Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161879 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Chrisman
"Oksigen, panas dan bahan bakar merupakan unsur penyebab terjadinya reaksi pembakaran. Pada komposisi dan titik nyala (Flash Point) tertentu reaksi ketiga unsur tersebut dapat melangsungkan reaksi pembakaran. Permasalahannya adalah keterbatasan mengidentifikasi suatu aktivitas, proses yang dapat membuat bahan bakar, oksigen dan panas dapat melangsungkan reaksi pembakaran. Perencanaan sistem pemadaman kebakaran akan dititikberatkan pada sistem pemipaan untuk menghasilkan aliran CO2 dan Foam yang cukup dalam mengatasi kebakaran secara cepat dan efektif. Sistem jaringan pipa CO2 pada ruang mesin dan pompa akan membutuhkan diameter pipa tertentu untuk menghasilkan discharge pressure yang cukup besar, sehingga dengan Total Flooding System konsentrasi CO2 mampu mampu melemahkan reaksi pembakaran. Sistem jaringan pipa Foam pada Main Deck dan Poop Deck direncanakan akan mampu menyelimuti ruang tangki minyak dan seluruh panjang kapal dengan memeperhitungkan kebutuhan Discharge Pressure yang sampai ke masing-masing Hose Box dengan laju aliran yang cukup. Perencanaan sistem pemadaman kebakaran kapal tanker disesuaikan dengan aturan-aturan Nippon Kaiji Kyokai yang mengacu NFPA (National Fire Protection Association) dan SOLAS (Safety Of Life at Sea) yang telah diakui kapabilitas dan kredibilitasnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S36994
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoseph Arya Dewanto
"Pembangunan kapal di Indonesia sarnpai saat ini masih kalah bersaing dibandingkan dengan negara-negara tetangga antara lain Korea Selatan, Singapura, Malaysia dan Cina. Salah satu masalah yang dihadapi galangan-galangan kapal di Indonesia adalah tidak tepat waktu penyelesaian dalam pembangunan suatu kapal karena banyak faktor yang mempengaruhi sistem produksi pembangunan kapal tersebut, antara lain adalah tidak tepatnya sistim produksi yang digunakan dan juga terbatasnya fasilitas sarana dan prasarana yang dimiliki galangan kapal tersebut.
Beberapa galangan kapal di Indonesia sudah menggunakan metode sistim blok dalam pembangunan badan kapalnya saja tetapi tidak termasuk outfitting (peralatan) perkapalan dan sistim pemipaannya. Untuk pemasangan sistem pemipaannya, galangan kapal di Indonesia masih menggunakan sistim on board atau melakukan pemasangan pemipaan setelah pekerjaan konstruksi badan kapal selesai. Hal ini adalah salah satu yang membuat larnanya waktu pembangunan kapal sedangkan di negara-negara lain sudah menggunakan sistim modul dengan outfitting sehingga produktivitas pembangunan kapalnya meningkat.
Untuk itu penulis akan menganalisa suatu sistem produksi yang ditinjau dari segi efisien waktunya dalam perhitungan kebutuhan jam kerja (manhour) yang dibutuhkan dari kedua sistem tersebut. Untuk contoh kasus, penulis mengambil suatu basil produksi yang sudah dilakukan di galangan kapal X Jakarta yaitu kapal Tanker 1500 DWT dengan pembangunan sistem pemipaan di kamar mesinnya masih menggunakan sistem on board dan akan dihitung efisien waktunya menggunakan sistim modul dengan metode Advanced Outfitting dalam sistem pemipaan di kamar mesin kapal Tanker 1500 DWT tersebut.
Dan hasil penelitian ini dapat dibuktikan bahwa sistim modul dengan menggunakan metode Advanced Outfitting akan dapat meningkatkan produktivitas galangan kapal ditinjau dari segi efisiensi waktunya.

The main reason why the Indonesian shipyards can not compete with its neighboring country such as South Korea, Singapore, Malaysia and Cina is because of the accuracy of the finishing time in manufacturing the ship that is usually not on schedule. There are a lot of factor that give influence to why the ship building is usualy not on schedule. It could be because of the ship building company is not using the appropriate production system and may also because of the company's structure and infrastructure facilities are very limited.
There are several Indonesian shipyards that are already using the "on block system method" in the building of ship's hull. While assembling the piping system, most of the Indonesian shipyards are still using the on-board system and that is assembling the pipe after the hull block construction work is done. That is one of the reason why the building ship in Indonesia takes a long time. Other countries today is using the outfitting module systems that makes the shipbuilding productivity more efficient in time.
This thesis is about analyzing production system for a Tanker Vessel of 1500 DWT in one of Jakarta's shipyard on the time efficiency and manhour point of view. Nowadays, Tanker Vessel of 1500 DWT production is still using the on-board system to assemble the pipe in the engine room. In this thesis the time efficiency for Tanker Vessel of 1500 DWT building using the module system with Advanced Outfitting method is calculated.
The whole research has showed us that modular system method on time efficiency and man hour point of view using Advanced Outfitting method may increase the ship building efficiency and productivity of time.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T1487
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitompul, Dolyn
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S37085
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Iskandar
"Negara Indonesia merupakan negara kepulauan, kapal laut adalah salah satu alat transportasi yang sangat diandalkan baik untuk pengangkutan barang maupun penumpang. Pada akhir-akhir ini, hampir semua alat transportasi baik transportasi darat, udara dan laut terjadi kecelakaan. Kelengkapan alat keselamatan dikapal seperti pengadaan alat pemadam api, baju pelampung, liferaft dan lifeboat sangat menunjang untuk membantu keselamatan penumpang jika terjadi kecelakaan dilaut. Salah satunya persyaratan yang penting untuk dimiliki yaitu adanya boat davit. Semua persyaratan keselamatan telah diatur didalam ketetapan SOLAS. Berkaitan dengan hal tersebut maka dalam penulisan tugas akhir ini akan dilakukan analisa perhitungan terhadap Gravity Boat Davit dengan variasi beban sesuai kapasitas orangnya. Analisa yang dilakukan adalah mempelajari sistem kerja dari boat davit dan mencoba untuk menyelesaikan suatu analisa dengan sistematis. Analisa yang dilakukan menggunakan perhitungan manual kemudian dibandingkan dengan analisa menggunakan alat bantu sofware FEA. Pada beban 12 orang analisa tersebut memberikan hasil bahwa gravity boat davit layak digunakan. Dengan mengacu perhitungan pada beban 12 orang, pada perhitungan tersebut digunakan untuk menganalisa variasi beban yaitu beban 20, 28 dan 40 orang sehingga analisa tersebut memberikan hasil berupa perubahan dimensi/ukuran penampang sehingga semua komponen dianggap layak digunakan.

Indonesia is known as archipelagos country. Ship is vessel that is buoyant in the water and used to transport people or cargo from one place to another via rivers, lakes, or oceans. Lately, accidents were happened in all transportation system including sea transportation. Completeness of ship safety equipment like fire extinguisher, life buoy, liferaft, and lifeboat are very useful for rescuing passenger while accident happens in the sea. One of most important requirements must be fulfilled is presence of boat davit on the ship. All of requirements have been arranged in SOLAS. Related to the thing, and then in writing of the minithesis will perform calculation analysis toward gravity boat davit with load variation and capacity of passenger. Analysis performed was to learn work system of boat davit and trying finished an analysis systematically. The analysis used manual calculation then compared with analysis that uses FEA software. For load of twelve passengers, the analysis showed that gravity boat is worthy used. Referred to calculation of twelve passenger, the calculation is used to analyze load variation, 20, 28, and 40 so that the analysis resulting in change of dimension or crossection that each components are worth using."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S37958
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Jusak
"Konversi kapal Tanker ke Bulk Carrier merupakan salah satu cara dalam penambahan armada Bulk Carrier di Indonesia, karena memiliki nilai ekonomis yang menguntungkan dan waktu pembuatan lebih cepat dari membuat kapal baru. Konversi kapal ini sangat bermanfaat bagi berbagai pihak, baik itu si pemilik kapal bulk carrier itu sendiri dan juga perusahaan batubara yang saat ini benar- benar membutuhkan kapal batubara yang memiliki kapasitas ruang muat yang sangat besar. Pemerintah juga sangat menganjurkan konversi kapal ini agar kapal berbendera Indonesia semakin banyak dan kapal berbendera Indonesia bisa lebih banyak lagi mengambil bagian dalam pengangkutan muatan curah di Indonesia.
Secara umum proses konversi ini dilakukan dengan memodifikasi struktur tanker tersebut dengan cara memotong pelat-pelat bulkhead, memotong pelat geladak sebesar dimensi palka kapal, menambahkan pelat dan profil inner hull, pelat dan profil topside, pelat dan profil hopperside dan memperpanjang kapal tersebut sebesar 25 meter.
Pembahasan lebih lanjut dari skripsi ini adalah perhitungan kekuatan kapal dan stabilitas statis kapal.

Conversion of Tanker to Bulk Carrier is one of the way to enlarge amount of bulk carrier fleet in Indonesia, because of the advantage and faster in making conversion than making the new one. This ship conversion is advantage for the people who are connected there, like the owner as the hirer and the company who will use the ship to distribute the numerous coals and this ship has a very large cargo hold to to be loaded. The government suggest for this ship to be converted well because it will show that the Ship from Indonesia and they want the ship from Indonesia takes part more and more in distributing coals by bulk carrier.
This conversion process is modification of tanker structure by cutting the bulkhead plate, cutting deck plate to be used for hatch, and adding inner hull plate and profile, topside plate and profile, hopperside plate and profile and lengthen the ship, which lengths 25 meter. And then we analyze the ship strength and the static stability.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44425
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Derfihan Mulya
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S36005
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jaja Setiawan
"Perkembangan teknologi dalam pembuatan kapal terus-menerus mengalami kemajuan. Salah satu kemajuan tersebut terdapat pada bidang konstruksi kapal. Kini banyak perusahaan galangan kapal yang menerapkan metode pembuatan kapal dengan tujuan efektifitas dan efisiensi pembuatan kapal. Sehingga didapat waktu pengerjaan konstruksi kapal yang lebih singkat. Semakin cepat waktu yang dibutuhkan suatu galangan dalam memproduksi kapal, maka galangan tersebut akan semakin mendapatkan banyak keuntungan.
Multiyard-Ship Construction merupakan salah satu metode pembuatan kapal dengan melibatkan beberapa galangan yang berada dalam satu manajemen serta lokasi yang berdekatan, sehingga waktu konstruksi yang diperoleh menjadi lebih singkat. Metode tersebut pertama kali diperkenalkan oleh salah satu galangan besar di Jepang, yaitu Ishikawajima-Harima Heavy Industries (IHI Shipyards). Metode ini diharapkan dapat menjadi alternatif dalam produksi kapal. Galangan di Indonesia belum banyak menerapkan metode ini, oleh karena itu penulis bermaksud untuk menganalisis simulasi metode ini pada salah satu galangan terbesar di Jakarta, yaitu PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari.
Dalam skripsi ini, metode yang dipakai adalah analisis dari sampel kapal yang telah dibangun oleh PT DKB untuk kemudian dianalisis. Sampel yang penulis ambil adalah jenis kapal Oil Tanker 6300 DWT. Batasan analisis yang penulis ambil hanya pada proses konstruksi saja, sehingga dapat dilihat perbedaan lamanya waktu pembuatan kapal antara metode yang diterapkan oleh PT DKB dengan metode multi galangan (Multiyard-Ship Construction).
Dari kedua metode tersebut, terdapat perbedaan waktu yang menunjukkan bahwa metode multi galangan mempunyai proses konstruksi lebih cepat. Oleh karena itu, dapat diambil kesimpulan bahwa metode multi galangan bisa diterapkan untuk memperoleh waktu konsrtuksi yang lebih singkat, sehingga dapat dijadikan sebuah rekomendasi terhadap galangan dalam pembangunan sebuah kapal yang lebih efektif.

Technological developments in shipbuilding continually progressing. One of these advances there are in the field of ship construction. Now many companies are implementing shipyard shipbuilding methods with the aim of effectiveness and efficiency of shipbuilding. Order to get the ship construction time shorter. The faster the time needed to produce a vessels, the shipyard will increasingly gain many advantages.
Multiyard-Ship Construction is one of shipbuilding methods involving several shipyards that are in a management as well as sites adjacent, so that construction time is becoming shorter obtained. The method was first introduced by one of the major shipyards in Japan, Ishikawajima-Harima ie Heavy Industries (IHI Shipyards). This method is expected to be an alternative in ship production. Shipyards in Indonesia has not been widely adopted this method, therefore the author intends to analyze the simulation of this method on one of the largest shipyards in Jakarta, namely PT Dok and Perkapalan Kodja Bahari.
In this paper, the method is the analysis of the sample vessel has been built by PT DKB for later analysis. Sample the authors take is the type of ship 6300 DWT Oil Tanker. Restriction analysis that the authors take the only course on the construction process, so it can be seen the difference between the duration of shipbuilding methods applied by the PT DKB with multiple methods of shipbuilding (Multiyard-Ship Construction).
From both methods, there is a difference of time which shows that the shipyard has multiple methods of construction processes faster. Therefore, it is concluded that multiple methods can be applied to obtain the shipyard konsrtuksi a shorter time, so it can be used as a recommendation to the shipyards in the construction of a ship that is more effective.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52296
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Widarto Kusumo
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S35987
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alwin Rizky
"Penyerapan panas pada saat pemadaman api merupakan salah satu kriteria penting untuk mengendalikan api. Dengan menggunakan berbagai variasi diameter butiran air dan tataletak sprinkler diharapan laju penyerapan panas tersebut dapat meningkat dan hasil akhirnya ialah pemadaman api yang lebih efektif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kecepatan pemadaman api pada keadaan yang sebenarnya dan dengan mengurangi diameter butiran air, serta meruah tataletak sprinkler dengan berbagai variasi. Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan melakukan pengujian pembakaran bahan bakar padat yang mempunyai Heat Release Rate(HRR) sama seperti bahan bakar solar bervolume 500 liter. Pengujian menggunakan simulasi program Fire Dynamic Simulator untuk mendapatkan pola kecenderungan perubahan tempertur serta lamanya waktu yang dibutuhkan untuk memadamakan api. Hasil dari pengujian pengurangan diameter butiran dan tataletak sprinkler menunjukkan temperatur cenderung semakin menurun. Akan tetapi jika diameter butiran semakin dikurangi temperatur menjadi tidak terkendali. Hal ini menunjukkan bahwa pengurangan diameter butiran dan perubahan tataletak sprinkler mempunyai nilai yang optimal pada diameter 264 μm dan penambahan satu baris sprinkler di badian tengah ruangan(memanjang).

The absorption of heat during fire fighting is one of the important criteria to control the fire. By using a variety of water droplets diameters and layout of sprinkler that is expected heat absorption rate can be increased and the end result is a more effective fire fighting. The purpose of this study to determine the difference in speed of fire suppression on the actual situation and by reducing the droplet diameter of water, and pour the layout of sprinklers with different variations. The research method used is to perform testing of solid fuel combustion which has the Heat Release Rate (HRR) is the same as diesel fuel volume 500 liters. Tests using the simulation program ?Fire Dynamic Simulator? to obtain the pattern of change tendencies temperture and length of time needed to stamp out the fire. Results of testing reduction of droplet diameter and sprinkler layout shows the temperature tends to decrease. However, if the diameter of the granules increasingly reduced temperatures become unmanageable. This shows that the reduction in droplet diameter and changes in sprinkler layout has the optimal value at a diameter of 264 μm and the addition of a sprinkler line in the middle of the room personality (lengthwise)."
2011
S160
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Leonardo Guntur
"Emisi dari industri pelayaran berkontribusi sebesar 2,89 persen dari total emisi CO2 global. dimana jenis kapal container, kapal curah, dan kapal tanker menjadi kontributor terbesar yaitu lebih dari 80% dari total emisi. Bagi kapal existing dapat melakukan strategi untuk menurunkan nilai EEXI sehingga memenuhi standar nilai EEXI yang disyaratkan salah satunya dengan Optimized hull design pengurangan konsumsi bahan bakar dengan mengurangi hambatan yang timbul dari lambung kapal. Penggunaan metode Computational Fluid Dynamics (CFD) dan metode berbasis Slender-Ship Theory saat ini telah banyak digunakan untuk menganalisis seakeeping kapal. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan lambung kapal Tanker 17500 DWT dengan pemasangan ESD jenis fin secara full scale untuk mengevaluasi pengaruhnya terhadap efisiensi dan emisi. Referensi yang digunakan untuk menghitung dan melakukan simulasi adalah MARPOL Annex VI and EEXI relevant guidelines/guidance dengan estimasi speed-power curve dari tank test. Selanjutnya dilakukan penelitian hambatan pada lambung kapal dengan metode CFD pada kondisi calm water yang akan divalidasi dengan metode Holtrop dan Maxsurf Resistance. Setelah itu akan dilakukan simulasi CFD Openwter untuk mendapatkan karakteristik performa kapal dan divalidasi hasilnya menggunakan metode regresi polinomial B-series profiling. Kemudian akan dilakukan self-propulsion test dengan CFD Resistance with Actuator Disk dalam kondisi calm water untuk mendapatkan nilai power operasional desain kapal. Dengan adanya optimasi ESD fin nilai Thrust deduction factor meningkat akibat nilai thrust meningkat dan resistance kapal menurun. Nilai Wake factor juga meningkat karena nilai Va menurun, tetapi nilai Relative Rotation Efficiency menurun. Nilai wake factor menyebabkan nilai efisiensi juga meningkat, hal tersebut terbukti pada nilai Hull Efficiency dan Propulsive Efficiency meningkat. Dilakukan juga simulasi seakeeping dengan Metode Slender-Ship Theory dan CFD untuk mendapatkan nilai added resistance yang dialalami kapal berdasarkan titik resonant frequency kapal di wavelentgh ratio 1-1.25. Nilai EHP karena penurunan hambatan yang dialami kapal sebesar 2.55% sehingga nilai BHP juga menurun, hal itu menunjukkan bahwa daya output main engine untuk menggerakkan kapal maju pada kecepatan servis yang tetap akan semakin berkurang sehingga mengurangi fuel consumption main engine. Hal tersebut berpengaruh kepada hasil perhitungan nilai EEXI attained yang disebabkan oleh peningkatan nilai referenced speed yang dialami kapal. Optimasi pemasangan fin di lambung kapal mampu menurunkan nilai EEXI kapal hingga memenuhi standar dengan penurunan nilai EEXI sebesar 9.5%. Setelah adanya optimasi lambung dengan fin total fuel consumption dan CO2 emission kapal berkurang sebesar 8.6%, tetapi belum bisa memenuhi standar CII yang dibutuhkan oleh kapal.

Emissions from the shipping industry account for approximately 2.89 percent of total global CO2 emissions, with container ships, bulk carriers, and oil tankers being the largest contributors, representing more than 80% of these emissions. Existing vessels can implement strategies to lower their Energy Efficiency Existing Ship Index (EEXI) values to comply with the required EEXI standards, one approach being the optimized hull design to reduce fuel consumption by minimizing the resistance generated by the ship’s hull. The use of Computational Fluid Dynamics (CFD) and Slender-Ship Theory-based methods has become prevalent for analyzing ship seakeeping. This study aims to optimize the hull of a 17500 DWT Tanker by installing a fin-type Energy Saving Device (ESD) on a full scale to assess its impact on efficiency and emissions. The references used for calculations and simulations include MARPOL Annex VI and EEXI relevant guidelines/guidance, with an estimation of the speed-power curve from tank tests. The research involves analyzing the hull resistance using the CFD method in calm water conditions, which will be validated with the Holtrop method and Maxsurf Resistance. Subsequent CFD Open water simulations will be conducted to determine the ship’s performance characteristics, validated using the polynomial regression method of B-series profiling. A self-propulsion test with CFD Resistance and Actuator Disk will also be performed in calm water conditions to ascertain the operational power design of the ship. With the optimization of the ESD fin, the Thrust Deduction Factor increases due to the rise in thrust and the decrease in ship resistance. The Wake Factor also increases as the Va value decreases, but the Relative Rotation Efficiency decreases. The increase in the Wake Factor leads to improved efficiency, evidenced by the enhanced Hull Efficiency and Propulsive Efficiency. Seakeeping simulations using the Slender-Ship Theory and CFD methods are also conducted to determine the added resistance experienced by the ship based on the ship’s resonant frequency point at a wavelength ratio of 1-1.25. The ship’s resistance decreases by 2.55%, resulting in a reduction in Effective Horsepower (EHP) and Brake Horsepower (BHP), indicating that the main engine’s output power for propelling the ship forward at a constant service speed will be reduced, thereby lowering the main engine’s fuel consumption. This impacts the calculation of the attained EEXI value due to the increase in the ship’s referenced speed. The optimization of fin installation on the ship’s hull successfully reduces the ship’s EEXI value by 9.5%, meeting the standards. After the hull optimization with fins, the total fuel consumption and CO2 emissions of the ship decreased by 8.6%, but it has not yet met the required Carbon Intensity Indicator (CII) standards."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>