Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104379 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siagian, Tumpal Sohuturon
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S37258
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Irham Bhirawa
"Dalam beberapa tahun terakhir, minat untuk beralih dari manufaktur baja primer berbahan bakar fosil ke manufaktur baja rendah emisi telah meningkat. Ada sejumlah rencana berbeda yang dikeluarkan, termasuk pemanfaatan CO2 untuk mensintesis metanol. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek keteknikan dari proses pembuatan baja menggunakan teknologi blast furnace yang dilengkapi dengan konversi CO2 untuk menghasilkan methanol. Dan menganalisis kelayakan ekonomi dari skenario tersebut dan membandingkannya dengan teknologi blast furnace konvensional. Simulasi dijalankan menggunakan aplikasi Aspen Plus V12 dan Microsoft Excel. Proses pembuatan baja berbasis bijih besi disimulasikan menggunakan model tekno-ekonomi lalu dibandingkan dengan blast furnace standar. Teknologi mutakhir yang dipertimbangkan adalah blast furnace dengan konversi CO2 menjadi metanol. Analisis dilakukan untuk mempertimbangkan aspek keteknikan dari skenario tersebut. Selanjutnya, analisis kelayakan ekonomi dilakukan untuk menentukan apakah skenario tersebut lebih menguntungkan dari proses blast furnace konvensional. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa skenario yang diusulkan mampu menurunkan lebih dari 80 persen total emisi CO2 yang dihasilkan pada proses blast furnace dengan mensintesis CO2 yang dihasilkan menjadi methanol. Lalu skenario tersebut dapat menghasilkan Net Present Value sebesar $ 80.696.126 dengan Payback Period selama 9.32 tahun lalu Internal Rate of Return sebesar 9.51% dan Return On Investment sebesar 10.80%.

Recently, interest in shifting from primary steel manufacturing using fossil fuels to low-emission steel manufacturing has increased. Several different plans have been issued, including using CO2 to synthesize methanol. This study aims to analyze the technical aspects of the steelmaking process using blast furnace technology equipped with CO2 conversion to produce methanol. As well as analyzing the economic feasibility of the scenario and comparing it with conventional blast furnace technology. The simulation is run using Aspen Plus V12 and Microsoft Excel applications. The iron ore-based steelmaking process is simulated using a techno-economic model and compared to a standard blast furnace. The latest technology being considered is the blast furnace, with converting CO2 to methanol. The analysis was carried out to consider the technical aspects of the scenario. Furthermore, an economic feasibility analysis is conducted to determine whether this scenario is more profitable than the conventional blast furnace process. The results of this study indicate that the proposed scenario can reduce more than 80% of total CO2 emission produced in the blast furnace process by synthesizing the CO2 produced into methanol. Then the purposed scenario (S2) produce Net Present Value of $ 80.696.126. with 9.32 Payback Period, and 9.51% of Internal Rate of Return and 10.80% Return On Investment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Forch, Matthias
"The present doctoral dissertation contributes to the analysis of glass panels subjected to blast load, concentrating on monolithic and laminated glass prior to glass fracture. A straightforward graphical solution for monolithic glass is presented to identify maximum deformation and maximum principal stress for small and large deformations for static and idealized blast load without software. On the basis of experimental tests, load duration factors kmod for impact and blast load design for annealed glass, heat strengthened glass and fully tempered glass are proposed and design strength values for impact and blast design based on the European and German standards are suggested. As a result, blast pressure capacity charts for monolithic fully tempered glass plates subjected to idealized blast load are presented. Moreover, design temperatures of interlayer in blast design situation based on empirical data in accordance with Eurocode are determined for vertical double glazed and triple glazed units for Germany, showing that laminated glass should not be regarded with monolithic glass approach in general."
Berlin: Springer Nature, 2019
e20506429
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Adryanta
"Sejak saat pertama kali ditemukan sampai sekarang, kaca sudah mengalami kemajuan yang pesat. Kaca tidak lagi hanya berfungsi untuk hiasan, tetapi menjadi sebuah benda yang memiliki fungsi sendiri, seperti pot dan vas. Perkembangan kaca menjadi sangat cepat sejak ditemukan cara-cara baru dalam membuatnya. Dengan menambahkan unsur-unsur kimia tertentu, kaca bias memiliki sifat sesuai dengan kebutuhannya. Kaca tidak hanya menjadi lebih variatif, melainkan juga menjadi lebih kuat dan solid.
Dengan perkembangan tersebut, kaca mulai digunakan sebagai elemen pengisi bangunan, seperti dinding kaca. Tangga kaca dan lantai kaca juga mulai dipakai pada zaman sekarang, walaupun anggapan masyarakat mengenai kaca masih tidak berubah. Kaca masih dianggap sebuah material yang getas dan mudah pecah.
Dengan perkembangan teknologi, kaca bisa menjadi material yang cukup kuat untuk menjadi struktur dalam bangunan, dengan tetap mempertahankan sifat-sifat estetika kaca tersebut.

Since glass discovered, it already has a very fast development progress. Glass is not used just for decoration, but it became the subject itself, such as pot or vase. The development of glass goes more advance since the new way of producing glass were invented. By adding a certain chemicals, the characteristics of glass can be changed. It will become more varies, solid, and even stronger.
By that reason, glass nowadays is used in a building as walls, floors, and stairs. Even so, people?s opinion about glass is still the same. It still has the image as a very weak material, easy to break and crush.
With advance technology, glass can be strong enough to be used as structures, while it still has the aesthetic characteristics.
"
2008
S48422
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wang, Yu
"This book presents the comprehensive results of experimental and numerical investigations of glass façade breakage behavior under fire conditions. First of all, full-scale frame and point-supported glass facades, incorporating single, double and coated glazing, were tested under pool fire conductions. The results determined the effects of different glass frames, types of glass, and thermal shocks on breakage behavior. Small-scale tests, using the Material Testing System (MTS) 810, Netzsch Dilatometer and FE-SEM, were also performed at different temperatures to determine the basic mechanical properties of glazing.
In addition, a three-dimensional dynamic model was developed to predict stress distribution, crack initiation and propagation, and has since been employed to identify the breakage mechanisms of different types of glass facade. The numerical results showed very good agreement with the experimental results and verified the models ability to accurately predict breakage. Lastly, a theoretical model based on incident heat flux was developed to predict the breakage time and heat transfer in glazing, which served to reveal the nature of interactions between fire and glass."
Singapore: Springer Nature, 2019
e20508357
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Aurellia Ainur Rifqa
"Bahan restorasi SIK selama ini terbukti memiliki kemampuan untuk meremineralisasi email. Namun, pada fase settingnya SIK sangat rentan terhadap asam sehingga dapat menghasilkan restorasi dengan sifat mekanis yang rendah. Modifikasi SIK dengan nanokitosan disinyalir dapat meningkatkan sifat mekanis dan kemampuan remineralisasi SIK. Pengaplikasian varnish dapat memberikan perlindungan pada restorasi SIK selama fase settingnya. Mengevaluasi pengaruh aplikasi varnish fluorida pada bahan restorasi SIK modifikasi nanokitosan terhadap potensi mineralisasi email. Penelitian ini menggunakan desain eksperimental laboratorik dengan 24 gigi premolar dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan: (I)SIK konvensional tanpa varnish, (II)SIK konvensional dengan varnish, (III)SIKNK tanpa varnish, dan (IV)SIKNK dengan varnish. Sampel kemudian direndam dalam larutan siklus pH selama 5 hari, dianalisis menggunakan SEM-EDX untuk mengevaluasi perubahan topografi dan komposisi ion (Ca, P, F), serta uji Vickers untuk kekerasan permukaan email. Kelompok SIKNK dengan varnish menunjukkan topografi email paling halus, pola erosif minimal, dan komposisi ion (Ca, P, F) tertinggi dibandingkan kelompok lainnya. Analisis statistik Kruskal-Wallis menunjukkan perbedaan bermakna (p<0,05) pada nilai kekerasan permukaan email antar kelompok perlakuan. Aplikasi varnish fluorida pada SIK modifikasi nanokitosan secara signifikan meningkatkan mineralisasi email dengan menunjukkan topografi email dengan pola erosif minimal, peningkatan komposisi ion, dan kekerasan permukaan email.

Restorative materials based on GIC (Glass Ionomer Cement) have been shown to have the ability to remineralize enamel. However, during the setting phase, GIC is susceptible to acids, which can result restorations with low mechanical properties of restorations. The modification of GIC with nanochitosan is believed to improve the mechanical properties and remineralization ability of GIC. The application of varnish can provide protection to the GIC restoration during its setting phase. To evaluate the effect of fluoride varnish application on NCGIC in supporting enamel remineralization. This study was conducted using laboratory experimental design using 24 premolar teeth divided into 4 treatment groups: (I) conventional GIC without varnish, (II) conventional GIC with varnish, (III) nanochitosan-modified GIC (NCGIC) without varnish, and (III) NCGIC with varnish. The samples were subjected to pH cycling for 5 days, then analyzed using SEM-EDX to evaluate topographic changes and ion release (Ca, P, F), and Vickers Microhardness Test for enamel surface hardness. NCGIC with varnish group showed the smoothest enamel topography, minimal erosive patterns, and the highest ion release compared to other groups. Kruskal-Wallis analysis revealed significant differences (p<0.05) in enamel surface hardness among treatment groups. Fluoride varnish application on nanochitosan-modified SIK significantly enhances enamel mineralization by increasing ion release, refining enamel topography, and increasing enamel surface hardness adjacent to the restoration."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gut Windarsih
"Aplikasi Marka Molekuler untuk Seleksi Ketahanan Blast pada Populasi Padi Haploid Ganda. Penyakit blast, yang disebabkan oleh jamur Pyricularia grisea Sacc., merupakan salah satu penyakit yang paling merusak padi. Penggunaan varietas padi tahan blast adalah salah satu cara yang paling efisien untuk mengendalikan penyakit blast pada padi. Padi tahan blast dapat dihasilkan melalui pemuliaan. Penggunaan marker-assisted selection (MAS) tersedia untuk mendukung seleksi galur tahan berdasarkan gen ketahanan. Tujuan dari penelitian adalah membandingkan respons ketahanan galur haploid ganda dengan varietas diferensial terhadap tiga ras blast Indonesia dan untuk mengidentifikasi gen-gen ketahanan yang menyebabkan ketahanan terhadap blast berdasarkan respon ketahanan dan evaluasi genotipe menggunakan marka molekuler. Empat puluh sembilan galur haploid ganda hasil persilangan ganda IR54/Parekaligolara//Bio110/Markuti diseleksi menggunakan marka molekuler berdasarkan gen target: Pib, Pi1, Pi2, Pi9, Pi33, Pir4, dan Pir7. Untuk membandingkan seleksi fenotipe, sepuluh galur monogenik LTH dari varietas diferensial digunakan. Semua tanaman diinokulasi dengan tiga ras blast yang diisolasi dari Indonesia. Hasil menunjukkan gen Pib berkontribusi membentuk ketahanan terhadap ras 123, sedangkan gen Pi1dan Pir7 berkontribusi membentuk ketahanan terhadap ras 123 dan 133. Gen Pi2, Pi9, Pi33, dan Pir4 tidak bertanggung jawab dengan ketahanan terhadap ras 123, 133, dan 173.

Blast disease, caused by fungal Pyricularia grisea Sacc., is one of the most devastating diseases in rice. The use of blast-resistant rice varieties is one of the most efficient ways to control blast disease in rice. Blast-resistant varieties can be produced through breeding. The use of marker-assisted selection (MAS) available to support selection of resistant lines based on resistance gene. The objective of this research was to compare the resistance response of the double haploid lines with the differential varieties to three selected Indonesian blast races and to identify the resistance genes caused the resistance to blast based on the resistance response and the genotype evaluation using molecular markers. Forty-nine double haploid lines from a double crossing IR54/Parekaligolara//Bio110/Markuti were selected using molecular markers based on the targeted genes Pib, Pi1, Pi2, Pi9, Pi33, Pir4, and Pir7. To compare the phenotype selection, ten LTH monogenic lines of differential varieties were used. All plants tested were inoculated by three selected Indonesian blast races. The results show that the Pib gene caused a resistance to race 123, while the Pi1 and Pir7 genes caused a resistance to race 123 and 133. The Pi2, Pi9, Pi33, and Pir4 genes did not cause a resistance to race 123, 133, or 173."
Institut Pertanian Bogor. Faculty of Mathematics and Natural Sciences, 2014
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"[Latar Belakang : Semen Ionomer Kaca Modifikasi Resin (SIKMR) merupakan salah satu material restorasi yang terdiri dari bubuk dan cairan yang kestabilannya dipengaruhi oleh shelf life. Hal ini masih belum diperhatikan oleh pengguna maupun penjual. Tujuan : Mengetahui pengaruh shelf life terhadap nilai kuat tekan SIKMR. Metode : 30 spesimen berbentuk silinder (d=4mm dan t=6mm) SIKMR (Fuji II LC dari GC, Tokyo) dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan lama penyimpanan dan dilakukan uji kuat tekan dengan universal testing machine. Data kemudian dianalisis statistik dengan uji One-Way ANOVA. Hasil : Terdapat perbedaan bermakana (p<0,05) antara ketiga kelompok SIKMR. Kesimpulan : Terdapat penurunan nilai kuat tekan seiring dengan lamanya penyimpanan, Background : Resin Modified Glass Ionomer Cement (RMGIC) is one of restoration materials composed by powder and liquid that their stability is affected by shelf life. This thing hasn’t been taken as a consideration by customers or sellers. Objective : To observe the influence of shelf life on compressive strength of RMGIC. Methods: 30 cylindrical (d = 4mm and t = 6mm) specimens RMGIC (Fuji II LC of GC, Tokyo) are divided into three groups with different storage time and compressive strength tested with universal testing machine. Results were statistically analyzed with One-Way ANOVA test. Results: There are significant differences (p< 0.05) between three groups of RMGIC. Conclusion: There is a decrease in compressive strength value along with the length of storage time]"
[, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia], 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1992
S27991
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agusta Fachrurrazi
"Jendela adalah bentuk dasar dari selubung bangunan. Pada gedung jendela terbuat dari kaca yang transparansinya mempengaruhi cahays. yangmasuk ke dalam ruangan. Radiasi panas matahari yang ditransmisikan melalui kaca jendela akan diserap panasnya oleh perinukaan interior.
Walaupun jendela tidak mendapat sinar matahari secara langsung, sejumlah penyebaran radiasi akan masuk melalui penyebaran dan pemantulan oleh awan dan angkasa,. dan oleh tanah dan sekitar bangunan. Di dalam bangunan, perolehan panas dan energi radiasi matahari diserap oleh permukaan interior ruangan, yang akan mempengaruhi beban pendinginan.
Transmisi thermal (nilai U) yaitu laju pemindahan panas pada kedua sisi bangunan yang berbeda temperatur. Nilai U disebut juga koefisien perpindahan kalor total. Disebabkan konduktivitas yang tinggi serta sifat-sifat termal yang indenpendent terhadap aliran energi dan penyerapan panas. Maka jendela kaca sering diselidiki sifat-sifat termalnya. Karena Nilai U pada kaca berlapis tunggal tinggi, maka disini dilakukan perhitungan untuk kaca ganda yang memanfaatkan 'air space'atau celah udara, dengan demikian diharapkan terjadinya penurunan nilai U.
Untuk mengetahui nilai U pada kaca ganda yang mempunyai jarak tertentu antara kacanya,maka dilakukan perhitungan nilai U total pada masing-masing jarak rongga udara tertentu Pada akhirnya nilai U yang paling efektif diterapkan untuk studi kasus perhitungan beban pendinginan suatu gedung. Dengan demikian akan didapat data penurunan beban pendinginan pada kasus tersebut. Perhitungan juga dilakukan untuk membandingkan biaya investasi dari konstruksi yang berkaca ganda dengan penghematan yang dicapai akibat konstruksi tersebut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S35804
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>