeda dan dikombinasikan untuk mendapatkan
data berat tread dan dihitung variasinya dengan menggunakan Log(S2). Selisih nilai
Log(S2) antara level 1 dan 2 yang terbesar menunjukkan faktor yang paling
mempengaruhi variabilitas berat tread. Dengan mengatur setting faktor-faktor
tersebut maka dihasilkan tread dengan tingkat variasi yang lebih kecil."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S49750
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moh. Agus Yulianto
"Pemberlakuan Keputusan Presiden Nomor 21 Tahun 2001 Tanggal 14 Pebruari Tahun 2001 Tentang Penyediaan dan Pelayanan Pelumas membuka peluang bagi siapa saja untuk berperan dalam usaha penyediaan dan pelayanan pelumas di dalam negeri. Dampak dari dibukanya peluang usaha di bidang pelumas adalah timbul beragamnya produk pelumas yang beredar di pasaran. Dalam rangka memenuhi dan melindungi kepentingan masyarakat, Pemerintah telah menetapkan kebijakan berkaitan dengan pengawasan pelumas yang beredar di dalam negeri yakni Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 053 tahun 2006 tentang Wajib Daftar Pelumas Yang dipasarkan di Dalam Negeri. Berdasar pada Peraturan Menteri tersebut bahwa setiap pelumas dengan nama dagang tertentu yang akan dipasarkan di dalam negeri wajib memenuhi standar dan mutu (spesifikasi) yang ditetapkan dan Wajib memiliki Nomor Pelumas Terdaflar (NPT). Bentuk perlindungan selanjutnya adalah Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi secara periodik setiap 6 (enam) bulan sekali atau sewaktu- waktu dianggap perlu melaksanakan pengambilan percontoh pelumas yang telah mendapatkan NPT untuk diuji pada laboratorium uji.
Dalam rangka penyempumaan pelaksanaan pengawasan pelumas perlu dilakukan kajian perencanaan manajemen pengawasan mum pelumas dengan pendekatan statistik untuk mengetahui keberagaman mutu pelumas pada setiap jenis pelumas, penetapan prioritas pengujian jenis pelumas, penetapan prioritas pengujian parameter uji pelumas serta penetapan jumlah objek pelumas yang diawasi dan wilayah pengambilan percontoh pelumas yang diawasi yang memenuhi kaidah statistik dengan tingkat kepercayaan yang ditetapkan.
Dengan berdasar pada hasil kegiatan pengawasan pelumas yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Migas pada tahun 2004, 2005 dan 2006 didapatkan analisa bahwa terdapat ketidaksesuaian mutu pelumas yang beredar terhadap batasan standar dan mutu (spesitikasi) yang ditetapkan. Berdasarkan analisis faktor dominan diperoleh bahwa parameter kandungan logam, viskositas kinematik pada 100 °C, kandungan abu sulfat dan angka basa total merupakan parameter prioritas untuk dilakukan pengawasan. Dengan memperhatikan jumlah persentase penyimpangan pelumas terhadap batasan serta tingkat kemajuan wilayah di Indonesia didapatkan hasil analisa pengawasan pelumas dilakukan dengan pengambilan percontolm pelumas sebanyak 576 percontoh di 32 kota/kabupaten wilayah pengambilan.

The application of Presidential Decree Number 2l of 2001 14th February 2001 concernng Lubricant Supply and Servtces opening just for who opportunity to play a part in Lubricant Supply and Services in domestic market. Impact from opening of opportunity ln lubricant area is there are a lot of lubricant products In domestic market. ln order to fulfilling and protecting society importance Govemment have specified policy relate to control of lubricant in domestic market namely Ministerial Decree of Mines and Energy Number 053 of 2006 concerning Obligation to Register Lubrtcants for Domestic Market According to that regulation every type of specified Lubricant Trade Name to be marketed in Indonesia shall be obligated to fulfills standard and quality (specification) as established and shall be oligated to obtain Registered Lubricant Number (NPT) Protection form hereinafter is Directorate General of Oil and Gas periodically once every 6 (six) months or at any time deemed necessary shall conduct sampling of Lubricant witch has obtained a Registered Lubricant Number for Testing an Test Laboratory.
In order to completion of lubricant control it ts require to be conducted a study of Management Planning of Lubricant Quality Control with Statistical Approach to know variety of Iubricant quality in each lubricant type detemime priority of lubricant type determine prlorlty of testtng type detemnne number of lubricant to be controlled and cities or regencles where lubricant sample will be taken which meet with statistical principle and level of confidence that had be determined.
Base on the result of lubricant quality control that had be done by Directorate General of Oil and Gas on 2004 2005 and 2006 there were unconformity of lubricant quality toward the limit of standard and quality (specification) as established According to dominant factor anallsys It was found that Metal Content parameter Kinematics Viscosity at 100 °C parameter Ash Content parameter and Total Base Number parameter were priority parameter to be control According to the number of deviation percentage to the limit of standard and quality (specification) as established and to the development level of cities or regencies an Indonesia found that Lubricant Quality Control shall be done by sampling of Lubricant of 576 sample at 32 cities or regencies."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T21204
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhammad Aziz
"Transformator daya memiliki peranan penting dalam sistem transmisi energi listrik. Salah satu faktor yang dapat menurunkan efisiensi pada sistem transmisi energi listrik adalah adanya susut transmisi. Efisiensi dapat ditingkatkan dengan menurunkan rugi-rugi pada transformator daya. Rugi-rugi pada transformator terdiri dari rugi tanpa beban, rugi berbeban, dan rugi tambahan. Pengaruh terbesar yang menentukan rugi-rugi pada transformator adalah karakteristik material yang digunakan transformator itu sendiri. Agar mendapatkan efisiensi yang maksimum, maka diperlukan optimasi material pada transformator untuk mendapatkan rugi-rugi terendah. Studi dilakukan dengan melakukan pengukuran rugi-rugi pada transformator daya 60 MVA 150/20 kV dengan spesifikasi yang sudah ditentukan. Selanjutnya material transformator diganti menjadi beberapa jenis dan dilakukan perhitungan ruginya. Hasil perhitungan akan dibandingkan untuk mendapatkan material yang paling efektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam perhitungan rugi tanpa beban, kelas material inti dengan nilai rugi inti terendah adalah NK E-core sebesar 0,49 Watt/kg. Sedangkan dalam perhitungan rugi berbeban, tipe material konduktor dengan nilai rugi terendah adalah CTC. 

The power transformer has an important role in the transmission system. One factor that can reduce efficiency in transmission system is the transmission loss. Efficiency can be increased by reducing losses in the power transformer. Losses to the transformer consist of no-load losses, load losses, and auxiliary power losses. The biggest influence determining the losses on the transformer is the material characteristics used by the transformer itself. To get maximum efficiency, it is necessary to optimize the material on the transformer to get the lowest losses. The study was conducted by measuring the losses on the 60 MVA 150/20 kV power transformer with the specified specifications. Furthermore, the transformer material is changed into several types and the losses calculation is done. The calculation results will be compared to get the most effective material. The result showed that in the calculation of no-load losses, the core material class with the lowest core loss value is NK E-core of 0,49 Watt/kg. While the calculation of load losses, the winding material type with the lowest loss value is CTC."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosnini Savitri
"Angka Kematian Ibu di Indonesia sebesar 390 per 100.000 Kelahiran hidup (SDKI, 1994) dan Angka Kematian Bayi 54 per 1000 kelahiran hidup (Profil Kesehatan Indonesia, 1997), sementara itu di Sumatera Barat Angka Kematian Ibu 330/100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi 47/1000 kelahiran hidup (BPS 1998).
Untuk menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi pemerintah melaksanakan berbagai program pemberdayaan masyarakat, salah satunya adalah melalui kegiatan kesehatan di Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu).
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mutu proses KIE di Posyandu dan faktor-faktor yang berhubungan. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Padang Pariaman.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional. Sampel penelitian adalah kader Posyandu yang terdapat di Kabupaten Padang Pariaman dan pengambilan sampel studi kuantitatif dilaksanakan dengan cara stratifikasi random sampling sebanyak 110 kader Posyandu dan studi kualitatif diambil secara purposif sebanyak 4 orang kader Posyandu dan 4 orang pembina lapangan (Bidan Desa).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 47,3 % mutu proses KIE kurang, 36,4 % sedang dan 16,4 % baik. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa sebagian besar Posyandu di Kabupaten Padang Pariaman memiliki mutu proses KIE yang masih rendah. Faktor pengetahuan kader, pembinaan kader dan supply sarana penyuluhan mempunyai hubungan yang bermakna (p< 0.05) dengan mutu proses KIE di Posyandu. Disamping itu faktor pengetahuan kader mempunyai hubungan yang paling kuat dengan mutu proses KIE setelah faktor lain dikontrol.
Penelitian ini menyarankan adanya pelatihan kader dan penyegaran kader secara berkala dalam rangka meningkatkan pengetahuan kader, meningkatkan pembinaan oleh Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten, bantuan dana untuk melengkapi sarana penyuluhan terutama media penyuluhan dalam rangka meningkatkan mutu proses KIE di Posyandu tersebut.

Quality Analysis of Posyandu Communication Information and Education Process and its related factors in Padang Pariaman regency West Sumatra Province 2000.Maternal Mortality Rate in Indonesia is 390 per 100.000 live births (SDKI, 1994) and the Infant Mortality Rate is 54 per 1.000 live births (Indonesian Health Profile, 1997). Meanwhile in West Sumatra the Maternal Mortality Rate is 330/100.000 live birth and infant Mortality Rate 47/1.000 live birth (BPS 1998).
In order to decrease the maternal mortality and infant mortality rate, the government has performed various people empowerment programs. One of the programs is through health activities in Posyandu (Integrated Service Point).
This research is intended to obtain the profile of Communication Information and Education process quality in the Posyandu and its related factors. This research was performed in Regency of Padang Pariaman.
The research design is Cross Sectional Survey. The research samples are Posyandu personnel that are available in Padang Pariaman Regency and sampling method was stratified random sampling towards 110 personnel and the qualitative sampling was done purposively towards 4 Posyandu personals and 4 field workers (Village Midwives).
The result of this research indicates that 47.3% the Communication Information and Education quality process is poor, 36.4% is moderate and 16.4% is good. This concludes that quality of KIE process still slow. Furthermore, this study showed cadres skills, supervision of cadres and support of media supplies are factors related significantly to the quality of Communication information and Education process. By using multiple logistic regressions, it is shown that cadres skills is the most important factors.
This research recommends that Puskesmas (and other higher health responsibilities) to always provide support to improve knowledge & skills of cadres in Communication Information and Education / Health promotion. Furthermore, it is impentive that each Posyandu is provided well with health promotion media, such as rehearsal promotion sheets/posters.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T7843
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudianto Rimbono
"Salah satu tugas yang harus dilaksanakan BPMIGAS sebagai badan yang dibentuk pemerintah untuk mengelola industri hulu minyak dan gas bumi adalah pengelolaan proyek investasi di bidang fasilitas produksi yang melibatkan dana lebih dari USD 2-3 milyar pertahun.
Tesis ini disusun untuk membantu BPMIGAS dalam usahanya meningkatkan kinerja waktu dan mutu atas pengendalian dan pengawasan kegiatan proyek investasi fasilitas produksi pada setiap tahapan proyek.
Penelitian ini dilakukan dengan pengujian terhadap berbagai fakro yang mempengaruhi proses pengendalian dan pengawasan kegiatan proyek investasi dengan melibatkan pekerja dari perusahaan minyak yang beroperasi di Indonesia dan BPMIGAS.

As the government agency to manage the oil and gas industry, one of the BPMIGAS?s responsibility is to manage the capital investment in production facilities project which involved the expenditure of approximately USD 2-3 billion each year.
This thesis is developed to help BPMIGAS to improve it?s time and quality performance in controlling and supervising all stages of production facilities facilities.
The research is carried out by assessing numbers of factors influencing the control and supervision activities involving personnel from oil companies operated in Indonesia and the ones from BPMIGAS.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T25238
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hutabarat, Ramot Mangihut
"Gangguan breakdown dan kerusakan pada transformator daya dapat menyebabkan terganggunya ketersediaan listrik pada jaringan dan kerugian finansial bagi perusahaan. Kondisi fisik dari transformator daya tidak dapat dinyatakan sebagai bahan evaluasi yang didasarkan pada inspeksi visual. Parameter operasi dan pengukuran elektrikal tiap komponen peralatan dapat menunjukkan hasil yang berbeda sehingga harus dilakukan beberapa pengujian untuk melihat kondisi transformator secara menyeluruh. Transformator daya PLTU unit 4 pada Unit Pembangkit Muara Karang telah melebihi useful life dari yang telah direkomendasikan. Kenaikan temperatur operasi transformator daya saat beroperasi akan berdampak pada degradasi dari komponen peralatan itu sendiri. Untuk itu perlu dilakukan pendekatan sistematis dengan menganalisa parameter peralatan transformator sebagai dasar rekomendasi yang kuat untuk melakukan perbaikan peralatan maupun dalam perencanaan aset peralatan oleh perusahaan pembangkit listrik. Parameter kondisi dan prioritas peralatan transformator diidentifikasi dan dianalisa untuk memperoleh weighting factor dengan menggunakan metode PHA. Dengan metode Proses Hirarki Analitik (PHA) dan bantuan responden ahli, akan diperoleh nilai weighting factor dari tiap elemen peralatan utama dengan urutan prioritasnya. Nilai weighting factor yang diperoleh menjadi kriteria penilaian kondisi transformator yang mengacu pada HAP (Hydropower Advancement Project) untuk memperoleh nilai Condition Indicator (CI). Pada akhirnya transformator daya sudah dalam kondisi fair yang perlu evaluasi lebih lanjut untuk dilakukan perbaikan atau investasi.

Operation interuption in the power transformer can cause distruption to the availability of electricity in the electic power network system and financial losses for the company. The physical condition of the power transformer cannot be stated as an evaluation material based on visual inspection. Operating parameters and electrical measurements of each component of the equipment can show different results so that must be done several tests to see the overall condition of the transformer. The power plant transformer unit 5 at Muara Karang Generation Unit has exceeded the recommended useful life. The increase in operating temperature of the power transformer when operating will have an impact on the degradation of the equipment components themselves. For this reason, it is necessary to take a systematic approach by analyzing the parameters of transformer equipment as a basis recommendations for repairing equipment and in planning equipment assets by power generation companies. The condition and priority parameters of transformer equipment are identified and analyzed to obtain the weighting factor using the Analytic Hierarchy Process (AHP) method. With the AHP method with expert respondents, the weighting factor value of each main equipment element will be obtained in order of priority. The weighting factor value is the criterion for evaluating the condition of the transformer which refers to the HAP (Hydropower Advancement Project) to obtain the Condition Indicator (CI). Eventually, the power transformer is already in a fair condition which needs further evaluation for repairs or investment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Hari Sutopo
"ABSTRAK
Aloy FeSi adalah sebuah material Ferromagnetik yang memiliki sifat soft magnetik
dengan permeabilitas tinggi, coersivitas rendah dan magnetostriksi rendah. Karena sifat
tersebut maka aloy FeSi cocok digunakan sebagai material inti transformator
(transformer core). Orientasi grainnya dengan tekstur kristal (110)[001] dan dapat
diproduksi dengan ukuran yang relatif besar sehingga sangat ekonomis.
Metode efek hall dinilai efektif untuk mengetahui sifat listrik dan sifat magnet suatu
material, karena dapat melihat adanya rapat pembawa muatan, resistivitas hall, konstanta
hall serta pengaruh struktur mikro terhadap efek pemisahan muatan listrik. Sampel FeSi
berbentuk lempeng yang memiliki sumbu mudah pada bidang lempeng searah dengan
arah rolling. Tegangan hall(VH) memiliki nilai linear untuk medan magnet luar hingga
mencapai kisaran 800T, dan setelah itu akan terjadi anomalus hall berupa kurva VH yang
membelok sesuai dengan saturasi magnet. Dengan menggunakan efek hall dapat
diketahui adanya konstanta hall ordinary (R0) dan konstanta hall ekstraordinary (Rs).
Pemberian arah arus pada sampel sejajar dengan arah rolling dan tegak lurus dengan arah
rolling akan memberikan nilai yang berbeda, hal tersebut dikarenakan adanya perbedaan
mikrostruktur pada sampel sejajar dan tegak lurus arah rolling yang merupakan sumbu
mudah."
2007
T21350
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>