Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 100431 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dian Ahmad
"Dengan semakin ketatnya persaingan bisnis produk elektronika dan peralatan rumah tangga saat ini PT Z sebagai sa1ah satu produsen rnesin cuci, harus menlngkatkan kinetjanya agar dapat bersaing dengan kompetitor lainnya. Perusahaan tersebut pada saat lnl sedang mengalami masalah produksi, dlmana hasil produksi mesin cuci rata-rata ± 80% dati kapasitas terpasang. Untuk itu, perlu dicari waktu siklus yang optimum untuk menyelesaikan seluruh proses produksi, menentuk:an jumlah s.taslun ketja yang optimal dan menurunkan waktu kosong sehingga efislensi iintasan menjadi optimal. Langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan studi waktu, Seluruh data waktu terlebih dahulu diuji keseragaman dan kecukupan datanya, kemudian dicari waktu normalnya dengar1 menambahkan faktor penyesuaian, selanjutnya diteruskan dengan mencari waktu baku, dengan rnenambahkan faktor kelonggaran pada waktu normalnya. Langkah kedua melakukan optimalisasi lintasan perakitan yang ada saat ini dengan menggunakan metoda "the ranked pesitional weight", dilanjutkan dengan melakukan pendistribusian wdktu stasiun yang mendekati waktu siklus optimumnya yaitu 130,2 detik. Dari pendistribusian waktu stasiun ini diperoleh jumlah stasiun ketja yang baru sebanyak 21 stasiun ketja dengan efisiensi rata-rata per stasiun 96%, waktu kosong atau balance delay sebesar 3~65% dan efisensi Hntasan 96,4%. Dari basil penelitian ini dapal disimpulkan jumlah stasiun keija berkurang satu stasiun kelja dari 22 stasiun menjadl 21 stasiun dengan efisiensi rata-rata tiap stasiun 96%., waktu kosong ( balance delay ) turun sebesar 5,65%) dari 9,6% menjadi 3,65% dan efisiensl Hntasan naik sebesar 5,65% dari 90,4% menjadi 96,4%.

Recently, we are facing a tightly competitiveness among electronic and home appliances business. PT Z as one of the company that engage in electronic business, produce the Washing Machine; find out that they must improve the efficiency to achieve a successful competing with others. Currently, this company is facing the production problem. Compare with the production capacity, the production rate only achieves +/- 80%. This condition as a result of the bottle neck at certain line of production and makes the fluctuated of production rate. Therefore it needs to find out an ideal cycle time to complete the work of all production process, determine a total of the optimal working station and decrease a balance delay which will caused the optimal flow of production. First step to be done is studying the time. All data should be evaluated either the unity and sufficient data. The normal time which calculate the adjustment factors, then find out the standard time, with adding the allowance factor during the normal time. Second step is optimize the knock down flow using the "the ranked positional weight", distribute the working station closely with the ideal cycle is 130,2 second. From the distribution of working station finding the new working station is 21 working station with the average efficient rate is 96% by one working station, 3,650% balance delay and flow efficiency is 96,4%. The summary's from this research is total working station from 22 working station to be 21 working station with the average efficient rate in every station 96%, balance delay decrease 5,56% from 9,6% to 3,65% and efficient flow increase 5,65%, from 90,4% to be 96,4%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37278
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Putut Joko Lelono
"Keseimbangan lintasan produksi memegang peranan yang sangat penting dalam operasi produksi, karena di dalamnya memuat ketentuannketentuan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tingkat eflsiensi lintasan yang optfmal. Beberapa ketentuan tersebut diantaranya adalah menghituog waktu maksimal untuk stasiun kerja berdasarkan jumlah produksi yang akan dicapal terhadap waktu yang digunakan" Setdah waktu maksimal stasiun kerja diketahui • selanjutnya adalah menyusun komponen~komponen ketja unt.uk: stasiun kerja berdasarkan urutan proses dan waktu yang digunakan untuk proses. Dengan k:eseimbangan lintasan ini diharapkan volume kerja setiap stasiun kerja menjadi sama atau mendekati sama. Dalam penelitian lni, permasalahan terjadi pada llntasan perakitan pornpa air model GP-125JB pada Departemen Pompa Air PT. National Gobel, hal ini mengakibatkan rendahnya efislensi lintasan produksi, akibatnya jumlah produksi yang dihasilkan tidak sesuai dengan rencana yaitu 1700 set per hari. Lintasan perakitan pompa air ini memer!ukan 20 stasiun kerja dengan aktual hasil produksi 1200 set per hari. Langkah perbaikan dalam penganalisaan dimulai dari menguraikan seti:ap stasiun ketja atas komponen-komponen keijanya, kenmdian melakukan pengambilan waktu proses sampai dihitung waktu standard dan keseimbangan . Iintasan yang optimaL Akhirnya diperoleh basil pengurangan stasiun kerja dari 20 stasiun keija menjadi 19 stasiun kelja dan memperbaiki efisiensi lintasan dari 63,31% menjadl 94~5'76/o."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S37637
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edwin Wahyudin
"PTNR adalah satah satu produsen Peralataan Berat kelas medium di Indonesia, dimana dalam usaha meningkatkan daya saing produk dan demi kelangsungan perusahaan, dituntut untuk selalu melakukan perbaikan-perbaikan pada segala aktivitasnya. Masalah rendahnya tingkat efisiensi dan produktivitas pada lintasan perakitan adalah saiah satu yang menjadi sasaran utama Perusahaan untuk segera dilakukan perbaikan. Rendahnya tingkat efisiensi linta.san perakitan terlihat dengan jelas dengan melakukan pengamatan di Iintasan perakitar. Untuk itu Perusahaan merasa sangat perlu untuk melakukan optimalisasi lintasan perakitan dengan tetap memenuhi kapasitas yang ditentukan. Untuk melakukan optimalisasi perakitan tersebut digunakan metoda Pcringkat Bobot Posisi dikarenakan dianggap mudah penggunaannya, relatif cepat, efektif dan ditambah keuntungan lainnya. Penyeimbangan beban kerja dilakukan dengan tujuan memperkecil waktu produktif tidak terpakai atau idle lime pada setiap stasiun. sehingga efislensi lintasan perakitan bisa ditingkatkan. Setelah dilakukan optimalisasi atau penyeimbangan beban kerja antar staslun dilakukan, hasilnya dapat meningkatkan efisiensi lintasan perakitan hingga 93,84% dibanding kondisi saat ini yang mempunyai efisiensi lintasan hanya 68,72%, berarti terdapat kenaikan sebesar 25,12% dibanding efisiensi lintasan saat ini, Selain itu pula, hasH optim.alisa.si tersebut menunjukkan kebutuhan jumiah stasiun yang lebih sedikit yaitu 11 stasiun saja dibanding dengan kebutuhan stasiun pada lintasan perakitan saat ini dengan jumlah 15 stasiun. Sehingga seiring berkurangnya jumlah stasiun yang diperlukan, jumlah pekerja langsung bisa dikurangi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S37257
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Haeril
"ABSTRAK
Kemajuan teknologi saat ini sudah berkembang pada sistem robotik, dimana suatu robot sangat memerlukan sekali sebuah gear untuk membantu proses pergerakan robot itu sendiri. Gear yang berada di pasaran sangat terbatas, serta harga yang relatif mahal, maka dibuatlah suatu alat yang dapat membuat gear sebagai alat bantu dari perancangan sebuah robot. Alat ini dibuat untuk mempermudah proses pembuatan gear sesuai keinginan kita dan harga yang relatif murah tentunya jika dibandingkan membeli sebuah mesin pembuat gear yang telah terjual di pasaran yang harganya sangat mahal dan belum terdapat di Indonesia. Alat yang dirancang cukup kecil yang dapat dibawa kemana saja. Namun terdapat keterbatasan fungi diantaranya adalah hanya dapat melakukan pembuatan spur gear gigi lurus saja ; hanya bahan yang lunak, seperti plastik, nylon PE, akrilik, dan sejenisnya. Diameter maksimum benda kerja 90mm dan memiliki ketebalan 120mm.

ABSTRACT
Advances in technology are now developing in robotic systems, in which a robot needs gears to assist in the movement of the robot itself. Limitations of gear that are in the market is very limited, and relatively expensive, then we propose to make a tool that can make the gear as a plant of build a robot. This tool is designed to simplify the process of making gear as we want and at relatively low prices of course when compared to buying a gear maker that is sold in the market which was very expensive and not yet available in Indonesia. The tool is designed small enough that can be taken anywhere. But there are limitations in function that can only do to manufacture spur gear straight gear only using only soft materials such as plastics, nylon PE, acrylic, and the like, maximum past diameter in 90mm and with 120mm thickness. "
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrijanto
Depok: Universitas Indonesia, 1994
S36493
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S36327
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Susanto
"Persaingan tinggi dalam industri elektronika saat ini menciptakan sebuah kondisi yaitu konsumen mempunyai kebebasan dalam memilih produk yang akan dibeli sesuai dengan harnpan mereka. Salah satu yang menjadi harapan mereka selain harga yang murah adalah kualitas pmduk yang paling balk. Departemen Horne Utility sebagai salah satu departemen produksi di PT Panasonic Manufacturing Indonesia, adalah bagian yang memproduksi mesin cuci manual. Dalam setiap kegiatan produksi sering teijadi kegagalan produk yang dapat menimbulkan tidak efisiensinya proses produksi seperti adanya waktu yang terbuang. Oleh karena itu agar kegagalan bisa diidentifikasi serta dicegah sebelum terjadi dibutuhkan sebuah metode yang sesuai, yaitu dengan menggunakan metode Failure Mode & effect Analysis (FMEA). Penelitian ini bertujuan yang partama adalah untuk menganalisa potensi kegagalan dan menentukan titik kritis pada proses produksi mesin cuci yang dapat menyebabkan kegagalan pmduk. Kedua, melakuksn perbaikan berdasarkan nilai RPN yang tertinggi pada proses yang telah dilentukan sebagai titik kritis penyebab kegagalan.

High competition in clectronical industry has created a condition that give customer a freedom to choose a product meet with their expectation. Once of that beside lower price is best quality product. Home Utility, as one of production department in PT Panasonic Manufacturing Indonesia (PMI) is a division that is producing manual washing machine. During production process, product fuilure frequently occurred that is causing unefficiency in production process, fur example lost time. Because of that to identify and prevent any fuilure occurred that is needed a suitable method by using Failure Mode & Effect Analysis (FMEA). This research purpose. firstly to anayzc potential failure and determine critical point of washing machine production process that will cause product failure. Secondly, performing improvement based on highest RPN of process that has been determined as a critical point of causing failure."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49999
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Masri
"ABSTRAK
PT. ADM-ENGINE PLANT adalah sebuah perusahaan manufaktur yang memproduksi beberapa komponen Iokal dan perakitan terhadap mesin Daihatsu. Jenis produksi dan perakitan yag dilakukan terdiri dari dua jenis mesin, yaitu mesin diesel dan mesin bensin.
Jalur perakitan mesin diesel merupakan salah satu jalur perakitan yang ada selain untuk mesin mobil berbanan bakar bensin. Pada jalur ini PT.
ADM sedang mengalami kesuiitan daiam pemenuhan target produksinya selain dari adanya permintaan dari PT. ADM Management untuk meningkatkan kapasitas produksinya.
Dari sekian banyak faktor yang dapat menyebabkan ketidakteroapainya pemenuhan target produksi adalah beban kena yang dilakukan daiam jalur perakitan tidak seimbang. Akibat dari ketidakseimbangan tadi menyebabkan terjadinya inefisiensi produksi, seperti : bottlenecks, wating time, dan idle time. Permasalahan seperti inilah yang sebenarnya harus segera ditanggulangi.

Guna mengurangi ketidakseimbangan beban kerja, maka diperlukan suatu penyeimbangan ulang dari elemen-elemen kerja kedaiam stasiun kerja agar diperoleh waktu standar tiap stasiun kerja yang seimbang.
Salah satu metode penyeimbangan beban kerja yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan metode bobot posisi peringkat. Dalam meiakukan penyeimbangan dengan metode bobot posisi peringkat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Melakukan pengukuran terhadap elemen-elemen kerja dalam proses perakitan.
2. Melakukan perhitungan waktu standar dengan mempertimbangkan faktor penyesuaian dan kelonggaran.
3. Membuat diagram preseden untuk mengetahui keterkaitan antara satu eiemen kerja dengan elemen kerja lainnya.
4. Menghitung nilai bobot posisi dari setiap elemen kerja dengan melihat dari diagram preseden yang teiah digambarkan.
5. Menempatkan elemen kerja kedalam stasiun kerja diurut dari elemen kerja yang mempunyai bobot terbesar sampai elemen Rena yang mempunyai bobot terkecil. Elemen kerja dengan bobot terbesar ditempatkan pada stasiun kenja pertama 6. Menghitung nilai ehsien dan tundaan seimbang.
Dengan mengikuti pola diatas maka setiap stasiun kerja akan memiliki waklu siklus yang sama, sehingga kejadian seperti tidak tercapainya target produksi dapat ditanggulangi. Selain itu dengan metode ini perusahaan dapat membuat stasiun kerja sesuai dengan target produksi yang diminta.
Efisiensi yang tinggi akan meningkatkan produktivitas dan sangat menentukan sekali keberhasilan perusahaan dalam mencapai kapasitas produksi yang telah direncanakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakai ata pasar kendaraan bermotor.

"
1996
S36645
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fikri Fahmi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1990
S35473
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>