Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 96798 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Edy Wahono
"Upaya untuk mengatasi krisis sumber tenaga listrik Nasional parlu terus digiatkan. Krisis tersebut bukan banya terbatas pada mencari atau membuat sumber tenaga/pembangkit baru tapi juga dapat dilakukan dengan mengoptimalkan kinerja dari sumber energi yang lelah ada. Salah satu upaya tersebut adalah penggunaan ekonomiser yang berupa alat penukar kalor dengan dua fluida dingin jenis shell and tubes, aliran silang lawan arah satu fluida panas bercampur sedang fluida lainnya tidak dengan banyak laluan. Alat ini difungsikan untuk memanfaatkan gas buang. dari turbin untuk memanaskan air. Karakter dari alat penukar kalor yang mempunyai dua fluida dingin memberikan berbagai kemungkinan konfigurasi yang bisa diterapkan. Saat ini PLTGU Tanjung Priok menerapkan konfigurasi selang-seling tiap laluan. Melalui skripsi ini dilakukan penelitian secara eksperimental untuk mengetahui apakah konfigurasi tersebut sudah merupakan kontigurasi yang menghasilkan kinerja paling optimal. Konsentrasi pengujian kali ini dibatasi hanya dengan satu alternatif lain dari beberapa kemungkinan sebagai pembanding yaitu konfigurasi tersusun berurutan atau seri. Pengujian dilakukan terhadap kedua konfgurasi tersebm dengan memvariasikan kondisi masukan dari fluida dingin dan panas. Dengan beberapa variasi data masukan kita dapat melihat bahwa untuk kondisi kerja sesuai kemampuan alat bantu uji di laboratorium Perpindahan Kalor FTUI, konfigurasi selang seling menunjukan kinerja yang lebih baik. Namun bila kita analisa lebih lanjut terdapat kecenderungan kedua konfigurasi akan mempunyai kinerja yang sama (titik transisi) dan pada daerah kerja tertentu konfigurasi seri akan menjadi lebih baik. Hasil penelitian ini dapat diterapkan untuk membantu proses perancangan atau modifikasi alat penukar kalor dua fluida dingin dalam menentukan konfigurasi apa yang sebaiknya digunakan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37283
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Adhi Ari Utomo
"Dalam beberapa aplikasi teknologi tertentu, terkadang dibutuhkan suatu alat penukar kalor yang dapat digunakan untuk menaikkan temparatur dua jenis fluida dingin sekaligus. Alat penukar kalor yang dipakai untuk rujuan ini disebut sebagai alat penukar kalor dengan dua fluida dingin. Kinerja dan karakteristik alat penukar kalor ini seperti halnya alat penukar kalor dengan satu fluida dingin tergantung kepada jenis susunan aliran dan kondisi oparasinya.
Salah satu jenis alat penukar kalor ini adalah alat panukar kalor shell and tube dengan dua fluida dingin jenis cross counter flow-one fluid is mixed and the other is unmixed (jenis aliran silang lawan arah dengan satu fluida campur). Pada skripsi ini akan diselidiki kinerja dan karakteristik alat penukar kalor tersebut untuk berbagai kemungkinan konfigurasi aliran kedua fluida dihgin melalui simulasi numenik. Tujuan dan penelitian ini adalah untuk membandingkan kinerja dan karakteristik berbagai konfigurasi aliran alat penukar kalor tersebut. Selain itu, penelitian ini ditujukan pula untuk membuktikan suatu hipotesa yang menyatakan bahwa salah satu bentuk konfigurasi aliran yaitu konfigurasi aliran dengan setiap laluan kedua fluida dingin saling berselingan akan menghasilkan kinerja yang lebih baik. Artinya, kalor yang dipindahkan atau ditransfer oleh konfigurasi ini lebih banyak dibandingkan dengan yang lainnya.
Penelitian ini dilakukan dengan batasan bahwa fluida panas yang digunakan memiliki kapasitas kalor yang lebih besar dibandingkan kapasitas kalor yang dimiliki oleh kedua fluida dingin yang hendak dinaikkan temperaturnya. Dalam hal ini fluida panas bertindak sebagai fluida maksimum dan kedua fluida dingin sebagai fluida minimum. Jenis konfigurasi aliran yang akan diselidiki hanya empat kemungkinan konfigurasi.
Dari penelitian diperoleh bahwa konfigurasi aliran dengan setiap laluan kedua fluida dingin saling berselingan memiliki kinerja dan karakteristik yang lebih baik dibandingkan ketiga konfigurasi aliran lain yang diteliti.

At certain application of technology it is sometime needed the heat exchanger that could be used to rise the temperature of two kind of cold fluids. The heat exchanger that is used for this purpose is called as the heat exchanger with two cold fluids. The performance and characteristics of this heat exchanger depends on the flow arrangement ot work fluids and the operation conditions.
One type of this heat exchanger is shell and tube-cross counter flow heat exchanger with one fluid is mixed and the other is unmixed. This thesis would discuss about the performance and characteristics of this heat exchanger for some possibility of flow configurations of both cold fluids. The purpose of this research is to compare the performance and characteristics of those flow configuralion.Besides, this research is proposed to prove the thruth of the hypothesis stating that the flow configuration that make the hot fluid cross succesively each one-pass of both cold fluids has the best performance among them.
This discussion is constrained by the condition whore the heat capacity of hot fluid is bigger then the heat capacity of both cold fluids. It means that the hot fluid acts as a maximum fluid and cold fluid acts as a minimum fluid.
From this research, it is found that the flow configuration that make the hot fluid cross succesively each one-pass of both cold fluids gives the performance and characteristics that is better than the other flow configurations.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S37205
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joko Purnomo
"Alat penukar kalor dikenal mempunyai banyak tipe yang dalam aplikasinya disesuaikan dengan kondisi operasi yang dlkehendaki. Dalam tulisan ini akan dlbahas kinerja dan karateristik alat penukar kalor dengan dua Fluida dingin jenis shell and tubes, aliran silang Iawan arah satu fluida (panas) bercampur (shell) sedang fluida lainnya (dingin) tidak (tubes), dengan banyak laluan (multipass cross flow one fluid is mixed and the other unmixed).
Kita akan mempelajari pengaruh empat konfigurasi aliran terhadap karateristik dan kinerja alat penukar kalor ini. Dipelajari pula pengaruh parameter aliran fluida panas dan fluida dingln, Serta Iuas permukaan perpindahan panas (simulasi) terhadap kinerja dan karateristik alat penukar kalor pada keempat kofiigurasl aliran tersebut serta mendapatkan nilai mass flow gas (Mg) transisi. Metoda yang dltempuh dalam penelitian ini adalah dengan simulasi melalui bahasa program Turbo Pascal dan uji eksperimental
Dari penelitian ini dikeetahui bahwa ada dua kondisi yang sangat berpengaruh terhadap kinerja dan karateristlk alat penukar jenis ini.
Jika temperatur kedua fluida dingin sama, konfigurasi aliran mempunyai kinerja terbaik, perubahan parameter aliran tidak berpengaruh terhadap karakteristik ini.
Jika temperatur dingin 1 dan dingin 2 berbeda, pada peningkatan mass flow gas, kontigurasi IV memiliki kinerja terbaik, namun jika mass flow terus dinaikkan akan menyebabkan terjadinya penurunan kinerja konfigurasi IV, mass flow gas pada kondisi ini disebut Mg transisi. Peningkatan temperatur gas menyebabkan Mg transisi bergeser turun. Sedangkan peningkatan temperatur dan mass flow fluida dingin sebaliknya.
Langkah terakhir dalam penelitian ini adalah membandingkan hasil eksperimental dengan hasil simulasi. Dari hasil penelitian ini menunjukkan signifikasi antara uji simulasi dengan eksperimental.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S37647
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Betarto Fitriaji
"Salah satu peralatan yang menerapkan prinsip-prinsip Perpindahan Kalor yang paling umum digunakan adalah Alat Penukar Kalor. Prinsip keja Alat Penukar Kalor adalah memindahlnagz kalor dari fluida panas ke fluida dingin. Pada beberapa aplikasi khusus di lapangan, dibutuhkan Alat Penukar Kalor yang dapat memanaskan dun fluida dingin sekaligus, dan disebut Alat Penukar Kafor dengan Dua Fluids Dingin. Salah satu bemulmya adalah Alat Penukar Kalor Shell and Tube dengan aliran silang-Iawan arah dengan banyak laluan, dengan satu fluida campur dan yang lainnya tak campur.
Kineqa suatu Alat Penukar Kalor adaiah kemampuan memindahkan kaior per saman wakm, atau laju perpindahan kalor (q). Sebagaimana Alat Penukar Kalor biasa, kinerja Alat Penukar Kalor dengan Dua Fluida Dingin ditentukan oleh jenis susunan aliran dan kondisi operasinya. Pada Alat Penukar Kalor dengan Dua Fluida Dingin, ada satu faktor lagi yang menentukan kinerjanya, yaitu konjigurasi aliran anlara kedua fIuida dinginnya. Selain itu, juga diperhitungkan profil kecepatan aliran turbulen dari fluida panas dalam shell Pada beberapa contoh aplikasi, digunakan koryigurasi dimana aliran kedua fluida dingin saling berselingan tiap satuan Ialuan.
Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui korgfigurasi seperti apa yang memiliki kinerja terbaik dengan melakukan simulasi perhinmgan menggunakan program komputer berbasis bahasa pemrograman Pascal. Dengan menjalankan serangkaian perhimngan dalam suatu program, dapat dibandingkan kinerja Alat Penukar Kalor dengan Dua Fluids Dingin. Di sini disimuiasikan empat jenis konfigurasi aliran fluida dingin, yang memvariasikan jumlah Ialuan fluida dingin sebelum saling berselingan.
Hasil skripsi ini, yang dijabarkan dalam bentuk grafik dan tabel memmjukkan bahwa keempat jenis konfigurasi mempunyai kemungkinan untuk menghasilkan kinerja yang terbaik yang ditentukan oleh kondisi masukan, yaitu laju aliran massa dan temperarur masuk dari ketiga fluida kerjanya.

There are many tools that we use in everyday lives that apply Heat Transfer princnzrles. The most common one is Heal Exchanger. lt works by exchanging heat from hot fluid to cold fluid At some special applications, there are needs to use Heat Exchanger that can heat two coldfluiais simultaneously. It is called Two Cold Fluids Heal Exchanger: One of its types is Shell and Tube Heat Exchanger, multi pass cross-counter flow type, with one fluid mixed and others are unmixed.
Heat Exchanger's performarzce is the capability to transfers heat at certain limes, or the heat transfer rate (q). Like the usual Heal Exchanger; its flow type and operational condition determirie the Two Cold Fluids' Heat Exchanger's performaunce. There is another variable that determines its perjformance, which is the flow configuration between the two cold fluids. The involvement of turbulent velocity profiles that works at the hot fluid flow in the shell also gives some in_)7uences. At some applications examples, the configuration where the cold fluids airermate every one pass is being used.
This script's purpose is to determine what hind of configuration between two eoldfluials has the best performance. It is conducted by doing mathematical simulation using a special computer program based on Pascal programming ikmguage. By doing the simulation in some various inputs, the comparison of configuration peU"ormance is obtained Here, four kinds offlow configurations between the two cold fluids; which are different in the number of pass before they are alternated are calculated.
This script's result, that is shown in graphics and tables, shows that all four configurations has chance to have the best performance that is determined by the inputs, which is the mass flow rate ana' the input temperature of the three working fluids.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S37086
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Pambudi
"Proses pertukaran panas antara dua Huida yang memiliki temperatur yang berbeda terjadi di banyak aplikasi teknologi. Alat yang berfungsi seperti ini dikenal dengan sebutan heat exchanger; alat ini dapat dijumpai pada Air Conditionong (AC), proses pemanfaatan kembali panas yang terbuang, pembangkit tenaga Iistrik dan dalam proses-proses kimia.
Pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap, heat exchanger digunakan untuk menaikkan suhu dari dua fluida dingin. Heat exchanger yang digunakan untuk tujuan seperti ini dikenal dengan heat exchanger dengan dua fluida dingin. Salah satu jenis dan heat exchanger ini adalah she!! and tube dengan dua fluida dingin dengan jenis aliran silang lawan arah dengan satu fiuida campur (cross-counter How heat exchanger-one fluid mixed and the other is unmixed).
Skripsi ini membicarakan tentang penelitian terhadap kinerja dan karakteristik dari alat ini, dengan beberapa kemungkinan dari kontigurasi aliran, variasi laju aliran massa fluida dan variasi suhu fluida panas. Tujuan dari penelitian adalah untuk membandingkan pengaruh dari kemungkinan dan variasi tersebut terhadap kinerja heat exchangen.
Hasil yang diperoleh dari penelitian menunjukkan bahwa kinerja dan karakteristik dari alat ini tergantung dari konigurasi aliran fluida kerja dan kondisi operasinya seperti laju alir massa fluida dan temperatur fluida panas.

The process of heat exchange between two fluids that are different temperatures occurs in many applications of technology, the device used to implement this exchange is called a heat exchangert. It may be found in air conditionong, electric power production, waste heat recovery and chemical processing.
At electric power production that use gas and vapor for its power, the heat exchanger is used to increase the temperature of two kind of cold fluid. The heat exchanger that is used for this purpose is called the heat exchanger with two cold fluids. One type of this heat exchanger is shell and tube-cross counter flow heat exchanger with one fluid is mixed and the other is unmixed.
This thesis would talk about the performance and characteristics of this heat exchanger for some possibility of flow ccnhgurations of both cold fluids and variety mass flow rate of fluids and variety temperature of hot fluids. The purpose of this research is to compare the performance and characteristics of this heat exchanger with flow conhgurations, variety mass flow rate of fluids and variety temperature of hot fluid.
The results from this research show that the performance and characteristics of this heat exchanger depends on the flow arrangement of work fluids and the operation conditions such as mass flow rate of fluids and temperature of hot fluid."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
S37249
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rainade
"Efeklivitas sebuah alat penukar kalor dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah jenis aliran yang berkembang di dalam penampang aliran fluida. Penekanan pada penelitian ini adalah hubungan antara turbulensi aliran fluida dan koefisien perpindahan kalornya. Turbulensi aliran fluida ditingkatkan dengan menggunakan insert berupa twisted strips yang diletakkan pada bagian tube dari alat penukar kalor double pipe. Pengambilan data difokuskan pada arah aliran sejajar (paralel flow) dan dilakukan dengan 3 variasi. Variasi pertama adalah kondisi normal double pipe tanpa insert yang digunakan sebagai data referensi, dan dua kondisi yang menggunakan insert twisted strips pada tube-nya. Data yang didapat digunakan untuk mencari korelasi bilangan Nusselt dan Reynolds yang kemudian digunakan untuk memprediksi nilai koefisien perpindahan kalor konveksi pada bagian tube dan jatuh tekanan yang dihasilkan.

The Effectiveness of a heat exchanger influenced by some factors, one of it is the flow that exist inside the heat exchanger. The focus of this study is the correlation between the turbulence of the flow and its heat transfer coefficient. The turbulence is increased by using a twisted tape inserted to the tube section of double pipe heat exchanger. Experimental data is focused on paralel flow and been done with 3 variations. The first is a normal condition of double pipe heat exchanger without insert inside its tube that will be used for reference, and two other conditions with twisted tape inserted inside the tube. The data will be use to find the correlation between Nusselt number and Reynolds number and to predict the heat transfer coefficient in tube side and its pressure drop."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37855
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Prasetyo
"Efektivitas sebuah alat penukar kalor dipengaruhi oleh beberapa faktor,salah satunya adalah jenis aliran yang berkembang didalam penampang aliran fluida.Penekan an pada penelitan ini adalah hubungan antara turbulensi liran fluida dan kofisien perpindahan kalornya.Turbulensi aliran fluida ditingkatkan dengan menggunakan insert berupa twisted strips yang diletakan pada bagian tube dari alat penukar kalor double pipe.Pengambilan data difokuskan pada arah aliran berwanan dan dilakukan dengan tiga variasi .Variasi pertama adalah kondisi normal double pipe tanpa insert yang digunakan sebagai data referensi,dan dua kondisi yang menggunakan insert twisted strips pada tube -nya.Dari hasil koreksi yang dihitung,dapat digunakan untuk memprediksi karakterisasi nilai koefisien kalor konveksi dan jatuh tekanan.

Effectiveness of a heat exchanger depends on many factors. One of them is the flow regime inside the heat exchanger. This research stresses on the relationship between the turbulence of the fluid and the heat transfer coefficient for convection. By inserting twisted stripes inside the tube of the double pipe heat exchanger, the fluid's turbulence can be enhanced. Data capturing is focused on the counter flow arrangement with three variations. First variation is done with double pipe without any insertions. The data captured from this condition is used as a reference. The other two variations are using inserted twisted stripes inside their tubes. The gained correlation can be used to predict the heat transfer coefficient for convection and also pressure drop characteristic."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37850
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Toding, Nicolas
"Dalam beberapa aplikasi, terkadang digunakan teknik untuk menaikkan temperatur fiuida udara bersih yang dipergunakan untuk berbagai keperluan, diantaranya untuk keperluan unit pengering. Oleh karena itu dibutuhkan unit yang dapat menghasilkan udara panas. Unit penghasil udara panas yang dipakai untuk keperluan irii adaiah alat penukar kalor yang dapat memanfaatkan panas dari pembakaran sebagai fiuida pemanas. Kinerja dan karakteristik dari alat panukar kalor tergantung pada jenis material, jenis susunan aliran dan kondisi operasinya.
Salah satu alat penukar kalor ini adalah alat penukar kalor jenis pelat paralel horisontal yang tersusun atas beberapa Ialuan fiuida udara panas dari pembakaran dan fluida udara bersih yang dipanaskan Alat penui-(arkalor ini termasuk jenis cross flow both fluid is unmixed (aiiran silang dimana kedua fiuida udara tidak campur). Tujuan dari penelitian ini adaiah untuk mengetahui karakteristik dan performance alat penukar kaior dengan membandingkan nilai U (koetisien perpindahan kalor keseluruhan) dari perhitungan awal dengan hasil dari pengujian.
Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa performance dari alat penukar kalor jenis pelat paralel horisontal baik dan layak dipergunakan sebagai alat penghasii udara panas bersih. Hal ini dapat diiihat dari karakteristik dari suhu yang dihasilkan pada keluaran fluida udara dingin dan nilai koefisien perpindahn kaior keseluruhan alat penukar kalor."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S37631
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, G. Seltor
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36847
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>