Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 123283 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ichsan Nurfajar
"Hovercraft adalah jenis kendaraan berbantalan udara yang menggunakan udara bertekanan sebagai media penggeraknya. Dengan kendaraan ini, dapat dijangkau daerah yang belum memiliki sarana transportasi, seperti jalan yang baik. Hovercraft amfibi mampu berjalan dia atas berbagai kondisi permukaan dari berbagai tipe hovercraft, salah satunya adalah hovercraft ringan tipe separated dimana pada jenis ini sistem angkat hovercraft ini terpisah dari sistem propulsinya. Hovercraft jenis ini memiliki kelebihan dari segi efisiensi, dan keandalannya dalam hovering. Namun memiiiki dimensi yang lebih besar dan bobot yang lebih berat.
Hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam perhitungan perancangan sistem angkat dan sistem propulsi yang terpisah? Sehingga didapat spesifikasi kedua sistem tersebut, yang merupakan bagain dari spesifikasi dari hovercraft tipe seperated Proto X-3 yang memiliki dimensi 320 X 160 cm, yang diharapkan mampu mengangkat beban sebesar 180 kg.
Menjawab pertanyaan diatas, maka dilakukanlah perhitungan perancangan kedua sistem tersebut, dengan menggunakan batasan tentang tipe hovercraft ringan dalam dimensi dan tekanan udara pada plenum chambernya. Dengan menggunakan data dari anggota Tim Hovercraft Proto X-3 lainnya, dilakukanlah perhitungan perancangan menggunakan persamaan empiris yang diturunkan dari persamaan dasar aliran fluida dan Hukum Newton II serta hasil-hasil eksperimen yang didapat dari literatur tentang hovercraft sehingga didapt kebutuhan dan spesifikasi dari kedua sistem tersebut, yaitu debit sebesar 2,68 m3/s, pemakaian jenis fan dengan spesifikasi 560/9/4Z, dan daya mesin sebesar 2,73 HP untuk sistem angkat, sedangkan untuk sitem propulsi debit sebesar 5,053 m3/s, dengan penggunakan diameter fan sebesar 102,2 cm untuk daya mesin 3,7 HP, dan dapat juga menggunakan fan dengan diameter 56 cm untuk daya mesin sebesar 11,17 HP.

Hovercraft is an air cushion vehicle that using pressurized air as its moving media. Using this vehicle, we can go to remote area that doesn 't have good transportation infrastructure e.g road. Amphibian hovercraft is capable of overcome any surface condition. One from many kind hovercrafs is separated type of light hovercraft that using separate lift and propulsion system. This hovercraft has better efficiency than the integrated type and more hovering reliability. On the other hand, it has bigger dimensions and heavier mass.
How to design separate lift and propulsion system? That we can make those two systems spesification, which is a part of the whole spesification of separated tipe light hovercraft Proto X-3, having dimension 320 X 160 cm and expected to be able to lift mass about 180 kg
To answer the question above, running a designing calculation for those to systems using limitation in light hovercraft regulations especially in dimensions and plenum chamber air pressure. Using data from the other Hovercraft Proto X-3 Team member, the calculation is done using empirical equation derived from basic fluid flow equations and the second law of Newton, also using experiment result printed in literature about hovercraft until having the requirments for the two systems and the system spesifications, which are flow rate of 2,68 m3/s, using fan with spesification 560/9/4Z, and engine of 2,73 HP for lift system and for propultion system, flow rate of 5,053m3/s, using fan with diameter 102,2 cm for engine of 3,7 HP or using fan with diameter 56 cm for engine of 11,17 HP.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37687
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haris Adiwibowo
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S36115
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismail Hendaryamin
"Proto X-3 merupakan hovercraft tipe separated system. Didesain dengan bobot total 220 kg dan kapasitas angkut 70 kg, menggunakan sistem angkat plenum chamber dengan fleksibel skirt berupa bag skirt. Setelah dilakukan pengujian diketahui bahwa sistem angkatnya belum bekerja dengan sempurna. Untuk meningkatkan efisiensinya dilakukan perancangan ulang pada sistem angkat untuk mendapatkan parameter-parameter penting sistem angkat seperti: tekanan plenum chamber (pc), perbandingan tekanan pb/pc, tekanan bag skirt (pb), dan parameter lainnya. Setelah dilakukan perancangan ulang dan perbaikan, sistem angkat hovercraft? Proto X-3 dapat bekerja lebih baik.

Proto X-3 is separated system hovercraft. The craft is design with total weight 220 kg and payload 70 kg, using plenum chamber with flexible skirt for it's lift system. After some testing, it is knew that the lift system is not working perfectly. The lift systems is redesigned to increase the efficient, and to get some important parameters such a : plenum chambers pressure (pc). pressure ratio pb/pc, bag skirts pressure (pb). and others parameter. After redesign and modification, the Proto X-3 hovercraft lift system can work better."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37705
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Indra Siswantara
"Proto X-3 merupakan hovercraft ripe separated system. Didesain dengan bobot total 220 kg dan kapasitas angkut 70 kg, menggunakan sistem angkat plenum chamber dengan fleksibel skirt berupa bag skirt. Setelah dilakukan pengujian diketahui bahwa sistem angkatnya belum bekerja dengan sempuma. Untuk meningkatkan efisiensinya dilakukan perancangan ulang pada sistern angkat untuk mendapatkan parameter-parameter penting sistem angkat saperti: tekanan plenum chamber ( p, ), perbandingan tekanan p, I p, tekanan bag skirt { p, ), dan parameter lainnya.
Setelah dilakakan perancangan ulang dan perbaikan, sistem angkat hovercraft Proto X-3 dapat bekerja lebih baik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Hendri Dwi Saptioratri Budiono
"ABSTRAK
Hovercraft Ringan Proto X-2 adalah salah satu jenis kendaraan yang memanfaatkan
fenomena ground effect dengan bantalan udara bertekanan. Untuk mengetahui kemampuan operasional Hovercraft Proto X-2 yang telah selesai pembuatannya, maka pengembangan dan penelitian terhadap sistem angkat dan mekanisme gerak yang digunakan harus dilakukan terus-menerus.
Pembahasan yang dilakukan adalah menghitung dan merancang ulang sistem transmisi Proto X-2, untuk menghasilkan putaran fan yang berlawanan arah, menjelaskan sistematika perencanaan sistem transmisi, dudukan sistem transmisi dan menghitung efisiensi dari transmisi tersebut, serta menganalisa efek arus pusar (propwash) yang timbul dari putaran fan yang berlawanan arah.
Dengan rincian di atas, maka akan diperoleh spesifrkasi sistem transmisi dan data-data mengenai unjuk kerja dari sistem transmisi pada Hovercraft Proto X-2, guna melakukan penelitian dan pengembangan selanjutnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Andrison Bagus Chandra
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S36795
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Nugroho
"Hovercraft adalah kendaraan yang menggunakan bantalan udara sebagai planform. Disini bobot kendaraan sangat mempengaruhi efisiensi dari kemampuan mesin untuk mendapatkan performa yang maksimum. Hovercraft Proto X-3 adalah hovercraft dengan tipe separated yaitu mesin yang digunakan ada dua macam, mesin untuk mengangkat Serta mesin untuk mendorong, dengan dimensi panjang 320 cm, lebar 160 cm, tinggi rangka 37 cm. Analisa perhitungan terhadap struktur perancangan dilakukan pada dua disain rangka yang ada, yaitu rangka-1 dan rangka-2, dengan memperhitungkan beban pada mesin bagian depan (lift engine) sebesar 50 kg serta pada saat penumpang (asumsi massa penumpang sebesar 55 kg) menaiki kabin serta didalam kabin. Analisa perhitungan menggunakan metode elemen bingga (Finire Elemen Analysis) terhadap angka dengan kondisi pembebanan yang ada. Permasalahan yang ada adalah bagaimana mendapatkan bobot kendaraan seringan mungkin, salah satunya adalah pada mengurangi berat dari struktur rangka dengan menggunakan material yang ringan tetapi mudah didapat serta mampu untuk menahan beban yang terjadi pada struktur tersebut. Untuk itu perlu ditinjau kekuatan struktur dari perancangan rangka utama pada hovercraft proto x-3, agar diperoleh struktur yang ringan dan kuat Selelah dilakukan analisa terhadap rancangan maka didapatkan hasil untuk rangka-1 dengan nilai defleksi akibat pembebanan mesin pada bagian depan sebesar 4,834 cm, sedangkan pada rangka 2 nilai defleksinya.

Hovercraft is a vehicle using air cushion as a planform. In order to get maximum performance, the weight of the vehicle so much afecting the efficiency of the ability of the engine. Hovercraft Proto X-3 is a separated type hovercraft where there are two kinds of engines use in such a type. They are: engine to lift and engine to thrust. The length of Hovecraft Proto X-3 is 320 cm. The calculation analysis of the designed frame is made for two frame design, they are: frame-I and frame-2.By calculating the load of the front engine is 50 kg, the load of the rear engine is 50 kg, and when passanger (assuming passanger load is 55 kg) on the cabin and inside the cabin.. The calculation analysis using Finite Elemen Analysis (FEA) for the frame in such a load condition, The problem is how to get the weight of the vehicle as light as possible, one alternative answer of this problem is by using an easy to find light material able to resist the load on the structure. Therefore the structure strength of the mainframe design of hovercraft proto x-3 for the frame-]. After conducted an analysis on design, the result for the first frame is having deflection, due to engine loading, on the front section about 4,834 cm, compare to the second frame, having deflection about"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37694
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Indra Siswantara
"Sistem loft Hovercraft proto X-3 yang dirancang terpisah dengan sistem propulsinya, memerlukan sebuah engine mounting agar dapat beropaerasi pada kondisi yang diinginkan. Dengan memperhatikan konstruksi ruang engine mounting yang ada, serta kebutuhan akan sistem lift yang cukup ringan, dimana berat total sistem lift tidak melebihi 50 kg, maka agar dapat berfungsi dengan baik dan dapat dipergunakan dengan batas waktu pengoperasian yang dikehendaki, sistem engine mounting ini menyalurkan gaya-gaya yang timbul. Penulis memutuskan untuk merancang engine mounting dengan 4 reaksi tumpuan pada 4 titik sudut dari ruang engine mounting. Dengan 4 reaksi pada 4 titik tumpuan diasumsikan distribusi bebabn pada ruang engine mounting lebih merata. Pada tahap pengembangan konsep terdapat 2 alternatif desain, yaitu tipe horisontal dan tipe miring. Dengan memperhatikan kriteria yang ada, tipe horizontal dipilih dengan asumsi momen yang terjadi akibat gaya berat dari mesin pada ruang engine mounting dapat diminimalkan. Analisa perhitungan terhadap kekuatan struktur dilakukan dengan menggunakan metode elemen hingga (finite elemen analysis) dengan menggunakan software ANSYS 5.4. Tegangan actual yang terjadi pada rangka engine mounting ternayat lebih rendah dari tegangan maksimumyang dimiliki oleh bahannya (tegangan tarik dan geser sebesar 170 ×〖10〗^6 N/m^2, tegangan kompresi sebesar 550^6 N/m^2). Dan dengan keuntungan berat sebesar 7 kg, maka engine mounting tersebut dapat digunakan pada Hovercraft proto X-3 dengan safety faktor sebesar 50."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
"Sistem lift hovercraft proto X-3 yang dirancang terpisah dengan sistem
propulsinya, memerlukan sebuah engine mounting agar dapat beroperasi pada
kondisi yang diinginkan. Dengan memperhatikan konstruksi ruang engine
mounting yang ada, serta kebutuhan akan sistem 1ift yang cukup ringan, dimana
total berat sistem lift tidak melebihi 50 kg, maka agar dapat berfungsi dengan baik
dan dapat dipergunakan sesuai dengan batas waktu pengoperasian yang
dikehendaki, sistem engine mounting ini harus dirancang seringan mungkin tanpa
mengabaikan kekuatannya dalam menerima dan menyalurkan gaya-gaya yang
timbul. Penulis memutuskan untuk merancang engine mounting dengan 4 reaksi
tumpuan pada 4 titik sudut dari ruang engine mounting. Dengan 4 reaksi pada 4
titik tumpuan diasumsikan distribusi beban pada ruang engine mounting lebih
merata. Pada tahap pengembangan konsep terdapat 2 alternaiif desain, yaitu tipe
honsontal dan tipe miring. Dengan memperhatikan kriteria yang ada, tipe
horisonral dipilih dengan asumsi momen yang terjadi akibat gaya berat dari mesin
pada ruang engine mounting dapat diminimalkan. Analisa perhitungan terhadap
kekuatan struktur dilakukan dengan menggunakan metode elemen hingga (Finite
Elemen AnaLvsis) dengan menggunakan software ANSYS 5.4. Setelah melakukan
analisa pada disain rangka engine mounting hovercraft proto X-3 maka
didapatkan hasil berikut ini :
- Defleksi maksimum yang terjadi akibat pembebanan mesin adalah 0,011381 cm.
- Tegangan normal maksimum dalam arah sumbu X sebesar 1,38 x 10 6 N/m2
- Tegangan normal maksimum dalam arah sumbu Y sebesar 2,54 x 10 6 N/m2
- Tegangan normal maksimum dalam arah sumbu Z scbesar 1,62 x 10 6 N/m2
- Tegangan geser maksimum pada bidang XY sebesar 1,09 x 10 6 N/m2
- Tegangan geser maksimum pada bidang XZ sebesar 1,23 x 10 6 N/m2
- Tegangan geser maksimum pada bidang YZ scbesar 1,41 x 10 N/m2 '
- Tegangan utama pertama sebesar 3,88 x 10 6 N/m2
- Tegangan utama kedua sebesar 1,05 x 10 6 N/m2
- Tegangan utama ketiga sebesar 447.383 N/m2
- Beban total sistem lift sebesar 43 kg
tegangan yang terjadi pada rangka engine mounting ternyata lebih rendah dari
tegangan maksimum yang dimiliki oleh bahannya (tegangan tarik dan geser sebesar
170 x 10 6 N/m2, tegangan kompresi sebesar 550 x 10 6 N/m2). Dan dengan
keuntungan berat sebesar 7 kg, maka engine mounting tersebut dapat digunakan
pada hovercraft proto X-3 dengan safety faktor sebesar 50."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37701
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Pispla Rianto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36794
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>