Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 66131 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Okti Suryadi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S36897
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wisnu Harviyanto
"Kebocoran yang terjadi pada saluran udara (ducting) sangat berhubungan dengan kuantitas udara yang didistribusikan pada suatu sistem ducting. Kuantitas kebocoran yang besar akan menyebabkan sistem tidak dapat beroperasi optimal. Semua jenis ducting menurut standar SMACNA harus diuji besar nilai kebocorannya sebelum dioperasikan.
Untuk mengetahui besarnya nilai kebocoran dan untuk mendeteksi adanya Iubang-lubang fisik yang terdapat pada ducting diperlukan suatu alat uji kebocoran (Leakage Tester). Alat uji ini terdiri dari alat ukur aliran udara, flow producing unit, manometer, serta peralatan tambahan flexible duct. Alat uji kebocoran ini pada prinsipnya mengalirkan udara pada spesimen ducting uji sehingga diperoleh suatu nilai tekanan statis yang terjadi di dalam ducting. Tekanan statis yang terjadi harus disesuaikan dengan tekanan kelas konstruksi ducting uji. Selanjutnya besar nilai tekanan statis yang ditunjukkan pada manometer dihubungkan dengan persamaan yang diberikan sehingga diperoleh total nilai kebocoran yang terjadi pada ducting.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk membuat alat uji kebocoran pada ducting yang sesuai dengan standar SMACNA. Alat uji yang dibuat mempunyai kapasitas aliran udara maksimum sebesar 158,826 cfm (74,949 I/s) dengan tekanan statis maksimum sisi keluar sebesar 0,413488 in.w.g (102,909 Pa).
Penulis melihat masih banyak kekurangan pada alat uji kebocoran yang dibuat ini. Penulis juga ingin memperbaiki kekurangan yang ada, terutama bagian orifice flow meter yang terlalu panjang yaitu 1,94 m. Hal tersebut membuat alat ini tidak mudah untuk dipindahkan atau dibawa. Kemudian timbul pemikiran untuk mengganti entice flow meter dengan pipa saluran masuk. Dengan membandingkan beda tekanan yang melalui pelat crifis dengan tekanan statis pada pipa saluran rnasuk diharapkan kita akan mendapatkan suatu persamaan. Persamaan ini yang akan kita gunakan untuk mengetahui besamya debit aliran udara yang dihasilkan oleh flow producing unit dan alat uji kebocoran."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S36945
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Afandi
"Untuk sistem kerja pendinginan di ukur dari laju perpindahan kalor dari sitem ; tersebut ke lingkungan. Laju perpindahan kalor di tentukan oleh luas area perpindahan kalor dan koefisien perpindahan kalornya terutama kofisien perpindahan kalor konveksi. Banyak faktor yang mempengaruhi koefisien perpindahan kalor konveksi diantaranya adalah jenis fluida yang digunakan. Untuk mencari fluida yang mempengaruhi koefisien perpindahan kalor konveksi yang baik diperlukan alat pengujian. Dengan tugas akhir ini penulis mencoba menyediakan kebutuban akan alat pengujian koefisien perpindahan kalor tersebut sehingga tugas akbir ini diberi judul "Rancang Bangun Alat Pengujian Koefisien Perpindahan Kalor Konveksi Fluida Cair dengan Udara sebagai Fluida Pendingin ". Tugas akhir ini terdiri dari 2 tahap yaitu rancang bangun dan pengujian. Pada tahap rancang bangun, penulis mencoba membuat alat pengujian ini mendekati kondisi kerja sistem pendinginan pada kendaraan sehingga hasil pengujiannya juga bisa mewakili kondisi kerja sistem pendinginan pada kendaraan. Hasil yang diperoleh dari tahap rancang bangun ini adalah alat pengujian koefisien perpindahan kalor fluida cair dengan udara sebagai pendinginnya. Pada tahap pengujian, dilakukan pengujian alat tersebut dimana…"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37578
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajriyati
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S36884
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bina Amanda
"ABSTRAK
Latar belakang: Salah satu sifat ideal suatu siler saluran akar adalah memiliki kemampuan penutupan yang baik terutama pada sepertiga apeks. Tujuan: Untuk mengevaluasi perbandingan kebocoran antara pengisian saluran akar dengan siler polidimetilsiloksan SP dan siler bioceramic SB . Metode: Tiga puluh enam gigi premolar rahang bawah, dibagi dua kelompok dan diisi dengan teknik kon tunggal menggunakan siler polidimetilsiloksan pada kelompok pertama, dan siler bioceramic pada kelompok ke-dua. Selanjutnya gigi diinkubasi 37?C, selama 24 jam , kemudian dilapisi dengan dua lapis cat kuku kecuali pada 2 mm dari apeks, dan direndam dalam tinta india 7 X 24 jam . Sampel didekalsifikasi, didehidrasi dan dibuat transparan sesuai dengan metode Robertson. Kedalaman penetrasi zat tinta dievaluasi dengan mikroskop stereo. Skor 0 untuk tidak bocor, skor 1 untuk penetrasi zat tinta le; 0,5 mm, skor 2 untuk penetrasi 0,51 ndash; 1 mm, dan skor 3 untuk penetrasi > 1 mm. Hasil: Distribusi proporsi kebocoran terbesar pada kelompok SP terdapat pada skor 2 44.4 , sedangkan pada kelompok SB terdapat pada skor 1 55.6 . Kesimpulan: Tingkat kebocoran pengisian saluran akar dengan siler bioceramic tidak berbeda dengan siler polidimetilsiloksan.

ABSTRACT
Background One of the ideal properties of a root canal sealer is to have a good sealing ability, especially at the apical third of the root. Objective To evaluate the comparison of the apical leakage between obturation using bioceramic sealer SB and polydimethylsiloxane sealer SP . Methods Thirty six mandibular premolars were equally divided into two groups and was obturated with single cone technique. The sealer used for Group I and Group II were SP and SB respectively. After obturation, the samples were incubated 37 C, 24 h , sealed with two coats of nail polish except for 2 mm from the apex, immersed in the Indian ink for 7 days, decalcified, dehydrated and made transparent according to Robertson technique. Dye penetration were evaluated under stereomicroscope. Samples with no dye penetration were given score 0, le 0,5 mm dye penetration were given score 1, 0,051 ndash 1 mm were given score 2, and 1 mm were given score 3. Result The largest proportion distribution in SP group was at the score 2 44.4 , and in group SB was at the score 1 55.6 . Conclusion Bioceramic sealer showed similar apical leakage to polydimethylsiloxane sealer."
2017
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Willy Kristanto
"Teknik kendali PID sudah digunakan secara luas sebagai metode untuk mengendalikan suatu sistem. Khususnya dalam dunia industri, dimana tenaga manusia tidak dapat lagi diandalkan dalam proses produksi, sehingga dirasa teknik pengendalian harus diterapkan. Hal ini menyebabkan para calon-calon teknisi atau engineer sebaiknya menguasai teknlk kendali PID.
Alat Penguji Parameter PID dengan Aplikasi Pengendalian Kecepatan Motor DC dirancang sebagai alat pelatih atau modul percobaan agar para calon teknisi dapat lebih mengerti dan menguasai perilaku parameter teknik kendali proposional-integral-derivatif ini.
Modul percobaan ini dibuat dengan menggunakan komputer sebagai pemroses data dan kontrolernya, sehingga mempermudah para teknisi dalam menggunakannya. Port parallel digunakan sebagai port penghubung dan interface antara modul dan komputer. Program yang berjalan dalam sistem Windows sebagai user interface-nya di set agar pengguna dapat menentukan nilai dari parameter PID, juga terdapat data rise time, peak time dan persen overshoot."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40312
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deddy Sujatman
"Pada dasarnya alai penguji yang dibuat melakukan pengujian dengan menguji faktor penguatan DC dari transistor yang diuji (device under test). Hal ini dilakukan dengan membandingkan arus basis basil pengujian untuk tegangan Vcr.: dan arcs kolektor tertentu dengan batas atas dan bawah anus basis yang ditentukan. Pengaturan acuan-acuan pengujian dilakukan melalui pengaturan saklar-saklar yang secara khusus dapat dikonfigurasikan untuk transistor-transistor yang berbeda. Berbagai konfigurasi saklar-saklar ini kemudian dapat dibuat menjadi suatu Label kondisi atau posisi saklar-saklar (switches condition table). Sehingga pada akhirnya, slat yang dibuat dapat mendeteksi transistor yang lolos (pass), dan yang gagal (fail) yang terdiri dari produk yang diluar batasan (out of range), terbuka (open), terhubung singkat (short), terbalik (reverse), yang tidak sesuai dengan tabel kondisi. Alat yang dibuat berfungsi melalui pemicu luar selain melalui kendali manual yang terdapat pada unit alat penguji, serta menghasilkan suatu keluaran yang mengindikasikan hasil pengujian yang dapat dipantau melalui tampilan pada panel penguji dan alat pemantau luar. Sehingga keluaran tersebut dapat digunakan oleh alat-alat lainnya untuk melakukan fungsinya. Pada prototipe alat penguji yang dibuat ini, alat pemicu dan pemantau luar tersebut adalah PLC tipe CQMI buatan OMRON."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S40143
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1996
TA219
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Zaki Rahman
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37539
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>