Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21699 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S37399
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Dachyar
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Agus Nurdiansyah
"Fungsi utama dari sistem pengkondisian udara adalah untuk mempertahankan kondisi yang nyaman bagi manusia atau kondisi yang diperlukan oleh produk atau proses produksi yang berlangsung. Di mana kondisi yang nyaman bagi manusia umumnya berkisar pada temperatur 77 °F dan kelembaban relatif 50% untuk ruang perkantoran. Untuk dapat melakukan fungsi tersebut, sistem pengkondisian udara harus memiliki peralatan dengan kapasitas yang sesuai dan dikontrol sepanjang tahun. Besarnya kapasitas dari peralatan pengkondisian ditentukan oleh besarnya beban pendinginan puncak.
Dalam penelitian ini dilakukan perhitungan beban pendinginan pada lantai tiga Gedung Aneka Tambang yang terletak di Jalan TB. Simatupang, Jagakarsa, Jakarta Selatan untuk mengetahui apakah sistem pengkondisian udara pada gedung ini sudah memiliki peralatan dengan kapasitas yang sesuai. Pada Gedung Aneka Tambang ini AHU yang digunakan adalah TOYO CARRIER 40 RW 044993 di mana AHU jenis ini mempunyai kuantitas udara nominal sebesar 12 150 cfm dan mempunyai jangkauan antara 9 150 cfm sampai 16 485 cfm. Perhitungan beban pendinginan pada penelitian ini menggunakan metode CARRIER E-20.

The main function of Air Conditioning System maintain comfort condition for work space and plant environment. The comfort condition for office building is normally at temperature 25 °C (77F) and have relative humidity 50%. Performing optimal function, Air Conditioning System should have apparatus with proper capacityand must be controlled all year. The capacity of Air Conditioning System?s apparatus isdetermined by peak cooling load.
This research conducted the calculation of load estimating on 3rd floor of Aneka Tambang's Building on T.B. Simatupang street. The result will find out whether the Air Conditioning System in Aneka Tambang's building has apparatus with proper capacity. This building use AHU TOYO CARRIER 40 RW 044993 which has nominal air quantity 12 150 cfm and range between 9 150 cfm to 16 485 cfm. The calculation of load estimating in this research refers to Carrier E-20 method.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S37078
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Barudi Dewanto
"ABSTRAK
Air bersih merupakan kebutuhan manusia yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupannya, untuk itu maka dalam pemakaiannya harus diusahakan sesuai dengan kebutuhan, agar nantinya manusia tidak mengalami kesulitan dalam memperoleh air bersih.
Yang perlu mendapat perhatian manusia selain masalah penggunaan air yang sesuai dengan kebutuhan adalah masalah pembuangau air yang telah digunakan, agar kotoran manusia dan air buangan bekas pemakajan yang dibuang ke saluran minum tidak mencemari lingklmgan sekitamya. Sistem pendisiribusian air bersih dan sistem pembuangan air kotor dan air buangan ini dikenal dengan istilah sistem plambing.
Perencanaan sistern plambing untuk suatu bangunan atau gedung bertingkat di Indonesia harus didasarkan pada buku "Pedoman Plambing Indonesia 1979?, yang dikeluarkan oleh Departemen Pekeljaan Umum.
Dalam melakukan perencanaan sistem plambing dari suatu bangunan atau gedung, agar didapatkan suatu perencanaan yang efektif maka fungsi dari gedung itu harus dapat diketahui, apakah suatu gedung itu berfungsi sebagai perkantoran, hotel, rumah sakit, ataupun yang lain.

"
1996
S36559
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S34360
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
01/Har/s
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S36958
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulana Ahnawiy
"Makin tinggi suulu bangumm gcdung maku makin kclut pula pcrsyuratan yang dituntul unluk memenuhi tingkat keamanan (keselamatan) dan kenyamanan pada gedung tersebut. Selain itu, dituntut pula kehandalan pelayanan bagi penghuni dan pengunjung. Oleh karenannya perencanaan yang dilakukan haruslah diperhitungkan secara cermat dan disesuaikan dengan standar keselamatan dan kenyamunan penggunaan lift. Perencanaan kebutuhan jumlah dan sistsm HR yang akan penulis kemukakan dalam skripsi ini disesuaikan dengan Standar Nasional Indonesia 03-6573-2001 yang berjudul "Tata cara perancangan sistem transportasi vertikal dalam gedung (|if)".
Pada gedung hunian apartemen bertingkat tinggi di atas 20 lantai, adalah merupakan suatu tantangan tersendiri unluk merencanakan penggunaan sistem transportasi venikal yang memadai. Hal ini menyangkut scleksi pesawat lift dari segi kecepatannya sesuai dengan tinggi bangunan. Selain itu juga disesuaikan dengan biaya yang dibutuhkan sehingga diperoleh perencanaan yang ekonomis. Hal lain yang pcrlu diperhatikan dan menyangkut kualitas pelayanan lift adalah waktu tungu rata-rata di lobby bagi para penghuni. Waklu tunggu ini hams memenuhi kriteria yang ditetapkan atas batas maksimal waktu tunggu rata-rata bagi tiap-tiap penghuni yang menantikan tibanya Salah satu lift, jika dipanggil.
Pada tugas akhir ini dipaparkan dua kemungkinan sistem pelayanan lift yang digunakzm dalam kclompok. Sistem pelayanan lift dalam kelompok tersebut yaitu zona tunggal (single rise aystein) dan zonajamak (multi rise .sy.s'!em). Dalam hal ini, diberikan alasan-alasan pemilihan sulah satu sistem dari kcdua sistem tersebut. Pada skripsi ini juga dihandingkan untung rugi dan baik buruknya antara kcdua pilihan sistcm lersebut. Hal ini dilakukan untuk memperoleh ketentuan sistem transportasi vertikal yang optimal.

High more and more a building so more tighten conditions claimed to fnyiil safety and comfortly at building Besides, claimed also service mainstay to visitor and dweller. For that reason the planning shall be reckoned carejillbz and adapted for safety and comfortlv standard usage for elevator. Planning of requirement of amount and .system of elevator to tell in this script is adapted by Standar Nasional Indonesia 03-65 73-2001 entitling " Tata cara perawcangan sistem transportasi vertikal dalam gedung (lit) ".
At apartment residential building above 20 floor, it is challenge to represent a plan usage of adequate vertical transportation system. This matter concerning selection plane of elevator of its speed facet as according to is high of building. Besides, also adapted by the expense of which is required so that obtained economic planning Something else which need to be paid attention and concerning is quality qf service of elevator which is mean lay time in lobby to all dweller. This lay time have to jill/ill specyied criterion to the maximum limit mean lay time to every dweller waiting for arriving one of the lift, if called.
At this _final duty, explained two possibility of system service of ly? which is used in group. System service of li# in the group that is single zone (single rise Wstem) and plural zona (multi rise system). In this case, given election reasons one of the system from both system. At this script is also compared to profit or loss and pros and cons between both system choice. This matter is conducted to obtain; get rule of optimal vertical transportation system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S37763
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syahril
"Perencanaan Sistem Distribusi Air Bersih (SDAB) merupakan perhitungan yang rumit bila dilakukan secara manual (tanpa bantuan program). Dasar perhitungan dengan rnenggunakan program komputer ini didasarkan atas metoda Hardy Cross. Dalam perencanaan serta perhitungan headless akilpat adanya sarnbungan-sambungan pada pipa, pembahan arah aliran, perubahan besar diameter pipa (minor losses), dapat diabaikan terutama untuk pipa dengan diameter yang cukup besar dan panjang Jadi headloss yang diperhitunglcan disini adalah akibat geseran sepanjang pipa (major losses).
Penentuan jenis material pipa merupakan salah satu hal yang cukup penting dalam perencanaan SDAB terutama menyangkut masalah biaya konstruksi. Selain itu juga dilakukan perhitungan untuk kapasitas reservoar yang dalam perencanaan ini menggunakan reservoar atas Pompa juga mempakan komponen yang penting daiam perpipaan, dimana untuk menghitung kapasitas pompa perlu diketahui sifat-sifat pompa, bila pompa tersebut digunakan baik secara paralel maupun sexi.
Salah satu masalah yang culcup sulit dalam perencanaan SDAB ini adalah master plan yang dapat berubah setiap waktu sehingga setiap hasil perhitungan yang didapat harus dianalisa kembali apakah perhitungan itu masih memenuhi kxiteria yang diinginkan untuk beberapa tahun mendatang."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S34248
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>