Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 114145 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fardhian
"Mesin Otto atau yang biasa disebut mesin Bensin merupakan salah satu mesin kalor yang cukup Juas dipergunakan sekarang ini. Mesin lni terutama banyak dipergunakan di sel"tor transportasi darat. Kepopu!erannya disebabkan oteh beberapa kelebihannya dibanding mesin kalor yang lain. Meski memiliki kelebihan-kelebihan. namun selalu ada usaha untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi mesin Otto. Daya mesin dan penghematan bahan bakar menjadi dua hal utama yang menyebabhnnya. Cukup banyak usaha yang dilakukan, dan salah satunya adalah dengan menambahkan zat aditif pada bahan bakar (Fuel Additive). Kekurangan mesin Otto saat ini adalah gas buang atau emisinya yang lebih memberikan efek buruk terhadap manusia dan lingkungan hidup, terutama bila gas buang tersebut dtperbitungkan besarannya pada sektor transportasi. Penel1tian ini bennaksud mengetahui pengaruh. penambahan zat aditlf jenis tertentu yang dipilih sacara acak terhadap kandungan dan kinerja gas buang. Kegiatan tni mencoba melihat karakteristik Karbonmonoksida (CO), Karbondioksida (C02 ), Hidrokarbon (f-iC), Oksigen (02), suhu, Nilai Panas dan Rerugi pada gas huang yang dihasilkan, Penamhahan zat aditlf pada bahan bakar temyata mengurangi kandungan Karbonmonoksida (CO} dan meningkatkan kandungan Oksigen (02), Karbondioksida (C02), dan Hidrokarbon (HC) pada persentase aditif 0,2 % terhadap keseluruhan volume bahan bakar. Namun rerugi yang dihasi1kan akan berkurang pada persentase 0,3 %."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S37712
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Arlys Anwar
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S36368
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hariandja, Marshall
"Proses pembakaran yang tedadi pada ruang bakar motor diesel sangat dipengaruhi oleh kualitas bahan bakar yang digunakannya. Proses pembakaran yang terjadi dan kualitas dari penyalaan yang balk algan menaikkan tingkat eflsiensi yang dihasllkan mesin. Untuk tujuan ini bahan bakar yang dipergunakan diberikan campuran zat-zat kimia tambahan pada komposisl tertentu, yang dlsebut sebagai aditlf bahan bakar. Penambahan aditif pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan angka setana bahan bakar yang terjadi dan pengaruhnya terhadap elisiensi serta untuk krja mesin Diesel selain peningkatan dari fuel handling dan stabilitas bahan bakar tersebut. Hal penting Iainnya yang menjadi pertimbangan adalah kualitas emisi gas buang yang dlhasilkan sebagal akibat penambahan aditif jenis ini, balk untuk gas-gas beracun dan partikulat yang dihasilkannya.
Eksperimen ini dilakukan dalam beberapa komposisi aditif bahan bakar yaitu dari 0% hingga 0,01% volume. Selanjutnya mesin uji dijalankan selama sepuluh jam operasi secara kontinu. Berdasarkan analisa dari data yang didapat menunjukkan bahwa pada komposisi 0,01% terjadi penurunan emisi hldrokarbon sebesar 56% dan 50% dibanding bahan bakar solar murni. Gambaran ini menunjukkan semakln kecll jumlah bahan bakar yang tidak terbakar sempurna dan peningkatan kulaitas proses pembakaran yang terjadi pada ruang bakar. Mesin Diesel uji ini juga mampu menghasilkan ellsensl maksimum pemakaian bahan bakar yaitu sebesar 0,36 BSFC yang berarti penurunan sebesar hamplr 2% dibandingkan bahan bakar normal.

The quality of hiels which used on Diesel engine is signilicant in influencing the combustion processes which occurred on the combustion chamber The combustion proccesses and the ignition quality eitect on the eticiency produced by the engine. Some chemical substances which blended with precise composition were added as fuel additives. This trial have been made to find the fuel additives that can boost fuel cetane number which related to engine performance and its fuel efliciency, beside other puiposses such as to improve fuel handling and stability. Other important purpose is to reduce the discharge level of hazardous and pollutant gasses and particulate emmisions.
This experiment used several compositions of mixtured addtives and normal fuel ranging from 0 to 0,01 % of volume. Then the tested engine run to operate for ten hours continously. From the data analysis showed that the composition of additive-fuel 0,01 % produced hydrocarbon (HC) and carbon monoxyde (CO) emission of signiticant number around 56% and 50% lower than normal diesel fuel. These illustration reflect the lesser of unbumed fuels and better quality of combustion process. This engine are also capable of generating maximum efficiency with less than half litre of fuel per kilowatt per hour, or 0.36 BSFC, which indicates reduction almost 2%
compared to the normal diesel fuel-
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S37057
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dody Darsono
"Parametter yang penting dalam menilai performa suattu mesin kemampuan unttuk mengasilkan efisiensi yang tinggi, unttuk mendapattkannya diidukung melalui penggunaan bahan bakar yang berkualittas, salah satu caranya dengan penambahan aditif pada bahan bakar, dipasaran banyak beredar berbagai jenis aditif yang mempunyai fungsi yang berbeda-beda, salah jenis aditif berasal dari minyak nabati yang dibuat secara ozonisasi yang biasa disebut dengan oksigenat, Pada penelitian ini dilakukan pengujian bahan bakar dasar berupa premium, pertamax dan pertamax plus, selain itu dilakukan penambahan dua jenis aditif yang berbeda(V Octane dan Ace Booster) pada premium 2 ml, Parameter yang diambil BHP, SFC dan emisi gas buang (HC dan CO), pengujian dilakukan pada rasio kompresi dan putaran yang berbeda, dari hasil penelitian ini pada rasio kompresi 9:1 menunjukan bahwa penambahan aditif 2 ml dengan merk V Octane terjadi kenaikan BHP sebesar 65.8% , penurunan nilai SFC sebesar 50%, selain itu emisi gas buang HC dan CO yang dihasilkan lebih rendah dibandingkan dengan penggunaan premium murni, dari pengujian tersebut menunjukan bahwa penambahan aditif sebesar 2 ml dengan rasio kompresi 9:1 mempunyai pengaruh yang baik tehadap kinerja mesin VCR.

The important parameter to evaluating the performance of engine is it ability to produce high efficiency, to achieve it, can be done by use good fuell quality, by the inclusion of fuel additive to improve the combusttiion charatteristic of the engine. One of fuell additiive can be made from vegettable oil which the processes by ozonize and commonlly known as oxygenate. This research conduct some fuell such as Premium, Pertamax and Pertamax Plus, in addition uses two kinds of diifferent oxygenate additive to the premium with the variation 2 ml. Parametter to be compared inclludes compresion ratio, BHP, SFC and the emision (CO and HC). The 2 ml additive testter has increased BHP for 65, 8%, SFC has decreased for 50% and the emision HC and CO produced is lower compared to pure premium. Result of test show that the inclusion 2 ml additive with compression ratio 9:1 giives positive influence the performance of VCR engiine"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37569
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laras Novitasari
"Dalam penelitian ini dilakukan pengujian elektrolisis plasma dengan menggunakan larutan aditif pada larutan NaCl. Larutan aditif yang digunakan diantaranya kalium hidroksida, etanol dan asam klorida. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan pengujian elektrolisis plasma dengan menggunakan membran sebagai pembanding. Membran yang digunakan adalah membran penukar kation. Pengujian elektrolisis plasma dengan menggunakan membran hanya dilakukan terhadap variasi yang membutuhkan konsumsi energi terendah dan memiliki nilai pH larutan yang sesuai dengan kondisi operasi membran. Pada proses elektrolisis plasma tanpa menggunakan membran, konsumsi energi terendah dicapai pada penggunaan larutan NaCl dengan 15%v larutan HCl yaitu sebesar 12,24 kJ/mmol dengan produksi gas klor sebesar 35,10 mmol.
Berdasarkan nilai pH larutan yang sesuai dengan kondisi operasi membran, larutan NaCl dengan 15%v etanol membutuhkan konsumsi energi terendah, yaitu 12,64 kJ/mmol, untuk memproduksi gas klor sebanyak 28,26 mmol gas klor. Selanjutnya pengujian elektrolisis plasma dengan membran mampu meningkatkan produksi gas klor hingga sebesar 36,18 mmol dan menekan konsumsi energi hingga mencapai 7,21 kJ/mmol. Peningkatan produksi gas klor membuktikan kemampuan membran untuk dapat memisahkan produk samping NaOH dan mengurangi potensi pembentukan produk samping yang dapat menyebabkan produksi gas klor tidak optimal.

In this research, plasma electrolysis process used an additive solution in NaCl solution, which are, Potassium Hydroxide, Ethanol and Hydrochloric Acid. In addition, this research also used membrane as comparison with plasma electrolysis without using membrane. Membrane that used in this research is cation exchange membrane. Plasma electrolysis with using membrane only done for the electrolyte solution that requires the lowest energy consumption and has a pH value in accordance with membrane operating condition. In plasma electrolysis without using membrane, the lowest energy consumption achieved on the use of NaCl with 15%v HCl solution that is equal to 12,24 kJ/mmol with chlorine production around 35,10 mmol Cl2.
Based on pH value that corresponds to the membrane operating condition, NaCl with 15%v ethanol solution requires the lowest energy consumption, which is 12,64 kJ/mmol, to produce chlorine as much as 28,26 mmol Cl2. Further plasma electrolysis with membrane able to increase clorine production up to 36,18 mmol Cl2 and reduce energy consumption until 7,21 kJ/mmol. Increased chlorine production can prove membrane ability to separate the byproducts NaOH and reduce side reaction that can cause chlorine production is not optimal.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58830
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nasution, Adian K.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S35398
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dika Auliady
"Kualitas udara di Indonesia semakin buruk setiap tahunnya. Salah satu penyebabnya adalah penggunaan kendaraan bermotor yang masih menggunakan bahan bakar fosil. Jumlah kendaraan bermotor semakin meningkat setiap tahunnya sekitar 5% dari tahun sebelumnya. Penggunaan bahan bakar fosil pun semakin meningkat, dimana hasil pembakaran dari bahan bakar fosil ini mengandung CO, CO2, dan HCyang berbahaya untuk lingkungan dan pernapasan manusia. Untuk Indonesia, kondisinya saat ini sudah cukup berbahaya karena sudah melewati batas jumlah partikulat yang dianjurkan WHO. Akibat berkurangnya jumlah cadangan minyak bumi dan rusaknya udara lingkungan, Pemerintah Indonesia dan negara lain pun berupaya untuk mencari bahan bakar alternatif dari bahan bakar fosil. Bioetanol merupakan salah satu potensi bahan bakar alternatif yang bisa didapatkan dari tanaman melalui proses fermentasi. Mengingat Indonesia cukup mudah untuk menemukan tanaman-tanaman ini, maka sumber bahan baku ini relatif mudah didapat, dan bersifat terbarukan. Bioetanol sudah digunakan dalam bentuk campuran dengan bahan bakar fosil, namun karena perbedaan polar dan non-polar dari campuran ini menyebabkan campuran tidak menyatu sepenuhnya. Maka diperlukan suatu aditif yang dapat berperan sebagai pelarut untuk membuat campuran menjadi homogen. Sehingga penelitian ini dilakukan untuk melihat penggunaan bahan bakar campuran bensin – bioethanol yang ditambahi zat aditif pada mesin spark ignition (SI). Zat aditif yang digunakan yaitu cyclohexanol dengan volume yang divariasikan. Kemudian dilakukan analisis terhadap hasil emisi gas buang dan coefficient of variation (COV). Dari hasil pengujian, pencampuran zat aditif cyclohexanol dapat memperbaiki COV dan semakin memperbaiki kualitas emisi gas buang yang dihasilkan dari pembakaran.

Air quality in Indonesia is getting worse every year. One of the causes is the use of motor vehicles that still use fossil fuels. The number of vehicles increases annually by about 5% from the previous year. The use of fossil fuels is also increasing, where the combustion products of these fossil fuels contain CO, CO2, HC, O2 which are dangerous to the environment and human respiration. In Indonesia, the current condition is quite dangerous because it exceeds the limit for the number of particulates recommended by WHO. Due to the lack of oil reserves and environmental air damage, the Government of Indonesia and other countries are trying to find alternative fuels from fossil fuels. Bioethanol is one of the potential alternative fuels that can be obtained from plants such as cassava, rice, and others through the fermentation process. Considering that Indonesia is a country that is quite easy to find these such plants, the sources of these raw materials are relatively easy to obtain, and renewable. Bioethanol has been used in the form of a mixture with fossil fuels, but because of the polar and non-polar properties in this mixture, the mixture does not blend completely. Therefore, we need an additive that can act as a solvent to make the mixture homogeneous. In this research was conducted to see the use of gasoline-bioethanol mixture fuel added with additives in spark ignition (SI) engines. The additive used is cyclohexanol with varied volumes. Then an analysis of exhaust gas emissions and coefficient of variation (COV) of the combustion is carried out. From the test results, mixing cyclohexanol additives can improve COV and improve the quality of exhaust emissions resulting from combustion of the mixtures."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siska Pebriani
"Deposit pada mesin kendaraan berbahan bakar bensin dapat menyebabkan berbagai fenomena diantaranya knocking, meningkatnya fuel consumption, tingginya emisi kendaraan, berkurangnya power dan durability mesin. Deposit dapat diatasi dengan menambahkan aditif pengendali deposit kedalam bahan bakar. Poliisobutilenamina merupakan surfaktan yang memiliki kinerja yang baik sebagai aditif pengendali deposit pada intake valve. Laju adsorpsi deposit karbon dari poliisobutilenamina sangat ditentukan oleh sifat polaritas dan kemampuan untuk bereaksi dengan prekusor deposit karbon tersebut. Laju reaksi dalam pembentukan poliisobutilenamina sangat dipengaruhi oleh pemilihan reaktan, jalur reaksi, jumlah katalis dan pelarut yang digunakan. Penelitian ini melakukan sintesis poliisobutilenamina dengan mereaksikan poliisobutilen, variasi gugus amina dan jumlah katalis serta menggunakan pelarut dengan polaritas indeks diatas 2 secara aminasi pada suhu 105oC selama 4 jam. Hasil karakterisasi produk sintesis dengan menggunakan FTIR, TGA, LC-MSTOF, dan automatic densitymeter menunjukkan bahwa sintesis telah berhasil membentuk produk PIB-amina dengan yield tertinggi pada jumlah katalis 0.023 mol untuk PIB-PEHA dan 0.046 mol untuk PIB-DETA. Uji kelarutan aditif terhadap bahan bakar menunjukkan kelarutan yang sempurna. Pada uji kinerja engine, PIB-PEHA memiliki jumlah deposit yang lebih kecil dibandingkan PIB-DETA, hal ini membuktikan bahwa jumlah amino pada aditif berpengaruh dalam menghasilkan interaksi yang lebih baik antara aditif dengan deposit.

Deposit on gasoline engine can cause various phenomena including knocking, increased fuel consumption, high vehicle emissions, reduced power and engine durability. Deposits can be treated by adding a deposit control additive to the fuel. Polyisobutylenamine is a surfactant which has good performance as a deposit control additive in intake valve. The adsorption rate of carbon deposits from polyisobutyleneamine is determined by the polarity characteristic and the ability to react with these carbon deposit precursors. This study aims to provide new polyisobutyleneamine which is able to prevent the formation of deposits and can absorb carbon deposits in gasoline engine. The reaction rate in the formation of polyisobutylenemine is strongly influenced by the choice of reactants, reaction pathways, the amount of catalyst and solvent used. This research carried out the synthesis of polyisobutylenemine by reacting polyisobutylene, various amine groups and the amount of catalyst and using a solvent with a polarity index above 2 by amination at a temperature of 105oC for 4 hours. The results of the characterization of the synthesis product using FTIR, TGA, LC-MSTOF, and an automatic densitymeter showed that the synthesis had succeeded in forming a PIB-amine product with the highest yield at a catalyst amount of 0.023 mol for PIB-PEHA and 0.046 mol for PIB-DETA. The solubility test of the additive to the fuel showed perfect solubility. In the engine performance test, PIB-PEHA has a smaller number of deposits than PIB-DETA, this proves that the number of aminos in the additive has an effect on producing a better interaction between additives and deposits.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardiyansyah
"Jaringan saraf tiruan (JST) merupakan teknik komputasi yang mempunyai kemampuan menggeneralisasi pola-pola data yang bersifat tidak tepat dan dipengaruhi oleh banyaknya gangguan (imprecise and noisy environment). Kemampuan tersebut dapat diterapkan pada pengolahan data kinerja mesin diesel berbahan bakar campuran solar-aditif. Penelitian ini menggunakan asumsi bahwa pada kondisi pengujian yang sama maka kinerja mesin diesel hanya merupakan fungsi dari bahan bakar yang digunakan. Oleh karena itu dengan mengetahui karakteristik bahan bakar yang digunakan maka JST dapat digunakan untuk mengorelasikannya dengan kinerja mesin.
Penelitian ini menggunakan data hasil pengujian pengaruh aditif metil ester nitrat (MEN) yang dilakukan oleh penulis dan aditif Omega 903 terhadap kinerja mesin diesel pada laboratorium mesin diesel Departemen Teknik Mesin FT UI, Salemba. Variabel-variabel input jaringan ditentukan dengan pendekatan teoritis dan statistik terhadap data pengujian dan bahan bakar. Variabel-variabel tersebut meliputi konsentrasi aditif massa jenis, nilai kalor, bilangan setana dan variabel pengujian.
Variabel pengujian dibedakan menjadi pengujian kecepatan konstan yang menggunakan variabel pembebanan sebagai variabel inputjaringan dan pengujian pada keoepatan bervariasi yag menggunakan putaran mesin sebagai input jaringan. Variabel outputjaringan meliputi daya poros keluaran BHP dan konsumsi bahan bakar BFC.
Pembuatan jaringan dilakukan dengan menentukn jumlah layer dan neuronnya, iterasi maksimum, fungsi transfer dan error maksimum. Pasangan data input dan output dilatihkan kepada beberapa jaringan untuk mendapatkan struktur yang optimal. Jaringan dengan iterasi dibawah 200 dan kesalahan minimum dipilih untuk disimulasikan pada data simulasi. Simulasi terhadap jaringan yang dipilih memberikan niai kesalahan rata-rata daya keluaran sebesar 2,5 - 10% dan konsurnsi bahan bakar sebesar 6 - 28%. Penerapan jaringan untuk memprediksi pengaruh konsentrasi aditif MEN dalam bahan bakar campuran solar-aditif terhadap konsumsi bahan bakar spesitik (BSFC) mesin menunjukkan konsentrasi aditif optimal sebesar 1% yang menghasilkan BSFC minimum sebesar 0,337 URW-jam atau penurunan sebesar 13,8%.

Neural network is a computational technique which has an abiligw to generalize paterns of imprecise and noisy environment data. Neural network could be applied to analyze peformances data from diesel engine jiteled by diesel fuel-additives blends. The analysis was based on an asumption that in the same experimental conditions, engine performances were only a junction of jitel properties used.
The data used in this paper were collected from experimental results in the ejffects of methyl ester nitrate UMEAD and Omega 903 additives conducted in diesel engine laboratory, Mechanical Engineering Department, FT UL Salemba. Theoritical and statistical approach were applied to jizel properties data in order to determine the networks input variables consisted of additives concentration, jilel density, heat value, cetane number and test variables.
The test variables were divided to constant speed test which used load, and variable speed test which used engine speed as networks input. Brake horsepower (BHP) and brake fuel consumption (BFC) were used as networks output variables. The number of layers and their neurons, iterations, transfer functions and maximum mean squared errors were determined in the networks design. Set of input-output data pairs were trained to the networlzs in order to get optimum architecture.
Networks with iterations below 200 and minimum enror result were chosen to simulate with simulation data. The simulation ofthe networks gave an average error of 2.5 - 10% in BHP and 6 - 28% in BF C output. The networks application in predicting the ejects of diesel fuel - MEN blends showed an optimum consentration of MEN at 1 % which gave minimum brake spesific fuel consumption (ESF C) of 0. 337 L/kW-h or 13.8 % decrease compared with diesel fuel.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S37056
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>