Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 157734 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S37046
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Hidayatullah
"Fungsiutama dari pengkondlsian udara adalah untuk menjaga kondlsi ruangan agar tetap nyaman bagi manusia. Untuk menjalaokan fungsi tersebut maka peralatan harus dipasang untuK menjaga kondisi ruangan. Kapasnas peralatan ditentukan oleh kebutuhan beban puncak aktual. Sebelum beban pendinginan dihttung dilakukan terlebih dahulu dllakukan survel secara menyeluruh untuk menjamin keakuratan perhitungan dari komponen-komponen beban.
Dalam sutvel gedung membutuhkan gambar mekanlkal, arsitek untuk mengetahui kondisi fisik bangunan, material bangunan, ukuran fisik bangunan, material bangunan, ceiling space, kondisi seke!111ngnya dan lain-lain. Karenanya koordinasi antara perencana mekanikal merupakan suatu keharusan. Perhitungan beban pendinginan menggunakan form yang didesain secara sistematis untuk mengidentifikasi tipe beban yang terjadi. Tipe beban terrliri dari beban dari luar dan dalam, keduanya bisa beroentuk sensible dan latent. Beban e1
Total beban pendinginan yang merupakan akumulasi panas internal dan eksternal ditambah factor keasaman adalah grand total heat (GTH).

Primary function of air cnditioning is to maintain condrtions of room to human comfort. To perform thfs function, equipment must be installed to maintain conditions of room. The equipment capacfty is determined by actual peak load requirement. Before the load can be estimated it is imperative that a comprehensive survey be made to assure accurete evaluation of the load components. Building survey mus1 be do to get accuracy of load components.
In building survey we need mechanicaland architectural drawing to determine physical conditions of building like orientation of building, oeiling space, sorrounding conditions, therefore coordination beetwen mechanical, architect and eiecttical
engineer is a must.
Cooling load calculation use fonn which designed systematically to identify type of load. Type of load consists of external and internal load, both can be sensible and or latent heat External load for examples solar radiation, temperature difference beetwen unconditioned and condiTioned room, internal heat consists of heat from human, lights, equipment etc. Heat transfer according to formula a u X A X t\T can be calculated base on data from drawing. Total cooling load that accumulative of intemal and external heat plus safety factor is named Grand Total Heat (GTH). After cooling load calculation, we calculate"
2000
S37212
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prasetyo
"Pengkondisian udara pada gedung perkantoran merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan untuk memberikan kenyamanan pada para pekerja sehingga kualitas pekerjaan yang dihasilkan juga optimal. Untuk itu perlu kiranya direncanakan suatu sistem pengkondisian udara yang memenuhi syarat standar kenyamanan ruang kerja. Dalam perencanaan ini, pengkondisian udara yang akan digunakan adalah AC tipe split dengan menggunakan ducting. Hal yang akan dibahas adalah tentang pemilihan dari ukuran ducting yang berbentuk persegi atau persegi panjang dengan metode Equal Friction dan selain itu dipilih juga Air Handling Unit (AHU) sesuai dengan kebutuhan banyaknya udara.

Air conditioning unit for the office building play an important role as a media to pleasant the people who work beneath, to create a nice working condition for them. If this condition is achieved, it can increase the quality of their job definitely. That's why it is need to design an air conditioning system based on the standard or criteria of pleasant working condition. In this research, Split Air Conditioner with ducting is used. The parameters that also used to determine the ducting are: the size and the form (square or rectangular) based on Equal Friction method. The Air Handling Unit (AHU) is also selected in this research."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50992
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alwi Prihantoro M
"Pengkondisian udara untuk industri dan perkantoran merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan untuk memberikan kenyamanan dan kesegaran pada para pekerja sehingga kualitas dan kuantitas pekerjaan yang dihasilkan juga optimal. Hal lain yang didapat juga melindungi mesin-mesin atau peralatan elektronik tertentu menjadi tidak eepat rusak. Untuk itu perlu kiranya direncanakan suatu sistem pengkondisian udara yang memenuhi syarat standar tertentu untuk memenuhi kenyamanan dan kesegaran ruangan tempat bekerja. Dalam perhitungan beban kalor dalam ruangan, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan seperti: beban kalor yang ditimbulkan dalam ruangan itu sendiri seperti: mesin mesin produksi, jumlah pekerja, penerangan, jumlah kalor yang ditimbulkan dari radiasi matahari, dan lain sebagainya sehingga dari data data keseluruhhan akan diperoleh jenis mesin pengkondisian yang yang tepat yang akan digunakan. Dalam perencanaan ini, pengkondisian udara yang akan digunakan adalah type AC Package dimana unit kondensor dan unit evaporator diletakkan terpisah. pemilihan ini berdasarkan pertimbangan ekonomis."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S37101
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nono Suryono
"ABSTRAK
Dalam penyusunan tugas akhir ini langkah-langkah sistematis yang dilakukan adalah menentukan teori-teori perhitungan yang berhubungan dengan sistem pendinginan dan membatasi teori perhitungan tersebut sesuai dengan obyek yang akan dijadikan perhitungan. Selanjutnya adalah mencari data-data teknis bangunan sesuai dengan obyek yang akan dilakukan perhitungan seperti gambar bangunan, gambar orientasi bangunan terhadap arah mata angin dan data teknis dari material bangunan Serta data peralatan listrik. Setelah rnendapatkan data-data tersebut selanjutnya adalah menentukan tabel-tabel perhitungan dari buku-buku pustaka maupun data-data dari buku manual, hand book, dan tambahan data dari Badan Metereologi dan Geofisika yang dibutuhkan dalam proses perhitungan beban penanganan seperti contohnya tabel untuk harga konduktifitas material bangunau, harga faktor-faktor beban pendinginan, harga beberapa perbedaan temperature beban pendinginan (CLTD), harga temperature rata-rata tahunan dan harga untuk sifat-sifat termodinamika udara.
Setelah semua data-data terkumpul selanjutnya adalah melakukan proses perhitungan dengan mengacu pada teori-teori dari pustaka dan catatan-catatan serta informasi yang didapat selama penulis mengikuti perkuliahan. Proses perhitlmgan dan analisa beban pendinginan dilakukan secara sistematis dengan memisahkan harga beban kalor laten dan kalor sensibelnya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui jumlah beban pendinginan yang dihasilkan oleh kalor laten dan kalor sensibelnya. Setelah hasil perhitungan didapat selanjutnya adalah melakukan suatu analisa ataupun pembahasan dengan maksud untuk mengetahui dan meninjau langkah-langkah dalam proses perhitungan tersebut.
Hasil dari perhitungan akhir selanjutnya dibuatkan suatu kesimpulan. Dalam kesimpulan tersebut akan dijelaskan harga beban pendinginan total yang dibutuhkan dari dari suatu obyek didalam bangunan. Sehingga akhirnya dengan mengamati proses perhitungan dan analisa pembahasanya dalam penulisan tugas akhir ini diharapkan dapat mambantu dalam perhitungan beban pendinginan untuk obyek-obyek sejenis dari suatu bangunan.

"
2000
S37655
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S35809
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Galung Susanto
"ABSTRACT
The stress analysis on the chemical and volume control piping system of the reactor coolant for the AP600 nuclear power plant has been done. By using CAEPIPE computer code version 3.32 revision 0, the first step of analysis has shown that CVS-APGOO piping system would be over stress if the piping supports were not used in the piping system. Furthermore the displacement of the piping system were larger and the piping would be deflected and /or ruptured. The second step of analysis has shown that the piping system would be in accordance with the limit stress of ASME Code Section III Subsection ND , 1980 Edition, providing the piping supports are placed in the proper location. In addition the displacement of the piping system would be very small, both on the nuclear power plant operation condition or during seismic event. Therefore, the CVS-APGOO piping system, that has been completed with the supports in the proper location is feasible to be fabricated and constructed.
ABSTRAK
Telah Dilakukan analisis beban (stress) sistim pipa pengendali volume dan kimiawi (CVS) pendingin reaktor pada PLTN AP600. Dengan menggunakan paket Computer Code "CAEPIPE" versi 3.32 revisi 0, hasil analisis pendahuluan menunjukkan bahwa sistim pipa CVS-APGOO akan mengalami tegang berlebih bila alat penunjang pipa tidak dipergunakan didalam sistim pipa. Selain itu sistim pipa akan bergeser terlalu besar yang memungkinkan pipa akan melengkung atau pecah. Bila alat penunjang pipa ditempatkan pada lokasi yang tepat pada sistim pipa CVS-APGOO, hasil analisis kedua menunjukkan bahwa sistim pipa memenuhi kriteria batas tegangan ASME Code Seksi III Subseksi ND Tahun 1980. Selanjutnya analisis kedua menunjukkan bahwa sistim pipa CVS-AP600 pergeserannya amat kecil baik pada saat sistim pipa dioperasikan ataupun pada saat mengalami gempa bumi dikemudian hari. Dengan demikian sistim pipa CVS-APGOO yang telah dilengkapi dengan alat penunjang pipa pada setiap lokasi yang diperhitungkan layak untuk di fabrikasi dan dikonstruksi."
Depok: Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S36958
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devri Arif Nurdiansyah
"Beban pendinginan sangat memegang peranan penting dalam nienciptakan kondisi ruangan yang nyaman. Untuk mendapatkan kondisi yang nyaman maka dibutuhkan suatu perhitungan beban pendinginan yang optimal dan akurat. Dalam melakukan perhitungan harus memakai metode perhitungan yang sudah diakui banyak negara seperti Carrier dan ASHRAE. Di dalam perhitungan itu sendiri semua langkah-langkah perlu diperhatikan untuk menghindari hasil yang tidak memuaskan sebab ini akan berpengaruh dalam hal segi biaya dan pemilihan alat.
Pada kasus ini, penulis mencoba melakukan perhitungan beban pendinginan menggunakan metode Carrier secara manual dan metode ASHRAE melalui program Bamaload. Hasil yang didapat dari kedua metode tersebut pasti akan terdapat perbedaan namun perbedaan diantaranya tidak boleh terlalu besar karena perhitungan dasar kedua metode tersebut sama. Perbedaan-perbedaan yang terjadi disebabkan pendekatan yang digunakan kedua metode tersebut sedikit berbeda. Analisa terhadap kedua metode tersebut perlu dilakukan untuk mengetahui dimana ietak perbedaannya. Selain beban pendinginan, perencanaan ducring dan pemipaan juga memegang peranan penting dalam menciptakan kenyamanan dalam ruangan karena disini akan diketahui berapa banyak jumlah udara dan air dingin yang dibutuhkan.
Penulis mencoba menggunakan metode equal-friction dalam merencanakan ducting dan pemipaan. Proses yang terdapat pada perencanaan ducting mencakup penentuan dimensi ducting, kapasitas udara tiap diffuser dan grille dan juga perhitungan tekanan statis total. Pada perencanaan pemipaan, proses yang terdapat didalamnya rnencakup penentuan dimensi pipa dan perhitungan head total. Perhitungan head lolal dibutuhkan untuk menghitung daya pompa yang dibutuhkan dalam mensirkulasikan air dingin. Jika salah satu dari perhitungan-perhitungan diatas dilakukan dengan kurang akurat maka tingkat kenyamanan akan berpengaruh.

Cooling load is very important playing a part in creating conybrtness in the room. To get the condition of comfort hence required a cooling load calculation accurately and optimally. ln doing calculation have to use the calculation method which have been confessed by many countries lilfe Carrier and ASHRAE. ln calculation itself all steps require to be paid attention to avoid result of dissatisfactory, this cause will have an effect on in the case of operating cost and equipment selection.
At this case, the writer tty to calculate cooling load by using Carrier method manually and Bamaloaa' program (ASHRAE method). The result gotten for both method surely will have the dwerences but may not toofar because both the method have some basic calculation. The difference.: appear caused by approach both method is dyjferent. Analysis for both method need to be done to know where its dWrence. Besides cooling load ducting and pipe design also play a part important in creating comfortness in room because we will lcnow how many amount of cool water and air which required.
Writer try to use equal fiction method in ducting and puve design. Process found on ducting design include ducting dimension, air capacities every grille and diffuser and also total static pressure calculation. At pipe design, the process include phoe dimension and total head calculation. Total head calculation is needed to calculate pump energy which is required in circulating cool water. iff one of the calculation above done with less accurate hence comfortness will have an eject on.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37517
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gavin Cakraditya
"Tulisan dan penelitian ini dilakukan untuk melakukan perbandingan performa dari chiller dengan refrigerant R290 saat sebelum dan sesudah menggunakan sub-cooler/heat exchanger. Sehingga dapat memberikan perkiraan seberapa besar dampak penggunaan sub-cooler pada performa chiller. Penelitian ini dilakukan dalam rangka membantu pengembangan pemakaian chiller hidrokarbon di Indonesia, dimana minatnya sudah cukup tinggi dengan sifatnya refrigerant yang ramah lingkungan serta memiliki performa pendinginan yang lebih tinggi dari chiller dengan refrigerant R22 yang saat ini banyak digunakan. Melalui riset ini ditemukan bahwa penggunaan Sub-Cooler memberikan dampak kenaikan performa sebesar 6.9% pada beban pendinginan sedang, namun tidak memberikan perubahan signifikan pada performa saat beban pendinginan rendah.

The purpose of this research is to compare the performance of R290 hidrocarbon Chiller with sub-cooler and without sub-cooler, so that could give an estimation on how significant the impact made by sub-cooler in increasing chiller performance. This research also intended to helps the development of hydrocarbon chiller in Indonesia, which it's environmentally friendly and have higher performance than chiller with R22 as it's refrigerant. By doing this research, it was found that the use of sub-cooler when using it on medium cooling load operation could increase performance by 6.9%, but did not have significant effect in performance when using it on low cooling load operation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>