Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 89818 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alwi Prihantoro M
"Pengkondisian udara untuk industri dan perkantoran merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan untuk memberikan kenyamanan dan kesegaran pada para pekerja sehingga kualitas dan kuantitas pekerjaan yang dihasilkan juga optimal. Hal lain yang didapat juga melindungi mesin-mesin atau peralatan elektronik tertentu menjadi tidak eepat rusak. Untuk itu perlu kiranya direncanakan suatu sistem pengkondisian udara yang memenuhi syarat standar tertentu untuk memenuhi kenyamanan dan kesegaran ruangan tempat bekerja. Dalam perhitungan beban kalor dalam ruangan, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan seperti: beban kalor yang ditimbulkan dalam ruangan itu sendiri seperti: mesin mesin produksi, jumlah pekerja, penerangan, jumlah kalor yang ditimbulkan dari radiasi matahari, dan lain sebagainya sehingga dari data data keseluruhhan akan diperoleh jenis mesin pengkondisian yang yang tepat yang akan digunakan. Dalam perencanaan ini, pengkondisian udara yang akan digunakan adalah type AC Package dimana unit kondensor dan unit evaporator diletakkan terpisah. pemilihan ini berdasarkan pertimbangan ekonomis."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S37101
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devri Arif Nurdiansyah
"Beban pendinginan sangat memegang peranan penting dalam nienciptakan kondisi ruangan yang nyaman. Untuk mendapatkan kondisi yang nyaman maka dibutuhkan suatu perhitungan beban pendinginan yang optimal dan akurat. Dalam melakukan perhitungan harus memakai metode perhitungan yang sudah diakui banyak negara seperti Carrier dan ASHRAE. Di dalam perhitungan itu sendiri semua langkah-langkah perlu diperhatikan untuk menghindari hasil yang tidak memuaskan sebab ini akan berpengaruh dalam hal segi biaya dan pemilihan alat.
Pada kasus ini, penulis mencoba melakukan perhitungan beban pendinginan menggunakan metode Carrier secara manual dan metode ASHRAE melalui program Bamaload. Hasil yang didapat dari kedua metode tersebut pasti akan terdapat perbedaan namun perbedaan diantaranya tidak boleh terlalu besar karena perhitungan dasar kedua metode tersebut sama. Perbedaan-perbedaan yang terjadi disebabkan pendekatan yang digunakan kedua metode tersebut sedikit berbeda. Analisa terhadap kedua metode tersebut perlu dilakukan untuk mengetahui dimana ietak perbedaannya. Selain beban pendinginan, perencanaan ducring dan pemipaan juga memegang peranan penting dalam menciptakan kenyamanan dalam ruangan karena disini akan diketahui berapa banyak jumlah udara dan air dingin yang dibutuhkan.
Penulis mencoba menggunakan metode equal-friction dalam merencanakan ducting dan pemipaan. Proses yang terdapat pada perencanaan ducting mencakup penentuan dimensi ducting, kapasitas udara tiap diffuser dan grille dan juga perhitungan tekanan statis total. Pada perencanaan pemipaan, proses yang terdapat didalamnya rnencakup penentuan dimensi pipa dan perhitungan head total. Perhitungan head lolal dibutuhkan untuk menghitung daya pompa yang dibutuhkan dalam mensirkulasikan air dingin. Jika salah satu dari perhitungan-perhitungan diatas dilakukan dengan kurang akurat maka tingkat kenyamanan akan berpengaruh.

Cooling load is very important playing a part in creating conybrtness in the room. To get the condition of comfort hence required a cooling load calculation accurately and optimally. ln doing calculation have to use the calculation method which have been confessed by many countries lilfe Carrier and ASHRAE. ln calculation itself all steps require to be paid attention to avoid result of dissatisfactory, this cause will have an effect on in the case of operating cost and equipment selection.
At this case, the writer tty to calculate cooling load by using Carrier method manually and Bamaloaa' program (ASHRAE method). The result gotten for both method surely will have the dwerences but may not toofar because both the method have some basic calculation. The difference.: appear caused by approach both method is dyjferent. Analysis for both method need to be done to know where its dWrence. Besides cooling load ducting and pipe design also play a part important in creating comfortness in room because we will lcnow how many amount of cool water and air which required.
Writer try to use equal fiction method in ducting and puve design. Process found on ducting design include ducting dimension, air capacities every grille and diffuser and also total static pressure calculation. At pipe design, the process include phoe dimension and total head calculation. Total head calculation is needed to calculate pump energy which is required in circulating cool water. iff one of the calculation above done with less accurate hence comfortness will have an eject on.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37517
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Nurdiansyah
"Fungsi utama dari sistem pengkondisian udara adalah untuk mempertahankan kondisi yang nyaman bagi manusia atau kondisi yang diperlukan oleh produk atau proses produksi yang berlangsung. Di mana kondisi yang nyaman bagi manusia umumnya berkisar pada temperatur 77 °F dan kelembaban relatif 50% untuk ruang perkantoran. Untuk dapat melakukan fungsi tersebut, sistem pengkondisian udara harus memiliki peralatan dengan kapasitas yang sesuai dan dikontrol sepanjang tahun. Besarnya kapasitas dari peralatan pengkondisian ditentukan oleh besarnya beban pendinginan puncak.
Dalam penelitian ini dilakukan perhitungan beban pendinginan pada lantai tiga Gedung Aneka Tambang yang terletak di Jalan TB. Simatupang, Jagakarsa, Jakarta Selatan untuk mengetahui apakah sistem pengkondisian udara pada gedung ini sudah memiliki peralatan dengan kapasitas yang sesuai. Pada Gedung Aneka Tambang ini AHU yang digunakan adalah TOYO CARRIER 40 RW 044993 di mana AHU jenis ini mempunyai kuantitas udara nominal sebesar 12 150 cfm dan mempunyai jangkauan antara 9 150 cfm sampai 16 485 cfm. Perhitungan beban pendinginan pada penelitian ini menggunakan metode CARRIER E-20.

The main function of Air Conditioning System maintain comfort condition for work space and plant environment. The comfort condition for office building is normally at temperature 25 °C (77F) and have relative humidity 50%. Performing optimal function, Air Conditioning System should have apparatus with proper capacityand must be controlled all year. The capacity of Air Conditioning System?s apparatus isdetermined by peak cooling load.
This research conducted the calculation of load estimating on 3rd floor of Aneka Tambang's Building on T.B. Simatupang street. The result will find out whether the Air Conditioning System in Aneka Tambang's building has apparatus with proper capacity. This building use AHU TOYO CARRIER 40 RW 044993 which has nominal air quantity 12 150 cfm and range between 9 150 cfm to 16 485 cfm. The calculation of load estimating in this research refers to Carrier E-20 method.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S37078
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudi Andika
"Suasana lingkungan kerja yang nyaman sangat mendukung kelancaran aktivilas kerja Oleh karena itu diperlukan perancanaan sistem Air Conditioning (AC) yang baik. Dalam merencanakan sistem pendinginan udara pada salah satu gedung perkantoran milik PT X ini, sistem penyegar udara yang digunakan adalah penyegar udara sentral. Pada sistem ini yang bersirkulasi dari mesin pendingin keruangan yang didinginkan adalah udara (All Air System). Udara dingin dari mesin penyegar udara dapa! dimasukkan langsung ke dalam ruangan, atau dialirkan melalui saluran udara. Untuk merencanakan pengkondisian udara suatu gedung, perencana akan menaksir dahulu berapa besar pendinginan dalam gedung ini. Setelah diketallui besarnya beban pendinginan, baru dapat dilakukan pemilihan terhadap peralalan pendingin yang diperlukan untuk mengkondisikan udara didalam gedung ini. Dalam menghitung beban pendinginan gedung ini, diperlukan peninjauan yang akurat terhadap komponen-komponen beban didalam ruangan yang akan dikondisikan udaranya serta diperlukan juga gambar-gambar yang berhubungan dengan mekanikal gedung dan denab ruangan. Selanjutnya dilakukan perhitungan untuk meodapatkan harga beban pendinginannya. Adapun banyaknya tahap perhitungan tergantung dari jumlah aspekaspak. yang diperhitungkan, dan pada akhirnya harga beban pendinginan masingmasing ruang tersebut akan dijurnlahkan untuk mendapatkan harga beban pendinginan total dari gedung ini,"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37500
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S36298
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Efisiensi energi pads sistem tata udara dapat dicapai dengan menurunkan beban pendinginan pada gedung tanpa menghilangkan kenyamanan penghuni ruangan. Dengan menghitung besarnya beban pendinginan dari gedung, akan dapat diketahui berapa besarnya kapasitas sistem tata udara yang dibutuhkan oleh gedung. Bila perolehan beban pendinginan lebih besar dari kapasitas yang tersedia akan dilakukan tahap - tahap konservasi energi untuk menurunkan beban pendinginan sehingga dapat dihasilkan penghematan konsumsi energi listrik untuk sistem rata udara. Fakultas Ilmu Sosial dan Imu Politik (FIST) Universitas Indonesia mempunyai persentase terbesar dalam pemakaian energi sistem tats udara. Untuk itu pada penulisan ini akan dicari peluang penghematan energi iistrik pada sistem tata udara melalui perhitungan beban pendinginan dan mengupayakan tahap ? tahap penurunan besarnya beban pendinginan yaitu dengan cara menaikkan suhu ruangan menurut standar yang ditetapkan, penambahan isolasi pada dinding ruangan yang dikondisikan dan pengurangan jumlah lampu yang tidak diperlukan . Hasil yang didapat dari tahap - tahap penghematan ini menghasilkan penurunan beban pendinginan sampai 54,44% dan kapasitas pendingin menjadi 54,95 % untuk keseluruhan gedung di FISIP UI."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38798
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simangunsong, Ramses
"Kereta sebagai salah sam sanana transportasi darat mendap-at persaingan yang ketat dari sarana tnmsportasi darat lainnya, sehingga perlu mening,kntkan nmtu pelayanaxmymmtuk memperoleh pemakni yang semalcin banyak akanjasaangklltzuz ini.
Salah satu cara untuk meningkaiimn mulu pelayanm adalah dengan memberiimn kenyamanan selama dalam peljalman melalui pengkondisian udam di dalam kereta tersebut Dengan demikian pemakaijasa transportasi ini dapat menilunati pe1jalanam1ya dan sampai di tujuan dengm kondisi fisik yang relatifseg-ar.
Untuk menjaga bemperahn' dan kelembaban udara dari ruangan yang dikondisikan diperlukan mesin pendingin yang terdiri dari kompresor, koudenser, evaporator sorta peralalan koutnol. Bagian-bagian mosin pendingln ini harus dirancang dan dipilih sedemjkian nzpa berdasarkun beban pendinginan total pada temperatur mangan yang dirancang., sehinga dapat memberilam kenyamanan bagi pemakainya.
Saluran udara yang digxmalum untuk meudisiribusikan udau ke dalam ruangau memiliki defleidor di dalam saluran, dengan demildan dimensi kedua bagian ini juga harus dirancang sehingga kecepatan udara dalam saluran dan masuk ke dalam mangan sesuai dengan yang diinginkan.
Sebagai hasil Sldlil' perancangan ini diperoleh jenis kompresor, dimensi kondenser dan evapordor, jenis peralatan kontrol sorta dimensi saluran udara dan deflektor yang sesuai dengan dimensi kenetapenuuupang yang dikondisikan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36533
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deny Irfanto
"Tugas sarjana ini berisi rancangan sistem tata udara ruang produksi obat sterl P.T. Bristol Myers Squibb Indonesia. Sistam tata udara dirancang dengan menarapkan konsep dasar rqang barsih. Hal ini dimaksudkan agar obat yang sedang da1arn prosas produksi tidak terkontaminasi oleh partikel melayang (airborne particle) yang ada di udara, baik barupa bakteri maupun partikel padat.
Kondisi udara dalam ruangan (konsentrasi partikel, temperatur, keIembaban, tekanan ruangan, bentuk aliran udara dan penerangan)
d'ir'anc:a.ng untuk memenuhi persyaratan Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) yang diterbitkan Departemen Kesehatan FLI.
Untuk mencapai kelas kebarsihan yang disyaratkan, udara yang telah dikondisikan daiam unit pengolah udara (AHU) disuplai ke dalam ruangan melalui HEPA filter dan untuk ruangan dengan kelas kebarsihan yang paIing tinggi yaitu dalam ruang pendinginan dan ruang pangisian obat steril dialirkan aliran udara satu arah (Unidirectional Air Flow). Hasil rancangan menunjukkan bahwa dengan manggunakan modal ruang bersih dangan sistem konfigurasi seperti ini dapat dicapai kondisi ruangan dengan tingkat kebersihan keIas I.
"
1996
S36255
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lumban Gaol, Abdon Jonas
"Penelitian ini berfokus pada perancangan pengendali Adaptive Model Predictive Control (MPC) atau MPC Adaptif pada sistem tata udara presisi atau Precision Air Conditioning (PAC) untuk mengendalikan termperatur dan kelembapan relatif, keluaran PAC tersebut, agar sesuai dengan yang diinginkan. PAC yang dikendalikan ini akan digunakan sebagai pendingin kabinet-kabinet yang ada di ruang pusat data (data center) sebuah perusahan telekomunkasi. Untuk itu, diharapkan keluaran dari PAC yang sudah dikendalikan berada pada kisaran 20°C hingga 22°C untuk temperaturnya dan 40% - 55% untuk kelembapan relatif (RH)-nya. Namun, penelitian ini masih pada tahap perancangan pengendali untuk temperatur saja.
Pengendali MPC Adaptif yang dirancang adalah pengendali MPC dengan constraint yang memanfaatkan identifikasi rekursif. Dengan demikian, masukan MPC berupa parameter ruang keadaan akan di-update secara rekursif melalui tahap identifikasi sehingga mampu menghasilkan nilai keluaran sistem yang lebih baik untuk setiap updateannya.
Identifikasi yang dilakukan adalah menggunakan algoritma PO-MOESP rekursif. Adapun pengendali MPC Adaptif yang dirancang masih menggunakan model SISO (single input single output), dimana hanya masukan kompresor dan keluaran temperatur yang diukur, sementara masukan kipas dijaga konstan dan keluaran kelembapan relatifnya diabaikan. Sebelum MPC Adaptif diterapkan, terlebih dahulu dirancang pengendali MPC dengan constraint untuk identifikasi offline, dan apabila hasil keluarannya sudah sesuai dengan yang diinginkan, maka pengendali MPC tersebut akan digabungkan dengan identifikasi rekursif.
Pengendali MPC Adaptif yang dirancang masih menggunakan m-file. Akan tetapi, program m-file ini bisa diaplikasikan untuk sistem MIMO (multi input multi ouput). Pengendali yang didesain diharapkan mampu menjamin kestabilan sistem dengan error yang cenderung lebih kecil dibandingkan pengendali MPC biasa, serta mampu menjaga kestabilan temperatur apabila direalisasikan pada PAC.

This research focuses on Adaptive MPC Design for Precision Air Conditioning (PAC) in order to control the temperature and the relative humidity produced by PAC on desired interval. This controlled PAC would be utilized as air conditioner for cabinets in data center for telecommunication. Therefore, the controlled PAC is expected to produce temperature within 20°C - 22°C and relative humidity within 40% - 55%. Nevertheless, this research is still focusing on controlling the temperature, whereas on controlling relative humidity would be in further research.
The proposed adaptive MPC is designed by integrating recursive identification on MPC with constraint. Thus, Inputs (state variables) for MPC is updated recursively by online identification which is expected to produce better output for each update.
Identification itself implements recursive PO-MOESP algorithm for SISO (single input single output) by measuring the compressor as the input and temperature as the output, whereas the fan (input) is made constant and the relative humidity (output) is neglected. MPC with constraint for offline identification is firstly designed before implementing it with online identification. Online identification would be integrated to modeled MPC only if the modeled MPC for offline identification produces desired output.
The proposed adaptive SISO MPC is designed using m-file program in Matlab. Nevertheless, the m-file program is also applicable for MIMO (multi input multi output) system. The designed controller is expected to minimize the error and to guarantee the stability of the system. Besides, the designed adaptive SISO MPC is also expected to be able to control the temperature when it's embedded to PAC system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42700
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Novindra Eff Zaly
"Perusahaan X merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam produksi semikonduktor atau komponen-komponen elektronik dengan waktu operasi 24 jam sehari. Untuk operasi tersebut dibutuhkan fasilitas-fasilitas pendukung atau biasa disebut "utilily" yang salah satunya adalah instalasi pengkondisian udara ruangan, dimana seluruh ruangan baik ruangan produksi, ruang kantor dan lainnya menggunakan udara yang terkondisikan sesuai spesifikasi yang disyaratkan. Oleh karena kondisi udara ruangan mempengaruhi hasil produksi, mesin- mesin produksi serta pekerjanya, maka diperlukan perencanaan dan penjadwalan pemeliharaan yang baik agar instalasi pengkondisian udara selalu berada dalam kondisi yang baik, sehingga penggunaannya dapat menjadi optimal. Untuk mencapai fungsi tersebut diperlukan suatu jadwal pemeliharaan terencana dan pelaksanaan pemeliharaan itu sendiri yang menjamin fungsi alat tetap terjaga dengan baik. Diharapkan hasil dari perencanaan dan penjadwalan pemeliharaan peralatan instalasi pengkondisian udara ini dapat digunakan sebagai acuan dalam memelihara/merawat setiap peralatan-peralatan yang mendukung instalasi pengkondisian udara ruangan di PT. X, sehingga instalasi tersebut selalu dapat bekerja dengan optimal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S37115
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>