Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145552 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Sumber daya energi buatan pada industri saat ini menimbulkan masalah baru bagi
manusia itu sendiri yaitu masalah lingkungan. Salah satu alternatif yang mulai
dipergunakan sekarang ini adalah sumber daya alami dari unsur hidrokarbon,
yaitu propana. Sasaran utama dari percobaan ini adalah membandingkan energi
minimum yang diperlukan untuk menyalakan gas Propana 99,06 % dan LPG pada
titik APR tertentu. Melalui percobaan ini didapatkan hasil bahwa minimum
ignition energy untuk Propana 99,06 % sebesar 0,3 mJ, sedangkan untuk LPG
sebesar 0,77 mJ. Artinya bahwa gas Propana 99,06 % mempunyai potensi bahaya
terbakar lebih tinggi dibandingkan dengan LPG."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37706
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Hidayat
"Penggunaan sumber daya energi buatan pada industri saat ini menimbulkan masalah baru bagi manusia itu sendiri yaitu masalah lingkungan. Salah satu alternatif yang mulai dipergunakan sekarang ini adalah sumber daya alami dari unsur hidrokarbon, yaitu propana. Inti dari percobaan yang dilakukan ini adalah untuk mengetahui perbandingan besarnya energy ignition antara propana 97,72% (Hycool) dengan LPG sehingga dapat diketahui apakah propana kadar 97,72% dapat Iebih mudah terbakar dibandingkan dengan LPG. Melalui percobaan ini didapatkan bahwa propana 97,72% memiliki nilai energi penyalaan dan energi minimum penyalaan yang lebih kecil dibandingkan dengan LPG. Pada titik minimum energi LPG, yaitu AFR 8,7 dibutuhkan energi 0,77 mJ untuk dapat menyala, sedangkan propana 97,72% hanya membutuhkan 0,55 mJ atau sebesar 72 % dari energi yang harus diberikan pada LPG untuk bisa menyala, dengan kata Iain propana 9'/,72% (Hycoof) Iebih mudah terbakar dibandingkan LPG dan memerlukan penanganan khusus apabila ingin memakainya.

The use of artificial energy resources have brought a new problem for human being, specially for the environment One of the altemative being use nowadays is natural energy resources, that is propane. The point of this experiment is to compare ignitin energy between Propane 97.72% and LPG, so we can findout whether that propane 97,72% is more flammable than the LPG. Through this experimant we know that propane 97,72% have smaller ignition energy than the LPG. LPG need 0,77 mJ at AFR 8,7 to be burned, while propane 97,72% only need ignition energy as big as 0,55 mJ. It means that propane only need 72% from the energy that have to give to LPG to be burned. In other words propane 97,72% is more easier to burn than LPG. Therefore propane need special treatment whenever it going to be used in industry."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37668
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Azmi
"Pada abad ke-21 ini, tantangan utama yang dihadapi dunia adalah bagaimana mengelola konsumsi energi secara berkelanjutan tanpa mengorbankan keberlanjutan lingkungan dan sumber daya alam. Kebutuhan energi Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk Indonesia. Bahan bakar minyak telah menjadi tulang punggung utama dalam pemenuhan kebutuhan energi global selama puluhan tahun. Berdasarkan Energi Outlook Indonesia yang dikeluarkan oleh BPPT pada tahun 2022, Konsumsi BBM di sektor transportasi pangsanya mencapai 73,5% pada tahun 2012 dan terus meningkat menjadi 90,3% pada tahun 2021. Oleh karena itu, inisiatif pengembangan bahan bakar alternatif harus mulai dilakukan yang nantinya dapat digunakan oleh masyarakat. Pemerintah melalui Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional menyatakan bahwa bioetanol yang diproyeksikan sebagai substitusi dari bensin (gasoline) ditargetkan pada tahun 2025 hingga seterusnya ditargetkan sebesar 20%. Akan tetapi penambahan kandungan etanol dalam bahan bakar memiliki kekurangan dimana sifat dari bahan bakar tersebut akan menjadi lebih korosif dari sebelumnya. Sifat korosif ini dapat menyebabkan kerusakan pada bagian mesin yang mengalami kontak langsung dengan bahan bakar tersebut. Maka dari itu perlu adanya penambahan zat aditif sebagai inhibitor sifat korosi dari bahan bakar campuran etanol. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan mesin Honda Supra 125 FI dan dihubungkan dengan dynamometer serta alat gas analyzer untuk menganalisis hasil tenaga dan emisi yang dihasilkan oleh mesin. Sebagai variasi untuk mendapatkan data yang lebih banyak dan melihat pengaruh dari campuran aditif dalam bahan bakar, penelitian ini akan menggunakan variasi konsentrasi aditif dan dua tipe aditif yaitu

Tert-Butylamine dan Lemongrass Oil. In the 21st century, the main challenge faced by the world is how to manage energy consumption sustainability without compromising environmental sustainability and natural resources. Indonesia's energy demand increases year by year in line with the country's economic growth and population increase. Oil fuel has been the backbone of fulfilling global energy needs for decades. According to the 2022 Indonesia Energy Outlook issued by BPPT, fuel consumption in the transportation sector reached a share of 73.5% in 2012 and continued to increase to 90.3% in 2021. Therefore, initiatives to develop alternative fuels must be started, which can later be used by the public. The government, through Presidential Regulation No. 22 of 2017 concerning the General Plan for National Energy, states that bioethanol, projected as a substitute for gasoline, is targeted to reach 20% by 2025 onwards. However, the addition of ethanol content in fuel has a disadvantage in that the fuel becomes more corrosive than before. This corrosive property can cause damage to parts of the engine that come into direct contact with the fuel. Therefore, it is necessary to add additives as inhibitors of the corrosive properties of ethanol-blended fuels. This research was conducted using a Honda Supra 125 FI engine connected to a dynamometer and a gas analyzer to analyze the power and emissions produced by the engine. To obtain more data and observe the influence of additive mixtures in the fuel, this research will use variations in additive concentrations and two types of additives, namely Tert-Butylamine and Lemongrass Oil."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Briano Ajiseno
"Negara Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat konsumsi bahan bakar minyak BBM tertinggi di dunia. Dengan semakin tingginya permintaan BBM di dalam negeri, Indonesia harus mengimpor minyak, baik dalam bentuk minyak mentah maupun dalam bentuk produk kilang atau BBM seperti minyak solar atau ADO Automotive Diesel Oil, premium atau bensin, minyak bakar atau FO Fuel Oil, dan minyak tanah. Oleh sebab itu Indonesia perlu mencari sumber energi lain selain minyak bumi, penggunaan sumber energi lain selain minyak diharapkan mampu untuk mereduksi konsumsi energi fosil dan juga dapat mengurangi emisi gas rumah kaca serta pencemaran udara yang disebabkan tingginya kadar timbal di udara yang tidak baik bagi kesehatan manusia karena bersifat racun.
Salah satu alternatif energi nonfosil yang mulai diperkenalkan di Indonesia untuk kendaraan bermotor adalah bioethanol. Bahan-bahan seperti nira, tebu, jagung, singkong, umbi dan bahan lainya dapat dengan mudah ditanam untuk diolah menjadi alkohol. Rendahnya biaya produksi bioethanol karena sumber bahan bakunya merupakan limbah pertanian yang tidak bernilai ekonomis dan berasal dari hasil pertanian budidaya yang dapat diambil dengan mudah. proses produksinya juga relatif sederhana dan murah.
Berdsasarkan penelitian sebelumnya yang membahas mekanisme pencampuran antara bioetanol hydrous dengan bensin melalui mekanisme fuel mixer ke ruang bakar dengan perbandingan terkontrol melalui bukaan gate valve. Permasalahan dari penggunan bioetanol hydrous sebagai bahan bakar ini yaitu pemanfaatannya masih jarang digunakan, sehingga pengaruhnya terhadap mesin belum banyak diperlihatkan. Oleh karena itu, penulis dalam skripsi ini menciptakan mekanisme pencampuran bensin dengan bioetanol hidrat 96 untuk dilakukan analisis emisi dengan mekanisme fuel injection dan juga perbandingan emisi setelah campuran bahan bakar diberi zat aditif.

Indonesia is one of the countries with the highest level of fuel consumption BBM in the world. With the increasing demand for fuel in the country, Indonesia must import oil, either in the form of crude oil or in the form of refinery or fuel products such as diesel oil or ADO Automotive Diesel Oil , premium or gasoline, fuel oil or FO Fuel Oil And kerosene. Therefore, Indonesia needs to look for other sources of energy other than petroleum, the use of other energy sources other than oil is expected to be able to reduce fossil energy consumption and also can reduce greenhouse gas emissions and air pollution caused by high levels of lead in the air that is not good for human health Because it is toxic.
One of the nonfossil energy alternatives introduced in Indonesia for motor vehicles is bioethanol. Ingredients such as nira, sugar cane, corn, cassava, tubers and other ingredients can be easily planted to be processed into alcohol. The low cost of bio ethanol production because the source of raw materials is agricultural waste that is not economical and derived from the cultivation of farming that can be taken easily. The production process is also relatively simple and cheap.
Based on previous research that discussed the mechanism of mixing between bioethanol hydrous and gasoline through fuel mixer mechanism to combustion chamber with controlled ratio through gate valve opening. The problem of the use of bioethanol hydrous as fuel is the utilization is still rarely used, so the effect on the machine has not been shown. Therefore, the authors in this thesis created a gasoline blending mechanism with 96 bioethanol hydrate for an emission analysis by fuel injection mechanism and also the emission ratio after the fuel mixture was added with the additive.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68200
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginanda Andria
"Suatu material mempunyai sifat penyalaan yang berbeda beda. Berbagai teknik uji penyalaan material dirancang untuk mengetahui sifat dari penyalaan material. Suatu pemodelan alat uji untuk mengetahui sifat penyalaan suatu material dan penyebaran fluks kalor pada arah lateral dengan menggunakan standar pengujian yang diadopsi dari ASTM E1321 -97a menjadi bahasan utama pada penulisan penelitian ini. Sampel material yang digunakan pada percobaan ini adalah kayu lapis jenis triplek dengan ketebalan 3 mm, radiate piñata dengan ketebalan 10 mm, dan medium density fiberboard dengan ketebalan 3mm. Sifat penyalaan material seperti fluks kalor minimum penyalaan, fluks kalor kritikal penyalaan, waktu kesetimbangan termal, parameter penyalaan material, dan termal inersia dari suatu material serta penyebaran nilai fluks kalor dari pemanas spiral pada arah lateral didapat dari ekperimen dengan menggunakan alat uji ini.

Materials have different ignition properties. A variety of testing methods for igniting materials are designed to know the ignition properties of materials. The main objective of this research is to determine the ignition properties of a material and the spread of the heat flux on a lateral plane by using a test modeling apparatus, based on a standardized test method adopted from ASTM E1321 -97a. The samples material used in this research is plywood with a 3 mm thickness, radiate pine with a 10 mm thickness and medium density fiberboard with a 3 mm thickness. Ignition properties such as: minimum heat flux for ignition, critical heat flux, full pre-heated time, ignition parameters, and thermal inertia of a material as well as the spread of heat flux from a spiral heater on a lateral plane, is obtained from this experiment by using this type of test method.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S58254
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Harry Elmar Deyanputra
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S37371
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Silvi Rusmalasari
"Batubara merupakan sumber daya energi tak terbarukan yang ketersediaanya di Indonesia cukup melimpah, tetapi pemanfaatanya belum optimal. Pada penggunaan kompor briket masih ditemui kendala, yaitu dalam hal waktu penyalaan. Penelitian ini bertujuan mengurangi waktu penyalaan dari briket dengan cara mengurangi loading briket promotor untuk mengurangi biaya. Pada penelitian sebelumnya briket promotor bentuk bola dengan dimples diletakkan pada lapisan pertama, sedangkan pada penelitian ini briket promotor bentuk bola dengan dimples diletakkan pada lapisan kedua. Hal tersebut dimaksudkan agar panas yang dihasilkan tidak banyak yang hilang terbawa udara meninggalkan kompor. Pada penelitian ini dilakukan dua variasi, yaitu kecepatan forced draft dan tinggi chimney.
Penelitian ini menghasilkan tiga kesimpulan. Pertama, pada chimney 5 dan 15 cm kecepatan forced draft hampir tidak berpengaruh terhadap ignition time, sedangkan pada chimney 25 cm ignition time yang dihasilkan semakin lama, dengan meningkatnya kecepatan forced draft yang digunakan. Kedua, semakin dalam chimney, ignition time yang dihasilkan semakin lama. Ketiga, jika dibandingkan dengan penelitian sebelumnya yang menggunakan briket promotor dengan loading 100 %, penelitian ini hanya menggunakan briket promotor dengan loading 38,5 % memperoleh waktu penyalaan lebih cepat yaitu 7,4 menit.

Coal are non-renewable energy source which reserves are abundant in Indonesia. As a energy source, the use of coal briquettes is still not practical. This experiment has a purpose to reduce the ignition time of the briquettes while reducing the loading of ignition promoting briquettes in order to reduce the cost. The experiment was carried out by placing ignition promoting briquette in the second layer of the briquette bed. As a comparison, the experiment placed the ignition promoting briquettes on the top layer. Two parameters were varied example forced draft velocity of updraft air and the depth of the stove chimney.
The experiment found three result. First, experiment using chimney depths 5 and 15 cm give result that forced draft really does not influence the ignition, whereas that using chimney depth of 25 cm the higher the forced draft velocity, the longer the ignition time. Second, in terms of chimney depth effect, the deeper the chimney, the longer the ignition time. Third, in comparison to the previous experiment, this present experiment just loading of ignition promoting briquettes 38.5 % as opposed to 100 % in the previous experiment to get the faster ignition time of 7,4 minutes.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52262
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nano Murdiono
"Untuk meningkatkan efisiensi pada motor bakar bensin dilakukan berbagai macam cara salah satunya pada sistem penyalaannya. Pembakaran bahan bakar di dalam silinder sebelumnya dilakukan dengan sistem pengapian konvensional yaitu terbakarya bahan bakar di dalam silinder diawali dengan adanya percikan diantara ke dua elektroda busi di dalam silinder. Adanya perkembangan teknologi elektronika yang luas memungkinkan mulai digantikannya sistem pengapian konvensional dengan cara elektronika karena didapati adanya kelemahan pada sistem pengapian konvensional. Salah satu sistem pengapian secara elektronika itu adalah CDI. Dengan cara membandingkan ke dua sistem pengapian tersebut maka akan diketahui sistem pengapian yang lebih baik. Hal ini bisa dilakukan dengan menguji kedua sistem pengapian tersebut di laboratorium dan mengambil data hasil uji. Dari hasil uji sistem pengapian CDI lebih baik dari sistem konvensional Jadi dengan pemakaian CDI akan meningkatkan efisiensi dari motor bensin."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S37736
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>